Setelah selesai wawancara, biasanya pewawancara akan bertanya, “Apakah ada yang ingin ditanyakan?” Bila ada hal yang ingin ditanyakan, kandidat perlu memperhatikan etika dalam mengajukan pertanyaan. Tunjukkanlah sikap yang baik hingga akhir. Bila pewawancara belum menyatakan ‘Anda diterima’, pertanyaan yang boleh ditanyakan antara lain:
• Berapa lama saya menunggu hasil dari wawancara ini?
• Apakah saya akan dihubungi kembali atau saya yang bertanya ke perusahaan?
Bentuk
Sebaiknya, jangan tanyakan hal-hal berikut pada pewawancara.
• Jadi, saya diterima?
• Hal yang berhubungan dengan gaji, seperti: “Kalau kerja di sini gajinya berapa?”; “Kalau seandainya harus lembur, perhitungan lemburnya bagaimana?”; “Perhitungan bonus tahunannya bagaimana?”; “Biasanya, sistem kenaikan gaji di perusahaan ini bagaimana?”
• Fasilitas yang diterima, seperti jaminan kesehatan, asuransi, kendaraan, dan lainnya.
• Hari libur, seperti “Apa hari Sabtu libur?”; “Kalau seandainya harus kerja di hari libur seperti hari Minggu, apakah hari liburnya diganti ke hari lain?”
• Hal yang berhubungan dengan cuti, seperti “Bagaimana dengan hak cuti karyawan?”
Ingat, jangan mengemis atau memohon-mohon untuk bisa diterima. Jalani saja wawancara dengan sebaik mungkin dan tunjukkan bahwa Anda layak diterima.
Setelah melewati beberapa tahapan wawancara dan perusahaan menetapkan bahwa Anda adalah orang yang paling tepat untuk bergabung di perusahaan, maka pewawancara akan menyampaikan kabar bahwa Anda diterima bekerja di perusahaan tersebut. Biasanya, pihak pewawancara akan menanyakan, “Kapan Anda bisa mulai bekerja?”
Bila Anda dalam keadaan belum memiliki pekerjaan, sebaiknya Anda mulai bekerja secepatnya. Contoh: besok; atau bila hasil wawancara diberitahukan pada hari Kamis, Anda bisa mulai bekerja hari Senin; atau bila keputusan ditetapkan tanggal 28, Anda bisa mulai bekerja tanggal 1 bulan berikutnya untuk mempermudah perhitungan gaji.
Bila saat diterima Anda masih bekerja di perusahaan lain, minta perusahaan untuk memberi Anda waktu satu bulan atau setidaknya dua minggu setelah tanggal pengumuman diterima. Logikanya, Anda pasti perlu mengajukan pengunduran diri secara baik-baik dari perusahaan yang lama, melakukan serah terima pekerjaan dan mengajari orang yang akan menggantikan posisi Anda sehingga pekerjaan yang ditinggalkan dapat berjalan sebagaimana biasanya.
Ketika Anda sudah dinyatakan diterima, pihak HRD kemudian akan menjelaskan hak dan kewajiban Anda sebagai karyawan. Bila pewawancara tidak menyampaikan hal-hal di bawah ini, Anda boleh menanyakannya.
• Peraturan perusahaan secara umum, seperti hari dan jam kerja, hari libur, cuti dan cuti bersama, izin sakit.
• Gaji, lembur, dan perhitungan uang lembur.
• Fasilitas yang diterima, seperti tunjangan kesehatan, tunjangan jabatan, tunjangan kendaraan, asuransi, BPJS/KIS.
• Bila pekerjaan mengharuskan Anda melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri, bagaimana dengan transportasi, akomodasi, dan uang sakunya.
• Uang makan dan uang transportasi harian.
• PPh21.
Rangkuman
• Pemberitahuan atau panggilan untuk wawancara kerja bisa dilakukan melalui komunikasi tertulis melalui surat, surel, pesan singkat, ataupun aplikasi pesan instan; ataupun komunikasi lisan melalui telepon.
• Saat menghadapi wawancara kerja, perhatikan etiket dan sopan santun, seluruh bentuk komunikasi yang terjadi (baik komunikasi verbal maupun nonverbal), dan berkomunikasilah sebaik mungkin.
• Penampilan dan bahasa tubuh merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang dapat dilihat. Prinsip berpakaian untuk wawancara kerja sama dengan prinsip berpakaian untuk bekerja (bisnis); sederhana dan sesuai dengan posisi yang dilamar. Berdiri atau duduklah dengan tegak dan tunjukkan semangat serta antusiasme Anda. Cepat tanggap dan bergerak dengan energik, jangan terlihat malas dengan respons seadanya dan gerakan pelan. Jangan lupa untuk selalu menunjukkan ekspresi wajah yang ramah dan sopan, respek dan hormat pada orang lain, serta tetaplah tenang.
• Cara bicara kita selama sesi wawancara juga dapat memberikan gambaran tentang pribadi seperti apakah kita. Oleh karena itu, bicaralah dengan jelas, tegas tapi tetap ramah dan sopan, serta jawab pertanyaan pewawancara dengan lancar.
• Komunikasi verbal juga perlu diperhatikan selama kita menjalani wawancara. Gunakan tata bahasa yang sopan, formal, dan mudah dimengerti. Jawab setiap pertanyaan pewawancara dengan tepat dan
jelas. Tepat berarti Anda memahami pertanyaan pewawancara dan menjawabnya dengan lugas, sedangkan jelas berarti tepat sasaran dan tidak bertele-tele.
• Wawancara dapat dilakukan secara virtual maupun tatap muka langsung. Wawancara secara virtual memanfaatkan teknologi internet dan dapat dilakukan di mana pun, sedangkan pada wawancara tatap muka, kandidat diundang untuk datang ke kantor perusahaan atau ke tempat tertentu, seperti di kampus.
• Tahapan wawancara: (1) mengisi formulir data pribadi yang telah disiapkan perusahaan; (2) tes psikologi dan tes pengetahuan teknis;
(3) wawancara tahap pertama oleh pihak Personalia atau HRD; (4) wawancara dengan Manajer Departemen (user department); (5) (bila dirasa perlu) wawancara akan dilanjutkan dengan manajer lainnya atau direktur perusahaan; (6) wawancara akhir dengan bagian Personalia atau HRD. Tahapan tes dan wawancara bisa berbeda-beda di setiap perusahaan dan untuk jabatan yang dilamar, tergantung aturan di perusahaan tersebut.
• Wawancara juga dapat dilakukan oleh beberapa orang sekaligus, yang biasa disebut sebagai wawancara panel (panel interview). Pada waktu menjawab pertanyaan dalam wawancara panel, sekalipun yang bertanya satu orang, jawab dan bicaralah dengan kontak mata ke semua panelis. Jika ada panelis yang menanyakan hal yang sudah ditanyakan panelis lain sebelumnya, jawablah pertanyaan tersebut sekali lagi. Tugas seorang kandidat adalah menjawab setiap pertanyaan yang diajukan pewawancara.
Pertanyaan Penguji Pemahaman
1. Apa yang harus Anda lakukan bila wawancara dilakukan secara virtual?
2. Apa yang Anda lakukan bila wawancara dilakukan di kantor perusahaan?
3. Dalam wawancara kerja, kita perlu memperhatikan komunikasi verbal dan nonverbal. Jelaskan maksud pernyataan tersebut.
4. Apa yang akan Anda katakan bila dalam wawancara kerja Anda ditanya,
“Seandainya Anda diterima, apa yang akan Anda lakukan agar kinerja perusahaan menjadi lebih baik?”
5. Pertanyaan apa yang tidak boleh ditanyakan pada pewawancara bila pelamar belum diterima di perusahaan?
6. Pertanyaan apa yang boleh ditanyakan ketika pewawancara mengatakan,
“Selamat! Anda kami terima dan bisa bergabung di perusahaan”?
7. Jika saat diterima kerja Anda masih bekerja di perusahaan lain, minta perusahaan memberi Anda waktu satu bulan atau setidaknya dua minggu untuk mulai bergabung di perusahaan yang baru. Mengapa demikian?
Latihan
1. Berlatihlah bersama teman Anda untuk menerima telepon panggilan wawancara kerja. Anda melamar kerja di PT. XYZ dan mendapat panggilan untuk wawancara kerja. Teman Anda selaku HRD PT. XYZ menelepon Anda untuk menyampaikan panggilan wawancara kerja. Jabatan, alamat, dan waktu wawancara dapat Anda tetapkan bersama teman Anda. Lakukan secara bergantian.
2. Berlatih wawancara kerja:
• Berdasarkan surat lamaran kerja dan CV yang telah Anda buat sesuai latihan di Bab 9.
• Bersama seorang teman, lakukan latihan wawancara. Jadikan teman Anda sebagai pewawancara dan mintalah untuk mewawancarai Anda sesuai dengan surat lamaran kerja dan CV yang telah dibuat. Anda dapat menggunakan contoh contoh pertanyaan yang ada di bab ini.
Lakukan secara bergantian.
• Rekam proses wawancara agar Anda dapat melihat dan mendengar kembali cara Anda berkomunikasi ketika diwawancara. Perhatikan komunikasi verbal dan nonverbal Anda.
• Lakukan introspeksi dan kembali lakukan latihan untuk memperbaikinya.
Istilah Penting
curiculum vitae STAR question
resume user department
Referensi Lanjutan
Post, Emily. 2011. Etiquette, Manners For A New World 18th Edition. New York:
HapperCollins Publishers. p. 54—66.
Post, Emily, Peter Post. Anna Post. 2014. The Etiquette Advantage in Business 3rd Edition. New York: HapperCollins Publishers. p. 45—66.
Purwanto, Djoko. 2019. Komunikasi Bisnis Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit Erlangga.
h. 240—276.
Rowe, Patsy. 2012. Business Etiquette 3rd Edition. UK: New Holland Publisher.
p. 278—290.