• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2 Deskripsi Data

4.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.2.3 Peningkatan Efisiensi Administrasi

Efisiensi administrasi retribusi sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja penerimaan daerah. Pedagang yang sebenarnya sudah memiliki kesadaran membayar retribusi bisa jadi enggan membayar retribusi karena alasan lokasi jualan jauh dari keramaian atau ditempat sepi. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi administrasi retribusi, yaitu sebagai berikut :

Memperbaiki prosedur administrasi retribusi sehingga lebih mudah dan sederhana, di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang prosedur administrasi retribusi sudah sederhana dan mudah. Hal ini diungkapkan oleh I1-3, bahwa :

“jadi yang ada tuh sudah sederhana, sudah disederhanakan, tujuannya kan

jangan terlalu banyak birokrasi, dalam arti birokrasi suratnya, jadi

dipermudah, sudah bagus.” (hasil wawancara pada tanggal 06 September

Berdasarkan pernyataan di atas menjelaskan bahwa prosedur retribusi yang ada/ ekstsing sudah sederhana dan mudah sehingga prosesnya tidak berbelit-belit dan cepat dalam penanganan, ini dimaksudkan agar jangan terlalu banyak birokrasi dalam arti birokrasi suratnya, karena pedagang tidak akan mau ribet dalam membayar.

Hal ini dibenarkan oleh I1-4,bahwa :

“Kalau prosedur retribusi ada di SOP, misalkan begini si petugas

pemungut retribusi itu minta dulu barang kuasi itu berupa karcis ke bendahara pengumpul karena mereka itu yang menyediakan. Setelah mereka diberikan barang kuasi itu berupa karcis, maka mereka melakukan penarikan dan setor pun mereka harus menyetorkan bonggol karcisnya, bonggol karcis ini kan bisa dihitung,kalau laku 20 nilainya 3000 nanti dikali kan dan uang yang disetorkan pun sesuai dengan bonggol karcis itu berapa. Nah adapun yang membayar tanpa memberikan karcis yah itu mah resiko dia, memang tidak ke setorin ini agak sulit buat kita, kita awasi kalau ada pedagang yang membayar yang seharusnya 3000 tetapi hanya membayar 1000 atau 1500 dan resiko uangnya pun tidak akan ke setorin

ke kas daerah, karena tidak sesuai dengan aturan.” (hasil wawancara pada

tanggal 19 September 2017 pukul : 12.04 WIB).

Berdasarkan pernyataan di atas menjelaskan bahwa kalau dalam menarik retribusi pelayanan pasar ini sudah sesuai dengan SOP, jadi tidak sembarangan dalam memungut retribusi pasar.

Diperjelas oleh pernyataan

I

1-5 sebagai berikut :

“yah sudah sederhana lah kalau untuk prosedur administrasi, karena tadi itu pedagang hanya mengeluarkan uang yang sesuai tarif dan menerima karcis, jadi tidak perlu ke Dinas atau segala macem persyaratan seperti

halnya kita membayar pajak.”(hasil wawancara pada tanggal 27 April

2017 pukul : 09.47 WIB).

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa prosedur administrasi sudah sederhana, karena pedagang tidak membawa persyaratan apapun untuk membayar

117

salarnya. Berikut ini prosedur retirbusi yang sesuai SOP Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang, mulai dari pengambilan barang kwasi (karcis retribusi) dari Bendahara Barang, Penyerahan barang kwasi (karcis retribusi) ke masing-masing unit pasar, pembagian/pendistribusian barang kwasi, melakukan penarikan retribusi, kemudian diserahkan, melaporkan secara tertulis, sampai disetorkan ke Kas Umum (DPKPA), sebagai berikut :

Gambar 4.6 Prosedur Retribusi

Sumber : Peneliti (2017)

Berdasarkan gambar di atas bahwa prosedur retribusi mulai dari pengambilan barang kwasi (karcis retribusi) dari bendahara barang sampai ke penyetoran ke Kas Umum Daerah (DPKPA) ini harus sesuai dengan SOP.

Pernyataan di atas dapat diperkuat dari pernyataan I1-2, sebagai berikut :

“ Yah di kita alhamdulillah sudah lebih mudah dan sederhana sehingga

cukup efisien lah dan prosesnya tidak berbelit-belit begitu. Mulai dari pemungut retribusi dengan menarik retribusi pasar di Pasar Pandeglang dengan karcis, karcisnya juga berbeda-beda tarif hal ini telah ditentukan dengan objek retribusi. Nanti setelah terkumpul hasil retribusi pasar nya maka akan disetorkan ke Bendahara UPT Pasar Pandeglang untuk di masukkan ke kas book. Kemudian akan disetorkan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang, dari Dinas akan

disetorkan ke Bank yang nantinya akan masuk ke Kas Daerah.” (hasil

wawancara pada tanggal 05 Oktober 2017 pukul : 10.42 WIB).

Berikut ini sebagai bentuk penarikan retribusi pelayanan pasar yang ada di Pasar Kabupaten Pandeglang, yang salah satunya Pasar Pandeglang, bentuk penarikan berupa barang kuasi, dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.7

Bentuk Penarikan Retribusi Pelayanan Pasar

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang (2017)

Berdasarkan pernyataan di atas menjelaskan bahwa prosedur retribusi pelayanan pasar ini sudah sederhana dan mudah, sehingga para pedagang dalam membayar retribusinya pun tidak seperti membayar pajak yang harus mengurus-mengurus birokrasi surat, para pedagang cukup membayar sesuai karcis yang diberikan oleh petugas pemungut retribusi pasar. Adapun pedagang kalau tidak sanggup/merasa keberatan membayar retribusi pasar, mau tidak mau harus tetap membayar tarif yang ditangguhkan ke pedagang sesuai jenis objek retribusi.

119

Karena itu sudah diatur di Perda Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum. Jadi petugas tidak bisa mengurangi biaya pungutan pendapatan. Berikut pernyataan dari I1-6, bahwa :

“Kami tidak mengurangi biaya pungutan pendapatan, karena tugas saya

menarik retribusi pasar di Pasar Pandeglang yah sesuai yang diperintahkan dan sesuai karcis. Namun yang namanya pedagang ketika ditarik retribusi dari kios, los dan pkl itu jelas tarif yang dikenakan beda-beda, tetapi mereka membayar tarifnya tidak mau dibeda-bedakan atau sama rata tarif yang mau dibayarnya. Jadi ke kitanya juga serba salah, kita terima saja

yang dia (pedagang) itu kasih dibandingkan tidak bayar sama sekali.”

(hasil wawancara pada tanggal 30 Agustus 2017 pukul : 11.20 WIB). Berdasarkan dari pernyataan di atas bahwa, tidak ada pengurangan tarif salar, para pedagang baik itu yang kios, los, maupun PKL, mereka membayar tarif yang seharusnya berbeda karena harus sesuai dengan jenis objek retribusinya, tetapi kebanyakan dari mereka membayar tarif sama rata pedagang satu dengan yang lainnya.

Diperjelas oleh pernyataan I1-4 sebagai berikut :

“Jadi gini lah, ini kan barang kuasi ini kan sudah disetujui oleh Dewan

untuk menentukan berapa tarif sewa kios, sewa los dan sewa PKL itu sudah ada Perda yang mengatur. Nah kalau Peraturan Daerah itu sudah diberlakukan maka tidak ada istilah orang keberatan, tidak mau tahu kita mah, karena sudah diketuk oleh Dewan, kita mah dasarnya itu. Kalau ada yang tidak mau bayar resikonya tidak ke setorin ke Kas Daerah dan dipake

oleh penarik retribusi tadi.”(hasil wawancara pada tanggal 19 September 2017 pukul : 12.05 WIB).

Berdasarkan dari pernyataan di atas bahwa, tidak ada pengurangan tarif salar, karena sudah ditentukan dan disetujui Dewan yang tercantum dalam Perda Nomor 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.

Berikut pernyataan dari salah satu pedagang di Pasar Pandeglang ialah pernyataan oleh I2-6 (Toko Selamat Putra) , sebagai berikut :

“saya membayar Rp.1000/hari, jenis tempat yang ditempati sih ini jenis

kios. Biasanya setiap hari pemungut ini mendatangi setiap pedagang termasuk saya untuk menagih retribusi dengan menyodorkan karcis yang

berwarna pink.” (hasil wawancara pada tanggal 30 Oktober 2017 pukul :

14.20 WIB).

Berdasarkan pernyataan di atas menjelaskan bahwa dalam membayar retribusi pelayanan pasar ini untuk yang perhari dengan membayar sebesar Rp.1000/hari. Membayar retribusi pelayanan pasar yang perhari itu dengan diberikan karcis oleh petugas pemungut ke para pedagang sebagai tanda terima pembayaran.

Adapun gambar/ dokumentasinya karcis yang diberikan petugas pemungut retribusi sebagai berikut :

Gambar 4.8

Bukti Penerima Pedagang Pembayaran Retribusi Pelayanan Pasar Harian

Sumber : Peneliti (2017)

Dapat disimpulkan bahwa apa yang dikenakan dengan pembayaran yang diberikan pedagang ke pemungut retribusi pelayanan pasar di Pasar Pandeglang ini tidak sesuai karcis.

121

“pada dasarnya pedagang ini susah untuk membayar retribusi sesuai karcis yang diberikan, dengan berbagai alasan mereka. Padahalmah kita menarik retribusi pasar juga, toh nantinya mah untuk kepentingan mereka sendiri

yah untuk pembangunan juga kan.” (hasil wawancara pada tanggal 27 April 2017 pukul : 09.49 WIB).

Dari pernyataan di atas menjelaskan bahwa para pedagang ini sulit untuk membayar retribusi, apalagi kalau seperti pajak yang dia sendiri yang harus menyiapkan surat-surat untuk membayar. Menarik retribusi pelayanan pasar perharinya ini juga manfaatnya untuk merek atau para pedagang. Jadi tarif yang dikenakan oleh petugas pemungut retribusi pelayanan pasar ini sesuai dengan Perda Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, dan ini sudah ada ketentuan-ketentuan tarif yang harus dibayarkan sesuai jenis objek retribusi. Hal ini diperkuat oleh pernyataan I1-3, sebagai berikut :

“tidak ada pengurangan, karena kan itu ada di Perda jadi harus sesuai Perda. Ada juga gini nanti ajalah bulan depan untuk bayar sewanya, kalau untuk penarikan retribusi salarnya mah harus setiap hari. Kalau bayar sewanya mah kita ada rasa empati ke pedagang, karena biasanya pedagang kain itu kan ramenya di hari-haritertentu saja seperti hari besar islam kecuali mereka sudah memiliki banyak pelanggan.” (hasil wawancara pada

tanggal 06 September 2017 pukul : 11.58 WIB).

Berdasarkan pernyataan di atas menjelaskan bahwa sudah adanya Perda Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum, yang mengatur mengenai retribusi baik tarif dan jenis objek retribusi itu sudah jelas dan penarikan retribusi dengan didukung karcis sebagai tanda bukti yang tertera jumlah yang harus dibayarkan. Para pedagang tetap saja membayar seenaknya sendiri, ada yang membayar sesuai tarif dan tak banyak yang membayar setengahnya.

Selanjutnya untuk penigkatan efisiensi administrasi retribusi ini menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti bank, kantor pos, koperasi dan pihak

ketiga lainnya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam membayar retribusi. Di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang tidak ada pihak ketiga dalam menarik retribusi pelayanan pasar, yang dipihak ketigakan Pasar-pasar Desa. Hal ini dibenarkan oleh pernyataan I1-2, sebagai berikut :

“Tidak ada pihak ketiga di Pasar Pandeglang, kalau untuk pasar-pasar desa kita pihak ketigakan, bekerjasama dengan desa setempat. Nanti diakhir tahun biasanya bagi hasil dengan desa setempat, sekian persen ke kita

sekian persen ke desa.” (hasil wawancara pada tanggal 05 Oktober 2017 pukul : 10.45WIB).

Berdasarkan pernyataan di atas menjelaskan bahwa di Pasar Pandeglang tidak di pihak ketigakan dalam penarikan retribusi. Jadi penarikan retribusi pelayanan pasar langsung oleh petugas pemungut retribusi. Hal ini diperkuat oleh pernyataan I1-3, bahwa :

“Untuk di Pasar Pandeglang tidak ada bentuk kerjasama dengan pihak ketiga, kalau untuk pasar-pasar lain yang ada di Kabupaten Pandeglang yang menjalin bentuk kerjasama dengan pihak ketiga dalam hal penarikan retribusi pasar seperti Pasar Menes dengan pengembang PT. Prima Sari

Pasar Menes dan adapun bentuk kerjasama dengan pihak desa.” (hasil

wawancara pada tanggal 06 September 2017 pukul : 11.59 WIB).

Berdasarkan pernyataan di atas menjelaskan bahwa di Pasar Pandeglang ini tidak ada pihak ketiga dalam menarik retribusi pelayanan pasar, penarikan langsungoleh petugas pemungut retribusi pasar. Dimaksudkan untuk lebih meminimalisir adanya kecurangan dan penyalahgunaan dalam memungut retribusi pasar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, dari beberapa pernyataan di atas dapat diketahui bahwa, masih ada hambatan dalam peningkatan efisiensi

123

administrasi retribusi. Dari segi prosedur administrasi retribusi ini sudah sederhana dan mudah cukup efisien, sehingga prosesnya tidak berbelit-belit. Ini tujuannya agar tidak terlalu banyak birokrasi, dalam arti birokrasi suratnya, jadi dipermudah, sudah bagus. Adapun mengenai mengurangi biaya pungutan pendapatan ini tidak ada pengurangan, karena sudah ditetapkan tarifnya di Perda Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, jadi mau tidak mau harus membayar sesuai tarif yang dikenakan. Namun kenyataannya para pedagang kebanyakan membayar sesuai keinginannya karena alasan-alasan tertentu.

Selanjutnya dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, ini di Pasar Pandeglang tidak di pihak ketigakan dalam penarikan retribusi, penarikan dilakukan langsung oleh petugas pemungut retribusi pelayanan pasar Pandeglang. Adapun yang di pihak ketigakan itu pasar-pasar desa yang bekerjasama dengan pihak desa setempat.

Dalam Pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar Pandeglang ini masih terdapat hambatan dalam meningkatkan pendapat retribusi pelayanan pasar di Pasar Pandeglang, untuk itu diperlukan upaya, upaya terakhir dengan peningkatan efisiensi administrasi pendapatan, sebagai berikut :

Dokumen terkait