• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III BANTUAN KEPADA BANK DALAM MASALAH

B. Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP)

6. Perhitungan Nilai Agunan FPJP

a. Perhitungan nilai agunan FPJP adalah sebagai berikut : 1. Dalam hal agunan berupa SBI :

i) nilai agunan didasarkan pada nilai jual SBI pada saat permohonan FPJP awal atau perpanjangan FPJP;

ii) nilai agunan sebagaimana dimaksud dalam butir (i) ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari plafon FPJP atau perpanjangan FPJP;

iii) nilai jual SBI sebagaimana dimaksud dalam butir (i) dihitung berdasarkan nominal dan harga setiap seri SBI sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS;

iv) harga setiap seri SBI ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan mempertimbangkan rata-rata tertimbang tingkat diskonto saat penerbitan dan sisa jangka waktu setiap seri SBI.

207

2. Dalam hal agunan berupa SUN dan/ atau SBSN :

i) nilai agunan didasarkan pada nilai pasar SUN dan/ atau nilai pasar SBSN pada saat permohonan atau perpanjangan FPJP;

ii) nilai agunan sebagaimana dimaksud dalam butir i) ditetapkan sebesar 105% (seratur lima persen) dari plafon FPJP saat permohonan atau perpanjangan FPJP:

iii) nilai pasar SUN dan/ atau nilai pasar SBSN sebagaimana dimaksud dalam butir i) dihitung berdasarkan nilai nominal dan harga setiap seri SUN dan/ atau SBSN sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS;

iv) harga setiap seri SUN dan SBSN ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan mempertimbangkan harga pasar masing – masing jenis dan seri SUN dan SBSN yang diagunkan.

3. Dalam hal agunan berupa Obligasi Korporasi:

i) nilai agunan didasarkan pada nilai pasar Obligasi Korporasi pada saat permohonan atau perpanjangan FPJP;

ii) nilai agunan sebagaimana dimaksud dalam butir i) ditetapkan paling kurang sebesar :

a) 135% (seratus tiga puluh lima persen) dari plafon FPJP pada saat permohonan atau perpanjangan FPJP untuk Obligasi Korporasi dengan peringkat teratas;

b) 140% (seratus empat puluh persen) dari plafon FPJP pada saat permohonan atau perpanjangan FPJP untuk Obligasi Korporasi dengan peringkat kedua teratas;

c) 145% (seratus empat puluh lima persen) dari plafon FPJP pada saat permohonan atau perpanjangan FPJP untuk Obligasi Korporasi dengan peringkat ketiga teratas.

iii) nilai pasar Obligasi Korporasi sebagaimana dimaksud dalam butir i) dihitung berdasarkan harga transaksi terkini di Bursa Efek Indonesia dalam 30 (tiga puluh) hari kalender terakhir.

4. Dalam hal Bank menggunakan SBI, SUN, SBSN dan/ atau Obligasi Korporasi sebagai agunan FPJP, maka ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 1, 2, dan 3 diterapkan untuk masing – masing jenis surat berharga yang diagunkan;

5. Dalam hal agunan berupa Aset Kredit :

Nilai baki debet (outstanding) Aset Kredit yang menjadi agunan FPJP tersebut ditetapkan paling kurang 150% (seratus lima puluh persen) dari plafon FPJP. Apabila terdapat kredit dalam valuta asing maka konversi ke dalam mata uang Rupiah dilakukan dengan kurs tengah Bank Indonesia. Baki debet yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah baki debet 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal penyampaian permohonan atau perpanjangan FPJP.

b. Bank melakukan penilaian terhadap agunan FPJP secara harian dan menyampaikan hasil penilaian dimaksud paling lambat pukul 12.00 waktu setempat kepada :

i) Bank Indonesia cq. BopM-DPM dengan tembusan kepada DPB terkait; atau ii) KBI dengan tembusan kepada Bank Indonesia cq. BopM-DPM dalam hal

Bank yang mengajukan FPJP berkantor pusat di wilayah kerja KBI.

c. Penyampaian hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada butir b disampaikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy (dalam bentuk disket atau compact disc). d. Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada butir b dicocokkan dengan penilaian

yang dilakukan oleh Bank Indonesia cq. BopM-DPM dalam hal agunan berupa SBI, SUN, SBSN dan/ atau Obligasi Korporasi;

e. Dalam hal terdapat perbedaan data sebagaimana dimaksud dalam butir d, yang digunakan adalah hasil penilaian yang dilakukan oleh Bank Indonesia;

f. Dalam hal berdasarkan penilaian agunan FPJP sebagaimana dimaksud pada butir b dan butir c tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan PBI tentang

FPJP Bagi Bank Umum, Bank wajib menambah dan/ atau mengganti agunan FPJP sehingga nilai agunan FPJP paling kurang sebesar plafon FPJP yang disetujui.

g. Bank Indonesia meminta Bank untuk menambah dan/ atau mengganti agunan FPJP dalam hal berdasarkan penilaian Bank Indonesia nilai agunan tidak dapat mencukupi sesuai plafon FPJP yang disetujui;

h. Dalam hal agunan FPJP pengganti dan/ atau penambah berupa SBI, SUN, SBSN, Obligasi Korporasi penambahan dan/ atau penggantian agunan FPJP dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

i) Bank menyampaikan perubahan daftar aset yang menjadi agunan FPJP; ii) Bank menyampaikan bukti penggunaan (pledge) SBI, SUN dan/ atau

SBSN berupa print out hasil pengagunan di BI-SSSS

iii) Bank menyampaikan konfirmasi pemblokiran Obligasi Korporasi lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia;

iv) Penyampaian perubahan daftar aset, bukti pengagunan dan konfirmasi pemblokiran sebagaimana dimaksud pada butir i), ii), iii) disampaikan kepada DPB terkait atau KBI dalam hal Bank yang mengajukan FPJP berkantor pusat di wilayah kerja KBI;

v) Mekanisme penambahan dan/ atau penggantian agunan FPJP dilakukan melalui Addendum Perjanjian Pemberian FPJP dan Akta Gadai.

i. Dalam hal agunan FPJP pengganti dan/ atau penambah berupa Aset Kredit penambahan dan/ atau pengantian agunan FPJP dilakukan oleh Bank dengan menyampaikan dokumen pendukung kepada :

i) Bank Indonesia cq. DKBU; atau

ii) KBI dalam hal Bank yang mengajukan FPJP berkantor pusat di wilayah kerja KBI.

j. Dalam hal agunan yang diserahkan Bank untuk menambah dan/ atau mengganti agunan FPJP tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud PBI tentang

FPJP Bagi Bank Umum, maka Bank Indonesia akan mengurangi plafon FPJP sesuai nilai agunan;

k. Dalam hal agunan yang diserahkan Bank untuk menambah dan/ atau mengganti agunan FPJP tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud PBI tentang FPJP Bagi Bank Umum dan Bank telah menggunakan FPJP sejumlah plafon FPJP, Bank Indonesia akan mendebet Rekening Giro Bank di Bank Indonesia sebesar selisih pencairan FPJP dengan kekurangan agunan FPJP.

l. Dalam rangka perpanjangan FPJP, Bank dapat menggunakan agunan yang telah diagunkan sebelumnya, sepanjang nilai agunan dimaksud masih memenuhi persyaratan dan perhitungan nilai agunan.