• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sustainability Report

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : RAHMI IZMA WATI (Halaman 42-46)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

3. Sustainability Report

a. Pengertian Sustainability Report

Sustainability(keberlanjutan) merupakan terminologi dinamis yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal. Permasalahan sustainability muncul karena adanya ketidakseimbangan kehidupan di bunia yang semakin terasa, dimana ada orang yang kaya dan di belahan dunia banyak orang yang masih hidup sangat miskin ada orang yang bekerja dan ditempat lain banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan.

Hal demikian yang membuat orang berpikir bahwa untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan dapat memenuhi kehidupan di masa yang akan datang, maka harus ada pola kehidupan yang baru dan saling bekerja bersama.

Membangun dan mempertahankan kepercayaan dalam bisnis dan pemerintah adalah hal mendasar untuk mencapai ekonomi dan dunia yang berkelanjutan. Setiap hari, keputusan dibuat oleh bisnis dan pemerintahan yang memiliki dampak langsung pada para pemangku kepentingan mereka, seperti lembaga keuangan, organisasi buruh, masyarakat sipil dan warga negara, seperti tingkat kepercayaan yang mereka miliki dengan mereka. Keputusan-keputusan jarang didasarkan pada informasi keuangan saja. Mereka didasarkan pada penilaian risiko dan peluang menggunakan informasi tentang berbagai masalah langsung dan masa depan.

Nilai dari proses pelaporan keberlanjutan adalah memastikan organisasi mempertimbangkan dampaknya terhadap isu-isu keberlanjutan ini, dan kemungkinan mereka untuk transparan tentang risiko dan peluang yang mereka hadapi. Pemangku kepentingan juga memainkan peran penting dalam mengidentifikasi risiko dan peluang ini untuk organisasi, terutama yang non keuangan. Peningkatan transparansi ini mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih

27

baik, yaitu membantu membangun dan memelihara kepercayaan dalam bisnis dan pemerintah (Mulyani, dkk, 2018: 152-153).

b. Tujuan Sustaianability Report

Berkaitan dengan adanya perubahan paradigma keberlanjutan, maka perusahaan tidak hanya mementingkan pendapatan dan laba, melainkan lebih kepada keberlanjutan. Fokus yang ada sekarang adalah keberlangsungan hidup perusahaan kedepan serta dampak perusahaan dalam aspek-aspek terkait sustainability untuk kepentingan masa mendatang. Adapun aspek-aspek tersebut adalah ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pelaporan mengenai rincian atas aspek-aspek tersebut diakomodasi dalam suatu bentuk yang diberi nama laporan keberlanjutan (sustainability report) dan memiliki standar pembuatan laporan mengaju pada GRI sustainability reporting guidelines GRI standar.

Sustainability report (pelaporan keberlanjutan) adalah laporan organisasi yang memberikan informasi tentang kinerja ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola. Sustainability report memberikan peluang signifikan untuk munculnya inovasi. Perusahaan yang mengutamakan isu sustainability akan memikirkan bagaimana menjalankan roda operasi secara efisien, ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, sustainability report perusahaan merupakan hal yang mulai diperhatikan oleh negara hampir di seluruh dunia.

Organisasi/lembaga yang mengatur sustainability report adalah GRI (Global Reporting Initiative). Global Reporting Initiativeadalah organisasi independen internasional yang membantubisnis, pemerintah dan organisasi lain memahami dan mengkomunikasikan dampak pada isu-isu seperti perubahan iklim, hak asasi manusia dan korupsi. Tujuan didirikan GRI adalah membantu lembaga-lembaga terkait untuk membuat sustainability report(Mulyani, dkk, 2018: 155-156).

c. Standar GRI

Standar GRI adalah standar global pertama untuk pelaporan keberlanjutan. Standar GRI memiliki fitur modular, struktur yang saling terkait, dam mewakili praktek terbaik global untuk melaporkan berbagai dampak ekonomi lingkungan dan sosial. Standar GRI memiliki praktik global terbaik untuk melaporkan secara publik tentang berbagai dampak ekonomi, lingkungan dan sosial. Pelaporan dari organisasi-organisasi itu dapat dikomunikasikan dan dipahami.

Standar ini dirancang untuk meningkatkan komparabilitas (keterbandingan) global dan kualitas informasi tentang dampak ini, sehingga memungkinkantransparansi dan akuntabilitas organisasi yang lebih besar.

Sustainability report yang berdasarkan pada standar GRI memberikan representasi yang seimbangan dan wajar dari kontribusi posotif dan negatif terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan.

Informasi yang tersedia melalui pelaporan keberlanjutan memungkinkan para pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk membentuk opini dan untuk membuat keputusan keputusan terinformasi tentang kontribusi organisasi pada tujuan pembangunan berkelanjutan (Mulyani, dkk, 2018: 160-161).

Pengungkapan sustainability report ini diukur dengan proksi CSDI berdasarkan indikator GRI (Global Reporting Initiative). CSDI diukur melalui rekapan penilaian Global Report Initiative (GRI) dalam Sustainability Report(SR) yang sudah dinilai oleh National Ceter For Sustainability Reporting (NCSR), yaitu perusahaan yang mendapatkan penghargaan dari Indonesia Sustainability Reporting Awards(ISRA) periode 2010-2012, yang dibagi dengan banyaknya jumlah item SR yang seharusnya diungkapkan dalam sebuah industri perusahaan.

rekapan ini merupakan tanggungjawab sosial dimunculkan dalam Sustainability Report (SR) perusahaan dengan kriteria indikator GRI.

29

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut (Putri dan Christiawan, 2014: 63):

Keterangan:

CSDi = Corporate Social Disclosures Indeks Perusahaan Ʃ Xi = Jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan ni = Total item

d. Pengungkapan Sustainability Report

Bagian ini menetapkan isi dasar yang harus muncul dalam sebuah laporan keberlanjutan. Isi dasar tersebut mengacu pada standar pengungkapan dan harus dimasukkan dalam sustainability report berdasarkan standar GRI (2006). Standar pengungkapan yang harus dimasukkan dalam laporan keberlanjutan:

1. Strategi dan Profil: Pengungkapan yang membentuk keseluruhan konteks untuk dapat memahami kinerja organisasi, seperti strategi yang dimiliki, profil, dan tata kelola.

2. Pendekatan Manajemen: Pengungkapan yang mencakup mengenai bagaimana sebuah organisasi menggunakan topik tertentu untuk memberikan konteks dalam memahami kinerja pada sebuah bidang spesifik tertentu.

3. Indikator Kinerja: Indikator yang memberikan perbandingan informasi terkait kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi.

Pengungkapan standar dalam sustainability report menurut GRI terdiri dari:

1. Ekonomi, menyangkut dampak yang dihasilkan perusahaan pada kondisi ekonomi stakeholder dan pada sistem ekonomi ditingkat lokal, nasional dan global.

2. Lingkungan, menyangkut dampak yang dihasilkan perusahaan terhadap makhluk di bumi dan lingkungan sekitar termasuk ekosistem, tanah, udara dan air.

3. Hak Asasi Manusia, menyangkut adanya transparansi dalam mempertimbangkan pemilihan investor dan pemasok atau kontraktor. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesejahteraan.

4. Masyarakat, memusatkan perhatian pada dampak organisasi terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi dan mengungkapkan bagaimana risiko yang mungkin timbul dari interaksi dengan lembaga sosial lainnya.

5. Tanggung jawab produk, berisi pelaporan produk yang dihasilkan perusahaan dan layanan yang secara lansung mempengaruhi pelanggan, yaitu kesehatan dan keamanan, informasi pelabelan, pemasaran dan privasi.

6. Sosial, yang berisi kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan, apa saja yang sudah dilakukan dan bagaimana kegiatan tersebut dilakukan.

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : RAHMI IZMA WATI (Halaman 42-46)