• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengungkapan Sustainability Report (Y)

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : RAHMI IZMA WATI (Halaman 74-82)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskriptif Variabel Penelitian

1. Pengungkapan Sustainability Report (Y)

Pengungkapan sustainability report(SR) merupakan variabel dependen (Y) dalam penelitian ini. pengungkapan SRdiukur menggunakan indikator GRI yang mempunyai 91 pengungkapan.

Setiap item sustainability report yang diungkapkan akan diberi nilai 1 dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Variabel ini diukur dengan penjumlahan item yang diungkapkan dibagi dengan total item sebagaimana dianjurkan dalam GRI yang digambarkan dengan rumus sebagai berikut:

Berikut ini data pengungkapan SR perusahaan agrikultur tahun 2016-2018 beserta nilai rata-rata, maksimum dan minimumnya adalah sebagai berikut:

Sumber : Data sekunder olahan 2019

59

Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat bahwa rata-rata nilai SR perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di BEI tahun 2016-2018 yaitu40%, 36%, dan 39%. Nilai SR tertinggi antara tahun 2016-2018 adalah sebesar 44% yaitu pada tahun 2016 yang dimiliki oleh perusahaan Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai SR terendah antara tahun 2016-2018 adalah sebesar 31% yaitu pada tahun 2018 yang dimiliki oleh perusahaanMulti Agro Gemilang Plantation Tbk.

Pada sampel dari tahun 2016-2018, perusahaan memiliki rata-rata indeks SR yaitu 40%, 36%, dan 39%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan pada tahun 2016 mengungkapkan 40% dari 91 indikator yang disyaratkan GRI, pada tahun 2017 mengungkapkan 36% dari 91 indikator yang disyaratkan GRI, dan tahun 2018 mengungkapkan 36% dari 91 indikator yang disyaratkan GRI.

2. Corporate Governance

Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan oleh pihak perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam rangka meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perseroan, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan para stakeholder berdasarkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Corporate governance diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efektif dan efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan(Aulia, 2015: 4). Untuk mengukur corporate governance maka digunakan dengan melihat jumlah dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit. Yang mana data dari

variabel dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit perusahaan agrikultur tahun 2016-2018 sebagai berikut:

a. Dewan Komisaris (X1)

Dewan komisarisbertanggung jawab untuk memantau penerapan tata kelola perusahaan yang baik diseluruh jenjang Perseroan. Semakin besar porsi dewan komisaris, diharapkan dapat mendorong pengungkapan informasi perusahaan yang lebih luas lagi. Dalam penelitian ini dewan komisaris diproksikan dalam jumlah dewan komisaris tahun tersebut.

Tabel 4. 2

Data Hasil Perhitungan Jumlah Dewan Komisaris Pada Perusahaan Selama Tahun 2016-2018

No. Kode Dewan Komisaris

2016 2017 2018

1 AALI 5 5 4

2 BWPT 4 7 5

3 DSNG 8 10 9

4 GOLL 4 4 4

5 GZCO 4 3 3

6 JAWA 3 3 3

7 LSIP 6 6 6

8 PALM 6 5 5

9 SGRO 3 3 3

10 SIMP 6 6 6

11 SMAR 8 8 7

12 SSMS 3 3 4

13 TBLA 3 3 3

14 MAGP 3 2 3

Rata-rata 4,8 4,9 4,7

Maksimum 8 10 9

Minimum 3 2 3

Sumber : Data sekunder olahan 2019

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, perusahaan yang mempunyai jumlah dewan Komisaris paling banyak adalah PT.

61

Dharma Satya Nusantara Tbk pada tahun 2017 sebanyak 10 orang. Sedangkan perusahaan dengan jumlah dewan komisaris paling sedikit adalah PT. Multi Agro Gemilang Plantation Tbk tahun 2017 sebanyak 2 orang dewan komisaris.

b. Dewan Direksi (X2)

Dewan direksi bertanggung jawab untuk bersama-sama mengelola kepentingan dan tujuan Perseroan guna mencapai visi dan misi Perseroan sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penelitian ini dewan direksi diproksikan dalam jumlah dewan direksi tahun tersebut.

Tabel 4. 3

Data Hasil Perhitungan Jumlah Rapat Dewan Direksi Pada Perusahaan Selama Tahun 2016-2018

No. Kode Dewan Direksi

2016 2017 2018

1 AALI 32 29 45

2 BWPT 15 22 31

3 DSNG 12 16 17

4 GZCO 16 16 16

5 JAWA 20 15 15

6 LSIP 12 17 18

7 PALM 15 15 12

8 SGRO 15 15 15

9 SIMP 15 15 16

10 SMAR 16 16 16

11 SSMS 4 14 12

12 TBLA 15 15 15

13 MAGP 15 15 15

Rata-rata 15,54 16,92 18,69

Maksimum 32 29 45

Minimum 4 14 12

Sumber : Data sekunder olahan 2019

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, perusahaan yang dewan direksinya paling sering melakukan rapat adalah PT. Astra Agro Lestari Tbk sebanyak 45 kali dalam setahun. Sedangkan perusahaan dengan frekuensi rapat dewan direksi paling rendah adalah PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk yang hanya melakukan rapat sebanyak 4 kali dalam satu tahun.

c. Komite Audit (X3)

Komite audit merupakan salah satu komite yang memiliki peranan penting dalam corporate governance.

Komite audit memiliki tugas untuk menelaah kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah sistem pelaporan kepada pihak eksternal, dan kepatuhan terhadap peraturan. Dalam penelitian ini komite audit diproksikan dalam jumlah komite audit tahun tersebut.

Tabel 4. 4

Data Hasil Perhitungan Jumlah Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Selama Tahun 2016-2018

No. Kode Komite Audit

Sumber : Data sekunder olahan 2019

63

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, perusahaan yang komite auditnya paling sering melakukan rapat adalah PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk sebanyak 14 kali dalam setahun. Sedangkan perusahaan yang melakukan rapat komite audit paling sedikit 3 kali dalam satu tahun.

3. Karakteristik Perusahaan

Karakteristik dapat diartikan sebagai ciri khusus atau sifat khas yang sesuai dengan perwatakan tertentu. Karakteristik perusahaan sendiri merupakan ciri-ciri khusus yang melekat pada perusahaan, menandai sebuah perusahaan, dan membedakannya dengan perusahaan lain. Untuk mengukur karakteristik perusahaan maka digunakan dengan melihat Profitabilitas (ROA) dan Ukuran Perusahaan. Yang mana data dari Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan agrikultur tahun 2016-2018 sebagai berikut:

a. Profitabilitas (X4)

Profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan entitas dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, aset, dan ekuitas. Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan rasio laba bersih terhadap total aset (ROA). Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari pengguna keseluruhan aset yang dimiliki.

Tabel 4. 5

Data Hasil Perhitungan Profitabilitas Pada Perusahaan Selama Tahun 2016-2018

No. Kode Profitabilitas

2016 2017 2018

1 AALI 9,05 8,24 5,66

2 BWPT -2,41 -1,45 -2,86

3 DSNG 3,1 7 4,2

4 GZCO -43,3 -4,73 -11,87

5 JAWA -6,06 -6,26 -8,72

6 LSIP 8,4 9,2 3,4

7 PALM 6,29 2,29 -5,59

8 SGRO 7 3 0,7

9 SIMP 7,6 5,2 2,8

10 SMAR 10,7 4,3 2

11 SSMS 8 8 1

12 TBLA 4,8 6,8 4,7

13 MAGP -3,96 -14,23 -3,39

Rata-rata 0,71 2,10 -0,61

Maksimum 10,7 9,2 5,66

Minimum -43,3 -14,23 -11,87

Sumber : Data sekunder olahan 2019

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, rata-rata profitabilitas pada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di BEI mengalami turun naik yaitu sebesar 0,71 pada tahun 2016, 2,10 pada tahun 2017, dan -0,61 pada tahun 2018. Nilai profitabilitas tertinggi dimiliki oleh PT. Sinar Mas Agro Resources And Tecnhnology Tbk yaitu pada tahun 2016 sebesar 10,7. Sedangkan nilai profitabilitas terendah adalah PT. Gozco Plantation Tbk yaitu pada tahun 2016 sebesar -43,3.

b. Ukuran Perusahaan (X5)

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya suatu perusahaan dengan melihat total aset yang disajikan dalam neraca pada akhir tahun. Semakin besar ukuran

65

perusahaan, maka semakin tinggi pula tuntutan terhadap keterbukaan pengungkapan informasi dibandingkan dengan ukuran perusahaan yang lebih kecil. Ukuran perusahaan ini diproksikan dari log (total aset).

Tabel 4. 6

Data Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan Pada Perusahaan Selama Tahun 2016-2018

No. Kode Ukuran perusahaan

2016 2017 2018

Sumber : Data sekunder olahan 2019

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, rata-rata total aktiva pada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di BEI mengalami kenaikan setiap tahunnya, yaitu sebesar 6,89 pada 2016, 6,90 pada 2017 dan 6,91 pada tahun 2018. Total tertinggi aset dimiliki oleh PT. Salim Ivomas Pratama Tbkyaitu pada tahun 2018 sebesar 7,54. Sedangkan total aset terendah adalah PT. Multi Agro Gemilang Plantation Tbk yaitu pada tahun 2018 sebesar6,11.

C. Hasil Penelitian

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : RAHMI IZMA WATI (Halaman 74-82)