• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran PPI Sebagai Mitra Kegiatan Wisata 1 PPI sebagai penyedia hasil tangkapan

KESEJAHTERAAN NELAYAN

8.3 Peran PPI Sebagai Mitra Kegiatan Wisata 1 PPI sebagai penyedia hasil tangkapan

Tempat pelelangan ikan sebagai salah satu fasilitas fungsional yang terdapat di PPI Pangandaran merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan dapat dijadikan sebagai objek wisata. Di PPI wisatawan dapat membeli ikan segar yang baru didaratkan dalam bentuk fresh. Menurut beberapa responden yang diwawancarai dengan adanya PPI wisatawan atau pemilik restoran dapat dengan mudah mendapatkan ikan dengan kualitas cukup baik dan harga yang lebih murah dibandingkan jika harus mencari ke tempat lain.

Hasil wawancara terhadap penjual ikan yang memiliki lapak di sekitar pantai timur mengemukanan bahwa ikan yang mereka jual pada umumnya dibeli oleh wisatawan yang berkunjuang ke Pangandaran. Bila melihat jumlah ikan yang didaratkan di TPI yang mencapai 3,6 ton per hari akan memberikan peluang kepada ibu-ibu nelayan untuk menjual ikan ke wisatawan dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Tingkat produksi yang cukup tinggi tersebut seharusnya juga

dibarengi dengan tingginya penjualan kepada wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran, tetapi kondisi tersebut tidak terjadi.

Hal ini terjadi karena kondisi ikan segar mutunya mudah sekali menurun sehingga tingkat penjualan ikan dalam bentuk segar ke pada wisatawan sulit untuk ditingkatkan, oleh karena itu diperlukan diversifikasi produk perikanan agar lebih bertahan lama dan wisatawan dapat membelinya dalam jumlah banyak sebagai oleh-oleh khas Pangandaran, selama ini produk olahan perikanan yang menjadi oleh-oleh khas di Pangandaran adalah ikan asin dan ikan asap. Sebenarnya peningkatan penjualan ikan segar dapat diupayakan oleh pihak TPI dengan menyediakan bok-bok ikan yang dilengkapi es untuk menjaga tingkat kesegaran ikan.

Melihat kondisi di atas, maka menurut (Pane, 2004) seharusnya PPI sebagai penyedia hasil tangkapan mempunyai peran sebagai berikut :

1) Menyediakan jumlah dan jenis ikan yang dibutuhkan konsumen/pengolah ikan/wisatawan secara cukup.

2) Menyediakan hasil tangkapan ikan didaratkan dengan kualitas sebaik mungkin (prima).

3) Adanya pelayanan penyediaan hasil tangkapan ikan selain untuk pelaku lelang juga untuk konsumen atau pembeli langsung.

4) Proses pelayanan penyediaan hasil tangkapan ikan yang singkat dan terbuka.

5) Penyediaan fasilitas – fasilitas yang terkait dengan penyediaan hasil tangkapan ikan serta kebersihannya.

8.3.2 PPI sebagai lokasi objek wisata

Pada dasarnya kegiatan di PPI pangandaran memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dan dapat dijadikan sebagai suatu objek pariwisata. Hal tersebut dapat diketahui dari pengamatan dimana sebagian wisatawan ada yang berada di sekitar PPI untuk menyaksikan kegiatan yang dilakukan oleh nelayan.

Sebagaimana telah disebutkan di atas proses pendaratan ikan dilakukan dengan mengangkut ikan hasil tangkapan dari pantai timur ke arah TPI dengan menggunakan keranjang-keranjang yang dipikul bersama oleh dua orang, selama

proses pendaratan ikan tersebut nampak sekali diperlukan keterampilan dan kecekatan dari nelayan, bila tidak dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan seperti ikan tumpah atau oleng.

Proses penurunan dan pengangkutan keranjang-keranjang tersebut bila diamati memiliki daya tarik tersendiri, karena proses tersebut memerlukan kekompakan dan keserasian antar pelakunya, hal ini dapat di disaksikan oleh wisatawan sebagai suatu hal yang menarik, karena menurut Susilowati, Nikijulu dan Manadianto (1993) diacu dalam Hidayati (1997) menyebutkan bahwa wisatawan menyukai hal-hal baru yang belum pernah dilihatnya. Terlebih bila selama kegiatan pendaratan ikan tersebut nelayan menyuarakan “yel-yel” khas Pangandaran yang memberikan semangat kepada nelayan dan berdaya tarik untuk wisatawan.

Ikan-ikan dalam keranjang yang telah didaratkan diangkut ke TPI untuk di timbang dengan cara dipikul. Setelah dilakukan penimbangan kemudian ikan dilelang. Adapun pelelangan biasanya tergantung kepada bakul, walaupun pelelangan masih bersifat tradisional yaitu nelayan sendiri yang melelang ke pedagang ikan tetapi hal tersebut cukup menarik untuk disaksikan. Hal tersebut cukup beralasan karena selama proses pelelangan ada saja wisatawan yang menyaksikan kegiatan pelelangan yang berlangsung di TPI. Dengan demikian fungsi lain dari tempat pelelangan ikan adalah sebagai tempat transfer ilmu pengetahuan. Para wisatawan selalu tertarik untuk melihat jenis-jenis ikan yang berhasil ditangkap oleh nelayan baik langsung ke nelayan atau ke personil TPI. Ketertarikan wisatawan ini selama ini telah di dukung oleh sikap para pengelola TPI yang ramah terhadap para wisatawan.

Aktivitas pelelangan di atas sangat penting memperhatikan kebersihan (sanitasi dan higienitas) di ruang lelang, bahkan sejak di dermaga pendaratan hasil tangkapan. Beberapa faktor penting dalam menjaga kebersihan ruang lelang menurut Pane (2007) adalah bentuk dan konstruksi keranjang/basket/wadah hasil tangkapan, selain faktor kepedulian dan kebiasaan para pelaku di pelelangan. Keranjang/basket yang bentuk dan konstruksinya tidak baik dapat menyebabkan terjadinya ceceran lender/mucus, darah dan cairan yang berasal dari penggunaan es di lantai pelelangan dan dermaga pendaratan. Mengatasinya hal tersebut Pane

et al. (2008) mengusulkan untuk menggunakan keranjang/basket hasil tangkapan ikan ramah lingkungan, yaitu suatu basket yang memiliki desain khusus yang dapat mengatasi masalah terjadinya ceceran di atas yang mengotori lantai pelelangan dan dermaga pendaratan hasil tangkapan ikan.

Proses pelelangan tersebut dapat dikemas sedemikian rupa sehingga prosesnya dapat lebih menarik bagi wisatawan, misalnya saja dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk ikut dalam kegiatan pelelangan atau menyediakan tempat khusus di dalam atau di luar TPI untuk membeli ikan dengan tingkat harga yang sama dengan yang dijual oleh tempat pelelangan ikan. Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan membangun tempat penjualan ikan segar yang langsung dapat dimasak secara terpusat, sehingga persaingan antar pedagang lebih menguntungkan konsumen, atau membangun pasar ikan yang higienis di pusat wisata pantai Pangandaran dengan dilengkapi restoran murah untuk memasak ikan yang telah dibeli.

8.3.3 Kegiatan perikanan tangkap sebagai objek wisata

Salah satu faktor yang menjadi daya tarik perikanan tangkap di pantai Pangandaran adalah banyaknya perahu-perahu ikan yang ditambatkan di tepi pantai, selain itu daya tarik lain timbul ketika nelayan melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan pukat pantai dimana wisatawan dapat ikut menarik jaring secara beramai-ramai. Hal tersebut merupakan pengalaman yang dapat dikemas menjadi paket wisata di Pangandaran

Kegiatan perikanan yang mungkin dapat diupayakan untuk objek wisata adalah kegiatan penangkapan ikan berupa :

a. Demo penangkapan

Demo penangkapan merupakan kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan bersama wisatawan. Demo ini sebaiknya dilakukan di pinggir pantai timur sebagai pusat aktivitas penangkapan ikan (Gambar 25).

b. Tour penangkapan

Tour penangkapan merupakan trip penangkapan yang diikuti oleh wisatawan dalam beberapa jam saja, alat yang dapat digunakan adalah pukat pantai di siang hari atau bagan apung yang banyak dioperasikan di Pananjung

Sumber : Koleksi pribadi

Gambar 25 Aktivitas nelayan sedang melakukan demo penangkapan

Kegiatan demo dan tour dapat dilakukan pada hari-hari tertentu misalnya pada hari Sabtu dan Minggu atau pada hari libur nasional agar tidak mengganggu aktifitas penangkapan yang dilakukan oleh nelayan. Diharapkan dengan adanya kegiatan semacam itu semakin banyak wisatawan yang mengunjungi Pangandaran, karena tertarik oleh keindahan alam dan sektor perikanannya.

8.4 Strategi Peningkatan Pengelolaan PPI Pangandaran dan Wisata