DALAM PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL:
DALAM PERSPEKTIF PRAKTEK GENERALIST
Dalam tulisan berikut akan dikemukakan langkah-langkah praktis dari suatu tahapan proses assessment pekerjaan sosial. Langkah-langkah berikut tentunya bukan merupakan tahapan kaku dan statis, tetapi lebih bersifat fleksibel yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan konteks dan isu permasalahan. Artinya para pekerja sosial dapat mengembangkan dan membangun langkah-langkah kreatif sejauh itu fungsional dan bermanfaat bagi penyelesaian masalah, pengembangan potensi sumber dan penguatan kapasitas klien. Dengan demikian tahapan yang akan dituliskan disini merupakan salah satu saja dari sekian banyak tahapan yang dapat dikembangkan dalam praktek pekerjaan sosial. Kemudian tahapan berikut lebih bersifat generalis, artinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan praktik mikro, meso dan makro.
Proses atau tahapan kegiatan assessment tersebut dimulai dengan kegiatan engagement, yaitu suatu tahapan kegiatan penting yang seringkali diabaikan atau dianggap mudah. Pada bagian inilah kesan pertama klien terbangu terhadap pekerja sosial, jika kesan yang dibangun adalah anda sebagai orang yang ahli, hebat, serba tahu, dan serba bisa baik dalam ucapan maupun perilaku non verbalnya; maka sesungguhnya anda sedang membangun benteng yang tinggi dan kokoh yang membatasi komunikasi dan interaksi anda dengan klien. Namun sebaliknya jika anda sewajarnya bersikap ramah, terbuka dan jujur serta rendah hati dan
seterusnya sebagai semangat untuk membangun pertolongan; maka anda sedang membangun jembatan yang mulus, lancar dan kokoh untuk saling berkomunikasi dengan klien anda. Seringkali membangun hubungan yang ‘hangat’ dengan klien merupakan langkah pertama dan utama dalam menjamin keberhasilan proses pertolongan.
A. ENGAGEMENT
1. Ucapkan salam kepada klien
2. Unjuk keterampilan menghadiri secara efektif a. Mengdengarkan/menyimak dengan cermat b. Lakukan kontak mata (hati-hati dengan
perbedaan budaya)
c. Fokus pada pemikiran dan perasaan klien (gunakan pertanyaan terbuka)
d. Jika perlu gunakan silence
e. Buat catatan informasi yang nampaknya perlu diingat
3. Bicarakan harapan-harapan lembaga atau klien
4. Tentukan jika lembaga atau kllien memerlukan pertolongan
5. Ajukan penawaran bantuan kepada klien 6. Orientasikan klien kepada proses pertolongan
a. Klien perlu mengetahui aturan dan kondisi b. Negosiasi dengan klien seberapa sering sesi
pertemuan, waktu dan tempat, serta total jumlah sesi.
7. Lengkapi kertas kerja yang diperlukan
B. ASSESSMENT
1. Mendapatkan suatu pemngertian akan sebuah masalah atau isyu, apa yang menyebabkannya, dan perubahan
apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi atu mengatasinya.
Highlight Perbedaan antara diagnosis dan assessment
a. Diagnosis: masalah klien dipandang sebagai bagian dalam diri kien
b. Empat cara yang membedakan assessment
dengan diagnosis:
i. Lingkungan sekitar dipertimbangkan sebagai hal penting sebagaimana aspek mikro
ii. System luar dapat menjadi target perubahan
iii. Tekanan pada bekerja bersama dengan
klien, bukan pada klien iv. Focus pada kekuatan 2. Bagaimana Pendekatan Assessment
a. Mikro
b. Mezzo
c. Makro
d. Ragam Manusia
e. Setiap dimensi memerlukan focus pada permasalahan dan kebutuhan klien serta kekuatan klien
Assessment dalam Model Intervensi Generalis (MIG)
3. Lima Poin Utama
a. Pelibatan klien benar-benar esensial
b. Assessment selalu meliputi tindakan penilaian
c. Penekanan pada kekuatan adalah
vital/utama/penting
d. Tunggal, definisi jelas dari masalah yang mungkin tidak ada
e. Assessment adalah sebuah aktifitas berkelanjutan
Assess dalam perubahan terencana adalah sebuah proses yang terus berjalan
4. Tujuan-tujuan Assessment
a. Artikulasi sebuah pernyataan masalah
secaraclear
b. Formulasi sebuah deskripsi system klien secara
clear
c. Ilustrasi bagaimana keberfungsian system klien berinteraksi dengan system lainnya
d. Simpan semua informasi bersama 5. Assessment Dari Perspektif Paktik Mikro
a. Menjelaskan masalah dan isyu
i. Menyadari kebutuhan klien yang tidak terpenuhi
ii. Mengidentifikasi hambatan pemenuhan kebutuhan
iii. Formulasi masalah dalam upaya
mengalihkan hambatan untuk
pemenuhan kebutuhan b. Jenis permasalahan
i. Konflik interpersonal
ii. Ketidakpuasan dalam relasi social iii. Masalah dengan organisasi formal iv. Kesulitan dalam menjalankan peran
v. Permasalahan transisi social vi. Masalah psikologis dan perilaku vii. Sumber-sumber yang tidak tepat viii. Masalah pengambilan keputusan
ix. Konflik budaya x. Masalah prioritasisasi
6. Pemberdayaan: Mengidentifikasi Kekuatan-kekuatan Klien
a. Keluarga dan teman-teman
b. Latar belakang pendidikan dan pekerjaan
c. Keterampilan memecahkan masalah dan
membuat keputusan
d. Kualitas dan karakteristik personal e. Sikap dan perspektif
f. Bermacam-macam kekuatan-kekuatan lainnya 7. Masalah mana yang seharusnya anda kerjakan?
a. Klien harus menyadari keberadaan masalah b. Maslah harus jelas batasannya
c. Anda dan klien harus realistis yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
d. Partialisasi: ‘bubukan’ permasalahan atau buat seri permasalahan menjadi bagian-bagian sehingga dapat dikelola.
8. Pengumpulan Informasi: Sumber-sumber Data
Assessment
a. Form lembaga yang telah diisi oleh klien
b. Tanggapan klien terhadap pertanyaan anda selama wawancara
c. Perilaku nonverbal klien
d. Interaksi klien dengan orang lain e. Sumber-sumber luar
f. Tes psikologi atau lainnya
g. Interaksi anda sendiri dengan klien
9. Instrument Assessment
a. Diagnosticand Statistic Manual (DSM)
i. Lima garis utama:
1. Gangguan dan kondisi klinis
merupakan atribut menuju gangguan mental
2. Gangguan kepribadian 3. Kondisi fisik
4. Masalah lingkungan dan
psikososial
5. Assessment global terhadap keseluruhan level keberfungsian ii. Empat alasan mengapa DSM relevan
bagi bekerja social
1. Menyediakan cara-cara bagi berbagai professional untuk berkomunikasi dengan setiap lainnya
2. Membantu dalam mengevaluasi dan mengatasi klien dengan gangguan mental
3. Dimanfaatkan dalam pengajaran mengenai gangguan mental 4. Menyediakan peluang-peluang
yang lebih untuk meneliti gangguan mental
iii. Alasan berhati-hati menggunakan DSM 1. Hanya menggambarkan kondisi
khusus
2. Terdapat kecenderungan focus
pada patologi individual
mengalihkan interaksi klien dengan lingkungan
3. Lemah dalam kategori-
b. Mengkaji assertiveness (The Rathus Assertiveness Schedule)
c. Mengkaji penyalahgunaan alkohol dan obat- obatan (an alcoholism Test)
10. Assessment Keluarga
a. Memilih Bekerja dengan Keluarga
b. Keterampilan-keterampilan Assessment
Keluarga
c. Komunikasi keluarga d. Struktur keluarga
e. Penyesuaian-penyesuaian life-cycle
f. Dampak lingkungan sosial
g. Wilayah-wilayah kunci konflik keluarga h. Hubungan keluarga
i. Eco-Map
ii. Genogram
11. Kunjungan Rumah (home visits) a. Reaksi pekerja social b. Penjadwalan kunjungan
c. Kehatian-hatian keamanan diri anda sendiri
12. Assessment dalam Praktik Mezzo: Mengkaji Kelompok
a. Potensi dukungan
b. Siapa yang menjadi anggota kelompok?
i. Seleksi criteria untuk treatment keanggotaan kelompok 1. Motivasi 2. Tujuan kelompok 3. Keterampilan komunikasi umum 4. Keuntungan dan ketidakuntungan kelompok
ii. Pengumpulan informasi mengenai potensi anggota kelompok
1. Wawancara dengan anggota
kelompok potensial awal mula kelompok
2. Gunakan tes self-rating
iii. Seleksi criteria tugas-tugas keanggotaan kelompok
1. Kepentingan individual 2. Keahlian
3. Homogenitas versus
heterogenitas
4. Keistimewaan dalam masyarakat
5. Hubungannya dengan agen
sponsor
6. Keragaman dan karakteristik demografi
iv. Melaksanakan tugas-tugas anggota kelompok
c. Assessment kelompok berjalan
i. Kuesioner self-rating individual
ii. Klien mungkin menyimpan diari
kejadian sehari-hari
iii. Bagan peningkatan mereka iv. Membawa pengamat luar
13. Assessment dalam Kelompok Makro
a. Assessment kebutuhan masyarakat
i. Informasi
ii. Ketersediaan sumber
iii. Kondisi pengembangan program iv. Sikap-sikap masyarakat
i. Karakteristik masyarakat ii. Kehidupan masyarakat iii. Ketersediaan pelayanan social iv. Ringkasan
c. Empat-tahap proses assessment kebutuhan i. Tahap 1: Menggali sifat lingkungan
masyarakat
ii. Tahap 2: Mencari tahu wilayah dan penghuninya
iii. Tahap 3: Mengidentifikasi kekuatan- kekuatan masyarakat
iv. Tahap 4: Bicara dengan orang-orang dalam masyarakat
d. Wawancara seseorang dalam masyarakat i. Lakukan obrolan-obrolan ringan
ii. Suguhkan penjelasan yang jelas tujuan anda
iii. Jelaskan secara jernih apa yang menjadi
keinginan orang-orang dalam
masyarakat
iv. Bicara secara langsung dengan lawan bicara anda
v. Gunakan keterampilan-keterampilan mikro
vi. Dapatkan informasi khusus yang anda butuhkan
vii. Pastikan lawan bicara anda mempunyai peluang untuk berbagi opini dan menyimpulkan wawancara.
Latihan Genogram
A. Deskripsi singkat:
Lakukan secara mandiri, mahasiswa akan mmpersiapkan sebuah genogram keluarganya sendiri
B. Sasaran:
Anda akan mampu:
1) Mengkonstruksi sebuah genogram dengan symbol- simbol tepat
2) Meningkatkan kesadaran anda dari sejarah keluarga anda
C. Prosedur:
Mereview deskripsi dan contoh-contoh sebuah genogram dituangkan dalam teks tertulis. Wawancara anggota keluarga dan sumber-sumber data lainnya untuk mengumpulkan informasi yang anda butuhkan. Apa yang dapat kamu simpulkann dari ulasan anda terhadap genogram tersebut.
Latihan Eco-map
A. Deskripsi singkat:
Mahasiswa akan mempersiapkan sebuah eco-map mereka sendiri atau teman. Ini dapat dilakukan di dalam kelas atau tugas mandiri
B. Sasaran:
Anda akan mampu:
2. Meningkatkan kesadaran anda tentang informasi yang dibutuhkan dengan konstruksi eco-map.
C. Prosedur:
Mengulas deskripsi eco-map dalam teks. Manfaatkan diri anda sendiri atau sahabat atau teman kuliah , mengkonstruksi eco-map menggunakan symbol-simbol yang tepat. Gambarkan pola-pola atau kerakteristik tertentu tidak biasa yang dicatat oleh anda selama mempersiapkan eco-map.
Latihan Analisis Masyarakat
A. Deskripsi singkat:
Kelompok-kelompok kecil menganalisis masyarakat sekitar kampus dengan menggunakan format yang telah disiapkan.
B. Sasaran:
Anda akan mampu:
1) Memahami seluas mungkin variable yang perlu anda kaji dalam rangka memahami masyarakat.
2) Menerapkan sebuah format analisis masyarakat untuk komunitas dimana kampus anda berada
C. Prosedur:
1. Sebelum memulai latihan, mengulas bahan assessment dalam praktik makro .
2. Buat kelompok-kelompok kecil beranggotaan lima hingga enam orang.
3. Pusatkan pada masyarakat di sekitar kampus, lakukan empat hinga lima menit untuk memulai pertanyaan
“Format untuk Menganalisa Komunitas atau Lingkungan” catat dibawahnya. Hal tersebut dilakukan baik untuk karakteristik masyarakat dan kehidupan komunitas. Selanjutnya, lakukan kajian kesejahteraan umum (public) dan system pelayanan social yang tersedian dalam masyarakat.
Jawab kuesioner semampu anda. Satu seorang anggota kelompok sebaiknya mencatatnya sehingga hasilnya dapat didiskusikan di akhir kelas nanti.
Format untuk Menganalisa sebuah Masyarakat atau Lingkungan
Berikut ini format yang disediakan untuk menganalisa sebuah masyarakat. Dilakukan untuk melihat karakteristik masyarakat dan kehidupan masyarakat. Selanjutnya, mengkaji system pelayanan umum dan pelayanan social yang tersedia di masyarakat. Dianjurkan untuk melakukan proses kajian sebuah masyarakat yang telah tersedia. Berikut ini akan disediakan sebuah format untuk jenis pertanyaan khusus untuk diajukan atau untuk bagaimana mengorganisasi informasi tersebut.
Pertanyaan diajukan dalam berbagai bagian tidak secara komprehensif atau tidak sama kepentingannya. Mahasiswa dapat mengubah atau menambah rinci pertanyaan yang tersedia.
Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah bahwa sebuah komunitas bukan entitas tang terisolasi. Lebih dari itu, komunitas merupakan bagian system social, hukum, dan politik yang lebih besar. Apa yang diputuskan pada tingkat nasional, regional atau bahkan desa pun dapat berdampak kepada keberfungsian komunitas tersebut. Format berikut hanya memperhatikan komunitas itu sendiri. Paling tidak membantu anda secara cepat memahami komunitas anda. A. Karakteristik Komunitas
a) Konfigurasi Etnik/ Ras. Populasi penduduk utama (Jawa, Sunda, Batak, Padang, bali dst), agama, komposisi umur, perbandingan jumlah penduduk per RT-RW-Desa-Kecamatan-Kabupaten/Kota b) Faktor-faktor Ekonomi. Jenis mata pencaharian
kehidupan ekonomi pagi-siang-malam, dst.
c) Pengangguran. Tingkat pengangguran,
perbandingan dengan nasional, regional, local, d) Tingkat Pendapatan
e) Pola Tempat Tinggal B. Kehidupan Komunitas
a) Komunikasi dan Interaksi b) Pelayanan-pelayanan Sosial
c) Organisasi Publik dan Organisasi Pelayanan C. Pelayanan Sosial yang Tersedia
a) Administrasi pelayanan
b) Program-program Kerjasama antar Lembaga c) Perawatan Non Kelembagaan
d) Program-program Bantuan Umum lainnya D. Kesimpulan
Dalam satu atau dua paragraph, simpulkan persepsi utama anda mengenai masyarakat ini.
4.setelah para praktikan / mahasiswa kembali dari
lapangan untuk pengumpulan data, mereka
dikumpulkan kembali untuk mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. apa yang dapat kamu pelajari mengenai masyarakat seputar kampus melaui praktikum ini?
b. apakah anda memperoleh sesuatu atau tetap tidak mengetahui tentang masyarakat sekitar kampus? c. informasi apa tentang masyarakat yang dapat
membantu penyesaian persoalan-persoalan
kemasyarakatan?