DAFTAR LAMPIRAN
1.2. Perumusan Masalah
Elsari Brownies and Bakery merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM)
yang tergolong cukup berkembang di Kota Bogor. Elsari merupakan salah satu UKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor. Berdasarkan informasi dari Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor diperoleh informasi bahwa pemilik Elsari rutin menghadiri pelatihan dan pembinaan bagi pengembangan kompetensi UKM di wilayah Kota Bogor serta sangat kooperatif dalam melakukan kerjasama dengan Disperindag Kota Bogor. Pemilik Elsari juga sering mendapat kunjungan dari berbagai instansi bahkan dari luar Kota Bogor, seperti Pekalongan, Kediri, Surabaya, bahkan Palembang. Permintaan dari luar Kota Bogor pun meningkat seiring dengan kunjungan tersebut. Elsari sebagai percontohan UKM sukses telah mampu memberikan inspirasi bagi perkembangan bisnis lain baik di lingkup Kota Bogor maupun luar Kota Bogor.
Brownies merupakan makanan ringan yang disukai oleh semua kalangan,
baik tua maupun muda. Produk brownies memiliki berbagai variasi harga dan rasa
sehingga konsumen memiliki beragam pilihan untuk menentukan keputusan
pembeliannya. Proses produksi brownies yang relatif mudah membuat banyak
industri mengusahakan produk ini. Faktor sosial budaya juga menentukan
tingginya permintaan terhadap brownies di Kota Bogor. Budaya yang mengakar
di masyarakat terkait dengan budaya oleh-oleh membuat bisnis brownies di Kota
Bogor masih merupakan bidang yang sangat potensial untuk dikembangkan. Kota Bogor merupakan kota satelit yang menunjang perekonomian ibukota Indonesia, yaitu Jakarta. Kota Bogor memiliki lokasi yang strategis serta menyimpan berbagai potensi wisata yang beragam seperti aneka produk kuliner khas Bogor
menjadi tujuan utama wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menghabiskan waktu liburannya bersama keluarga. Wisatawan yang berkunjung ke Bogor pada tahun 2010 berjumlah 2,97 juta jiwa. Angka tersebut meningkat hampir 10 ribu wisatawan dibanding kunjungan pada tahun 2009 yang hanya mencapai 2,89 juta jiwa. Oleh karena itu, banyaknya wisatawan yang berkunjung
ke Kota Bogor turut mendukung tingginya permintaan brownies sebagai salah
satu produk oleh-oleh khas dari Bogor.
Elsari merupakan perusahaan yang jeli menangkap peluang pasar sehingga
produk browniesnya mampu berkembang menjadi salah satu buah tangan khas
Kota Bogor. Brownies Elsari mampu bersaing karena harga yang ditawarkan
relatif lebih murah dibanding produk pesaing.
Elsari Brownies and Bakery berdiri pada tahun 2003. Elsari telah mampu
bertahan dari ketatnya persaingan di industri makanan jadi, khususnya brownies.
Perkembangan Elsari dapat ditinjau melalui peningkatan produksi dari tahun ke
tahun. Elsari telah memproduksi 49.000 kotak brownies pada tahun 2010.
Produksi Elsari pada tahun 2011 kemudian meningkat menjadi 49.920 kotak brownies.
Elsari melakukan kegiatan pemasaran melalui penjualan langsung dan agen distributor. Elsari memiliki 120 distributor yang terdiri dari agen perorangan, counter, dan instansi. Agen perorangan merupakan ibu rumah tangga dan karyawan. Sistem penjualan melalui agen perorangan ialah jual lepas. Hal ini
berarti risiko produk ditanggung oleh agen tersebut. Counter yang bekerja sama
dengan Elsari terdiri dari toko oleh-oleh dan toko roti. Counter tersebut tersebar di
berbagai wilayah pemasaran Elsari Brownies and Bakery antara lain Bogor,
Bandung, Karawang, Cibubur, Depok, Sukabumi, dan Tangerang. Sistem
penjualan yang diterapkan pada counter ialah konsinyasi atau titip jual. Produk
Elsari yang mengalami kerusakan atau tidak laku dijual akan menjadi tanggungan pihak Elsari.
Instansi yang bekerja sama dengan Elsari dalam memasarkan produknya
ialah PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). PT KAI memasok brownies Elsari
untuk dimanfaatkan sebagai salah satu komponen dalam konsumsi yang disajikan kepada penumpang kereta api. Selain itu, pelayanan juga diberikan dalam bentuk
pembelian langsung brownies Elsari di Kafetaria. Armada yang melakukan kerja sama dengan Elsari ialah Kereta Api Argo Lawu dengan trayek Surabaya-Jakarta.
Permintaan terhadap brownies Elsari mencapai 40 kotak per minggu dengan
sistem perjanjian konsinyasi. Kerja sama ini sangat menguntungkan Elsari karena mampu memperluas jaringan pemasaran bahkan hingga ke luar Jawa.
Permintaan terhadap brownies panggang Elsari masih sangat tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari permintaan distributor per bulan mencapai 5.184 kotak sedangkan kapasitas produksi Elsari saat ini ialah 4.160 kotak per bulan (Lampiran 3 dan 4). Adanya gap antara permintaan dan penawaran mengindikasikan potensi pasar yang masih prospektif untuk dikembangkan.
Kegiatan pemasaran secara langsung dilakukan di mini counter yang
terletak di depan pabrik Elsari di wilayah Pondok Rumput. Aneka produk bakery
Elsari dengan berbagai variasi rasa dan ukuran dipajang di rak-rak agar konsumen lebih mudah melakukan keputusan pembeliannya. Konsumen yang membeli secara langsung di pabrik Elsari akan memperoleh potongan harga khusus sebesar Rp 1.000,00 hingga Rp 2.000,00 apabila membeli lebih dari tiga kotak. Namun seringkali pihak manajemen Elsari memberikan potongan harga walaupun konsumen hanya membeli lebih dari dua kotak. Hal ini diterapkan untuk menarik minat konsumen terhadap produk Elsari.
Proporsi penjualan langsung Elsari sangat tidak signifikan apabila dibandingkan dengan penjualan melalui agen distributor. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan pemilik usaha, proporsi penjualan langsung hanya memiliki kontribusi sebanyak 20 persen terhadap pendapatan penjualan perusahaan. Lokasi pabrik yang tidak terletak di jalur utama Kota Bogor membuat konsumen kurang mengenal produk Elsari secara langsung. Konsumen dari luar kota Bogor akan kesulitan mengakses pabrik Elsari karena mini counter Elsari berada di wilayah perumahan sehingga kegiatan pemasaran secara langsung lebih banyak dilakukan oleh konsumen yang berada di sekitar lokasi pabrik. Hal ini tentu menghambat proses pemasaran langsung produk Elsari. Kelemahan inilah yang mendorong pemilik Elsari untuk membuka gerai baru pada tahun 2012 di kawasan yang lebih strategis sehingga akan memudahkan akses konsumen yang ingin membeli produk Elsari secara langsung.
Rencana pengembangan usaha akan dilakukan di Jalan Raya Padjadjaran. Lokasi tersebut merupakan jalan utama yang dilewati oleh masyarakat sebagai
akses keluar dan masuk Kota Bogor serta pusat industri kuliner dan fashion. Oleh
karena itu, lokasi tersebut dinilai strategis sebagai lokasi pembukaan gerai baru Elsari.
Konsep pengembangan usaha ialah pembukaan gerai baru yang dilengkapi
dengan counter penjualan kopi. Budaya meminum kopi sudah menjadi gaya hidup
bagi masyarakat saat ini. Masyarakat gemar untuk berkumpul dengan komunitasnya sembari ditemani dengan secangkir kopi. Bahkan, aktivitas rapat
pun saat ini dilakukan di coffee shop. Oleh karena itu, pengembangan usaha
counter penjualan kopi ini sangat prospektif untuk dikembangkan.
Kopi yang ditawarkan oleh Elsari ialah espresso, cappuccino, dan coffee
latte. Pemilihan produk tersebut disesuaikan dengan target pasar Elsari. Kopi yang dijual tidak hanya mengandung unsur kopi hitam murni namun memiliki tambahan komposisi berupa busa susu dan susu sehingga cocok dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Kopi yang dijual memiliki kualitas terbaik, karena
menggunakan bahan baku yang sama dengan coffee shop internasional, namun
dengan harga yang terjangkau.
Pengaturan lay out di gerai baru Elsari dilakukan dengan
mempertimbangkan kenyamanan konsumen. Gerai ini akan dilengkapi dengan sejumlah sofa nyaman berikut fasilitas internet gratis sehingga menunjang kebutuhan konsumen terhadap informasi terkini. Selain itu, konsumen akan
dimanjakan dengan alunan musik lembut melalui speaker. Dengan demikian,
konsumen akan merasa nyaman menghabiskan waktu di gerai baru Elsari dengan
sajian brownies ditemani secangkir kopi baik dingin maupun hangat.
Rencana pengembangan usaha membutuhkan analisis keuangan yang tepat. Kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit membuat studi kelayakan sangat penting untuk dilakukan. Kelayakan usaha Elsari baik dari sisi finansial maupun non finansial akan membuka peluang bagi pemilik untuk memperluas jangkauan pemasarannya dengan membuka gerai baru di wilayah yang lebih strategis.
Penelitian ini akan membandingkan kondisi kelayakan usaha saat ini dan saat pengembangan usaha. Pengembangan usaha dilakukan dengan menggunakan
dua buah skenario. Skenario pengembangan usaha pada dasarnya akan meningkatkan jumlah produksi, bahan baku, dan tenaga kerja guna pemenuhan kebutuhan di gerai baru. Skenario pengembangan usaha dibagi menurut kepemilikan bangunan. Skenario pengembangan usaha pertama ialah penyewaan
bangunan yang akan digunakan sebagai gerai baru Elsari sekaligus counter
penjualan kopi. Skenario pengembangan usaha yang lain ialah membeli bangunan yang akan digunakan sebagai pabrik sekaligus gerai baru Elsari. Hal ini dilakukan agar proses produksi hingga pemasaran dapat dilakukan secara efektif dan efisien karena berada di lokasi yang sama.
Kondisi lingkungan usaha yang tidak pasti atau dapat mengalami perubahan akan memengaruhi biaya dan manfaat yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Elsari pernah menghadapi pengalaman terhadap berbagai perubahan, yaitu penurunan penjualan, kenaikan harga telur, dan kenaikan harga bahan bakar. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis untuk mengetahui pengaruh perubahan tersebut terhadap kelayakan usaha.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian sebagai berikut :
1) Bagaimana kondisi kelayakan usaha Elsari Brownies and Bakery saat ini dan
kondisi kelayakan pengembangan usaha dilihat dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek hukum, aspek manajemen, serta aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan aspek finansial?
2) Bagaimana sensitivitas usaha Elsari Browniesand Bakery saat ini dan dengan
pengembangan usaha apabila terjadi perubahan pada faktor-faktor yang dapat memengaruhi manfaat dan biaya?
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah :
1) Mengidentifikasi kondisi kelayakan usaha Elsari Brownies and Bakery saat
ini dan kondisi kelayakan pengembangan usaha dilihat dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek hukum, aspek manajemen, serta aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan aspek finansial.
2) Menganalisis sensitivitas usaha Elsari Brownies and Bakery saat ini dan dengan pengembangan usaha apabila terjadi perubahan pada faktor-faktor yang dapat memengaruhi manfaat dan biaya.