DI KAUMAN, SUGIHWARAS DAN SAMPANGAN, PEKALONGAN – JAWA TENGAH
5.5. Rumah Produktif Batik di Kauman
Kauman merupakan wilayah di Pekalongan Timur, yang letaknya dipusat kota,
berseberangan dengan Alun-alun Kota (gambar 5.22). Spasial lingkungan dan bangunan
(lingkungan fisik) akan diidentifikasi berdasarkan 8 (delapan) elemen (Shirvani, Hamid, 1985)
yaitu: tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur
pejalan kaki, pendukung aktivitas, penandaan dan preservasi.
Gambar 5.22. Kampung Batik, Pekalongan Timur - Sumber : google earth – diunduh 30062016 Rumah Batik Faza
Rumah Batik Bella Rumah Batik Rizka
Rumah Batik Mufti Rumah Batik Falma
Gambar 5.23. Lokasi Kampung Kauman – Pekalongan
Tata guna lahan di Kauman adalah permukiman, dengan luas tanah beragam antara 50 sampai
300 meter persegi.
Gambar 5.24. Kauman gg5 Batik Bella – Pekalongan Gambar 5.25. Kauman gg 5 Batik Rizka – Pekalongan
Bentuk dan massa bangunan adalah segi empat, terdiri dari satu atau dua lantai, bentuk atap
pelana atau jurai. Peraturan bangunan dalam bentuk garis sempadan bangunan belum
diterapkan di Kauman, kecuali di gang 1, dimana ada halaman dibagian depan dari beberapa
rumah. Jalan utama di Kauman disebut sebagai gang 1, lebar jalan tidak standar, karena ada
yang lebar empat meter dan ada pula yang memiliki lebar lima meter. Keseluruhan dari
Wilayah Kauman dibagi menjadi empat belas gang; gang dua sampai dengan gang empat
belas mempunyai lebar 2,5 meter sampai 3 meter; tidak ada pemisahan antara jalur kendaraan
roda dua, roda tiga/becak, roda empat dan pejalan kaki. Secara bergantian gang tersebut
Arah jalan masuk ke Kauman
Alun-alun Kota Pekalongan
dilalui manusia yang berjalan kaki atau menggunakan moda angkutan tertentu (kendaraan
roda dua, roda tiga atau roda empat), seperti pada gambar 5.26. Pendukung aktivitas di
Kauman yang telah dicanangkan sebagai Kampung Wisata Batik adalah Komunitas Batik
Kauman, serta organisasi kemasyarakatan yang legal (Rukun Tetangga, Rukun Warga).
Untuk memudahkan pengunjung mengenali wilayah Kampung Batik Kauman, digerbang
masuk (gang 1) dan disudut jalan terpampang petunjuk berupa gambar, nama toko, dan nama
gang (gambar 5.27)
Gambar 5.26. Koridor gang di Kauman – Pekalongan
Gambar 5.27. Fasade Rumah dan Penandaan di Kauman – Pekalongan
Fasade beberapa rumah di Kauman ditemui seperti gambar 5.27, yaitu mempunyai pintu dan
jendela yang simetris, serta mempunyai undakan berjumlah lima. Hal ini memberi makna
bahwa dalam kehidupan harus seimbang dan berpedoman pada Rukun Islam, mengingat
masyarakat Kauman mayoritas beragama Islam. Fasade rumah tinggal yang mempunyai
makna tertentu seperti pada gambar 5.31, merupakan obyek yang perlu dipertahankan
Penduduk di Kauman, mayoritas pribumi dan memeluk agama Islam; tetapi ada juga yang
keturunan arab; hal ini terjadi karena ikatan perkawinan. Pengaruh Islam yang dominan
tercermin pada aktivitas lingkungan, yaitu pada hari Jum’at tidak ada kegiatan, karena
merupakan hari ibadah. Sebaliknya, pada hari minggu, aktivitas berjalan normal. Kekerabatan
antar tetangga dan warga masyarakat terjalin akrab, karena secara fisik, sebagian besar rumah
tidak menggunakan pagar, sehingga teritori tersamar. Aktivitas masyarakat Kauman yang
telah ditetapkan sebagai Kampung Wisata batik, tercermin pada beberapa rumah yang
mempunyai usaha dalam bidang batik baik produksi maupun distribusi; selain itu terdapat
fungsi lain yaitu salon, toko kelontong. Pada penelitian mengenai ‘ Relasi antara Tata Bentuk
Rumah Produktif dengan Etnisitas Penghuni’ sebagai obyek pengamatan di Kauman adalah
rumah yang digunakan untuk hunian dan atau produksi dan distribusi produk batik.
5.5.1. Rumah Produktif Batik Faza (Fauzi Hidayat) – Kauman gang 5 nomor 16. Nama : Batik Faza
Gambar 5.28. Batik Faza – Kauman - Sumber : dokumentasi pribadi
Rumah produktif batik milik keluarga ini, terletak di Kauman gang 5, adapun usaha dalam
produksi dan distribusi batik telah dilakukan secara turun temurun. Pemilik adalah orang
Jawa yang beragaman Islam. Aktivitas dalam kegiatan religi, berhuni, sosial kemasyarakatan
dan mencari nafkah yang dilakukan pemilik rumah dalam kesehariannya dilakukan mulai
pada pagi hari, dimana karyawan dengan menggunakan sepeda atau motor mulai berdatangan.
Setelah berganti pakaian di ruang yang telah disediakan, para karyawan mulai bekerja sampai
dengan tengah hari. Saat tengah hari, karyawan istirahat untuk makan siang serta
melaksanakan sholat, dan kembali bekerja sampai dengan sore hari. Jam kerja adalah 8 jam,
sesuai dengan aturan Pemerintah. Setiap hari Kamis siang (setelah istirahat makan dan sholat),
karyawan menerima upah mingguan, hari berikutnya yaitu hari Jum’at karyawan libur; tetapi
hari minggu bekerja seperti biasa. Sebagai pemilik usaha, pemilik rumah senantiasa
mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya dan siap untuk menyediakan
kebutuhan bahan-bahan untuk proses produksi. Setelah selesai proses produksi, dilakukan
proses persiapan distribusi untuk kemudian dikirim kepada pemesan dari luar kota
Pekalongan. Ruang produksi terletak dibagian belakang rumah, dimana pada ruang produksi
tersedia, kamar kecil/toilet untuk karyawan, ruang sholat dan ruang ganti pakaian; juga
yang terdapat pada rumah Batik Faza adalah: teras depan, ruang tamu, ruang keluarga &
ruang makan, ruang tidur, musholla, ruang kerja dan ruang servis seperti kamar mandi, dapur,
gudang, garasi. Ruang-ruang yang menjadi bagian dari hunian, digunakan juga untuk
menyimpan hasil produksi sebelum didistribusikan ke konsumen/pemesan serta untuk
menyimpan bahan baku produksi; ruang tersebut adalah ruang tamu, ruang keluarga dan
salah satu ruang tidur. Musholla menjadi bagian rumah yang diistimewakan, karena ruang ini
khusus hanya digunakan untuk sholat anggota keluarga. Ruang makan menjadi satu dengan
ruang keluarga, yang digunakan juga untuk menyimpan bahan baku produksi atau hasil
produksi. Usaha yang dilakukan oleh Batik Faza merupakan usaha turun temurun (generasi
ketiga). Aktivitas yang dilakukan oleh penghuni rumah adalah diruang tamu, ruang keluarga,
ruang makan, musholla, ruang tidur, ruang produksi dan ruang pasca produksi. Aktivitas yang
dilakukan pekerja menggunakan ruang-ruang sebagai berikut: parkir (motor atau sepeda)
yang terletak dibagian depan rumah, melalui pintu samping menuju ruang produksi, untuk
istirahat dan sholat disediakan ruangan di bagian samping ruang produksi, dan ruang pasca
produksi. Pekerja bagian pasca produksi menggunakan ruang keluarga untuk menyimpan
hasil produksi sebelum dikirim ke konsumen yang berada diluar kota. Pemilik usaha
melakukan aktivitas usaha/bekerja dengan menggunakan sebuah meja yang dilengkapi
dengan komputer dan telepon disalah satu sudut ruang keluarga. Penggunaan ruang tamu dan
ruang keluarga fleksibel, baik untuk aktivitas hunian ataupun aktivitas usaha/kerja. Berikut
Gambar 5.29 Batik Faza, Kauman – Pekalongan R. Keluarga R. Keluarga R. Simpan R.Tidur Ruang Simpan Dapur R. Makan R. Keluarga R. Simpan R. Tamu Teras R. Produksi KM Garasi
Gambar 5.30 Pola Tata Ruang Batik Faza, Kauman – Pekalongan
Produksi/ Kerja
Hunian Batik Faza
5.5.2. Rumah Produktif Batik Bella – Kauman gang 5 nomor 9
Rumah Produktif Batik Bella, terletak di Kauman gang 5, merupakan usaha yang dilakukan
turun temurun. Pada umumnya aktivitas karyawan yang bekerja sebagai pembatik
mempunyai jam yang sama di lingkungan Kauman, yaitu delapan jam sehari dan setiap hari
Jum’at libur, dan hari Kamis sore para pekerja menerima upah mingguannya. Batik Bella
mempunyai ruang yang digunakan untuk distribusi ke konsumen dalam bentuk ruang
pamer/toko yang terletak dibagian depan, tetapi terpisah dari hunian; dihubungkan dengan
koridor yang menuju ruang produksi dibagian belakang hunian. Pemilik yang beragama Islam,
menyediakan ruang Musholla khusus untuk anggota keluarga; sedangkan karyawan
mempunyai ruang ganti, toilet dan musholla tersendiri. Ruang distribusi/toko yang berada
satu halaman dengan ruang produksi dan ruang huni, mempunyai jam keja yang lebih
fleksibel, sesuai dengan kehadiran tamu. Ruang yang terdapat pada Rumah Produktif Batik
Bella adalah : teras, digunakan bersama untuk hunian dan untuk toko, ruang tamu, ruang
keluarga dan ruang makan digunakan juga untuk menyimpan bahan baku produksi, ruang
tidur, musholla, dapur, ruang produksi yang dilengkapi dengan ruang ganti, toilet ruang
sholat, ruang penyimpanan hasil produksi dan ruang distribusi yang berbentuk toko. Seluruh
anggota keluarga turut ambil peran dalam usaha yang dilakukan oleh Batik Bella, kepala
rumah tangga mengatur proses produksi dan ibu rumah tangga mengendalikan distribusi.
Rumah Produktif Batik Bella dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian untuk hunian (sebagian
ruang keluarga dan ruang makan digunakan untuk menyimpan bahan baku produksi), bagian
produksi dan bagian distribusi. Ketiga bagian saling terhubung dengan suatu koridor yang
mempunyai lebar dua meter. Koridor penghubung, digunakan juga untuk memarkir
kendaraan roda dua (sepeda atau motor karyawan dan pemilik rumah). Berikut pada gambar
Nama : Batik Bella Alamat : Kauman
Gambar 5.31. Batik Bella, Kauman – Pekalongan Teras Toko R. Produksi R. Keluarga & R. Simpan R. Simpan R. Tamu Dapur Km R. Tidur
Gambar 5.32. Denah dan Pola Tata Ruang Batik Bella, Kauman – Pekalongan
5.5.3. Rumah Produktif Batik Riska – Kauman gang 5 nomor 7
Rumah produktif Batik Riska bertetangga dengan Batik Bella, selain bertetangga, Pemilik
Batik Bella dan batik Rizka mempunyai hubungan keluarga. Meskipun mempunyai hubungan
keluarga, masing-masing mengembangkan usahanya sendiri. Aktivitas yang dilakukan oleh
Batik Rizka mirip dengan yang dilakukan oleh Batik Faza, produksi dilakukan dibagian
Produksi/ Kerja Hunian
belakang rumah, tahap distribusi dilakukan dengan mengirimkan hasil produksi kepada
pemesan. Adapun pola penggunaan ruangnyapun dapat dikatakan sama, karena setelah
produksi selesai; persiapan untuk distribusi dilakukan dengan menggunakan sebagian dari
ruang hunian yaitu diruang keluarga, ruang makan dan ruang yang tidak digunakan. Jam
kerja yang berlaku terhadap karyawan Batik Rizka, sama dengan yang diberlakukan di
Rumah Produktif Batik Faza dan Batik Bella. Pemilik rumah dan pekerja masing-masing
mempunyai ruang sholat. Berikut pada gambar 5.33 dan 5.34 adalah sketsa zona rumah
produktif batik Rizka :
Nama : Batik Rizka Alamat : Kauman
Gambar 5.33. Batik Rizka, Kauman – Pekalongan
Garasi R.Tamu R. Produksi
R. Simpan
R. Keluarga & R. Simpan R. Makan Dapur R. Tidur & KM R. Tidur
Gambar 5.34. Pola tata ruang Batik Rizka, Kauman – Pekalongan
5.5.4. Rumah Produktif Batik Falma – Kauman gang 7
Rumah Produktif Batik Falma terletak di Kauman gang 7, fasade rumah ini mempunyai
bentuk yang simetris, bagian depan berupa tiga pasang pintu dan undakan di teras terdiri dari
5 tingkat. Rumah Produktif Batik Falma, tidak melakukan proses produksi; hanya melakukan
proses distribusi dalam bentuk ruang pamer yang disertai dengan tempat penyimpanan.
Rumah produktif ini, penggunaan ruangnya sangat fleksibel, yaitu ruang tamu, digunakan
bersama dengan ruang pamer, ruang makan dan ruang keluarga digunakan bersama untuk
Produksi/ Kerja
Hunian Batik Rizka
menyimpan barang yang belum terdistribusikan, ruang tidur, dapur, musholla merupakan
ruang yang terpisah. Pada siang hari, rumah ini menjadi rumah keluarga, karena tempat
berkumpulnya orang tua, anak dan cucu, tetapi pada malam hari, rumah ini hanya ditinggali
oleh orang tua. Waktu bekerja sangat fleksibel, karena tidak ada jam kerja yang tetap, bila
ada tamu/pengunjung kapan saja dapat dipersilahkan masuk. Tenaga kerja adalah anggota
keluarga. Berikut gambar 5.35 dan 5.36 adalah pola tata ruang rumah produktif Batik Falma :
Nama : Batik Falma Alamat : Kauman
Gambar 5.35. Batik Falma, Kauman – Pekalongan R.Tidur R.Tidur R. Simpan R. Keluarga + R. Simpan R. Tamu + Toko Teras Dapur KM
Gambar 5.36. Pola tata ruang Batik Falma, Kauman – Pekalongan