• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumah Produktif Batik di Kauman

Dalam dokumen Perjanjian No : III/LPPM/ /82-P (Halaman 89-102)

DI KAUMAN, SUGIHWARAS DAN SAMPANGAN, PEKALONGAN – JAWA TENGAH

5.5. Rumah Produktif Batik di Kauman

Kauman merupakan wilayah di Pekalongan Timur, yang letaknya dipusat kota,

berseberangan dengan Alun-alun Kota (gambar 5.22). Spasial lingkungan dan bangunan

(lingkungan fisik) akan diidentifikasi berdasarkan 8 (delapan) elemen (Shirvani, Hamid, 1985)

yaitu: tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur

pejalan kaki, pendukung aktivitas, penandaan dan preservasi.

Gambar 5.22. Kampung Batik, Pekalongan Timur - Sumber : google earth – diunduh 30062016 Rumah Batik Faza

Rumah Batik Bella Rumah Batik Rizka

Rumah Batik Mufti Rumah Batik Falma

Gambar 5.23. Lokasi Kampung Kauman – Pekalongan

Tata guna lahan di Kauman adalah permukiman, dengan luas tanah beragam antara 50 sampai

300 meter persegi.

Gambar 5.24. Kauman gg5 Batik Bella – Pekalongan Gambar 5.25. Kauman gg 5 Batik Rizka – Pekalongan

Bentuk dan massa bangunan adalah segi empat, terdiri dari satu atau dua lantai, bentuk atap

pelana atau jurai. Peraturan bangunan dalam bentuk garis sempadan bangunan belum

diterapkan di Kauman, kecuali di gang 1, dimana ada halaman dibagian depan dari beberapa

rumah. Jalan utama di Kauman disebut sebagai gang 1, lebar jalan tidak standar, karena ada

yang lebar empat meter dan ada pula yang memiliki lebar lima meter. Keseluruhan dari

Wilayah Kauman dibagi menjadi empat belas gang; gang dua sampai dengan gang empat

belas mempunyai lebar 2,5 meter sampai 3 meter; tidak ada pemisahan antara jalur kendaraan

roda dua, roda tiga/becak, roda empat dan pejalan kaki. Secara bergantian gang tersebut

Arah jalan masuk ke Kauman

Alun-alun Kota Pekalongan

dilalui manusia yang berjalan kaki atau menggunakan moda angkutan tertentu (kendaraan

roda dua, roda tiga atau roda empat), seperti pada gambar 5.26. Pendukung aktivitas di

Kauman yang telah dicanangkan sebagai Kampung Wisata Batik adalah Komunitas Batik

Kauman, serta organisasi kemasyarakatan yang legal (Rukun Tetangga, Rukun Warga).

Untuk memudahkan pengunjung mengenali wilayah Kampung Batik Kauman, digerbang

masuk (gang 1) dan disudut jalan terpampang petunjuk berupa gambar, nama toko, dan nama

gang (gambar 5.27)

Gambar 5.26. Koridor gang di Kauman – Pekalongan

Gambar 5.27. Fasade Rumah dan Penandaan di Kauman – Pekalongan

Fasade beberapa rumah di Kauman ditemui seperti gambar 5.27, yaitu mempunyai pintu dan

jendela yang simetris, serta mempunyai undakan berjumlah lima. Hal ini memberi makna

bahwa dalam kehidupan harus seimbang dan berpedoman pada Rukun Islam, mengingat

masyarakat Kauman mayoritas beragama Islam. Fasade rumah tinggal yang mempunyai

makna tertentu seperti pada gambar 5.31, merupakan obyek yang perlu dipertahankan

Penduduk di Kauman, mayoritas pribumi dan memeluk agama Islam; tetapi ada juga yang

keturunan arab; hal ini terjadi karena ikatan perkawinan. Pengaruh Islam yang dominan

tercermin pada aktivitas lingkungan, yaitu pada hari Jum’at tidak ada kegiatan, karena

merupakan hari ibadah. Sebaliknya, pada hari minggu, aktivitas berjalan normal. Kekerabatan

antar tetangga dan warga masyarakat terjalin akrab, karena secara fisik, sebagian besar rumah

tidak menggunakan pagar, sehingga teritori tersamar. Aktivitas masyarakat Kauman yang

telah ditetapkan sebagai Kampung Wisata batik, tercermin pada beberapa rumah yang

mempunyai usaha dalam bidang batik baik produksi maupun distribusi; selain itu terdapat

fungsi lain yaitu salon, toko kelontong. Pada penelitian mengenai ‘ Relasi antara Tata Bentuk

Rumah Produktif dengan Etnisitas Penghuni’ sebagai obyek pengamatan di Kauman adalah

rumah yang digunakan untuk hunian dan atau produksi dan distribusi produk batik.

5.5.1. Rumah Produktif Batik Faza (Fauzi Hidayat) – Kauman gang 5 nomor 16. Nama : Batik Faza

Gambar 5.28. Batik Faza – Kauman - Sumber : dokumentasi pribadi

Rumah produktif batik milik keluarga ini, terletak di Kauman gang 5, adapun usaha dalam

produksi dan distribusi batik telah dilakukan secara turun temurun. Pemilik adalah orang

Jawa yang beragaman Islam. Aktivitas dalam kegiatan religi, berhuni, sosial kemasyarakatan

dan mencari nafkah yang dilakukan pemilik rumah dalam kesehariannya dilakukan mulai

pada pagi hari, dimana karyawan dengan menggunakan sepeda atau motor mulai berdatangan.

Setelah berganti pakaian di ruang yang telah disediakan, para karyawan mulai bekerja sampai

dengan tengah hari. Saat tengah hari, karyawan istirahat untuk makan siang serta

melaksanakan sholat, dan kembali bekerja sampai dengan sore hari. Jam kerja adalah 8 jam,

sesuai dengan aturan Pemerintah. Setiap hari Kamis siang (setelah istirahat makan dan sholat),

karyawan menerima upah mingguan, hari berikutnya yaitu hari Jum’at karyawan libur; tetapi

hari minggu bekerja seperti biasa. Sebagai pemilik usaha, pemilik rumah senantiasa

mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya dan siap untuk menyediakan

kebutuhan bahan-bahan untuk proses produksi. Setelah selesai proses produksi, dilakukan

proses persiapan distribusi untuk kemudian dikirim kepada pemesan dari luar kota

Pekalongan. Ruang produksi terletak dibagian belakang rumah, dimana pada ruang produksi

tersedia, kamar kecil/toilet untuk karyawan, ruang sholat dan ruang ganti pakaian; juga

yang terdapat pada rumah Batik Faza adalah: teras depan, ruang tamu, ruang keluarga &

ruang makan, ruang tidur, musholla, ruang kerja dan ruang servis seperti kamar mandi, dapur,

gudang, garasi. Ruang-ruang yang menjadi bagian dari hunian, digunakan juga untuk

menyimpan hasil produksi sebelum didistribusikan ke konsumen/pemesan serta untuk

menyimpan bahan baku produksi; ruang tersebut adalah ruang tamu, ruang keluarga dan

salah satu ruang tidur. Musholla menjadi bagian rumah yang diistimewakan, karena ruang ini

khusus hanya digunakan untuk sholat anggota keluarga. Ruang makan menjadi satu dengan

ruang keluarga, yang digunakan juga untuk menyimpan bahan baku produksi atau hasil

produksi. Usaha yang dilakukan oleh Batik Faza merupakan usaha turun temurun (generasi

ketiga). Aktivitas yang dilakukan oleh penghuni rumah adalah diruang tamu, ruang keluarga,

ruang makan, musholla, ruang tidur, ruang produksi dan ruang pasca produksi. Aktivitas yang

dilakukan pekerja menggunakan ruang-ruang sebagai berikut: parkir (motor atau sepeda)

yang terletak dibagian depan rumah, melalui pintu samping menuju ruang produksi, untuk

istirahat dan sholat disediakan ruangan di bagian samping ruang produksi, dan ruang pasca

produksi. Pekerja bagian pasca produksi menggunakan ruang keluarga untuk menyimpan

hasil produksi sebelum dikirim ke konsumen yang berada diluar kota. Pemilik usaha

melakukan aktivitas usaha/bekerja dengan menggunakan sebuah meja yang dilengkapi

dengan komputer dan telepon disalah satu sudut ruang keluarga. Penggunaan ruang tamu dan

ruang keluarga fleksibel, baik untuk aktivitas hunian ataupun aktivitas usaha/kerja. Berikut

Gambar 5.29 Batik Faza, Kauman – Pekalongan R. Keluarga R. Keluarga R. Simpan R.Tidur Ruang Simpan Dapur R. Makan R. Keluarga R. Simpan R. Tamu Teras R. Produksi KM Garasi

Gambar 5.30 Pola Tata Ruang Batik Faza, Kauman – Pekalongan

Produksi/ Kerja

Hunian Batik Faza

5.5.2. Rumah Produktif Batik Bella – Kauman gang 5 nomor 9

Rumah Produktif Batik Bella, terletak di Kauman gang 5, merupakan usaha yang dilakukan

turun temurun. Pada umumnya aktivitas karyawan yang bekerja sebagai pembatik

mempunyai jam yang sama di lingkungan Kauman, yaitu delapan jam sehari dan setiap hari

Jum’at libur, dan hari Kamis sore para pekerja menerima upah mingguannya. Batik Bella

mempunyai ruang yang digunakan untuk distribusi ke konsumen dalam bentuk ruang

pamer/toko yang terletak dibagian depan, tetapi terpisah dari hunian; dihubungkan dengan

koridor yang menuju ruang produksi dibagian belakang hunian. Pemilik yang beragama Islam,

menyediakan ruang Musholla khusus untuk anggota keluarga; sedangkan karyawan

mempunyai ruang ganti, toilet dan musholla tersendiri. Ruang distribusi/toko yang berada

satu halaman dengan ruang produksi dan ruang huni, mempunyai jam keja yang lebih

fleksibel, sesuai dengan kehadiran tamu. Ruang yang terdapat pada Rumah Produktif Batik

Bella adalah : teras, digunakan bersama untuk hunian dan untuk toko, ruang tamu, ruang

keluarga dan ruang makan digunakan juga untuk menyimpan bahan baku produksi, ruang

tidur, musholla, dapur, ruang produksi yang dilengkapi dengan ruang ganti, toilet ruang

sholat, ruang penyimpanan hasil produksi dan ruang distribusi yang berbentuk toko. Seluruh

anggota keluarga turut ambil peran dalam usaha yang dilakukan oleh Batik Bella, kepala

rumah tangga mengatur proses produksi dan ibu rumah tangga mengendalikan distribusi.

Rumah Produktif Batik Bella dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian untuk hunian (sebagian

ruang keluarga dan ruang makan digunakan untuk menyimpan bahan baku produksi), bagian

produksi dan bagian distribusi. Ketiga bagian saling terhubung dengan suatu koridor yang

mempunyai lebar dua meter. Koridor penghubung, digunakan juga untuk memarkir

kendaraan roda dua (sepeda atau motor karyawan dan pemilik rumah). Berikut pada gambar

Nama : Batik Bella Alamat : Kauman

Gambar 5.31. Batik Bella, Kauman – Pekalongan Teras Toko R. Produksi R. Keluarga & R. Simpan R. Simpan R. Tamu Dapur Km R. Tidur

Gambar 5.32. Denah dan Pola Tata Ruang Batik Bella, Kauman – Pekalongan

5.5.3. Rumah Produktif Batik Riska – Kauman gang 5 nomor 7

Rumah produktif Batik Riska bertetangga dengan Batik Bella, selain bertetangga, Pemilik

Batik Bella dan batik Rizka mempunyai hubungan keluarga. Meskipun mempunyai hubungan

keluarga, masing-masing mengembangkan usahanya sendiri. Aktivitas yang dilakukan oleh

Batik Rizka mirip dengan yang dilakukan oleh Batik Faza, produksi dilakukan dibagian

Produksi/ Kerja Hunian

belakang rumah, tahap distribusi dilakukan dengan mengirimkan hasil produksi kepada

pemesan. Adapun pola penggunaan ruangnyapun dapat dikatakan sama, karena setelah

produksi selesai; persiapan untuk distribusi dilakukan dengan menggunakan sebagian dari

ruang hunian yaitu diruang keluarga, ruang makan dan ruang yang tidak digunakan. Jam

kerja yang berlaku terhadap karyawan Batik Rizka, sama dengan yang diberlakukan di

Rumah Produktif Batik Faza dan Batik Bella. Pemilik rumah dan pekerja masing-masing

mempunyai ruang sholat. Berikut pada gambar 5.33 dan 5.34 adalah sketsa zona rumah

produktif batik Rizka :

Nama : Batik Rizka Alamat : Kauman

Gambar 5.33. Batik Rizka, Kauman – Pekalongan

Garasi R.Tamu R. Produksi

R. Simpan

R. Keluarga & R. Simpan R. Makan Dapur R. Tidur & KM R. Tidur

Gambar 5.34. Pola tata ruang Batik Rizka, Kauman – Pekalongan

5.5.4. Rumah Produktif Batik Falma – Kauman gang 7

Rumah Produktif Batik Falma terletak di Kauman gang 7, fasade rumah ini mempunyai

bentuk yang simetris, bagian depan berupa tiga pasang pintu dan undakan di teras terdiri dari

5 tingkat. Rumah Produktif Batik Falma, tidak melakukan proses produksi; hanya melakukan

proses distribusi dalam bentuk ruang pamer yang disertai dengan tempat penyimpanan.

Rumah produktif ini, penggunaan ruangnya sangat fleksibel, yaitu ruang tamu, digunakan

bersama dengan ruang pamer, ruang makan dan ruang keluarga digunakan bersama untuk

Produksi/ Kerja

Hunian Batik Rizka

menyimpan barang yang belum terdistribusikan, ruang tidur, dapur, musholla merupakan

ruang yang terpisah. Pada siang hari, rumah ini menjadi rumah keluarga, karena tempat

berkumpulnya orang tua, anak dan cucu, tetapi pada malam hari, rumah ini hanya ditinggali

oleh orang tua. Waktu bekerja sangat fleksibel, karena tidak ada jam kerja yang tetap, bila

ada tamu/pengunjung kapan saja dapat dipersilahkan masuk. Tenaga kerja adalah anggota

keluarga. Berikut gambar 5.35 dan 5.36 adalah pola tata ruang rumah produktif Batik Falma :

Nama : Batik Falma Alamat : Kauman

Gambar 5.35. Batik Falma, Kauman – Pekalongan R.Tidur R.Tidur R. Simpan R. Keluarga + R. Simpan R. Tamu + Toko Teras Dapur KM

Gambar 5.36. Pola tata ruang Batik Falma, Kauman – Pekalongan

Hunian

Kerja

Dalam dokumen Perjanjian No : III/LPPM/ /82-P (Halaman 89-102)