III. PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) DESA KARANG PANGGUNG
3.10. Perencanaan Program KTH Tunas Harapan priode 2015-2016/2017
PROSES :
Fasilitator menjelaskan bahwa, Sekarang kita berada pada bagian perencanaa, dalam tahapan ini tujuan adalah mengetahui hal-hal yang menjadi perlu diperhatikan dan memungkinkan dikerjakan oleh kelompok bersama-sama dalam mencapai cita-cita yang telah dinyatakan dalam tahapan Memandang ke Masa Depan.
Membuat rencana adalah memanfaatkan sumberdaya yang dapat digunakan secara optimal. Untuk itu langkah-langkah yang jelas (konkrit) dan berurutan (sistematis) untuk mencapai cita-cita adalah sangat penting.
Fasilitator membagikan Media gambar (poster seri) tentang kera menolong ikan, poster kepada peserta, setelah dibaca fasilitator mengajukan pertanyaan:
Biodiversity and Climate Change (BIOCLIME) Project 2015
A521: “Pembentukan Kelompok Masyarakat di 5 Desa Pilot Project”
a). Apa yang terlihat/terjadi dalam gambar itu?
Monyet menolong ikan dari bahaya banjir b). Mengapa hal itu terjadi?
Karena monyet tidak paham dengan habitat asli dari ikan c). Bagaimana bila hal itu terjadi pada Bapak/Ibu?
Monyet berniat baik akan tetapi tidak paham dengan situasi dan kondisi.
Fasilitator kembali meminta pendapat peseta tentang ilustrasi monyet menolong ikan
1. Tidak boleh menebang pohon sembarangan 2. Pinggir sungai harus ditanami dengan pohon 3. Usir saja monyet
4. Niat monyet baik akan tetapi caranya salah.
5. Pemberian bantuan tidak sesuai dengan kebutuhan.
6. Pihak luar (BIOCLIME) ingin membantu masyarakat sesuai dengan permasalahan yang ada di masyarakat.
3.11. KAJIAN KATEGORI CITA-CITA YANG AKAN DIBUAT PERENCANAANNYA BERDASARKAN FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBATNYA.
PROSES :
Fasilitator meminta peserta melihat kembali cita-cita 1-2 tahun ke depan dalam tahap Memandang ke Masa Depan. Fasilitator membacakan kembali. Sekedar membuat anggota kelompok menyadari bahwa mereka mempunyai cita-cita masa depan.
Peserta diminta untuk mengkaji cita-cita untuk setiap kategori prioritas yang telah ditentukan dalam tahap sebelumnya. Bagikan satu kategori untuk satu kelompok diskusi, dan anggota kelompok akan menjawab pertanyaan berikut ini untuk kategori yang jadi tugasnya;
Hasil dari diskusi kelompok.
Cita - cita Faktor pendorong Faktor penghambat Adanya usaha ternak yang
dilakukan baik oleh anggota maupun kelompok
Tersedianya padang rumput
Tersedianya lahan untuk kandang
Tempat / kandang
Tersedianya padangan rumput
Pemadangan sapi
Ada keahlian
Sumber air untuk ternak
Adanya pasaran ternak
Ternak masih diliarkan
Belum adanya pemberian pakan secara teratur
Adanya usaha koperasi atau mikro kredit / usaha simpan pinjam yang dilakukan oleh kelompok
Ada anggota yang solid (28 orang 16 orang laki-laki dan 12 orang perempuan)
Belum adanya modal
Belum adanya
keterampilan dan usaha simpan pinjam
Biodiversity and Climate Change (BIOCLIME) Project 2015
A521: “Pembentukan Kelompok Masyarakat di 5 Desa Pilot Project”
Ada pengurus handal (3 orang 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan)
Sudah terbentuk
organisasi / KTH (Tunas Harapan)
Pengurus dan anggota terampil dalam mengurus dan mengelolah organisasi dan usahanya
Ada anggota yang solid (28 orang 16 orang laki-laki dan 12 orang perempuan)
Ada pengurus handal (3 orang 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan)
Sudah terbentuk
organisasi / KTH (Tunas Harapan)
Belum adanya
keterampilan pengurus dan anggota untuk mengelolah organisasinya
Tidak adanya pendamping kelompok dalam mengelolah organisasinya
Anggota kelompok khususnya perempuan mempunyai keterampilan kerajinan anyaman bambu dan rotan
Tersedianya bahan baku rotan dan bambu
Tersedianya keahlian menganyam rotan dan bambu
Adanya peralatan untuk kerajinan Manau, Bambu, Rotan
Air
Tidak ada pemasaran yang jelas
Kurangnya keterampilan dalam menganyam bambu dan rotan
Anggota dan pengurus terampil dalam mengelolah usaha pembibitan dan juga pengelolaannya
Tersedianya bibit – bibit kayu di hutan (bambang lanang, bayur, meranti, balam, garu, jabon dan lain-lain)
Tersedianya pohon buah-buahan untuk dijadikan tanaman produktif ( rambutan, mangga, kelengkeng dan durian) dan adanya kebutuhan bibit karet
Ada balai desa untuk tempat pelatihan
Ada LSM yang bisa diajak kerjasama
Ada BIOCLIME sebagai mitra kerja
Ada Dinas terkait yang dapat mendukung program
Ada orang yang terampil salam pemibitan (buah, kayu hutan, karet dll)
Belum adanya
pengetahuan dan
keterampilan dalam usaha pembibitan.
Belum adanya
pengalaman usaha pembibitan
Belum ada modal usaha
Adanya bentuk usaha pertanian holtikultura yang dikelolah baik oleh anggota maupun kelompok
Tersedianya lahan kosong untuk usaha perkebunan / pertanian untuk anggota
Sulitnya bibit unggul
Banyaknya hama
tanaman sayuran
Biodiversity and Climate Change (BIOCLIME) Project 2015
A521: “Pembentukan Kelompok Masyarakat di 5 Desa Pilot Project”
kelompok lebih kurang 20 hektare
Cara berkebun masih tradisional
Masyarakat masih malas
3.12. RENCANA KERJA KTH “ TUNAS HARAPAN PRIODE 2015-2016/2017
PROSES :
Fasilitator menjelaskan tentang perencanaan yang sedapat mungkin memenuhi prinsip CERDAS (Cocok, tEpat, Realistik, DApat diukur, dan Sesuai dengan kebutuhan atau keadaan).
Latihan membuat rencana CERDAS.
Contoh rencana CERDAS; Melakukan latihan kesehatan ternak kambing untuk 15 anggota kelompok sampai akhir tahun 2002.
Contoh rencana kurang CERDAS; Latihan kesehatan ternak untuk anggota kelompok.
Diskusikan bersama dalam pleno kategori mana yang akan dibuat rencana kerjanya (dengan mempertimbangan hasil di atas, berdasarkan optimisme yang muncul di atas)
Kembali lagi dengan kelompok yang sebelumnya, buatlah beberapa rencana yang bisa dilakukan kelompok untuk mencapai cita-cita yang telah dirumuskan. Rencana yang telah dirumuskan didiskusikan bersama anggota keompok yang lainnya dalam pleno.
Terakhir kelompok tadi akan membuat perincian unruk rencana yang telah diepakati bersama dalam diskusi pleno. Dimana perencanaan tersebut terdiri dari; Kegiatan (rencana itu sendiri), Siapa (yang akan bertanggung jawab untuk pelaksanaanya), Kapan (waktu dilakukan), dan Dimana (tempat kegiatan dilakukan).
Fasilitator membagikan Tabel Rencana Kerja pada masing-masing kelompok.
Hasil diskusi kelompok disampaikan pada anggota kelompok lainnya untuk mendapatkan tanggapan.
Hasil adalah daftar objektif yang CERDAS kegiatan KSM dalam 1-3 tahun ke depan.
Biodiversity and Climate Change (BIOCLIME) Project 2015
A521: “Pembentukan Kelompok Masyarakat di 5 Desa Pilot Project”
RENCANA KERJA KTH TUNAS HARAPAN DESA KARANG PANGGUNG, KECAMATAN SELANGIT KABUPATEN MUSI RAWAS.
NO KEGIATAN TUJUAN HASIL YANG DI HARAPKAN Lokasi UNSUR YANG TERLIBAT
PENANGGUNG JAWAB 1. Melaksanakan usaha
ternak kambing sebanyak 30 ekor (25
ekor betina dan 5 ekor jantan) paling lambat april 2015
Untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan anggota dan kelompok
Mendapatkan bibit ternak yang baik untuk dikelolah dan dipelihara oleh 5 kelompok kecil, masing – maing kelompok 6 ekor
Adanya pembagian tugas yang jelas dalam pemeliharaan ternak kambing
Adanya bantuan untuk pembuatan kandang
Desa Karang Panggung
Pengurus dan angota kelompok, BIOCLIME, Dinas Peternakan dan tenaga ahli
Pengurus dan anggota kelompok
2. Melaksanakan usaha simpan pinjam / kredit mikro paling lambat april 2015
Untuk meningkatkan jiwa kooperatif bagi anggota dan pengurus dan dapat membantu usaha anggota
Anggota melaksanakan tabungan pokok, wajib dan sukarela. Sesuai kesepakatan dalam rapat anggota
Adanya bantuan modal pengembangan usaha sebesar Rp.30 juta
Adanya pembukuan yang
jelas dalam
melaksanakan usaha simpan pinjam
Desa Karang Panggung
Pengurus dan anggota
kelompok, BIOCLIME, LSM
Pengurus dan anggota kelompok Tunas Harapan
Kelompok 1
1. Ali Brimob 2. Joni 3. Baijuri 4. Rusdi
5. Elpisari 6. Nani Ulpa 7. Herli Mustika 8.Mulya Asni
Biodiversity and Climate Change (BIOCLIME) Project 2015
A521: “Pembentukan Kelompok Masyarakat di 5 Desa Pilot Project”
RENCANA PROGRAM KTH TUNAS HARAPAN
DESA KARANG PANGGUNG, KECAMATAN SELANGIT, KABUPATEN MUSI RAWAS.
NO KEGIATAN TUJUAN HASIL YANG DI HARAPKAN Lokasi UNSUR YANG TERLIBAT
PENANGGUNG JAWAB 1. Melaksanakan
pelatihan Manajemen Organisasi KTH Tunas Harapan,
Pengurus kelompok supaya terampil dalam mengelola kelompok.
Desa Karang Panggung
Pengurus dan angota kelompok, BIOCLIME, LSM
Pengurus dan anggota kelompok
2. Melaksanakan pelatihan keterampilan anyaman bambu dan rotan
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota dan pengurus dalam mengelola organisasi KTH
Untuk meningkatkan keterampilan dalam
menganyam rotan dan bambu
Adanya kerajinan untuk menganyam rotan dan bambu Adanya usaha kerajinan bambu dan rotan yang dilakkan oleh anggota
Desa Karang Panggung
Pengurus dan anggota
kelompok, BIOCLIME, LSM
Pengurus dan anggota kelompok Tunas Harapan
3. Melaksanakan study banding tentang kerajinan rotan dan bambu
Untuk meningkatkan wawasan tentang kerajinan rotan dan bambu
Wawasan anggota meningkat Terdorong untuk menjadikan kerajinan sebagai bentuk usaha
Kalimantan Lombok.
Atau lainnya.
Pengurus.
Bioclime.
Dinas
Perindustrian dan Koperasi. LSM
Pengurus dan Anggota.
4. Adanya pendampingan yang intensif dari pihak luar
Untuk meningkatkan kapasitas anggota dan pengurus dalam mengelola kelompok juga usahanya.
Kelompok KTH semakin trampil dan dinamis.
Desa Karang Panggung
Pengurus dan anggota.
Bioclime.
LSM PPL.
Pengurus dan anggota.
5 Melakukan pelatihan pembibitan tanaman (karet dan buah-buahan)
Anggota kelompok terampil dalam hal pembuatan bibit tanaman
Adanya keterampilan
pengurus dan anggota dalam pembibtan tanaman
Tersedianya bibit tanaman di kelompok
Desa Karang Panggung
Seluruh anggota kelompok
Pengurus dan anggota kelompok Bioclime dias kehutanan 6 Melaksanakan usaha
pembibitan
Seluru angota kelompok dalam mengelolah usahanya
Adanya usaha pembibitan di kelompok
Adanya mitra kerja .
Desa Karang Panggung
Pengurus dan anggota kelompok, BIOCLIME, LSM
Pengurus dan anggota kelompok Bioclime dias kehutanan 7 Melaksanakan Usaha
pertanian campuran / tumpang sari
Seluruh anggota terampil dalam melaksanakan pertanian
campuran/tumpang sari
Adanya pertanian di masing – masing lahan anggota
kelompok (cabe, tanam sayur sayuran dll)
Desa Karang Panggung
SDA SDA
3.13. KUNJUNGAN LAPANGAN MELIHAT SUMBERDAYA PENDUKUNG RENCANA PROGRAM KTH TUNAS HARAPAN DESA KARANG PANGGUNG KEC.
SELANGIT MURA
Desa Karang Panggung Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas adalah salah satu desa yang mempunyai beberapa sumberdaya potensial pendukung rencana program yang akan dilakukan kelompok dalam 1 – 2 tahun kedepan.
Rumput yang tumbuh diantara tanaman karet dan kopi tersedia banyak yang dapat dijadikan pakan ternak terutama kambing. Tanaman rumput yang tumbuh dengan sendirinya sehingga tidak perluh di tanam lagi. Masyarakat dapat mengambil rumput tersebut sembari mengisi waktu luang setelah menyadap karet atau memanen kopi. Sistem peternakan yang akan dilakukan memakai sistem di kandangkan agar ternak lebih terurus dan bebas dari gangguan dimangsa oleh hewan lain . Hal ini dapat memberikan contoh kepada masyarakat yang telah terlebih dahulu melakukan peternakan kambing dengan diliarkan yang rawan di mangsa oleh predator lain.
Kebutuhan akan bibit unggul baik karet maupun tanaman buah lainnya menjadikan kelompok sepakat untuk mengembangkan usaha pembibitan baik pembibitan karet maupun pembibitan tanaman buah (durian, duku, rambutan, mangga dan lainnya). Ketersediaan lahan yang mudah dijangkau dan juga adanya tenaga yang dapat menjalankan usaha tersebut menjadi faktor pendukung yang cukup menjanjikan untuk suksenya usaha ini.
Ketersediaan lahan pekarangan yang cukup untuk dijadikan sebagai media tanam sayuran yang menjadi kebutuhan sehari-hari, sehingga kelompok membuat rencana untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman kebutuhan rumah tangga, agar kebutuhan rumah tangga akan sayur dapat terpenuhi dan dapat membantu ekonomi keluarga. Sistem pertanian yang tidak menggunakan pupuk dan juga tingkat kesuburan tanah yang tinggi menjadikan tanaman sayur menjadi sehat karena tidak terkontaminasi bahan kimia berbahaya.
Rotan dan bambu sebagai hasil hutan bukan kayu banyak didapati hampir di seluruh wilayah areal perkebunan karet masyarakat. Rotan dan bambu bisa dimanfaatkan sebagai barang kebutuhan rumah tangga berupa keranjang dan barang lainnya. Keahlian menganyam rotan dan bambu untuk dijadikan produk bernilai ekonomi sudah dimiliki turun temurun, akan tetapi modifikasi dan model dari kerajinan ini masih memakai pola tradisional yaitu sebatas keranjang angkut hasil kopi (ambung) sehingga pelatihan yang dapat memberikan keterampilan penduduk untuk mengolah rotan dan bambu sebagai usaha alternatif sangat diperlukan. Dengan adanya upaya modifikasi dan bervariasinya hasil anyaman dapat memberikan nilai ekonomi pada hasil kerajinan yang memanfaatkan rotan dan bambu.
Biodiversity and Climate Change (BIOCLIME) Project 2015
A521: “Pembentukan Kelompok Masyarakat di 5 Desa Pilot Project”
PHOTO – PHOTO KEGIATAN
Proses pembentukan kelompok dan penyusunan rencana program di KTH Tunas Harapan Desa Karang Panggung Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas
PHOTO – PHOTO
Sumberdaya pendukung rencana program KTH Tunas Harapan contoh peternakan kambing, lahan rumput, bambu dan areal pembibitan tanaman di Desa Karang Panggung Kecamatan
Selangit Kabupaten Musi Rawas
Kelompok Tani Hutan (KTH) Bulian Alam Mulia Desa Pangkalan Bulian Kec. Batanghari Leko
Kab. Musi Banyuasin
4. Pembentukan Kelompok Tani Hutan (KTH) di Desa Pangkalan Bulian
Biodiversity and Climate Change (BIOCLIME) Project 2015
A521: “Pembentukan Kelompok Masyarakat di 5 Desa Pilot Project”
REKAMAN PROSES DAN HASIL KEGIATAN 4.1 PEMBUKAAN
SAMBUTAN
1. Sambutan Kepala Desa oleh Aprianto (Kaur Pemerintahan)
Pertemuan dibuka oleh Kepala Urusan Pemerintahan Desa Pangkalan Bulian dengan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sempat hadir pada hari ini. Pertemuan yang dilaksanakan dalam beberapa hari ini berupa pembentukan kelompok dan membuat perencanaan kelompok. Kita telah banyak diberikan kesempatan untuk memajukan desa dengan berbagai dari pemerintah. Dengan mengikuti kegiatan ini semoga kedepan masing – masing kita dapat merasakan manfaat dari program tersebut. Kelompok yang akan dibentuk saat ini merupakan para pemuda dan generasi muda sehingga kelompok ini akan mempunyai semangat baru. Harapan kita semua semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan Kelompok Tani Hutan (KTH) serta perencanaan di tingkat desa.
2. Sambutan Yayasan KEMASDA Ibu Nurnajati
Penjelasan tentang tujuan dari program BIOCLIME (biodiversity and climate change). Ada 4 (empat) Kabupaten yang akan di dampingi yaitu MUBA, MURA, Banyuasin dan MURATARA. Dalam perencanaan proyek ada 20 desa akan tetapi tahap awal baru 3 desa yaitu Pangkalan Bulian, Pangkalan Bulian dan Pangkalan Bulian.
Desa Pangkalan Bulian merupakan salah satu desa yang menjadi mitra dalam rangka menjaga kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati. Sumberdaya hutan yang ada dapat memberikan manfaat guna peningkatan kesejahteraan masyarakat desa Pangkalan Bulian. Adanya sumber – sumber mata pencaharian baru di masyarakat desa baik berhubungan dengan hasil hutan maupun jasa yang dihasilkan oleh hutan.
Kelompok yang akan terbentuk diharapkan dapat menganut nilai – nilai (prinsip dasar) sehingga kelompok dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Syarat kerjasama dengan BIOCLIME adalah perlu di bentuk kelompok pada setiap desa yang bekerjasama dengan BIOCLIME.
Guna memenuhi kebutuhan akan kelompok tersebut maka perlu dibentuk kelompok masyarakat yang peduli terhadap hutan serta sumberdaya yang ada didalamnya.
Pertemuan dilaksanakan selama 3 hari efektif dengan menggunakan metode pendidikan orang dewasa.
Biodiversity and Climate Change (BIOCLIME) Project 2015
A521: “Pembentukan Kelompok Masyarakat di 5 Desa Pilot Project”
PENJELASAN TUJUAN
Failitator menjelaskan tujuan dari pertemuan pembentukan KTH dan perencanaan berasas nilai-nilai. Dengan menyampaikan tujuan yang tertulis pada bagian Untuk Apa ? pada 8 Langkah perencanaan pertemuan.
Adapun Tujuan pada pertemuan ini adalah : 1. Pembentukan KTH.
2. Menetapkan situasi ( sumberdaya potensial ) tempat ( keadaan pertanian, perkebunanan, peternakan dan sebagainya.
3. Menetapkan situasi ( sumberdaya potensial ) anggota dan KTH.
4. Membuat Cita-Cita / Visi dan Misi.
5. Mengidentifikasi nilai-nilai masa depan.
6. Membuat indikator nilai – nilai.
7. Mengkaji katagori cita-cita/visi dan misi yang akan dibuat perencanaannya berdasarkan kekuatan pendorong dan penghambatnya.
8. Membuat rencana kerja KTH untuk 1-2 tahun kedepan.
Fasilitator menjelaskan bahwa dalam pertemuan ini kita harus berpartisipasi aktif dalam semua proses selama beberapa hari kegiatan berlangsung.
Fasilitator bersama peserta menyusun jadwal pertemuan berdasarkan kebutuhan yaitu pertemuan dilakukan pada siang hari dan juga dilanjutkan pada malam hari.
4.2. PERKENALAN
Fasilitator mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta pada pertemuan ini dan fasilitator meminta peserta untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, pekerjaan dan nilai – nilai yang dianut.
Fasilitator meminta pada peserta untuk menjelaskan hal-hal dibawah ini :
a. Siapa nama Bapak/Ibu?
b. Pekerjaan Bapak/ Ibu ?
c. Sebutkan nilai/norma paling penting dan
harus ada bagi Bapak/Ibu dalam keluarga dan atau dalam masyarakat? (hanya 1 nilai/norma untuk 1 orang)
Hasil dari perkenalan dan daftar nilai-nilai/norma yang dimiliki oleh anggota Kelompok saat ini.
No Nama L/P Pekerjaan Nilai
1. Silahudin L Wiraswasta Tanggung jawab
2. Herwan L Wiraswasta Terbuka
3. Riadi L Wiraswasta Kerjasama
4. Mustika Sari L Wiraswasta Terbuka
5. Junaini L Petani karet Transparan
6. Yaumil Akhiri L Petani karet Saling percaya
7. Afendi L Petani karet Adil
8. Sudardi L Petani karet Kompak
9. Afrianto L Petani karet Cerdas
10. Maulana L Petani karet Terbuka
11. Bahamin L Petani karet Terbuka
12. Suhaimi L Petani karet Keterbukaan
13. Idris L Petani karet Tanggung jawab
14. Nurnajati P Wiraswasta Transparan
15. Saipul L Petani karet Terbuka
16. Abduh L Petani karet Jujur
17. Ishak L Petani karet Tanggung jawab
18. Suud L Petani karet Terbuka
19. Jonheri L Petani karet Tanggung jawab
20. Asir Yasik L Petani karet Terbuka
21. Agoni L Petani karet Jujur
22. Akodir L Petani karet Terbuka
23. Komar L Petani karet Jujur
Setelah perkenalan dilaksanakan fasilitator membahas nilai-nilai yang dianut oleh peserta dan selanjutnya menjadi nilai – nilai kelompok untuk mendukung keberlanjutan kelompok.
4.3 PENJELASAN MODEL PERENCANAAN BERAZAS NILAI
Model Cornerstoners untuk perencanaan dan pengelolaan dengan menggabungkan berbagai unsur yang biasa digunakan dam sistim perencanaan dan pengelolaan lain. Akan tetapi ada beberapa hal yang membuat pendekatan ini unik :
1. Perencanaan dengan model ini dibuat dengan ‘ keseluruhan ‘ yang di tetapkan, kemudian melihat semua kegiatan dalam konteks perspektif fisik, intelektual, spiritual, sosial dan ekologi.
2. Cornerstoners menyediakan suatu landasan yang konsisten untuk keputusan dari semua segi proses, baik analisa situasi, maupun dalam menetapkan tujuan, merencanakan proyek, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi. Dan ada beberapa bagian pokok yang saling berhubungan dengan model ini yaitu :
a. Menetapkan Situasi.
b. Memandang ke Masa Depan.
c. Merencanakan Program atau Peroyek.
d. Mengelola dan memonitor Prosesnya.
SKEMA PERENCANAAN BERAZAS NILAI
4.4. PENETAPAN SITUASI MASYARAKAT DESA (BENCHMARK)
Menetapkan situasi (sumber-daya potensial), Tempat (keadaan pertanian, perkebunan, perternakan dsb)
Fasilitator membagi peserta kedalam 2 (dua) kelompok dengan cara menghitung dan berkumpul berdasarkan nomor yang disebut, untuk memberikan situasi awal desa Pangkalan Bulian Kecamatan Batanghari Leko Kabupaten Musi Banyuasin baik berupa peta sosial desa maupun sumberdaya potensial yang ada didesa.
Fasilitator menjelaskan sumberdaya yang dimaksud adalah apa – apa yang bisa mendukung kegiatan yang akan dilakukan sumberdaya terdiri dari Sumberdaya Alam (SDA), Sumberdaya Manusia (SDM) dan sarana dan prasarana yang tersedia.
Tugas Kelompok Situasi I
1. Kelompok membuat peta sumberdaya desa. Dalam kelompok kecil diskusikan dan gambarkanlah jawaban atas pertanyaan di bawah ini dalam peta;
a) Bagaimana bentuk desa dan batas desa/ kampung Bapak/Ibu?
b) Gambaran rumah, kantor desa, balai desa, sarana ibadah, sawah, sungai, jalan dan segala sesuatu sarana/bagian desa yang berpengaruh dalam hidup masyaakat desa ini pada peta tersebut!
c) Gambaran dan penjelasan jenis tanaman pertanian dan perkebunan yang paling banyak ditanam dan terdapat di desa ini!
d) Gambaran dan penjelasan jenis hewan ternak yang banyak dipelihara masyarakat!
Hasil Diskusi Kelompok satu
2. Sumberdaya yang dapat memberikan harapan yaitu
Adanya sumber daya rotan
Adanya sumberdaya bambu
Padangan rumput untuk ternak
Ada lahan 900 hektare program dari Conoco philip untuk pemuliaan hutan
Nama kelompok 1
1. Junaini 2. Mustika 3. Afendi 4. Idris 5. Yaumil ahiri
Kelompok Situasi II
Peserta menjelaskan, Dalam kelompok diskusikan beberapa pokok bahasan di bawah ini:
A. Misi (alasan dibentuknya atau kelompok) Tujuan mendirikan kelompok adalah untuk :
Mengorganisir masyarakat yang berada/memanfaatkan kawasan hutan desa
Menciftakan kesetaraan runding dalam membahas permasalahan yang ada dengan isntansi terkait.
Memenuhi kebutuhan primer (peningkatan ksejahteraan) dan sekunder (Kebutuhan akan kebersihan udara dll) masyarakat terhadap hutan
B. Nilai-nilai/norma kelompok;
Tanggug jawab
Terbuka
Cerdas
Adil
Kompak
Saling percaya
Jujur
C. Kondisi Masyarakat Desa Pangkalan Bulian
1. Jumlah penduduk desa Pangkalan Bulian (sensus 2012) 2.400 jiwa
2. Tingkat pendidikan masyarakat 30% tamat SD, 20% belum tamat SD, 10% tamat SLTP, 7,5% tamat SLTA,0,3% tamat Perguruan Tinggi, sisanya tidak tamat SD.
3. Secara umum mata pencaharian masyarakat desa Pangkalan Bulian adalah
Peternak (kerbau, sapi, kambing dan ikan)
Petani (padi talang)
Perkebunan (karet, sawit, jeruk, kakao dan buah-buahan)
Dagang (pedagang keliling, tokok manisan, pedagang pasar kalangan)
PNS (guru)
Guru
Jasa (bengkel)
Buru (perusahaan dan swasta)
Pertukangan bengkel, kerajinan tangan (anyaman)
4. Tingkat pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat melibatkan unsur lintas msyarakat dan geder
5. Lembaga yang ada didesa lembaga adat, LPM, karang taruna, BPD, kelompok tani dan koperasi,
Kelompok II
1. Afrianto 2. Suhaimi 3. Sudardi 4. Bahamin 5. Maulana
.
4.5 PENETAPAN VISI DAN MISI KELOMPOK (MEMANDANG MASA DEPAN)
Penjelasan tahap Memandang ke Masa Depan;
tujuan, hasil yang akan diperoleh, bahan-bahan yang dibutuhkan, hubungan dengan tahap sebelum dan sesudahnya. Kualitas hidup yang di inginkan oleh kita semua harus didukung sumber daya yang berkesinambungan, sebagaimana suatu cita-cita/visi jangka panjang mengandung nilai-nilai sosial dan masalah keagamaan, begitu pula harus mengandung sesuatu tentang cara-cara yang dapat menunjang kualitas hidup berdasarkan suatu hubungan yang baik dengan lingkungan.
Adapun prinsip – prinsip yang menunjang tujuan jangka panjang ini harus konsisten dengan prinsip berkelanjutan. Kita percaya sistim produksi apapun baik pertanian, atau yang lainnya, harus mengikuti prinsip – prinsip ini supaya berkelanjutan.
Bentuk produksi berupa sebagai berikut :
Adil secara sosial.
Dapat diterima secara ekologi.
Dapat di jalankan secara ekonomi.
Peri kemanusiaan
Memandang ke Masa Depan. Dengan mencoba menggali pengertian anggota kelompok (brainstroming).
Hasil sumbang saran tentang cita-cita?
Keinginan jangka panjang
Harapan untuk masa depan 4.6. PENETAPAN CITA-CITA KELOMPOK Proses
Fasilitator memperlihatkan poster/gambar pendapat peserta, kemudian fasilitator meminta kepada semua pesera memperhatikan poster/gambar pertama (potret desa tertinggal).
Pendapat peserta tentang gambar yang dibagikan :
Sampah berserakan
Rumah penduduk
Ada pagar belum selesai
Ada hewan ternak berkeliaran
Anak kecil main
Masyarakat melamun
Rumah tidak beraturan
Hutan dibelakang rumah penduduk
Ada rumput didepan rumah
Fasilitator bersama peserta menyimpulkan bahwa gambar diatas adalah “ Desa tertinggal”
Fasilitator menjelaskan bahwa dalam membuat cita-cita harus memperhatikan hal – hal adil
Fasilitator menjelaskan bahwa dalam membuat cita-cita harus memperhatikan hal – hal adil