• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbuatan Tindak Pidana Margriet Ch. Megawe

Dalam dokumen PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHA (Halaman 92-109)

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

4.2 Deskripsi Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Anak yang

4.2.4 Perbuatan Tindak Pidana Margriet Ch. Megawe

Penulis akan menguraikan Perbuatan Tindak Pidana Margriet sebagaimana tercantum dalam Berkas Perkara Nomor BP/ 84/ VII/ 2015/ Ditreskrimum untuk memberikan gambaran unsur-unsur yang terpenuhi dalam persangkaan pasal yang dilanggar, sebagai berikut :

1. Pembunuhan Berencana, sebagaimana dimaksud dalam pasal 340 KUHP.

Unsur yang terpenuhi : a. Barang Siapa

Sebagai subyek hukum adalah : Margriet Ch. Megawe; tempat tanggal lahir : Kalimantan Timur, 3 Maret 1955; Jenis kelamin : Perempuan; Agama : Kristen; Kewarganegaran : Indonesia; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga; Alamat : Jalan Sedap Malam No. 26 Denpasar Timur.

Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan saksi : Rahmat Handono, Susiani, Agustay Handa May yang telah penulis uraikan pada pemeriksaan saksi.

b. Dengan Sengaja

Sekitar bulan April 2015, tersangka Margriet Ch. Megawe, menyuruh Saksi Agustay Handa May membuat lubang di belakang kandang ayam di pojok rumahnya. Sejak lubang itu dibuat sampai digunakan untuk mengubur mayat Engeline, lubang tersebut tidak pernah digunakan baik sebagai tempat

sampah maupun tempat pembuangan kotoran ayam / air. Pada tanggal 16 Mei 2015 tersangka menyuruh Agustay Handa May untuk menggali lubang yang sudah ada untuk mengubur korban Engeline.

Bahwa sejak 2013 korban Engeline sudah mengalami kekerasan psikis dan fisik sampai akhirnya pada tanggal 15 Mei 2015, yaitu sehari sebelum dinyatakan hilang, korban dilihat oleh saksi Agustay Handa May hidungnya dalam keadaan berdarah dan saat ditanya, korban mengatakan “abis dipukul mama.”

Kejadian tersebut berlanjut pada keesokan harinya, tanggal 16 Mei 2015 sekitar pukul 12.30 WITA, tersangka Margriet Ch. Megawe memanggil Agustay Handa May dari kamarnya dengan mengatakan “Agus kesini sebentar” dengan nada biasa tidak berteriak. Agustay kemudian menuju ke kamar tersangka melalui pintu depan. Pada saat Agustay Handa May membuka pintu kamar tersangka, Agustay Handa May melihat tersangka memegang keras rambut Engeline dengan kedua tangannya. Posisi tubuh Engeline miring menghadap ke tempat tidur, kaki menyentuh lantai, tangan kiri terkulai lemas ke lantai, posisi kepala setinggi tempat tidur kemudian tersangka langsung melepaskan pegangannya sehingga korban jatuh ke lantai dengan kepala bagian belakang membentur lantai, setelah itu korban terkulai lemas.

Untuk memastikan korban sudah meninggal dunia, tersangka menyuruh saksi Agustay Handa May menginjak kaki korban dan menyulutnya dengan rokok, namun Agustay Handa May menolak, akhirnya Margriet Ch. Megawe sendiri yang melakukannya.

Hal ini dikuatkan dengan hasil pemeriksaan TKP, Keterangan saksi : Agustay Handa May, Rahmat Handono, Putu Kariani, dan Susiani. Keterangan

Ahli : Ir. Lukas Budi Santoso M.Si, dr. Dudut Rustyadi Sp.F, drg. Agung Wijaya Kusuma.

c. Direncanakan terlebih dahulu

Dilihat dari rangkaian peristiwa kekerasan yang dilakukan Margriet Ch. Megawe terhadap Engeline sebelum dinyatakan hilang pada tanggal 16 Mei 2015, tergambar bahwa tersangka telah berencana dan menghendaki kematian korban. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lubang yang digali Agustay Handa May atas perintah dari Margriet Ch. Megawe pada bulan April 2015. Kemudian setelah korban meninggal dunia, tersangka berusaha menutupi kejahatannya dengan mengubur Engeline pada lubang yang sudah dipersiapkan, kemudian menyamarkannya lubang dengan potongan bambu, ceceran makanan ayam dan menutupi dengan keranjang plastik warna merah. Setelah itu Margriet Ch. Megawe membuat alibi seolah-olah korban hilang / meninggalkan rumah tanpa pesan dengan menyuruh Agustay Handa May menanyakan kepada saksi Rahmat Handono dan Susiani. Pada saat Agustay menanyakan keberadaan Engeline, pada saat itu Rahmat Handono dan Susiani kembali ke rumah sekitar pukul 17.00 WITA. Tersangka juga aktif menanyakan kepada para tetangga, selanjutnya melaporkan ke Kepala Lingkungan dan ke Polsek Denpasar Timur. Sehingga seolah-olah benar bahwa Engeline telah hilang dari rumah.

Hal tersebut dikuatkan dengan hasil pemeriksaan TKP, keterangan saksi : Rahmat Handono, Susiani, Putu Kariani, Agustay Handa May, Frangky Alexander Maringka , Keterangan Ahli : Ir. Lukas Budi Santoso M.Si, Ngurah Wijaya Putra S.Si, M.Si, dr. Dudut Rustyadi Sp.F.

d. Menghilangkan nyawa orang lain

Unsur ini terpenuhi yaitu tersangka Margriet Ch. Megawe pada tanggal 16 Mei 2015 sekitar pukul 12.30 WITA, telah menghilangkan nyawa korban Engeline. Yang bertepat di dalam kamarnya dengan cara memegang keras rambur korban Engeline dengan kedua tangannya, Posisi tubuh Engeline miring menghadap ke tempat tidur, kaki menyentuh lantai, tangan kiri terkulai lemas ke lantai, posisi kepala setinggi tempat tidur kemudian tersangka langsung melepaskan pegangannya sehingga korban jatuh ke lantai dengan kepala bagian belakang membentur lantai, setelah itu korban terkulai lemas. Untuk memastikan korban sudah meninggal dunia, tersangka menyuruh saksi Agustay Handa May menginjak kaki korban dan menyulutnya dengan rokok, namun Agustay Handa May menolak, akhirnya Margriet Ch. Megawe sendiri yang melakukannya.

Hal ini didukung oleh keterangan saksi : Agustay Handa May, Ipda I Ketut Rayun, Brigadir Agung Kusuma Jaya; Keterangan Ahli : Ir. Lukas Budi Santoso M.Si, Ngurah Wijaya Putra S.Si, M.Si, dr. Dudut Rustyadi Sp.F. ; Hasil pemeriksaan surat-surat dan Bukti Petunjuk.

2. Pembunuhan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 338 KUHP. Unsur yang terpenuhi :

a. Barang Siapa

Sebagai subyek hukum adalah : Margriet Ch. Megawe; tempat tanggal lahir : Kalimantan Timur, 3 Maret 1955; Jenis kelamin : Perempuan; Agama : Kristen; Kewarganegaran : Indonesia; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga; Alamat : Jalan Sedap Malam No. 26 Denpasar Timur.

Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan saksi : Rahmat Handono, Susiani, Agustay Handa May.

b. Dengan Sengaja

Sekitar bulan April 2015, tersangka Margriet Ch. Megawe, menyuruh Saksi Agustay Handa May membuat lubang di belakang kandang ayam di pojok rumahnya. Sejak lubang itu dibuat sampai digunakan untuk mengubur mayat Engeline, lubang tersebut tidak pernah digunakan baik sebagai tempat sampah maupun tempat pembuangan kotoran ayam / air. Pada tanggal 16 Mei 2015 tersangka menyuruh Agustay Handa May untuk menggali lubang yang sudah ada untuk mengubur korban Engeline.

Bahwa sejak 2013 korban Engeline sudah mengalami kekerasan psikis dan fisik sampai akhirnya pada tanggal 15 Mei 2015, yaitu sehari sebelum dinyatakan hilang, korban dilihat oleh saksi Agustay Handa May hidungnya dalam keadaan berdarah dan saat ditanya, korban mengatakan “abis dipukul mama.”

Kejadian tersebut berlanjut pada keesokan harinya, tanggal 16 Mei 2015 sekitar pukul 12.30 WITA, tersangka Margriet Ch. Megawe memanggil Agustay Handa May dari kamarnya dengan mengatakan “Agus kesini sebentar” dengan nada biasa tidak berteriak. Agustay kemudian menuju ke kamar tersangka melalui pintu depan. Pada saat Agustay Handa May membuka pintu kamar tersangka, Agustay Handa May melihat tersangka memegang keras rambut Engeline dengan kedua tangannya. Posisi tubuh Engeline miring menghadap ke tempat tidur, kaki menyentuh lantai, tangan kiri terkulai lemas ke lantai, posisi kepala setinggi tempat tidur kemudian tersangka langsung melepaskan

pegangannya sehingga korban jatuh ke lantai dengan kepala bagian belakang membentur lantai, setelah itu korban terkulai lemas.

Untuk memastikan korban sudah meninggal dunia, tersangka menyuruh saksi Agustay Handa May menginjak kaki korban dan menyulutnya dengan rokok, namun Agustay Handa May menolak, akhirnya Margriet Ch. Megawe sendiri yang melakukannya.

Hal ini dikuatkan dengan hasil pemeriksaan TKP, Keterangan saksi : Agustay Handa May, Rahmat Handono, Putu Kariani, dan Susiani. Keterangan Ahli : Ir. Lukas Budi Santoso M.Si, dr. Dudut Rustyadi Sp.F, dan Ngurah Wijaya Putra S.Si, M.Si.

c. Menghilangkan nyawa orang lain

Unsur ini terpenuhi yaitu Margriet Ch. Megawe pada tanggal 16 Mei 2015 sekitar pukul 12.30 WITA, telah menghilangkan nyawa korban Engeline. Yang bertepat di dalam kamarnya dengan cara memegang keras rambur korban Engeline dengan kedua tangannya, Posisi tubuh Engeline miring menghadap ke tempat tidur, kaki menyentuh lantai, tangan kiri terkulai lemas ke lantai, posisi kepala setinggi tempat tidur kemudian tersangka langsung melepaskan pegangannya sehingga korban jatuh ke lantai dengan kepala bagian belakang membentur lantai, setelah itu korban terkulai lemas. Untuk memastikan korban sudah meninggal dunia, Margriet menyuruh saksi Agustay Handa May menginjak kaki korban dan menyulutnya dengan rokok, namun Agustay Handa May menolak, akhirnya Margriet Ch. Megawe sendiri yang melakukannya.

Hal ini didukung oleh keterangan saksi : Agustay Handa May, Ipda I Ketut Rayun, Brigadir Agung Kusuma Jaya; Keterangan Ahli : Ir. Lukas Budi

Santoso M.Si, Ngurah Wijaya Putra S.Si, M.Si, dr. Dudut Rustyadi Sp.F. ; Hasil pemeriksaan surat-surat dan Bukti Petunjuk.

3. Penganiayaan dengan Rencana Terlebih Dahulu yang Menyebabkan Kematian sebagaimana dimaksud dalam pasal 353 ayat 1 dan 3 KUHP. Unsur yang terpenuhi :

a. Barang siapa

Sebagai subyek hukum adalah : Margriet Ch. Megawe; tempat tanggal lahir : Kalimantan Timur, 3 Maret 1955; Jenis kelamin : Perempuan; Agama : Kristen; Kewarganegaran : Indonesia; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga; Alamat : Jalan Sedap Malam No. 26 Denpasar Timur.

Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan saksi : Rahmat Handono, Susiani, Agustay Handa May.

b. Melakukan penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu

Bahwa sejak 2013 korban Engeline sudah mengalami kekerasan psikis dan fisik sampai akhirnya pada tanggal 15 Mei 2015, yaitu sehari sebelum dinyatakan hilang, korban dilihat oleh saksi Agustay Handa May hidungnya dalam keadaan berdarah dan saat ditanya, korban mengatakan “abis dipukul mama.”

Pada tanggal 16 Mei 2015, Tersangka Margriet Ch. Megawe memegang keras rambut Engeline dengan kedua tangannya. Posisi tubuh Engeline miring menghadap ke tempat tidur, kaki menyentuh lantai, tangan kiri terkulai lemas ke lantai, posisi kepala setinggi tempat tidur kemudian tersangka langsung melepaskan pegangannya sehingga korban jatuh ke lantai dengan kepala bagian belakang membentur lantai, setelah itu korban terkulai lemas.

Untuk memastikan korban sudah meninggal dunia, tersangka menyuruh saksi Agustay Handa May menginjak kaki korban dan menyulutnya dengan rokok, namun Agustay Handa May menolak, akhirnya Margriet Ch. Megawe sendiri yang melakukannya. Setelah itu tersangka menyuruh Agustay Handa May untuk membungkus mayat Engeline dengan sprei yang diambil dari kamar Agustay Handa May kemudian menguburnya di halaman belakang.

Sekitar bulan April 2015, tersangka Margriet Ch. Megawe telah menyuruh Saksi Agustay Handa May membuat lubang di belakang kandang ayam di pojok rumahnya. Sejak lubang itu dibuat sampai digunakan untuk mengubur mayat Engeline, lubang tersebut tidak pernah digunakan baik sebagai tempat sampah maupun tempat pembuangan kotoran ayam / air.

Setelah mayat Engeline terkubur di halaman belakang, tersangkamenyuruh mengambil bambu-bambu sisa dan meletakkannya di atas tanah, kemudian mengambil keranjang merah untuk kemudian diletakkan diatas bambu-bambu tadi. Kemudian tersangka mengambil makanan ayam dan melemparkannya diatas galian kuburan dengan berkata “biar tidak ketahuan kalau disini ada bekas galian.”

Berdasarkan hasil pemeriksaan TKP pada saat penemuan mayat korban bahwa setelah mayat korban diangkat dari lubang, di dalam lubang terdapat genangan air, padahal disekitar lubang tidak ditemukan sumber air maupun saluran pembuangan air.

Hal tersebut dikuatkan dengan hasil pemeriksaan TKP, keterangan saksi : Rahmat Handono, Susiani, Putu Kariani, Agustay Handa May, Frangky Alexander Maringka , Keterangan Ahli : Ir. Lukas Budi Santoso M.Si, Ngurah

Wijaya Putra S.Si, M.Si, dr. Dudut Rustyadi Sp.F dan Hasil pemeriksan surat-surat.

c. Mengakibatkan kematian

Unsur ini terpenuhi yaitu akibat penganiayaan yang dilakukan tersangka Margreit Ch. Megawe sehingga menyebabkan korban meninggal dunia kemudian mengubur di halaman belakang.

Hal ini dikuatkan oleh keterangan saksi Agustay Handa May dan I Ketut Rayun; Keterangan Ahli : dr. Dudut Rustyadi Sp.F; Hasil pemeriksaan surat : VER UK. 01.15/ IV.E.19/ VER/ 281/ 2015 dari RSUP Sanglah Denpasar.

4. Melakukan kekerasan terhadap anak secara terus menerus sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 C Jo. 80 ayat 1 dan 3 UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 64 KUHP Jo. Pasal 55 KUHP.

Unsur yang terpenuhi : a. Setiap orang

Sebagai subyek hukum adalah : Margriet Ch. Megawe; tempat tanggal lahir : Kalimantan Timur, 3 Maret 1955; Jenis kelamin : Perempuan; Agama : Kristen; Kewarganegaran : Indonesia; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga; Alamat : Jalan Sedap Malam No. 26 Denpasar Timur.

Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan saksi : Rahmat Handono, Susiani, Agustay Handa May.

b. Menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap anak secara terus menerus.

Sekitar bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Mei 2015, tersangka Magriet Ch. Megawe sering melakukan kekerasan fisik dan psikis terhadap

korban Engeline dengan cara memukul, mencubit, memukul dengan bambu dan mengeluarkan kata-kata kasar. Korban Engeline sering dimarahi dengan cara dibentak menggunakan kata-kata kasar sampai mengakibatkan menangis. Kemudian pada saat Agustay Handa May melilitkan tali ke leher korban dengan menggunakan tali pastik warna cokelat dismbung dengan tali warna biru, kemudian Agustay Handa May menariknya dengan keras sampai kepala korban terangkat, padahal sebelum Aguatay Handa May menarik tali tersebut, jari tengah dan jari manis tangan kiri korban masih bergerak tetapi setelah menarik tali tersebut, jari korban sudah tidak bergerak lagi.

Hal ini dilihat oleh Margriet Ch. Megawe namun tersangka hanya membiarkan saja Agustay Handa May melakukan kekerasan terhadap korban, padahal tersangka selaku ibu (ibu angkat) yang selama ini menjaga korban bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak.

Unsur Anak terpenuhi yaitu korban adalah Engeline Margriet Megawe, anak berumur 8 tahun, yang lahir pada tanggal 19 Mei 2007. Berjenis kelamin perempuan

Hal ini dikuatkan dengan Keterangan Saksi : Ni Komang Juniati, Lorainne Soriton, Yuliet, Frangky Alexander Maringka, Susiani, Rahmat Handono, dan Agustay Handa May; Keterangan Ahli : dr. Ida Bagus Putu Alit Sp. F. DFM, Retno Indaryati, Erlinda M.Pd; Hasil pemeriksaan surat : VER UK. 01.15/ IV.E.19/ 281/ 2015 dari RSUP Sanglah.

c. Mengakibatkan mati

Akibat kekerasan fisik yang dilakukan oleh tersangka Margriet Ch. Megawe telah menyebabkan korban Engeline meninggal dunia.

Hal ini dikuatkan dengan Keterangan Saksi : Agustay Handa May, Iketut Rayun; Keterangan Ahli : dr. Dudut Rustyadi Sp.F, drg. Agung Wijaya Kusuma; Hasil pemeriksaan surat : VER UK. 01.15/ IV.E.19/ 281/ 2015 dari RSUP Sanglah.

5. Eksploitasi Ekonomi Anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 I Jo. Pasal 88 UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Unsur yang terpenuhi : a. Setiap Orang

Sebagai subyek hukum adalah : Margriet Ch. Megawe; tempat tanggal lahir : Kalimantan Timur, 3 Maret 1955; Jenis kelamin : Perempuan; Agama : Kristen; Kewarganegaran : Indonesia; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga; Alamat : Jalan Sedap Malam No. 26 Denpasar Timur.

Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan saksi : Rahmat Handono, Susiani, Agustay Handa May yang telah penulis uraikan pada pemeriksaan saksi dalam temuan penelitian.

b. Menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan eksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual terhadap Anak

Unsur terpenuhi yaitu sejak tahun 2013, tersangka Margriet Ch. Megawe telah beternak ayam dan pada tahun 2014 jumlah ayam menjadi 200 ekor, disamping ayam, tersangka juga memelihara anjing 5 ekor dan kucing 17 ekor. Tersangka membebankan tanggung jawab memberi makan dan minum ayam kepada korban Engeline sejak yang bersangkutan Kelas 1 SD. Walaupun tersangka memiliki pembantu rumah tangga, tetapi korban Engeline tetap harus

memberi makan dan minum ayam, bahkan apabila ada ayam yang belum diberi makan atau minum, walaupun korban sudah mengenakan pakaian sekolah, Engeline tetap diharuskan masuk ke kandang untuk memberi makan dan minum ayam.

Engeline setiap bangun pagi sudah disuruh untuk memberi makan ternak oelh tersangka, bukannya disuruh untuk makan terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan Engeline sejak Kelas 1 SD sampai sebelum dilaporkan hilang pada tanggal 16 Mei 2015.

Akibat melaksanakan pekerjaan memberi makan ayam,dari pagi hingga menjelang berangkat sekolah, dan sepulang dari sekolah juga melakukan pekerjaan yang sama, sehingga korban selaku anak, tidak mempunyai waktu bermain, belajar dan untuk mengurus dirinya sendiri bahkan tertidur di kelas karena kelelahan.

Bahwa Margriet Ch. Megawe memelihara ayam dengan tujuan untuk dijual guna menambah penghasilan keluarga.

Hal tersebut dikuatkan dengan Keterangan Saksi : Susiani, Handono, Atik, Lorainne Soriton, Yuliet Christien, Frangky Alexander Mringka, Agustay Handa May, Yvonne Carolie Megawe, Juwari, I Putu Sukanaya, Putu Sri Wijayanti SE; Keterangan Ahli : dr. I Made Rustika M.Si, Erlinda M.Pd; Keterangan Tersangka : bahwa benar terangka memelihara ayam untuk dijual dan mendapat penghasilan dari penjualan ayam satu minggu sekitar Rp. 450.000 (empat ratus lima puluh ribu rupiah).

6. Perlakuan Salah dan Penelantaran terhadap Anak secara terus menerus sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 B Jo. 77 B UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Unsur yang terpenuhi : a. Setiap orang

Sebagai subyek hukum adalah : Margriet Ch. Megawe; tempat tanggal lahir : Kalimantan Timur, 3 Maret 1955; Jenis kelamin : Perempuan; Agama : Kristen; Kewarganegaran : Indonesia; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga; Alamat : Jalan Sedap Malam No. 26 Denpasar Timur.

Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan saksi : Rahmat Handono, Susiani, Agustay Handa May.

b. Menempatkan, membiarkan, melibatkan, menyuruh melibatkan anak dalam situasi perlakuan salah.

Margriet Ch. Megawe mengangkat anak atas nama Engeline Margriet Megawe pada tanggal 24 Mei 2007 dari Ayah kandungnya yang bernama Achmad Rosyidi dan Ibu kandungnya yang bernama Hamidah sesuai dengan Surat Pengakuan Pengangkatan Anak Nomor 18 tangga 24 Mei 2007 yang dibuat di kantor Notaris Anneke Wibowo SH, yang beralamat di Jalan Teuku Umar 17D Denpasar, namun pengangkatan anak tersebut tidak ditindaklanjuti ke pengadilan untuk pengurusan Akta.

Korban Engeline masuk SD tidak menggunakan akta kelahiran dan keterangan dari tersangka Margriet Ch. Megawe yang menyatakan bahwa korban belum dibuatkan akta kelahiran dan sampai saat ini tersangka memang belum menindaklanjuti Surat Pengangkatan Anak ke Pengadilan Negeri Denpasar.

Data korban sesuai dengan formulir pengisian data di SD 12 Sanur Denpasar, dalam kolom agama tertulis beragama Kristen Protestan, namun

sampai ditemukan meninggal dunia, Engeline belum pernah dibaptis ataupun diajak ke Gereja.

Korban Engeline tidak mempunyai waktu untuk membersihkan dirinya sendiri, istirahat, belajar dan bersosialisasi dengan lingkungan. Bahwa rumah tersangka banyak ditemukan kotoran ayam, anjing dan kucing, serta dilingkungan rumah yang kotorserta bau, sehingga rumah tersebut tidak layak untuk ditempati oleh anak seusia Engeline.

Bahwa Tersangka tidak pernah mengingatkan korban untuk makan, sehingga badan korban kurus dan tersangka tidak pernah mengingatkan waktu sekolah, sehingga korban sering terlambat datang ke sekolah.

Hal ini didukung oleh keterangan saksi : Susiani, Rahmat Handono, Atik, Lorainne Soriton, Yuliet Christien, Frangky Alexander Maringka, Agustay Handa May, I ketut Ruta, Putu Sri Wijayanti, Arhana bin Juddah; Keterangan Ahli : dr. I Made Rustika M.Si, I Gede Heri Purnama ST, MT MIDEA, Dra. Retno Indrayati, Erlinda M.Pd, DR. Seto Mulyadi.

c. Penelantaran

Korban tidak tepenuhi kehidupannya secara wajar terkait dengan fisik yaitu kurus, kurang gizi, korban kotor baik pakaian maupun tubuh.

Hal ini dikuatkan dengan Keterangan Saksi : I Wayan Sardula, I Ketut Ruta, Ni Komang Juniati, Putu Sri Wijayanti SE; Keterangan Ahli : dr. Ida Bagus Putu Alit Sp. F. DFM, DR. dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani SPA (K) yang telah penulis uraikan pada pemeriksaan saksi dalam temuan penelitian.

Korban tidak terpenuhi kebutuhannya secara mental. Korban hanya bergaul dengan orang tertentu (bergaul dengan binatang seperti anjing dan kucing) disebabkan karena Engeline dibatasi pergaulannya. Selain itu Korban

rendah diri/ tidak percaya diri, pada saat diajak bicara oleh Susiani dan Rahmat Handono, korban tidak menjawab dan tidak mau berkomunikasi.

Hal ini dikuatkan oleh Keterangan Saksi : Agustay Handa May, Susiani, Rahmat Handono, Putu Sri Wijayanti; Keterangan Ahli : DR. dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani SPA (K) yang telah penulis uraikan pada pemeriksaan saksi dan ahli dalam temuan penelitian.

Korban tidak terpenuhi kebutuhannya secara spritual yaitu semenjak diangkat menjadi anak oleh tersangka Margriet Ch. Megawe, tidak pernah dibaptis dan tidak pernah diajak beribadah ke gereja.

Hal ini didukung keterangan saksi : Susiani, Rahmat Handono, I Ketut Ruta, Putu Sri Wijayanti, Arhanna bin Juddah; Keterangan Ahli : Dra. Retno Indrayati, dr. I Made Rustika M.Si yang telah penulis uraikan dalam temuan hasil penelitian.

Korban tidak terpenuhi kehidupannya secara sosial karena korban dibatasi untuk bermain dengan temannya / tetangga.

Hal ini dikuatkan oleh Keterangan Saksi : Agustay Handa May, Putu Sri Wijayanti, Rahmat Handono; Keterangan Ahli : dr. I Made Rustika M.Si, Dra. Retno Indrayati, Erlinda M.Pd yang telah penulis uraikan pada pemeriksaan saksi dan ahli dalam temuan hasil penelitian.

7. Diskriminasi terhadap Anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 A Jo. Pasal 77 UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Unsur yang terpenuhi : a. Setiap orang

Sebagai subyek hukum adalah : Margriet Ch. Megawe; tempat tanggal lahir : Kalimantan Timur, 3 Maret 1955; Jenis kelamin : Perempuan; Agama : Kristen; Kewarganegaran : Indonesia; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga; Alamat : Jalan Sedap Malam No. 26 Denpasar Timur.

Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan saksi : Rahmat Handono, Susiani, Agustay Handa May yang telah penulis uraikan pada pemeriksaan saksi dalam temuan penelitian.

b. Memperlakukan Anak secara diskriminatif yang mengakibatkan Anak mengalami kerugian, baik materiil maupun moril sehingga menghambat fungsi sosialnya.

Margriet Ch. Megawe mengangkat anak atas nama Engeline Margriet

Dalam dokumen PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHA (Halaman 92-109)

Dokumen terkait