MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN PRIORITAS
PERTUMBUHAN EKONOM
Fokus 1. Peningkatan Daya Tarik Investasi
a) 0024 Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana
1.Terbangunnya satu Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) secara bertahap di 33 provinsi dan 40 kabupaten/kota dan 13 instansi terkait (tahap II)
2.Pengadaan sarana untuk kegiatan 20 PTSP di daerah
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
BKPM 54,78
b) 0032 Pembinaan hukum dan organisasi Fasilitasi penyelesaian sengketa hukum di bidang penanaman modal sebanyak 18 kasus
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
BKPM 6,00 c) 6154 Penyederhanaan prosedur, peningkatan pelayanan dan
pemberian fasilitas penanaman modal
1.Terwujudnya peningkatan pelaksanaan pelayanan penanaman modal dan operasional kelembagaan 3 UPIT di Riau, Manado, dan Kendal termasuk penyediaan prasarana dan sarana 3 UPIT
2.Tersusunnya referensi/panduan penerbitan izin usaha dari 12 negara dan 12 daerah; Buku standar verfikasi masterlist bahan baku untuk 5 sektor (industri plastik, logam, makanan, gula, dan minuman); Sosialisasi tatacara dan prosedur penanaman modal di 4 daerah, kaji ulang peningkatan pelayanan pemberian fasilitas di 2 sektor teknis (pertambangan dan perpajakan)
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
BKPM 18,11
d) 6175 Peningkatan Promosi Investasi Di Dalam Negeri Gelar Potensi Investasi Daerah (2x); Indonesia Investment Expo sebanyak 15 kali; Talk show investasi di dalam negeri (6x); Seminar nasional investasi di dalam negeri (2x); Pameran investasi di dalam negeri (5 di DKI, 4 di luar DKI); penyusunan information kit dalam 5 bahasa (Inggris, Mandarin, Jepang, Arab dan Indonesia).
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
BKPM 17,50
e) 6177 Peningkatan Promosi Investasi Terintegrasi Di Luar Negeri Marketing Intelligence (MI) di 15 negara; Pemberdayaan perwakilan promosi Investasi Luar Negeri di 5 negara; Marketing Investasi Indonesia (MII) di 5 negara; Promosi Investasi Indonesia melalui media internasional; dan persiapan pendirian Pusat Promosi Terpadu Bidang Pariwisata, Perdagangan dan investasi (IPO)
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
BKPM 63,04
f) 0035 Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RIPJM) Kabupaten/Kota
Terlaksananya pendampingan penyusunan RPIJM di 32 provinsi Program Percepatan
Pengembangan Kota-Kota Kecil
Dep. PU (Ditjen Cipta Karya)
No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
g) 4766 Strategi kebijakan percepatan pengembangan KEK 2 rumusan kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 10 lap sosialisasi/sinkronisasi, 5 rekomen dasi kebijakan infrastruktur dalam percepatan pengembangan wilayah
Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Kemenko Perekonomian
11,07
h) 1410 Modernisasi Administrasi Kepabeanan dan Cukai Terlaksananya modernisasi di bidang Kepabeanan dan Cukai dengan terbentuknya 9 KPPBC Madya di DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Kaltim, Kalbar, Lampung, Sumsel, Keppri, dan Bali
Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Negara
Depkeu 359.42
i) 1398 Pemantapan Koordinasi Penegakan Hukum di Bidang Pasar Modal dan LK
Tersusunnya 20 laporan hasil pengawasan/pemeriksaan/ penyidikan dan pengenaan sanksi atas pelanggaran hukum di bidang pasar modal dan lembaga keuangan, tersedianya 20 pedoman/manual/peraturan melandasi pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, dan pengenaan sanksi atas pelanggaran hukum.
Program Stabilisasi Ekonomi dan Keuangan
Depkeu 25,52
j) 5654 Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan
Operasi tuntuas 900 kasus; operasi sidik 1000 kasus; pengkajian 1000 kasus; penanganan perkara dan non perkara 600 kasus
Program Pengelolaan Pertanahan BPN 24,68
Fokus 2. Penguatan Daya Saing Ekspor
a) 7461 Peningkatan Partisipasti Aktif dalam Perundingan di Berbagai Fora Internasional
Partisipasi aktif dalam 150 sidang internasional (termasuk penyelenggaraan sidang) baik yang bersifat bilateral, regional, dan multilateral, sosialisasi hasil perundingan di 10 daerah.
Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional
Depdag 18,00
b) 7464 Peningkatan koordinasi penanganan isu-isu perdagangan internasional
Meningkatnya upaya perlindungan kepada dunia usaha terhadap tuduhan anti dumping dan penanganan isu perdagangan internasional lainnya : 8 kasus yang tertangani
Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional
Depdag 5,00
c) 7470 Penyelenggaraan ITPC Revitalisasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan 20 ITPC dalam
rangka penetrasi pasar ekspor tradisional dan nontradisional (termasuk kegiatan bussines matching dan peningkatan jumlah eksportir terutama UKM)
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Depdag 40,00
d) 7472 Pembentukan dan Pengembangan National Single Window dan ASEAN Single Window
Pengembangan sistem perijinan ekspor dan impor secara elektronik dalam rangka pelaksanaan Indonesia National Single Window dan ASEAN Single Window untuk mendukung pasar tunggal ASEAN (104 perijinan ekspor dan impor on line) serta tersedianya sarana pendukung INATRADE antara lain help-desk dan SMS Gateway.
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Depdag 2,00
e) 7514 Pelaksanaan pengamatan pasar (market intelligence) Terselenggaranya kegiatan Market Intelligence di 20 negara ITPC; Tersedianya informasi ekspor berupa 20 petunjuk pasar, 15 profil produk, 15 analisa pasar, 10 katalog produk di Wilayah Pasar; serta sosialisasi informasi pasar ekspor di 10 daerah potensi ekspor utama
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Depdag 5,25
f) 0093 Penyusunan/Penyempurnaan/Pengkajian Peraturan Perundang-undangan
Terbentuknya Undang-undang Perdagangan Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
g) 4885 Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi Pariwisata1)
Promosi Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri melalui media cetak, elektronik, dan e-marketing (125 kali)
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Departemen Budpar 133,55
h) 4903 Pengembangan Meeting, Incentive, Covention, and
Exhibition 1) Fasilitasi dan promosi penyelenggaraan MICE di 12 destinasi utama
MICE Indonesia (68 kali)
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Departemen Budpar 43,60
i) 4886 Pengembangan Informasi Pasar Wisata 1) Penyiapan dan pelayanan informasi pasar dalam dan luar negeri (30 kali)
dan 1.000 orang peserta FAM Trip dan dukungan penyiapan Indonesia Promotion Office (IPO) di luar negeri
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Departemen Budpar 42,00
j) 4887 Pendukungan Pengembangan Pemasaran dan Promosi Pariwisata Daerah1)
Pendukungan pemasaran pariwisata daerah di 33 provinsi (79 Kali) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Departemen Budpar 36,34
k) 4889 Fasilitasi Pengembangan Destinasi Pariwisata Unggulan1)
3 destinasi / kawasan strategis pariwisata bahari, 3 destinasi / kawasan strategis paraiwisata eko (ekowisata), 3 destinasi / kawasan strategis pariwisata budaya, pengembangan 200 desa wisata melalui program PNPM bidang Pariwisata, 6 pengembangan travel pattern, sertifikasi 5 ribu orang, sertifikasi 100 jenis usaha, dan Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona di 9 destinasi
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Departemen Budpar 53,40
l) 4890 Pengembangan Standarisasi Pariwisata1)
5 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, 15 Diseminasi Destinasi dan 5 Standar Usaha, 5 Lembaga Sertifikasi Nasional
Program Pengembangan destinasi pariwisata
Departemen Budpar 7,60
m) 4891 Pemberdayaan Masyarakat di Destinasi Pariwisata1)
Penerapan kode etik kepariwisataan dunia (15 kali) dan penyusunan kebijakan pemberdayaan masyarakat ( 5 naskah)
Program Pengembangan destinasi pariwisata
Departemen Budpar 6,50
n) 4896 Pengembangan Kebijakan SDM Kebudayaan dan Pariwisata Nasional.1
1.000 aparatur / pelaku kepariwisataan / masyarakat yang memperoleh pendidikan pelatihan bidang budpar
Program Pengembangan Kemitraan.
Departemen Budpar 5,40
o) 4901 Pendukungan Pengembangan Kapasitas Pengelolaan
Kebudayaan dan Kepariwisataan Daerah 1) 750 orang Aparatur Pemerintah Daerah di bidang Kebudayaan dan
Pariwisata di 15 provinsi yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
Program Pengembangan Kemitraan
Departemen Budpar 4,00
Fokus 3. Revitalisasi Industri Manufaktur
a) 2049 Restrukturisasi Permesinan Industri Restrukturisasi teknologi proses dan teknologi energi bagi 155 Perusahaan, dan revitalisasi industri potensial ekspor, 80 IKM TPT dan alas kaki
Program Penataan Struktur Industri
Depperin 253,00
b) 2044 Fasilitasi Pengembangan Kawasan Industri Khusus Fasilitasi pembangunan 12 kawasan industri bekerjasama dengan Pemda melalui penyusunan Master Plan, penyusunan rencana detail teknis (detailed engineering design/DED) dan kajian AMDAL
Program Penataan Struktur Industri
Depperin 20,29
No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
d) 2032 Peningkatan Iklim Usaha Industri melalui Fasilitasi Industri Prioritas
Fasilitasi pemerintah terhadap 30 klaster industri, 1 terminal kayu, kajian kompetensi inti di 40 Kabupaten/Kota
Program Penataan Struktur Industri
Depperin 106,02
e) 2010 Pengembangan IKM Unggulan Daerah Pembinaan IKM dengan metode OVOP di 33 propinsi, 75
kabupaten/kota serta penerapan metode OVOP di 14 Provinsi
Program Pengembangan Indsutri Kecil dan Menengah
Depperin 60,00
f) 2021 Peningkatan Standarisasi Industri Penyusunan 118 Rancangan SNI Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi Industri
Depperin 16,30
g) 2050 Penerapan Standardiasi, Akreditasi dan Peningkatan Mutu Penerapan di 107 perusahaan lokal yang memperoleh SPPT-SNI serta Penetapan pemberlakuan SNI wajib (10 Permen)
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Depperin 22,99
h) 2045 Revitalisasi sentra-sentra IKM dan fasilitasi layanan UPT 20 sentra dan 40 UPT Program Pengembangan Indsutri
Kecil dan Menengah
Depperin 55,00
Fokus 4. Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
a) 1552 Pengembangan Agroindustri Terpadu Fasilitasi Investasi Terpadu Hortikultura (FATIH) 34 paket; Pengembangan gerbang ekspor tanaman hias 9 paket; Pengembangan komersialisasi kebun buah 29 paket; Pengembangan sapi perah 2 paket; Roda 2 Inseminator (300 unit); Peningkatan Produksi Pakan Skala Kecil Ruminansia (10 paket) ; Peningkatan Produksi Pakan Skala Kecil Ruminansia (10 paket); Manajemen P2SDS (18 propinsi); UPJA Unggas (30 klp); ULIB (200 unit); Pengembangan agroindustri tepung singkong (MOCAF) (9unit); Pengembangan mutu bokar untuk ekspor (23 unit); Pengembangan mutu biji kopi untuk ekspor (13 unit); Pengembangan agroindustri mete dan minyak atsiri. (10 unit); Pengembangan agroindustri susu sapi (8 unit); Pengembangan agroindustri hortikultura mangga dan jeruk (10 unit)
Program Pengembangan Agribisnis
Deptan 150,2
b) 1554 Peremajaan Tanaman Perkebunan Rakyat dan Pengembangan Perkebunan Komersial (Bahan Baku Bio Energi)
Kegiatan revitalisasi perkebunan (kelapa sawit, kakao, karet, kapas, jarak, kelapa teh, rempah) (84.300 Ha); Pengembangan Komoditi Unggulan Non Revit (kelapa sawit, jambu mete, karet, kakao, kopi robusta, kina – 20.985 Ha); Revitalisasi Perbenihan; Kebun Sumber Benih Tanaman Perkebunan (690 Ha); penguatan Kelembagaan Perbenihan (67 paket); Insentif Pengawas Benih Tanaman (233 org)
Program Pengembangan Agribisnis
Deptan 285,7
c) 1569 Mekanisasi Pertanian Pra dan Pasca Panen Pengembangan UPJA (350 unit); Koordinasi dan pengawalan (30 unit); Terselenggaranya pengembangan Mekanisasi Pertanian (12 paket); Tersedianya alat dan mesin pertanian bagi pengembangan hortikultura (49 paket); Pengembangan mutu kakao fermentasi untuk ekspor 20 lokasi (20 pkt); Pengembangan pelayanan pengujian mutu alsintan (1
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
d) 1575 Magang, Sekolah Lapang dan Pelatihan, Pendidikan Pertanian, dan Kewirausahaan Agribisnis
Terselenggaranya Magang dan SL GAP (90 paket); Pendampingan dan Pembinaan Pelaksanaan SL GAP (33 pkt); SL- PHT perkebunan (88 klp); Pelatihan penyuluh pertanian dan pendidikan kewirausahaan bagi calon petani (30rb org); Pelatihan petugas dan pelatihan petani dibidang teknis agribisnis (10rb org); Diklat pembekalan bagi calon THL-TB PP (10rb org); Diklat enterpreunership bagi ex THL-TB PP (5.608 org); Pembinaan, pendampingan, managemen PSDMP (33 prop)
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Deptan 166,0
e) 999 Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional Peremajaan 20 ribu ha , Rehabilitasi 100 ribu ha, Intensifikasi 65 ribu ha, Pemberdayaan Petani 7.250 orang, Operasional TKP, Kegiatan Pendukung, Pembinaan dan Pengawalan di 12 provinsi, 50 kabupaten.
Program Pengembangan Agribisnis
Deptan / Depkeu PM
(BA 999) f) 4109 Pembinaan dan Pengembangan Sistem Usaha Perikanan Bertambahnya 200 kelompok usaha bersama (KUB) perikanan tangkap
di 33 provinsi; fasilitasi sertifikasi 3000 bidang tanah nelayan; Terbinanya 300 orang nelayan terlatih, Terwujudnya jaminan sosial bagi nelayan melalui asuransi di 21 pelabuhan perikanan, Terwujudnya pengembangan usaha perikanan tangkap terpadu berbasis kawasan di Laut Arafura dan Laut Cina Selatan, Terwujudnya pengembangan diversifikasi usaha perikanan oleh 33 kelompok wanita nelayan, Terlaksananya pelayanan perizinan di 33 Provinsi; meningkatnya 100 kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) tawar, 50 pokdakan payau dan 100 pokdakan laut yang mampu mengakses permodalan; meningkatnya investasi usaha perikanan budidaya di 33 provinsi; terbangunnya kerjasama kemitraan antara pengusaha besar dan pembudidaya kecil; terbukanya akses Kredit Modal Kerja bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui sekitar 894 konsultan keuangan mitra bank (KKMB); berkembangnya kemitraan usaha budidaya ikan melalui 14 klaster pengolahan hasil; terbinanya 550 tenaga kerja pengolahan dan pemasaran
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
DKP 51,52
g) 4110 Pengembangan dan Penyelenggaraan Karantina Perikanan dan Sistem Pengelolaan Kesehatan Ikan
Terselenggaranya sistem pengelolaan kesehatan ikan di 33 provinsi dan berkembangnya 46 UPT Karantina Perikanan, termasuk pembangunan sarana dan prasarana UPT, terbinanya pengelolaan community based fisheries (CBF) melalui restocking, pengendalian penyebaran penyakit ikan di 33 provinsi, dan pengembangan Balai Penyidik Penyakit Ikan (BPPI)
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
DKP 107,31
h) 4112 Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan dan Peningkatan Sistem Penyuluhan
Meningkatnya kompentensi 2.000 nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan melalui pelatihan dan pemberdayaan masyarakat di 6 balai pendidikan dan pelatihan perikanan (BPPP); terakreditasinya 6 sarana pelatihan; 2.350 penyuluh perikanan; 5 Permen dan 1 PP tentang penyuluhan.
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
DKP 54,76
i) 4113 Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri dan Ekspor Hasil Perikanan
Terlaksananya gemarikan dan promosi di 33 prov, terbukanya akses pemasaran di Eropa Timur dan Timur Tengah, 5 pameran internasional;
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
j) 4114 Peningkatan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan serta Input Produksi Lainnya
Berkembangnya fasilitas di 21 UPT Pelabuhan Perikanan; 8 lokasi port state measure; Pusat informasi pelabuhan perikanan di 6 pelabuhan perikanan samudra (PPS), 13 pelabuhan perikanan nusantara (PPN), 45 pelabuhan perikanan pantai (PPP); terlaksananya operasional kesyahbandaran di 41 pelabuhan perikanan (PP); pembangunan PP Jakarta Fishing Port, Belawan dan Sibolga; terlaksananya pembangunan pelabuhan perikanan di 15 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) lanjutan; tersedianya data alokasi perijinan penangkapan dan sertifikasi ikan di 11 wilayah pengelolaan ikan (WPP); restrukturisasi 40 armada perikanan di 11 WPP; penguatan broodstock center, penerapan standar cara perbenihan ikan yang baik (CPIB) di 33 balai benih ikan sentral (BBIS), 23 balai benih ikan payau (BBIP), 10 balai benih udang (BBU), 5 balai benih udang galah (BBUG).
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
DKP 541,65
k) 4115 Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan
Berkembangnya sentra pengolahan di 10 lokasi, sistem rantai dingin di 33 lokasi, Terbinanya 30 UPI, berkembangnya 10 produk bernilai tambah di 10 sentra; Tersedianya 20 rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI; terakreditasinya 3 Lab Pengembangan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) dan surveilensi di 27 LPPMHP dan pra akreditasi di 9 LPPMHP; tercapainya UPI bersertifikat kelayakan pengolahan dan HACCP untuk 460 UPI; 7 paket metode pengujian dan 7 paket monitoring
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
DKP 75,00
l) 4116 Penyelenggaraan Revitalisasi Perikanan Terlaksananya percontohan usaha produksi, temu lapang dan sertifikasi cara budidaya ikan yang baik (CBIB) utk 50 lokasi kwsn budidaya air payau, 100 lokasi kwsn budidaya air tawar, 100 lokasi kwsn budidaya laut; terbangunnya 5 lokasi kawasan usaha perikanan budidaya berkelanjutan (SAFVER); berkembangnya kelembagaan dan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran di 6 PPS, 3 PPN dan 4 PPP; berkembangnya otoritas kompeten hasil perikanan di 7 Provinsi; dan terlaksananya verifikasi UPI dalam rangka revitalisasi perikanan terpadu di 8 pelabuhan perikanan
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
DKP 213,90
m) 4117 Pengembangan Rekayasa Teknologi Terapan Perikanan 16 paket rekayasa dan alih teknologi pengolahan 16 paket diseminasi teknologi penangkapan; 4 UPT Budidaya air payau, 4 UPT Budidaya air tawar dan 4 UPT Budidaya laut, serta UPT Tambak Pandu Karawang
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
DKP 73,11
n) 4118 Pengelolaan Sumberdaya Ikan Secara Bertanggung jawab dan Berkelanjutan
Tersusunnya rencana pengelolaan perikanan (RPP) di 2 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) di Laut Cina Selatan dan Laut Arafura; tertatanya perairan pedalaman; identifikasi sumber daya ikan (SDI) terancam punah; pemacuan stok SDI; koordinasi pengelolaan perikanan melalui forum koordinasi pengelolaan pemanfaatan sumber daya ikan (FKPPS) nasional dan 11 FKPPS regional; rancangan PP bidang pengawasan; pengawasan ketaatan kapal perikanan di 100 pelabuhan pangkalan.
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
o) DAK Penyediaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kelautan dan Perikanan
Penyediaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana produksi perikanan tangkap, budidaya, pengolahan, peningkatan mutu, pemasaran, pengawasan pemanfaatan sumber daya, penyuluhan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.
Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
DKP
p) 4006 Pengembangan Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Alam Meningkatnya produksi hasil hutan kayu/HHBK/Jasling sebesar 1% dan meningkatnya unit IUPHHK bersertifikat PHPL sebesar 10%
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Dephut. 39,0
q) 4011 Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Draft final peta penunjukan dan penetapan KH di propinsi Riau dan Kalteng (2 judul); Data penetapan kawasan hutan yang sudah temu gelang di 33 propinsi (33 judul); Sistem informasi pengukuhan KH; Data hasil identifikasi dan tindak lanjut permasalahan kawasan hutan di 20 propinsi (20 buku); Laporan tindak lanjut hasil pencermatan permasalahan perubahan fungsi di 4 lokasi (4 judul); Peta hasil telaahan permohonan perubahan fungsi dan peruntukan KH di 20 lokasi (20 judul).
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Dephut. 46,5
r) 4034 Pembangunan KPH Draft SK penetapan wilayah KPHP dan KPHL di 4 propinsi (4 judul);
Data fasilitasi implementasi pembangunan KPH di 33 propinsi (33 judul); Data monitoring dan evaluasi pembangunan KPH di 15 propinsi (15 judul).
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Dephut. 10,2
s) 4038 Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Tanaman Rakyat
Terwujudnya pemberian ijin HTI/HTR kumulatif seluas 12,4 juta ha dan penanaman kumulatif seluas 6 juta ha (tahun 2010 HTI seluas 600.000 ha dan HTR seluas 200.000 ha)
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Dephut. 27,03
t) 4052 Restrukturisasi Industri Primer Kehutanan Evaluasi IPHHK kapasaitas > 6.000 m3/th 40 unit; Meningkatkan produk industri hasil hutan yang bersertifikat 10%; Meningkatnya efisiensi penggunaan bahan baku industri rata-rata 60%
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Dephut. 16,5
Fokus 5. Peningkatan Produktivitas dan Kompetensi Tenaga Kerja
a) 3621 Peningkatan fungsi dan revitalisasi BLK menjadi lembaga pelatihan berbasis kompetensi
Berfungsinya 11 BLK (UPTP) untuk penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Depnakertrans 100,00 b) 3627 Percepatan pengakuan/rekognisi Sertifikasi Kompetensi
Kerja Nasional
Diakuinya sertifikat kompetensi pada 10 bidang profesi tenaga kerja di bidang industri manufaktur dan jasa oleh pengguna tenaga kerja dan profesi
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Depnakertrans 50,00
c) 3535 Fasilitasi pendukung pasar kerja, melalui penguatan kelembagaan, peningkatan informasi, penyelenggaraan
Tersedianya informasi pasar kerja on-line yang akurat, terintegrasi dan mutakhir di 2 Provinsi dan 228 Kabupaten/Kota
Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
d) 3522 Pemberian dorongan dan penyempurnaan pelaksanaan negosiasi bipartit
Terselenggaranya proses negosiasi upah, kondisi kerja, dan penyelesaian perselisihan di 33 Provinsi
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja
Depnakertrans 77,20
Fokus 6. Peningkatan Produktivitas dan Akses UKM Kepada Sumber Daya Produktif
a) 0093 Penyusunan/penyempurnaan peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan koperasi dan UMKM
1 Paket Program Penciptaan Iklim Usaha
UMKM
Kemeneg KUKM 12,00
b) 5158 Fasilitasi pengembangan UKM berbasis teknologi dan pengembangan industri kreatif
2.130 UMKM, 20 UKM dan 10 Koperasi Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM
Kemeneg KUKM 18,70
c) 5178 Penyelenggaraan Promosi KUKM 3.000 KUKM Program Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha bagi UMKM
Kemeneg KUKM 36,00
d) 3571 Peningkatan kapasitas SDM Pemda dan masyarakat Transmigrasi
Terselenggaranya peningkatan kapasitas SDM Pemda dan masyarakat transmigrasi sebanyak 14.160 KK
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Depnakertrans 67,25
e) 3586 Pengembangan usaha ekonomi masayarakat transmigrasi Terwujudnya pengembangan usaha ekonomi masyarakat transmigrasi dan penduduk sekitar sebanyak 14.160 KK
Program Pengembangan Wilayah Starategis dan Cepat Tumbuh
Depnakertrans 42,56 f) 4756 Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
pemberdayaan UMKM
2 rekomendasi kebijakan, 5 laporan koordinasi kebijakan pemberdayaan UMKM
Program Penciptaan Iklim Usaha UMKM
Kemenko Perekonomian
2,50 g) 5157 Koordinasi Fasilitasi Pengembangan UKM Berbasis
Teknologi
2 paket rekomendasi dan 5 lap kebijakan mengenai pengembangan UMKM berbasis teknologi di daerah serta 4 lap hasil peninjauan, 1 lap raker, 2 lap monitoring kebijakan iklim usaha
Program Penciptaan Iklim Usaha UMKM
Kemenko Perekonomian
6,70