• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Relasi

Dalam dokumen Perjanjian No : III/LPPM/ /82-P (Halaman 182-200)

POLA TATA RUANG RUMAH PRODUKTIF BATIK DAN KARAKTER ETNISITAS PENGHUNI

6.9. Penilaian Relasi

Bentuk Rumah Produktif di Kauman masyarakatnya mayoritas pribumi/Jawa, menganut

agama Islam dengan lingkungan berbentuk ‘kampung kota’, kondisi sosial ekonomi

menengah. Sugihwaras masyarakatnya mayoritas keturunan arab, menganut agama Islam

dengan lingkungan berbentuk perkotaan, kondisi sosial ekonomi menengah atas. Sampangan

masyarakatnya mayoritas keturunan cina, menganut agama non muslim dengan lingkungan

berbentuk perkotaan, kondisi sosial ekonomi menengah atas. Berikut tabel 6.19 mengenai

relasi dengan faktor yang mempengaruhi:

Tabel 6.19. Relasi Pola Tata Ruang Rumah Produktif Batik dan Karakter Etnisitas Penghuni di Pekalongan

Jawa/Pribumi Keturunan Arab Keturunan Cina

Falsafah kehidupan Berpedoman ajaran

Agama Islam/Al Qur’an, dengan unsur kejawen

Berpedoman ajaran Agama Islam/Al Qur’an

Berpedoman ajaran Agama Kristen atau Katolik, dengan nilai Kong Hu Cu dan

Taoisme

Aktivitas Religi - Hunian mempunyai

ruang sholat - Tempat kerja

mempunyai ruang sholat

- Hunian mempunyai ruang sholat

- Tempat kerja

mempunyai ruang sholat

- Tidak mempunyai ruang khusus untuk Ibadah. - Ada yg menyediakan Ruang sholat karyawan

Aktiviitas Berhuni - Rumah dihuni oleh

keluarga inti atau keluarga besar - Rumah produktif mempunyai tipe

berimbang atau campuran - Ruang keluarga

dimanfaatkan untuk bekerja

- Rumah dihuni oleh keluarga inti atau keluarga besar - Rumah produktif mempunyai tipe berimbang

- Ruang berhuni dan bekerja terpisah.

- Rumah dihuni oleh keluarga inti - Rumah produktif mempunyai tipe berimbang atau terpisah - Ruang berhuni dan bekerja terpisah. Aktivitas Sosial

Kemasyarakatan

- Proses produksi melibatkan karyawan dengan etnis yang sama. - Rumah tanpa pagar, hubungan dengan lingkungan akrab

- Proses produksi melibatkan karyawan dengan etnis yang berbeda (jawa dan keturunan arab) - Rumah dengan pagar, hubungan dengan lingkungan terbatas

- Proses produksi melibatkan karyawan dengan etnis yang berbeda (jawa dan keturunan cina). - Rumah dengan pagar, shg hubungan dengan lingkungan terbatas

Aktivitas Bekerja - Rumah produktif

berimbang/campuran - Proses produksi lengkap atau tidak lengkap, dilakukan ditempat yang sama

- Ruang berhuni ada yg digunakan bersama dengan ruang bekerja - Anggota keluarga berperan aktif

- Modal usaha dan rumah tangga bercampur -Pengelolaan lingkungan/limbah bersama-sama - Rumah produktif berimbang/campuran - Proses produksi lengkap, tetapi dilakukan ditempat yang berbeda - Ruang berhuni tidak ada yg digunakan bersama dengan ruang bekerja - Anggota keluarga tidak berperan aktif

- Modal usaha dan rumah tangga tidak bercampur - Tidak memiliki Pengelolaan lingkungan/limbah bersama-sama - Rumah produktif berimbang/campuran - Proses produksi lengkap atau tidak lengkap.

- Ruang berhuni tidak ada yg digunakan bersama dengan ruang bekerja - Anggota keluarga tidak berperan aktif

- Modal usaha dan rumah tangga tidak bercampur - Tidak memiliki Pengelolaan lingkungan/limbah bersama-sama

Faktor lain - Permukiman Kampung

Kota

- Sosial ekonomi menegah

- sosial budaya: jawa

- Permukiman Perkotaan - Sosial ekonomi

menegah atas

- sosial budaya: etnis arab

- Permukiman Perkotaan - Sosial ekonomi

menegah atas

- sosial budaya: etnis cina

Relasi yang terbentuk Terbuka

- Nilai/norma diterima sesuai keadaan - Aktivitas religi merupakan hal yang diperhatikan

- Aktivitas berhuni, sosial masyarakat dan bekerja Batas fisik dan non fisik transparan

Menengah/intermediate - Nilai/norma diterima sesuai keadaan - Aktivitas religi merupakan hal yang diperhatikan

- Aktivitas berhuni, sosial masyarakat dan bekerja Batas fisik dan non fisik menengah

Tertutup

- Nilai/norma diterima sesuai keadaan - Aktivitas religi merupakan hal yang diperhatikan (utk karyawan)

- Aktivitas berhuni, sosial masyarakat dan bekerja Batas fisik dan non fisik kearah masif

Karakter etnisitas penghuni di Kauman dengan penduduk pribumi yang beragama Islam dari

suku Jawa sesuai dengan falsafah kehidupannya adalah: bermanfaat bagi sesama, sabar,

cermat, waspada, kompromi, tidak sombong, nrimo dan menyesuaikan diri. Karakter yang

demikian cerminan pada lingkungan dan pola tata ruang rumah produktifnya adalah: posisi

Kauman dengan kondisi jejaring (jalan) serta kavling yang relatif sempit/kecil, dan sebagian

besar rumah tidak dilengkapi dengan pagar, maka teritorial lebih longgar dan lingkungan

sosial terbentuk dengan akrab. Terhadap penggunaan ruang pada rumah produktif lebih

fleksibel dalam arti kompromi dengan keadaan. Fleksibel dan Kompromi dengan keadaan

digambarkan pada fungsi ruang yang digunakan secara bersama. Ruang keluarga dan atau

ruang makan sebagian digunakan untuk menyimpan bahan baku produksi atau menyimpan

hasil produksi sebelum didistribusikan.

Karakter etnisitas penghuni di Sugihwaras, dengan penduduk keturunan Arab, sesuai dengan

falsafah ajaran agama Islam, yang melindungi perempuan, sehingga rumahnya bersifat agak

tertutup. Adapun falsafah dagang yang diterapkan adalah kejujuran serta kerjasama untuk

mencapai hasil yang maksimal dalam istilah bahasa arab disebut sebagai shiddiq, amanah

dan fathanah. Aktivitas produksi atau distribusi produk yang dilakukan, menggunakan

sebagian kecil dari rumahnya. Kondisi demikian menunjukkan bahwa keturunan etnis Arab

memandang privasi pada rumahnya masih diperlukan; atau dengan kata lain bagian untuk

berhuni tidak terganggu dengan aktivitas ekonomi keluarga, meskipun masih dalam tapak

yang sama atau berdekatan.

Karakter etnisitas penghuni di Sampangan adalah keturunan etnis Cina, mempunyai falsafah

kehidupan bahwa: menjaga keramah tamahan dalam hubungannya dengan sesama serta

menjaga tingkah laku, tata krama, ibadah dan sopan santun; falsafah dalam berdagang

mempertahankan kehidupannya). Falsafah kehidupan yang menyebutkan tata karma, tingkah

laku, agama dan sopan santun, menunjukkan kehati-hatian dalam perkataan dan perbuatan,

sifat kehati-hatian didasari oleh kesadaran bahwa keturunan Cina merupakan pendatang

meskipun sudah menetap. Sifat demikian dapat diartikan keturunan Cina masih mempunyai

batas atau menutup diri. Aktivitas berdagang yang dilakukan mempunyai tempat yang

terpisah dengan rumah yang dihuni, dan memandang rumah mempunyai privasi yang tinggi.

BAB VII

KESIMPULAN

Pelaksanaan penelitian secara keseluruhan menghasilkan suatu temuan yang dapat

disimpulkan bahwa relasi yang terbentuk antara pola tata ruang rumah produktif batik

dengan karakter etnisitas penghuni adalah: tipe relasi terbuka, relasi menengah/intermediate

dan relasi tertutup. Proses mencapai kesimpulan pada penelitian ini berdasarkan pada

pertanyaan penelitian yang telah dibuat pada Bab I, adapun pertanyaan penelitiannya sebagai

berikut:

1. Pertanyaan adalah: bagaimana pola tata ruang rumah produktif batik di Kauman,

Sugihwaras dan Sampangan ? Pola tata ruang Rumah Produktif batik di Kauman, Sugihwaras

dan Sampangan adalah:

Tabel 7.1. Pola Rumah Produktif Batik di Kauman.

Rumah Produktif Batik di Kauman Zona Rumah Produktif Tipe Rumah Produktif Proses Pada Rumah Produktif Pengelolaan Rumah Produktif Batik Faza R. Keluarga R. Keluarga R. Simpan R.Tidur Ruang Simpan Dapur R. Makan R. Keluarga R. Simpan R. Tamu Teras R. Produksi KM Garasi Berimbang Persiapan Produksi Distribusi - Ruang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja - Waktu kerja fleksibel

- Tenaga kerja dari lingkungan Pekalongan - Modal bercampur - Limbah dikelola Batik Bella Teras Toko R. Produksi R. Keluarga & R. Simpan R. Simpan R. Tamu Dapur Km R. Tidur Berimbang Persiapan Produksi Distribusi - Ruang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja - Waktu kerja fleksibel

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal bercampur - Limbah dikelola

Batik Rizka Berimbang Persiapan

Produksi Distribusi

- Ruang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja - Waktu kerja fleksibel

- Tenaga kerja dari lingkungan

Garasi R.Tamu R. Produksi

R. Simpan

R. Keluarga & R. Simpan R. Makan Dapur R. Tidur & KM R. Tidur

Pekalongan - Modal bercampur - Limbah dikelola Batik Falma R.Tidur R.Tidur R. Simpan R. Keluarga + R. Simpan R. Tamu + Toko Teras Dapur KM

Campuran Pasca Produksi

Distribusi

- Ruang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja - Waktu kerja fleksibel

- Tenaga kerja dari lingkungan keluarga - Modal bercampur - Limbah dikelola Batik Mufti R.Tidur Dapur & KM R. Keluarga & Toko

R.Tamu & Toko

Teras R. KELUARGA R. Simpan R. Simpan R. Produksi + Garasi Campuran Produksi Distribusi - Ruang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja - Waktu kerja fleksibel

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal bercampur - Limbah dikelola

Tabel 7.2. Pola Rumah Produktif Batik di Sugihwaras.

Rumah Produktif Batik di Sudihwaras Zona Rumah Produktif Tipe Rumah Produktif Proses Pada Rumah Produktif Pengelolaan Rumah Produktif Batik Madhu Bronto Teras R. Kerja/ Toko R. Kel Dapur R. Makan R. Duduk R. Tidur R. Sholat Madhu Bronto Km R. Tidur R. Tidur Berimbang Persiapan Produksi Distribusi

- Ruang ada yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja

- Waktu kerja fleksibel

- Tenaga kerja dari lingkungan Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah Batik Luza R.Keluarga KM Pantry R.Kerja Servis KM Sholat KM/WC KM LUZA KM Solat Berimbang Persiapan Produksi Distribusi

- Ruang tidak ada yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja

- Waktu kerja teratur

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah

Batik Huza Servis HUZA Musola R. Kerja Teras Lantai Dasar Lantai Atas

Musola KM R. Tidur R.Tidur R. Keluarga

Berimbang Pasca Produksi

Distribusi

- Ruang tidak ada yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja - Waktu kerja teratur - Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah Batik Pisang Bali

R. Keluarga Pisang Bali Servis R.Kerja Servis R. Tidur R. Tamu Teras R. Tamu

Lantai Dasar Lantai Atas

Berimbang Pasca Produksi

Distribusi

- Ruang tidak ada yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja

- Waktu kerja teratur

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah Batik Khanaan Servis Khanaan Musola R. Kerja Teras R. Tidur R. Keluarga Musola KM

Lantai Dasar Lantai Atas

Berimbang

Distribusi

- Ruang tidak ada yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja

- Waktu kerja teratur

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah

Tabel 7.3. Pola Rumah Produktif Batik di Sampangan

Rumah Produktif Batik Di Sampangan Zona Rumah Produktif Tipe Rumah Produktif Proses Pada Rumah Produktif Pengelolaan Rumah Produktif Batik Kresna R. Keluarga KM TERAS R.Tidur KRESNA R. Tidur R. Ibadah KM Servis R. Kerja Campuran Berimbang

Distribusi - Ruang tidak ada

yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja

- Waktu kerja teratur

- Tenaga kerja dari lingkungan Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah

Batik Warna Indah WARNA INDAH Servis R.Tidur R. Keluarga R. Kerja Campuran Berimbang

Distribusi - Ruang ada yang

digunakan bersama antara berhuni dan bekerja

- Waktu kerja teratur

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah Batik Mukti Servis R . K e lu a r g a Te r a s R. Kerja MUKTI R. Tidur

Berimbang Pasca Produksi

Distribusi

- Ruang tidak ada yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja - Waktu kerja teratur

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah Batik Jong Jalan R. Kerja Gudang/Mus ola Te r a s R . T i d u r R . T i d u r R. K e lu a rg a R. Kerja S e rv is JONG

Berimbang Pasca Produksi

Distribusi

- Ruang tidak ada yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja

- Waktu kerja teratur

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah Batik Unggul Jaya

R. Kerja Hunian Mesjid R. Kerja Sumber Jaya Berimbang Produksi Distribusi

- Ruang tidak ada yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja

- Waktu kerja teratur

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah Batik Teratai Indah

R. Kerja SERV IS Kantor/ Toko SE RVIS TERAS R. Keluarga R. Tidur

Lantai Dasar Lantai Atas

TERATAI INDAH

Berimbang

Produksi Distribusi

- Ruang tidak ada yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja

- Waktu kerja teratur

- Tenaga kerja dari lingkungan

Pekalongan - Modal terpisah - Tidak ada limbah

2. Pertanyaan berikutnya: bagaimana karakter etnisitas penghuni di Kauman, Sugihwaras dan

Sampangan ?

Karakter etnisitas penghuni di Kauman, Sugihwaras dan Sampangan adalah seperti pada tabel

7.4:

Tabel 7.4. Karakter Etnisitas Penghuni dalam Wujud Budaya

Wujud Kebudayaan Orang Jawa/Pribumi Keturunan Etnis Arab

Keturunan Etnis Cina

Nilai/norma/Kepercayaan - Falsafah Jawa

- Penganut agama Islam - Ruang sholat khusus

- Berpedoman pada Al Qur’an

- Penganut agama Islam - Ruang sholat khusus

- Falsafah Kong Hu Cu dan Taoisme

- Penganut agama Kristen, Katholik, Budha, Kong Hu Cu - Ruang sholat sesuai kebutuhan Aktivitas Religi Aktivitas Berhuni Aktivitas Sosial Kemasyarakatan Aktivitas Bekerja

-Sholat lima waktu

-Sholat Jum’at (kaum

laki-laki)

- Ruang sholat khusus

- Keluarga besar atau keluarga inti

- Ruang keluarga digunakan sebagai ruang bekerja

- Berperan aktif dan

kekeluargaan

- Waktu kerja fleksibel bila aktivitas hanya distribusi produk/toko - Waktu kerja tertentu, bila aktivitas

menyangkut produksi

-Sholat lima waktu -Sholat Jum’at (kaum laki-laki)

- Ruang sholat khusus

- Keluarga Besar atau keluarga inti

- Ruang keluarga tidak digunakan sebagai ruang bekerja

- Berperan aktif pada kondisi tertentu

- Superior

- Waktu kerja teratur &

tertib, ada karyawan

yang berperan aktif

- Waktu Ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut

- Ruang sholat karyawan tersedia

- Keluarga Inti - Ruang keluarga tidak digunakan sebagai ruang bekerja

- Berperan aktif pada kondisi tertentu. - Menyesuaikan dengan situasi

Waktu kerja teratur & tertib, ada karyawan yang berperan aktif

3. Bagaimana relasi pola tata ruang rumah produktif batik dan karakter etnisitas penghuni ?

Relasi yang terbentuk, dibagi menjadi tiga tipe yaitu:

(1) Relasi Terbuka, ditemui pada rumah produktif di Kauman, dimana batas teritorial

antara ruang hunian (privat) dan ruang bekerja secara fisik sangat terbuka dengan kondisi

masyarakatnya kelas menengah, sebagian besar hunian tidak dilengkapi dengan pagar rumah,

bentuk rumah produktifnya berimbang dan campuran, mempunyai ruang sholat khusus,

mempunyai ruang yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja, waktu kerja teratur

tetapi fleksibel, tenaga kerja berasal dari etnis yang sama, modal usaha dan rumah tangga

bercampur serta mempunyai pengolahan limbah bersama.

(2) Relasi Menengah/Intermediate terjadi pada rumah produktif di Sugihwaras, dimana

yang menjadi pertimbangan bahwa Sugihwaras merupakan hunian dalam bentuk permukiman

di kota dengan kondisi sosial ekonomi masyarakatnya kelas menengah atas, hunian

dilengkapi dengan pagar rumah, bentuk rumah produktifnya berimbang, mempunyai ruang

sholat khusus, tidak ada ruang yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja atau

dengan kata lain bahwa hunian merupakan bagian yang memerlukan privasi, waktu kerja

teratur, tenaga kerja berasal dari etnis yang berbeda, terkadang ada anggapan bahwa etnis

Jawa/pribumi mempunyai posisi yang tidak sederajat dengan keturunan etnis Arab dan

(3) Relasi Tertutup, terjadi pada rumah produktif di Sampangan, dimana diketahui

bahwa Sampangan merupakan hunian dalam bentuk permukiman di perkotaan dengan

kondisi sosial ekonomi masyarakatnya kelas menengah atas, hunian dalam bentuk kavling

dilengkapi dengan pagar rumah, hunian dalam bentuk rumah toko/ruko, bagian depan

mempunyai pintu besi yang senantiasa tertutup rapat, bentuk rumah produktifnya berimbang

dan campuran, tidak semua rumah produktif di Sampangan mempunyai ruang sholat khusus,

tidak ada ruang yang digunakan bersama antara berhuni dan bekerja, waktu kerja teratur,

tenaga kerja berasal dari etnis yang sama, penghuni mempunyai batasan tertentu karena

adanya perbedaan etnis.

4. Mengapa terjadi relasi yang demikian ?

Relasi yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: (1) lingkungan fisik, dimana

Sampangan yang merupakan lingkungan perkotaan; (2) sosial ekonomi, dimana Kauman

mempunyai kelas sosial ekonomi menengah; (3) sosial budaya, pada lokasi penelitian di

Kauman, Sugihwaras dan Sampangan penghuninya merupakan tiga etnis yang berbeda

sehingga ditemui tiga budaya. Berikut tabel 7.5 mengenai faktor yang mempengaruhi relasi:

Tabel 7.5. Faktor yang mempengaruhi Relasi.

Faktor yang mempengaruhi Relasi

Kauman Sugihwaras Sampangan

Lingkungan Fisik Kampung Kota Perkotaan Perkotaan

Sosial Ekonomi Menengah Menengah atas Menengah atas

Sosial Budaya Jawa/Pribumi Keturunan Etnis Arab Keturunan Etnis Cina

Berdasarkan unsur penelitian place (Kauman, Sugihwaras dan Sampangan), activity (religi,

berhuni, sosial kemasyarakatan dan bekerja pada rumah produktif khusus produk batik) dan

actor (penghuni sesuai dengan etnisitasnya); ketiga unsur ini mempunyai keterikatan, dalam

hal ini adalah relasi (terbuka, menengah dan tertutup) antara tata bentuk rumah produktif

Daftar Pustaka 1. Jurnal Nasional, Jurnal Internasional, Majalah.

Journal of Technolgy (2013), vol 4, No 3 – Shabila Anjani dkk - Design of Ergonomic Stool

(dingklik)For Batik Crafters.

Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, vol 1, no 1, Desember 2000 - Sukriyanto, H, AR, Membangun Persaudaraan dengan Masyarakat Tionghoa.

Jurnal Dimensi – Vol. 33 no 1 - 2005 - Aryanti Dewi, Antariksa, San Soesanto - Pengaruh Kegiatan Berdagang terhadap Pola Ruang dalam Bangunan Rumah-Toko di Kawasan Pecinan Kota Malang.

Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol 34, No.2, Desember 2006 – Andri Satrio Pratomo, Antariksa, Septiana Hariyani – Pelestarian Kawasan kampung Batik Laweyan Kota Surakarta.

Jurnal Ilmu Komunikasi, vol. 10 no 1 Jnuari – April 2012, halaman 13-27 - Lubis, Lusiana Andriani (2012), Komunikasi antar Budaya Etnis Tionghoa da Pribumi di Medan, Tesis – Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatra Utara.

Jurnal Ilmu Komunikasi, vol. 10 no 1 Jnuari – April 2012, halaman 13-27- Lubis, Lusiana Andriani (2012), Komunikasi antar Budaya Etnis Tionghoa dan Pribumi di Medan, Tesis – Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatra.

Jurnal Nalars Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 : 73-82 – Anisa – Paradigma Penelitian

Jurnal Pedagogia Vol 1 No 1 Desember 2011 : 85-98. – Rifki Afandi _ Dosen FKIP Univ Muhamadiyah Sidoarjo – Integtasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Jurnal Ruas, Vol 11, no 2, Desember 2013 – Iwan Wibisono - Tingkat dan Jenis Perubahan Fisik Ruang Dalam Pada Rumah Produktif (UBR) Perajin Tempe Kampung Sanan, Malang

Journal of Architectural and Planning Research ,Volume29 , Number3. Autumn, 2012 ; Locke Science Publishing Co Inc, Chicago.USA.

2. Pustaka (text book)

Abduh Syamsir , (2006); Metodologi Penelitian , Cara Parktis Menulis Disertasi ; Universitas Trisakti. Jakarta.

Abrams Charles ,(1969); Housing In The Modern World, man’s struggle for shelter in an

urbanizing world; Faber & Faber Limited, London UK.

Alan Johnson-Paul (1994); The Theory of Architecture, Concepts Themes & Practices;Van Nostrand Reinhold , New York.

Antoniades Anthony C . (1992); Phoetics of Architecture , Theory of Design; John Wiley & Sons,Inc. Toronto.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta - PT. Rineka Cipta.

Asa Kusnin . (2000); Batik Pekalongan Dalam Lintasan Sejarah ; GKBI , DEKOPIN. Jakarta

Indonesia.

Ballantyne.Andrew ((2005); Architectural Theory, A Reader In Philosophy And Culture ; Continuum, London. New York.

Basrowi, & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif, Rineka Cipta - Jakarta

Basyir Ahmad Mohammad , (2008) ; Kumpulan Kata-Kata yang Terlupakan dari Pekalongan ; Pekalongan Press - Pekalongan.

Bayuadhy Gesta , (2015); Tradisi-Tradisi Adiluhung Para Leluhur JAWA, Melestarikan

Berbagai Tradisi Jawa Penuh Makna ; Dipta .Wonosari.Baturetno - Jogyakarta.

Behsh M.Basam. (1993) ; Towards Housing in Harmony with Place, Constancy and change in

Traditional Syrian House from the Standpoint of Environmental Adaption ; Sigma Lund ,

Sweden.

Biddulph Mike . (2007); Introduction to Residential Layout ; Elsevier Ltd, Oxford.

Borden Iain, Fraser Murray,Panner Barbara. (2014) ; Forty Ways To Think about Achitecture,

Architecturel history and theory today ; John Willey & Sons. West Sussex UK.

Broadbent Geoffrey . (1973); Design in Architecture , Architecture and Human Sciences ; John Wiley & Sons, New York.USA.

Bungin, B. (2009). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Cage Foster Mike. (2011) ; Aesthetic Theory , essential texts for Architecture and Design ; W.W.Norton & Company, New York . London.

Carmona Matthew, Heath Tim, Oc Taner , Tiesdell Steve ((2003) ; Public Places , Urban Places,

Chadwick Bruce A . (1991) ; Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial ; IKIP Semarang Press, Semarang.

Chang, Amos Ih Tiao (1981), The Tao Of Architecture, Princenton University Press - Sussex, UK

Childs Mark C. (2012) ; Urban Composition , Developing Community Through

Design ;Princenton Architectural Press, New York .USA.

Clapham David F.Clrck William AV. Gibb Kenneth. (2012) ; The SAGE Handbook of Housing Studies ; SAGE Publication Ltd . London.UK.

Creswell, John W (2003) second edition; Research Design , Qualitative, Quantitative and Mixed

Methods Approaches; SAGE Publications; Thousand Oaks London - New Delhi.

Crysler C.Craig .(2012) ; The SAGE handbook of, Architectural Theory ; SAGE Publication .Singapore.

Curl Stevens James. (1994); Dictionary of Architecture ; Magpie Books, Grangebooks UK. Cuthbert Alexander R ((2006) ; The Forms Of Cities, Political, Economy and Urban Design ; Blackwell , Carlton Victoria, Australia.

D.K Ching . (2000) ; ARSITEKTUR, Bentuk, Ruang, dan Tatanan edisi2 ; Erlangga ,Jakarta. Daldjoeni (1977) ; Seluk Beluk Masyarakat Kota, Pusparagam Sosiologi Kota dan Ekologi

Sosial; Alumni,Bandung.

Darmawan Edy Ir.M.Eng ,(2003) ; Teori dan Implementasi Perancangan Kota ; BP Universitas Diponegoro - Semarang , Indonesia.

Day Christopher . (1990) ; Spirit & Place ; Architectural Press. Oxford.

Denzin Norman K, Lincoln Yvonna S (1994) ; Handbook of Qualitative Research ; SAGE Publications; Thousand Oaks London.New Delhi.

Durling.David Phd , Friedman.Ken Phd (2000); Doctoral Education In Design , Foundation For

The Future ; Stafford Shire University Press, UK.

Elden Stuart , (2004); Understanding Hendri Lefebvre , Theory and the Possible ; Continuum, London. New York.

Elliot Inger McCabe . (2004); BATIK , Fabled Cloth of Java ; Clarcksonn & Potter Inc , New York USA.

Elizabeth Tonkin, Malcolm Kenneth Chapman, Maryon McDonald (1989), History and Ethnicity, Routledge - British

Elvin George , (2007); Integrated Practice in Architecture, Mastering Design-Build, Fast-Track,

and Building Information Modeling ; John Willey & Sons, Inc .New Jersey .Canada.

Emmons Paul, Hendrix John, Lomholt Jane . (2012);The Cultural Role of Architecture,

Contemporary and Historical Perspectives; Antropologi Struktural ; Kreasi Wacana,

Bantul.Indonesia.

Endraswara Suwardi, (2012), ; Falsafah Hidup Jawa, Menggali Mutiara dari Intisari Filsafat

Dalam dokumen Perjanjian No : III/LPPM/ /82-P (Halaman 182-200)