• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan waktu penelitian

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : RAHMI IZMA WATI (Halaman 52-0)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

B. Tempat dan waktu penelitian

Penelitianinidilakukan padaPerusahaan Agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018 yang penulis akses melalui situs resmiBursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah bulanSeptember sampai dengan bulanDesember tahun2019.

C. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah sumber data sekunder. Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang penulis peroleh secara tidak lansung dari sumber penelitian atau melalui media perantara. Sumber data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan Perusahaan Agrikultur

37

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018 yang penulis akses melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

D. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2016: 148).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Agrikultur sub sektor Perusahaan Kelapa Sawit yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2016-2018 yaitu 18 perusahaan. Tabel berikut ini merupakan daftar 18 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2016-2018.

Tabel 3. 1 Populasi

No. Kode Nama Perusahaan

1. AALI Astra Agro Lestari Tbk 2. ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk 3. BWPT Eagle High Plantations Tbk 4. DSNG Dharma Satya Nusantara Tbk 5. GOLL Golden Plantation Tbk 6. GZCO Gozco Plantation Tbk 7. JAWA J.A. Wattie Tbk

8. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 9. PALM Provident Agro Tbk

10. SGRO Sampoerna Agro Tbk 11. SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk

12. SMAR Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk 13. SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk

14. TBLA Tunas Baru Lampung Tbk

15. MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk

16. ANDI Andira Agron Tbk 17. MGRO Mahkota Group Tbk

18. UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk 2. Sampel

Sampel menurut (Sugiyono, 2016: 149) adalahbagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini

yaituPurposiveSampling.“PurposiveSampling” adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016: 156). Kriteria yang digunakan sebagai berikut:

a. Perusahaan Kelapa Sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

b. Laporan keuangan yang disajikan lengkap

c. Laporan keuangan yang disajikan dalam mata uang rupiah Berdasarkan kriteria di atas yang menjadi sampel sebagai berikut:

Tabel 3. 2

Kriteria Sampel Penelitian

Kriteria sampel Jumlah

perusahaan Perusahaan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

18

Laporan keuangan yang disajikan tidak lengkap (4) Laporan keuangan yang disajikan lengkap 16 Laporan keuangan yang disajikan tidak dalam

mata uang rupiah.

(1)

Laporan keuangan yang disajikan dalam mata uang rupiah

17

Jumlah sampel (memenuhi kriteria) 13

39

Berdasarkan tabel di atas yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Sampel Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan

1. AALI Astra Agro Lestari Tbk 2. BWPT Eagle High Plantations Tbk 3. DSNG Dharma Satya Nusantara Tbk 4. GZCO Gozco Plantation Tbk

5. JAWA J.A. Wattie Tbk

6. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 7. PALM Provident Agro Tbk

8. SGRO Sampoerna Agro Tbk 9. SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk

10. SMAR Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk 11. SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk

12. TBLA Tunas Baru Lampung Tbk

13. MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk

E. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara dokumentasi, yaitu merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data berupa laporan tahunan dan laporan Sustainability Report yang telah dipublikasikan oleh perusahaan sampel di website BEIdan website perusahaan.

F. Teknik Analisis Data

Anasisis data merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemulihan dan pengumpulan data dalam penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan

program IBM SPSS statistic 22, dengan analisis data sebagai berikut (Priyatno, 2014: 1):

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk penggambaran tentang statistik data seperti min, max, mean, sum, standar deviasi, variance, dan lain-lain untuk mengukur distribusi data dengan skewness dan kurtosis. Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Priyatno, 2014: 30).

2. Uji Asumsi klasik

Asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan antara lain:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model residual yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jika uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian (Ansofino, 2016: 94). Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi masalah normalitas yaitu: uji Kolmogorov-Smirnov yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Pengujian normalitas data pada penelitian menggunakan one sampel Kolmogorov-Smirnovyang mana dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

41

1) Jika nilai signifikan > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal

2) Jika nilai signifikan < 0,05, maka data tersebut tidak berdistribusi normal

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2014: 108).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatetterflot. Dasar pengambilan keputusan dari analisis ini adalah (Priyatno, 2014: 113):

1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau yang mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan satu) model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variabelnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisien korelasi tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar (Priyatno, 2014: 99).

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Untuk menguji autokorelasi digunakan dengan uji Durbin- Watson (Priyatno, 2014: 165).

Kriterianya adalah sebagai berikut:

1) DU < DW < 4-DU maka tidak terjadi autokorelasi 2) DW < DL atau DW > 4-DU maka terjadi autokorelasi

3) DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL maka tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti.

Apabila setelah melakukan pengujian Autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson dan mendapatkan hasil dipoin ketiga di atas atau tidak ada kepastian/kesimpulan yang pasti maka langkah yang dilakukan untuk mengetahui uji autokorelasi adalah dengan melakukan uji Run Test, yang mana kriterianya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai asymp.sig.(2-tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka terdapat gejala autokorelasi.

2) Jika nilai asymp.sig.(2-tailed) lebih besar > daro 0,05 maka tidak terdapat gejala autokorelasi.

3. Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen terhadap satu variabel dependen dengan menggunakan variabel independen. Analisis yang memiliki variabel bebas lebih dari satu disebut analisis linear berganda. Berikut persamaan regresi linear berganda yaitu (Priyatno, 2012: 136):

Y = a+ b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5X5

43

Keterangan:

Y = Pengungkapan Sustainability Report a = Konstanta, yaitu nilai Y jika X1,X2 = 0

b1,b2 = Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan variabel X1,X2

X1 = Dewan Komisaris X2 = Dewan Direksi X3 =Komite Audit X4 =Profitabilitas X5 =Ukuran Perusahaan

4. Pengujian Hipotesis a. Uji T (Uji Parsial)

Menurut Priyatno (2012:139) uji T atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Pengujian menggunakan tingkat signifikan 0,05.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1) Menghitung nilai Thitung dan mencari nilai Ttabel dari tabel distribusi

2) Membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel keputusan menerima dan menolak H0 adalah sebagai berikut:

a) Jika Thitung< Ttabel dan nilai signifikan > alpha maka H0

diterima dan Ha1ditolak. Artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Jika Thitung > Ttabel dan signifikan < alpha maka H0 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Priyatno, 2014: 157). Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak Jika Fhitung< Ftabel maka H0 diterima

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted RSquare)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam rangka menerangkan variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika mendekati 1 maka hubungan semakin erat, tetapi jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah (Priyatno, 2014: 155). Untuk melihat kemampuan model mengukur seberapa jauh terhadap variabel dependen dapat menggunakan nilai Adjusted R Square.

Adjusted R Square biasanya untuk mengukur sumbangan pengaruh jika dalam regresi menggunakan lebih dari dua variabel independen(Priyatno, 2014: 156).

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan agrikultur yang berfokus pada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia masing-masing 15 perusahaan yang terdiri dari:

1. PT Astro Agro Lestari Tbk

PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perseroan”) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian. Berkedudukan di Jalan Puloayang Raya Blok OR-1 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Indonesia. Perseroan didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala tanggal 3 Oktober 1988 yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga tanggal 31 Oktober 1989. Pada tanggal 30 Juni 1997, Perseroan melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera melalui perjanjian penggabungan usaha. Setelah penggabungan usaha ini, nama Perseroan diubah menjadi PT Astra Agro Lestari dan meningkatkan modal dasar dari Rp250 miliar menjadi Rp2 triliun yang terdiri dari 4 miliar saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan, konsultan dan jasa. Kegiatan utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang usaha kelapa sawit. Sejak tahun 1997, Perseroan telah menjadi perusahaan terbuka dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Kini, Perseroan menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar dan dikelola melalui manajemen yang baik. Sampai dengan tahun 2017, luas areal yang dikelola Perseroan mencapai 290.961 hektar yang tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Visi

Menjadi Perusahaan Agrobisnis yang paling Produktif dan paling Inovatif di Dunia.

Misi

Menjadi Panutan dan Berkontribusi untuk Pembangunan serta Kesejahteraan Bangsa.

2. PT Eagle High Plantations Tbk

PT Eagle High Plantations Tbk (Perusahaan) berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan berdasarkan Akta No. 13 tanggal 6 November 2000 dari Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta. Pada tanggal 29 Desember 2014, Perusahaan berganti nama menjadi PT Eagle High Plantations Tbk. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 33 tanggal 24 Desember 2014 dibuat dihadapan Muhammad Hanafi, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta.

Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri dan pertanian.Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya dinyatakan sebagai “Grup”) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia dan Singapura. Ruang lingkup kegiatan usaha Grup meliputi pengembangan perkebunan, pengolahan hasil perkebunan, perdagangan dan lain-lain. Bidang usaha Grup meliputi perkebunan kelapa sawit dan hasil olahan kelapa sawit antara lain produk perkebunan. Produk tersebut mencakup produk hasil kelapa sawit antara lain minyak kelapa sawit (crude palm oil) dan inti sawit (plam kernel).Pabrik pengolahan kelapa sawit Grup berada di Kalimantan dan Papua. Sedangkan perkebunan entitas anak berlokasi di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua.

47

Visi

Menjadi perusahaan perkebunan pilihan yang dinamis dengan reputasi unggul dalam aspek sosial ekonomi dan lingkungan.

Misi

Menuju pertumbuhan, keunggulan dan posisi terdepan dalam bisnis sawit, melalui

a. Tingkat pengembalian terbaik bagi pemangku kepentingan melalui produk sawit berkualitas unggul dan berbiaya rendah b. Penerapan praktik operasional terbaik dan prinsip pertumbuhan

serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan

c. Penumbuhkembangan karyawan dan masyarakat disekitar wilayah operasional

d. Penerapan filosofi dan prinsip learning organization untuk terus bertransformasi

3. PT Dharma Satya Nusantara Tbk

Perseroan berdiri pada tanggal 29 September 1980. Pada awalnya, Perseroan bergerak di bidang industri perkayuan, setelah mendapatkan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dari Pemerintah.

Tahun 1983, Perseroan mengoperasikan pabrik perkayuan pertama di Samarinda, Kalimantan Timur, yang memproduksi kayu gergajian berkualitas untuk diekspor ke Jepang.Pada tahun 1996, Perseroan melakukan ekspansi ke sektor usaha perkebunan kelapa sawit di Desa Muara Wahau, Provinsi Kalimantan Timur.

Perluasan lahan di Kalimantan Timur terus dilakukan hingga menjadi satu hamparan sawit yang menyatu dengan luas sekitar 60.000 hektar, dan menjadi salah satu keunggulan Perusahaan saat ini.

Pada tahun 2002 DSN mulai mendirikan Pabrik Kelapa Sawit pertamanya di Kalimantan Timur, dengan kapasitas produksi 45 ton tandan buah segar per jam. Dari Kalimantan Timur, kebun

kelapa sawit kami terus meluas hingga Kalimantan Tengah dan, Kalimantan Barat.Pada tanggal 14 Juni 2013, Perseroan secara resmi menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, dengan kode saham DSNG. Tahun 2018, Perseroan membuat jejak langkah dengan mengakuisisi dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur, sehingga jumlah lahan tertanam Perseroan menembus 108.400 hektar.

Visi

Menjadi perusahaan kelas dunia yang tumbuh bersama masyarakat dan dibanggakan Negara.

Misi

Menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dalam industri berbasis sumber daya alam yang memberi nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan melalui tata kelola yang baik.

4. PT Provident Agro Tbk

PT Provident Agro Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 4 tanggal 2 November 2006 yang dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta.Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi investasi atau penyertaan pada perusahaan lain yang bergerak dibidang pertanian, perkebunan, hasil alam, sumber daya alam dan energi, pertambangan, perdagangan, industri, transportasi dan jasa (kecuali jasa di bidang hukum dan pajak).Pada tanggal 8 oktober 2012, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “PALM”, setelah sebelumnya melakukan penawaran perdana saham ( initial public offering - IPO).

Pada tahun 2018, Perseroan melakukan divestasi atas kepemilikan sahamnya di PT Transpacific Agro Industry, PT

49

Sumatera Candi Kencana, PT Langgam Inti Hibrindo dan PT Mutiara Sawit Seluma sehingga pada akhir tahun 2018, Perseroan memiliki 3 perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera dan Sulawesi. Selain itu, Perseroan memiliki 1 pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 30 Ton TBS/Jam.Pada tahun 2018, total produksi CPO sebesar 46.159 ton dan PK sebesar 9.292 ton.

Visi

Menjadi perusahaan perkebunan yang memiliki tata kelola terbaik dalam hal produktivitas, biaya, dan best practice.

Misi

a. Menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

b. Manajemen kami terdiri dari para profesional terbaik di industri ini.

c. Kami juga memperhatikan kesejahteraan karyawan.

d. Dalam menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit yang bersifat laborintensive, kami berkomitmen penuh untuk menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya, berkontribusi dalam menyejahterakan masyarakat, terutama disekitar lingkungan perkebunan.

5. PT Sampoerna Agro Tbk

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) didirikan dengan nama PT Selapan Jaya tanggal 7 Juni 1993. Nama Perseroan mengalami perubahan menjadi PT Sampoerna Agro Tbk pada tahun 2007. PT Sampoerna Agro Tbk beserta entitas anaknya (yang selanjutnya disebut Sampoerna Agro atau Perseroan) merupakan perusahaan perkebunan yang berupaya untuk menjadi terdiversifikasi dan terintegrasi dalam jangka panjang. Perusahaan dan entitas anak bergerak dibidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan

hasil hutan kayu dan bukan kayu (sagu), dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Riau.Minyak sawit dan inti sawit merepresentasikan 96% dari total pendapatan Perseroan pada 2018. Disamping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan dan entitas anak tertentu juga mengembangkan perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani plasma.

Bagi Sampoerna Agro, keberlanjutan usaha merupakan perwujudan dari kegiatan usaha yang mengedepankan aspek lingkungan. Hal ini termasuk memenuhi standar pengembangan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan kriteria lainnya tentang kegiatan ramah lingkungan. Selain itu, Perseroan juga telah mendapatkan sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), International Sustainability & Carbon Certification (ISCC), dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), sebagai wujud upaya pemenuhan praktik-praktik pengelolaan perkebunan terbaik.

Visi

Menjadi salah satu perusahaan terdepan yang bertanggung jawab di sektor agribisnis di Indonesia.

Misi

a. Mengembangkan tim manajemen profesional yang berintegritas tinggi dan didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan termotivasi.

b. Mencari dan mengembangkan peluang pertumbuhan yang menguntungkan pada bisnis inti kami, dengan tetap menjaga pengeluaran biaya secara terkontrol.

c. Terus berusaha mencapai kesempurnaan melalui inovasi, penelitian dan pengembangan.

d. Ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar perkebunan.

51

e. Menjaga dan mempromosikan standar lingkungan hidup yang baku dalam segala aspek pengembangan, produksi dan pengolahan.

6. PT Salim Ivomas Pratama Tbk

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“Perusahaan”) didirikandi RepublikIndonesiapada tanggal 12 Agustus 1992 dengan nama PT Ivomas Pratama berdasarkan Akta Notaris Maria Andriani Kidarsa, S.H., No. 65.Perusahaan dan entitas-entitas anak (secara bersama-sama disebut sebagai ”Kelompok Usaha”) adalah produsen minyak dan lemak nabati serta produk turunannya yang terintegrasi secara vertikal, dengan kegiatan utama mencakup:

a. Pemuliaan benih kelapa sawit, mengelola dan memelihara perkebunan kelapa sawit, produksi, penyulingan dan transportasi, dan memasarkan dan menjual minyak kelapasawit mentah(“MKS”)

b. Mengolah MKS menjadi minyak goreng, margarin dan shortening melalui proses penyulingan dan fraksinasi, serta memasarkandan menjual produk terkait

c. Mengelola dan memelihara perkebunan karet serta mengolah, memasarkan dan menjual produk akhir terkait

d. Mengelola dan memelihara perkebunan tebu yang terpadu dengan pabrik gula, serta memasarkan dan menjual produk gulayang dihasilkan

e. Mengelola dan memelihara Hutan Tanaman Industri (“HTI”), termasuk agroforestri

f. Mengelola dan memelihara perkebunan kakao, kelapa dan teh, serta mengolah, memasarkan dan menjual hasil-hasil perkebunantersebut.

Visi

Menjadi sebuah grup agribisnis terintegrasi yang terdepan, dan menjadi salah satu grup kelas dunia dibidang penelitian dan pemuliaan benih bibit agrikultural.

Misi

a. Menjadi produsen dengan biaya produksi rendah melalui hasil produksi yang tinggi dan operasional yang efektif dan efisien b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, proses produksi

dan teknologi secara berkesinambungan

c. Dapat melebihi harapan konsumen dengan memastikan standar kualitas tertinggi

d. Berperan sebagai perusahaan yang bertanggung jawab di dalam segala aspek pengelolaan usahanya, termasuk praktik-praktik yang sehat dan berkelanjutan dalam menjaga lingkungan hidup dan sosial

e. Meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan secara berkesinambungan

7. PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk

Didirikan tahun 1962 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1992, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) adalah salah satu perusahaan publik produk konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan terkemuka di Indonesia, dengan penjualan bersih sebesar Rp 37,4 triliun dan laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan, amortisasi dan rugi selisih kurs (EBITDA) sebesar Rp 2,9 triliun pada tahun 2018.Aktivitas utama SMART dimulai dari penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK), hingga memprosesnya menjadi produk industri dan konsumen seperti minyak goreng, margarin, shortening, biodiesel dan oleokimia, serta perdagangan produk berbasis kelapa sawit ke seluruh dunia.

53

SMART berfokus pada produksi minyak sawit yang lestari.

SMART mengelola kebun kelapa sawit di Indonesia seluas sekitar 137.900 hektar, termasuk lahan plasma. 16 pabrik kelapa sawit kami memproses TBS menjadi CPO dan PK dengan total kapasitas sebesar 4,2 juta ton per tahun. SMART juga memasarkan dan mengekspor produk konsumen berbasis kelapa sawit. Selain minyak curah dan minyak industri, produk turunan SMART juga dipasarkan dengan berbagai merek, seperti Filma dan Kunci Mas.

Saat ini, merek tersebut diakui kualitasnya dan memiliki pangsa pasar yang signifikan disegmennya masing-masing di Indonesia.

Visi

Menjadi perusahaan agribisnis dan produk konsumen global yang terintegrasi dan terbaik – menjadi mitra pilihan.

Misi

Secara efisien, kita menyediakan produk, solusi, serta layanan agribisnis dan konsumen, yang berkualitas tinggi serta berkelanjutan, guna menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan kami.

8. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (“Perseroan”) didirikan di Jakarta, berdasarkan Akta No. 51 tanggal 22 November 1995 dari Notaris Enimarya Agoes Suwarko, S.H.Selama lebih dari satu dekade, Perseroan yang resmi beroperasi tahun 2005 ini telah berhasil membangun reputasi unggul sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (“Perseroan”) didirikan di Jakarta, berdasarkan Akta No. 51 tanggal 22 November 1995 dari Notaris Enimarya Agoes Suwarko, S.H.Selama lebih dari satu dekade, Perseroan yang resmi beroperasi tahun 2005 ini telah berhasil membangun reputasi unggul sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : RAHMI IZMA WATI (Halaman 52-0)