• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN Nomor 42/POJK.03/

Dalam dokumen Bahan Materi Mata Acara Kesatu AR BJB 2016 OJK (Halaman 107-112)

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Nomor 42/POJK.03/2015

LCr

HQLa

NEt CaSH fLOW

Tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan likuiditas Bagi Bank Umum

Tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan likuiditas Bagi Bank Umum

Bank diwajibkan memenuhi minimal LCr sebesar 100% secara berkelanjutan (2016-2018)

Bank diwajibkan memenuhi minimal lCR sebesar 100% secara berkelanjutan (2016-2018)

Hanya diwajibkan bagi bank dalam kelompok BUKU III (modal inti Rp 5-30 triliun) dan

IV (modal inti> Rp30 triliun). Kantor cabang bank asing dan bank asing selain

Kantor cabang dari bank yang berkedudukan Diluar negeri dengan minimal lCR sebesar 70%

Pada tahun 2016

Hanya diwajibkan bagi bank dalam kelompok BUKU III (modal inti Rp 5-30 triliun) dan

IV (modal inti> Rp30 triliun). Kantor cabang bank asing dan bank asing selain

Kantor cabang dari bank yang berkedudukan Diluar negeri dengan minimal lCR sebesar 70%

Pada tahun 2016

teknologi

Perkembangan teknologi informasi di industri perbankan telah mengubah peta persaingan dan strategi bisnis bank dengan menempatkan teknologi sebagai unsur dalam proses inovasi produk dan jasa. Arah pengembangan digital banking telah menyasar ke cashless sehingga uang fisik fungsinya telah berganti ke e-money yang lebih inovatif dan simple.

Untuk mendukung perkembangan bank bjb ke arah digital banking perlu standarisasi sistem yang meliputi kesiapan teknologi, perangkat keamanan transaksi dan data serta manajemen risiko termitigasi dengan baik.

Kemajuan teknologi di bidang finansial telah memunculkan industriFinancial technology (Fintech) yang lebih efisien sehingga keberadaannya dapat mengancam jasa perbankan. Layanan Fintech memiliki fokus yang berbeda-beda antara lain bisnis mikro, penjualan pulsa, pembayaran tagihandan bahkan layanan wealth management seperti transaksi saham dan pengiriman uang ke luar negeri.

Menggeliatnya bisnis fintech tidak terlepas lambannya belanja TI perbankan Indonesia, hal ini dapat dibuktikan dengan masih terlihat antrian nasabah di beberapa kantor bank-bank di Indonesia.

TINJAUAN OPERASIONAL

oPeRaTional RevieW

Having regard to equity participation bjb bank until the end of June 2016 amounted to Rp1.04 trillion and total bank capital bjb per June 2016 amounted Rp7,87 trillion, the achievement of equity in accordance regulator only amounted to 13.26%. Thus bjb bank still has the opportunity to make additional investment amounting to Rp1.32 trillion. The purpose of this capital is nothing but improve the financial performance management and supervision inorganic done correctly.

POJK No. 42/POJK.03/2015

To anticipate a liquidity crisis, in 2015 the FSA published POJK 42 / POJK.03 / 2015 on the Obligations Fulfillment of Liquidity Adequacy Ratio (Liquidity Coverage Ratio) For Bank Umum. Tujuannya is to find the resistance of the bank under conditions of stress.

Broadly speaking, these rules regulate bank group’s BOOK III shall meet the LCR by 100% on an ongoing basis. LCR is the ratio between high quality liquidity assets (HQLA) with a total net cash outflow over the next 30 days in a crisis scenario. BOOK III’s LCR ratio of at least 70% from June 2016 and increase to 100% by December 2018.

The illustrations can be seen as follows:

technology

Development of information technology in the banking industry has changed the competitive landscape and business strategies of banks to put the technology as an element in the process of product and service innovation. The development direction of digital banking has been targeting the cashless that physical money function has been changed to e-money are more innovative and simple.

To support the bank’s development towards digital banking bjb need standardization system that includes technology readiness, security devices and data transactions and mitigated with good risk management.

Advances in technology in the financial sector has led industriFinancial technology (Fintech) more efficient that its presence may threaten banking services. Service Fintech has a different focus, among others, micro businesses, credit sales, payment tagihandan even wealth management services such as stock transactions and remittances abroad.

Business menggeliatnya fintech inseparable Indonesian banking sluggish IT spending, this can be proved by the still visible queue of customers at several offices of banks in Indonesia.

Untuk mengantisipasi fintech terdapat tiga hal yang dapat dilakukan oleh bank antara lain:

1. Menciptakan produk digital baru yang membutuhkan investasi TI yang tidak murah

2. Melakukan koloborasi dengan pelaku fintech 3. Melakukan akuisisi terhadap produk fintech

Dengan mempertimbangkan kondisi mikro maupun makro serta dengan melihat peluang yang ada di industri perbankan tersebut dan kekuatan yang dimiliki, bank bjb optimis bahwa prospek perusahaan di masa yang akan datang akan sangat baik. Hal ini didukung oleh masih adanya peluang besar bagi bank bjb

yang diuraikan melalui analisis peluang Bank sebagai berikut. 1. Dana Tax Amnesty dan repatriasi tax amnesty untuk

menambah DPK bank bjb dan dapat dipergunakan sebagai ekspansi bisnis

2. Program bjb BiSA sebagai layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (LAKU PANDAI) mampu memperluas akses bank bjb menjadi lebih luas dengan memanfaatkan agen sebagai mitra bank bjb

3. Semakin meningkatnya literasi keuangan masyarakat melalui program yang dicanangkan oleh BI dan OJK dalam rangka menerapkan kebijakan keuangan inklusif sebagai suatu bentuk pendalaman layanan keuangan (financial service deepening) yang ditujukan kepada masyarakat in the bottom of the pyramid untuk memanfaatkan produk dan jasa keuangan formal seperti sarana menyimpan uang yang aman (keeping), transfer, menabung maupun pinjaman dan asuransi

4. Kegiatan ekonomi yang cukup tinggi Provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta merupakan potensi pengembangan perkreditan dan pendanaan

5. Adanya peluang untuk menggunakan dan meningkatkan fungsi LPK/BPR Pemda sebagai sarana dalam perpanjangan tangan bank bjb di daerah dari segi perkreditan maupun pendanaan serta telah terbukanya peluang untuk melaksanakan linkage program

6. Dukungan dari pemerintah daerah secara konsisten dan berkesinambungan dalam mengembangkan bank bjb

sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian di daerah

7. Pangsa pasar segmen kredit yang masih luas di wilayah Jawa Barat dan Banten

8. Perluasan kerjasama antara bank bjb dengan beberapa institusi pemerintah melalui: Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk penggunaan jasa dan layanan perbankan serta penyaluran dana sertifikasi;

TINJAUAN OPERASIONAL

oPeRaTional RevieW

Kerjasama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang untuk kerjasama layanan perbankan dalam hal payroll, kredit KGB serta penerimaan pembayaran layanan BPN ; Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Adminsitrasi Hukum Umum (AHU) untuk kerjasama layanan perbankan dalam hal payroll, kredit KGB serta penerimaan pembayaran layanan AHU; Kerjasama dengan institusi pendidikan dan pihak swasta; dan Pengalihan pajak dari Pusat ke Daerah 9. Implementasi MEA telah mendorong pemerintah untuk

memperkuat sektor UMKM sehingga bank memiliki peluang dalam meningkatkan penyaluran kredit UMKM 10. Peluang ekspansi kredit KPR dan kendaraan bermotor

dengan diturunkannya LTV oleh Bank Indonesia dari 70% ke nilai maksimum sebesar 80% dan menurunkan batas uang muka untuk kredit kendaraan bermotor (PBI 17/10/2015).

StratEGI DaN rENCaNa KErJa 2017

Adapun rencana dan strategi Bank bjb di tahun 2017 diuraikan sebagai berikut.

a. Mempertahankan Momentum Pertumbuhan Kredit Berkualitas (Quality Growth)

1. Mempertahankan dan memperluas market sharekredit berpenghasilan tetap (KGB) serta peningkatan pangsa pasar kredit pensiunan (purna bhakti) sebagai champion product

2. Peningkatan pertumbuhan portofolio kredit konsumer melalui review pricing dan fitur produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar, wilayah dan kantor cabang 3. Peningkatan portofolio kredit kelolaan dengan fokus

penyaluran pada perusahaan BUMN/BUMD strategis dan badan usaha Penanaman Modal Asing atau perusahaan yang telah go-public dan dikenal luas 4. Optimalisasi penyaluran kredit korporasi dan komersial

melalui:

a. Kredit komersial dengan review pricing baik cash loan maupun non cash loan

b. Kredit segmen korporasi dengan melakukan diversifikasi sektor industri pembiayaan

c. Penggalian potensi product holding debitur kelolaan d. Mengembangkan aliansi bisnis yang berbasis cross selling guna mengembangkan potensi value chain dari nasabah

5. Memperkuat sinergitas dengan BPR dan LKM melalui kegiatan pemasaran berbasis komunitas,

To anticipate fintech there are three things that can be done by banks, among others:

1. Creating a new digital products that require IT investments are not cheap

2. collaboration with the actors fintech 3. acquisition of the product fintech

Considering the micro and macro conditions as well as by looking at the opportunities that exist in the banking industry and the strengths that bank bjb has, bank bjb is optimistic that the company’s prospects in the future will be very good. It is supported by the presence of great opportunities for banks bjb that described through the Bank opportunity analysis as follows.

1. Tax Amnesty Funds and tax amnesty repatriation to add bank bjb depositor funds and can be used as business expansion

2. bjb BiSA Program as an office-less financial services without an in the context of inclusive finance (LAKU PANDAI is able to expand bank bjb access to become more widely by utilize the agent as bank bjb partner 3. The Increasing of community financial literacy through

program initiated by BI and OJK in order to implement inclusive financial policies as a form of financial services deepening, that addressed to the bottom of the pyramid’s public to take advantage of formal financial products and services such the safe means of saving money (keeping), transfer, saving and loans and insurance

4. High Economic activity in the Province of West Java, Banten and Jakarta is potential for the development of credit and funding

5. The opportunity to use and improve the local government LPK / BPR functions as a tool of banks

bjb’s extension hands in the regions in terms of lending and funding and the open opportunities to implement linkage program.

6. Consistently and continuously support from local governments in developing bank bjb as the motor and booster of the regional economy

7. Still widespread of the credit segment market share in the region of West Java and Banten

8. The cooperation expansion between bank bjb with several government institutions through: Cooperation with the Directorate General of Teachers and Education Personnel Ministry of Education and Culture to use the banking services as well as the certification funds distribution; Cooperation

with the Ministry of Agricultural and Spatial Planning for cooperation in banking services such as payroll, KGB credit and acceptance of BPN payment services ; Cooperation with the Directorate General of General Legal Administration (AHU) for cooperation banking services in terms of payroll, KGB credit and AHU payment acceptance services; Cooperation with educational institutions and the private sectors; and the taxes diversion from the Centre to Regional

9. MEA implementation has prompted the government to strengthen the UMKM sector so that the bank has the opportunity to increase UMKM loan disbursement. 10. Expansion opportunities of housing loan and motor

vehicle with lowered LTV by Bank Indonesia from 70% to a maximum value of 80% and lower limits of the down payment for motor vehicle loans (PBI 10/17/2015).

StratEGY aND WOrK PLaN Of 2017

As for the plans and strategies BJB in 2017 are outlined below.

A. Maintain Growth Momentum of Quality Growth (Quality Growth)

1. Maintain and expand the fixed-income market sharekredit (KGB) and increasing the pension credit market share (after- bhakti) as a product champion

2. Increasing the growth rate of consumer credit portfolio through a review of pricing and product features that are tailored to the needs of the market, region and branch offices 3. The increase in the loan portfolio under management with a focus on the distribution of state-owned companies / enterprises strategically Foreign Investment entities or companies that went public and widely known

4. Optimizing the corporate and commercial loan portfolio through:Kredit komersial dengan review pricing baik cash loan maupun non cash loan

a) Loans corporate segment by diversifying the industrial sector financing

b) Excavation potential debtor product holdings under management

c) Develop a business alliance based on cross selling in order to develop the potential value chain of customers

5. Strengthening synergy with rural banks and MFIs through a community-based marketing activities, development of products and services by utilizing Information Technology 6. Launch new products to penetrate the market segment of

pengembangan produk dan layanan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi

6. Meluncurkan produk baru untuk penetrasi pasar segmen Usaha kecil & Menengah (UKM)

7. Meningkatkan fungsi pembinaan terhadap masyarakat (debitur dan calon debitur) dengan program PESAT (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu) sehingga tercipta engagement dengan bank bjb

8. Meningkatkan akselerasi pertumbuhan kredit KPR dan KKB melalui percepatan SLA proses kredit, fokus pada produk dengan tujuan pembelian KPR dan KKB 9. Memastikan kecukupan infrastruktur pendukung

penyaluran kredit yang berkualitas agar memudahkan dalam mengelola dan mengendalikan risiko

B. Pengelolaan Likuiditas Dengan Memprioritaskan Peningkatan CaSa Melalui Pendekatan Bisnis Human to Human

1. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga

a. Peningkatan pertumbuhan dana pihak ketiga yang diprioritaskan untuk meningkatkan CASA melalui peningkatan layanan serta kerjasama strategis (aliansi strategik) baik dengan BUMN, BUMD maupun dengan institusi lainnya (business to government)

b. Melakukan dan mengembangkan kerjasama bisnis dengan nasabah dan prospek potensial nasabah institusi (business to business)

c. Pengembangan layanan berbasis transaksi untuk mendorong pengendapan dana

2. Penempatan Aktiva produktif untuk mendapatkan margin dari ekses fund maupun borrowing sebagai pemenuhan kebutuhan likuiditas

3. Penambahan agen kerja sama Laku Pandai bjb BiSA untuk terwujudnya Keuangan Inklusif

4. Pengembangan Layanan berbasis digital (TI), yaitu: a. Pengembangan layanan distribution channel

berbasis web/internet serta aplikasi yang menunjang kerjasama institusi

b. Penambahan infrastruktur berbasis IT untuk mendukung peningkatan CASA dan fee based income khususnya produk retail

C. Mendorong Pertumbuhan fee Based Income Untuk Meningkatkan Kontribusi dari Pendapatan Non Bunga

1. Mendorong peningkatan pendapatan dan jasa layanan custodian dan wali amanat

2. Enhancement yield instrumen trisuri dengan

memperhatikan risiko likuiditas

3. Menjadikan bank bjb sebagai pilihan bagi bank koresponden di Indonesia dan Asia dalam kerjasama antarbank untuk mendukung bisnis bank

4. Memberikan standar layanan yang tersertifikasi secara internasional (ISO 9001) untuk transaksi bjb trade finance and Service

5. Membuka jaringan layanan di luar negeri yang memiliki potensi remitansi guna mengoptimalkan Fee Based Income

D. Pengendalian Kualitas aktiva Produktif Dan Percepatan recovery Kredit Hapus Buku Melalui Penyelesaian Yang Optimal

1. Melakukan rekonsiliasi dan penagihan secara intensif dengan pihak pialang asuransi dan atau asuransi dalam percepatan penyelesaian klaim

2. Mengoptimalkan fungsi penagihan secara intensif terhadap debitur yang mempunyai kualitas kredit bermasalah

3. Melakukan perbaikan kualitas setiap prospek calon debitur melalui tahapan pembahasan bersama antara unit bisnis dan unit risk sehingga dapat dijaga risk appetite sesuai dengan level yang diinginkan 4. Melakukan perbaikan proses penagihan terhadap kredit

bermasalah dengan meningkatkan koordinasi yang lebih intensif bersama unit bisnis terkait

5. Penyelamatan kredit (restrukturisasi) dan penyempurnaan regulasi internal beserta kewenangannya

6. Penyelesaian kredit dengan cara percepatan eksekusi agunan melalui lelang KPKNL/balai Lelang Swasta/ Penjualan sukarela, hapus buku, klaim asuransi, lawyer, instansi yang berwenang termasuk kerjasama dengan Kejaksaan dan berkoordinasi dengan unit terkait dan cabang untuk peningkatan penyempurnaan pengikatan agunan

E. Mendorong Pertumbuhan aset Melalui Inisiasi bjb

holding

1. Meningkatkan kinerja anak perusahaan dan non anak perusahaan melalui sinergi bisnis dengan bank bjb

diantaranya:

a. Melalui pemberian kredit linkage program kepada BPR terafiliasi

b. Kerjasama tata kelola manajemen risiko terintegrasi 2. Melakukan setoran modal kepada anak perusahaan dan non anak perusahaan, disesuaikan dengan kondisi anak perusahaan dan atau memenuhi ketentuan Peraturan

small and Medium Enterprises (SMEs)

7. Improve the function of supervision to public (debtor and the debtor) with the FAST program (Integrated Community Economic Empowerment) so as to create engagement with the bank bjb

8. Increase the acceleration of growth in mortgage loans and vehicle loans through the acceleration of the process SLA credit, focus on products with the purpose of buying mortgages and vehicle loans

9. To ensure the adequacy of supporting infrastructure loan portfolio quality in order to make it easier to manage and control risks

B. Liquidity Management With CASA Prioritize Improvement Through Business Approach Human to Human

1. Third Party Fund Growth

a. The increase in the growth of third party funds are prioritized to improve the CASA through improved services as well as strategic cooperation (strategic alliances) either with the state, enterprises as well as with other institutions (business to government)

b. Conduct and develop business cooperation with customers and potential prospects for institutional clients (business to business)

c. Development of transaction-based services to encourage the deposition of funds

2. Placement of productive assets to get a margin of excess borrowing fund as well as the fulfillment of liquidity 3. Addition of agents cooperation could bjb Smart Code for the realization of Inclusive Finance

4. The development of digital-based services (IT), namely:

a) Development of a web-based service distribution channel / internet and applications that support institutional cooperation

b) The addition of IT-based infrastructure to support the increase in CASA and fee-based income, especially retail products

C. Encourage Growth Fee Based Income To Increase Contributions of Non Interest Income

1. Encourage increased revenue and services custodian and trustee

2. Enhancement yield on treasury instruments by taking

into account liquidity risk

3. Making bjb banks as an option for correspondent banks in Indonesia and Asia in the interbank cooperation to support the bank’s business

4. Providing service standards internationally certified (ISO 9001) for bjb trade finance transactions and Service 5. Open a service network abroad that have the potential of remittances in order to optimize Fee Based Income

D. Control of Assets Quality and Accelerated Recovery Credit Clear Books Through Optimal Resolution

1. Perform reconciliation and billing intensively with the parties and the insurance brokers or insurance in accelerated settlement of claims

2. Optimizing intensive billing function for debtors who have troubled credit quality

3. Make improvements to the quality of each lead debtor through the stages of joint discussion between the business units and the unit so that the risk can be kept risk appetite in accordance with the desired level

4. Make improvements to the billing process by increasing non-performing loans more intensive coordination with the unit linked business

5. Rescue loans (restructuring) and the improvement of internal regulations and their authority

6. Completion of the credit by means of acceleration of collateral through an auction KPKNL / porch Private Auction / Sales voluntary, remove it, insurance claims, lawyers, authorized agencies, including cooperation with the prosecution and coordinate with related units and branches to increase refinement binding of collateral

E. Promoting Growth Through Initiation bjb holding assets 1. Improve the performance of subsidiaries and non- subsidiary through business synergies with the bank bjb include: a. Through the provision of credit to rural banks affiliated linkage program

b. Cooperation integrated risk management governance 2. Payment of capital to subsidiaries and non-subsidiary, adjusted to the subsidiaries and or comply with Local Rule and other provisions for business development subsidiaries, as well as the acquisition of new companies including finance companies, insurance, securities and private BPR

Daerah dan ketentuan lainnya untuk pengembangan usaha anak perusahaan, serta melakukan akuisisi perusahaan baru diantaranya perusahaan multifinance, asuransi, sekuritas dan BPR swasta

f. Penguatan Permodalan Bank Untuk Ketahanan Kelembagaan dan Meningkatkan Daya Saing Melalui Ekspansi Bisnis

1. Penurunan Dividen Payout Ratio 2. Penerbitan Obligasi Sub Ordinasi

3. Melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ataupun Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT HMETD)

G. Penguatan Struktur Organisasi Dengan Dukungan SDM Yang Profesional

1. Mendorong proses pengambilan keputusan yang lebih efisien dan efektif melalui pendelegasian kewenangan ke wilayah secara bertahap dengan tetap menjaga fungsi pengawasan

2. Penyempurnaan struktur organisasi yang diarahkan kepada penguatan fungsi – fungsi penunjang bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian 3. Optimalisasi fungsi Kantor Pusat, Kantor Wilayah, dan

Kantor Cabang melalui pembagian peran dan tanggung jawab yang lebih efektif dan efisien.

4. Mendorong fungsi change management office dalam memberikan input yang inovatif dan responsif untuk memastikan terlaksananya business plan melalui pemantauan program kerja

5. Implementasi bjb culture sebagai inisiasi transformasi

bjb

6. Mendorong penguatan implementasi budaya perusahaan “GO SPIRIT” sebagai corporate value insan bank bjb

7. Mengembangkan balance scorecard sebagai sistem manajemen strategi guna percepatan pencapaian visi bank bjb

8. Penerapan Individual Score Card sebagai upaya pegawai agar menjalankan tugasnya secara optimal, meningkatkan loyalitas dan mengarahkan persaingan kinerja ke arah iklim terbuka, positif serta progresif 9. Membentuk insan bank bjb menjadi knowledge

Dalam dokumen Bahan Materi Mata Acara Kesatu AR BJB 2016 OJK (Halaman 107-112)