• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

TAS Strategi 2

VI. PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

6.1. Analisis Matriks IFE dan EFE

Matriks IFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan mengklasifikasikannya menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor internal dilakukan interaktif kepada pihak perusahaan yang sangat mengetahui betul kondisi internal perusahaan, sehingga dapat diperoleh faktor-faktor yang menjadi kekuatan maupun kelemahan dari perusahaan. Matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan mengklasifikasikannya menjadi peluang dan ancaman. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal juga dilakukan interaktif kepada pihak perusahaan yang sangat mengetahui betul kondisi internal perusahaan, sehingga dapat diperoleh faktor-faktor yang menjadi peluang maupun ancaman dari luar perusahaan. Setelah mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal tersebut maka dilakukan pembobotan. Pembobotan dilakukan untuk menentukan prioritas dari identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal.

6.1.1. Analisis Lingkungan Internal dengan Menggunakan Matriks IFE

Berdasarkan penilaian responden terhadap faktor kunci internal perusahaan, didapatkan total skor rata-rata IFE adalah sebesar 2.7340 (Lampiran 15). Hal ini berarti bahwa posisi strategi perusahaan Esther seafood memiliki faktor internal yang tergolong rata-rata, kemampuan perusahaan memanfaatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan adalah sedang (rata-rata). Melalui identifikasi faktor internal perusahaan beserta bobot dan rating serta dihasilkan skor terboboti, maka diperoleh kekuatan utama yang paling menentukan adalah

harga yang kompetitif (skor 0.3428), karena dengan harga yang kompetitif maka konsumen akan dapat menjangkau harga tersebut dan perusahaan juga dapat bersaing dengan pesaing.

Kekuatan perusahaan yang kedua terletak pada penyediaan jenis-jenis seafood yang variatif (skor 0.3332), karena dengan penyediaan seafood yang variatif maka perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan baik, artinya pelayanan yang diberikan perusahaan adalah yang utama. Dengan ini pelanggan akan tetap loyal karena perusahaan selalu berusaha memberikan apa yang diminta pelanggan. Kekuatan perusahaan yang memiliki skor yang sama dengan yang kedua terletak pada tidak pernahnya menambahkan zat aditif terhadap seafood (skor 0.3332), karena bagi perusahaan, dengan menambahkan zat aditif akan membuat nama mereka jelek di mata pelanggan, sehingga perusahaan ingin menanamkan image yang baik di mata pelanggan.

Berdasarkan identifikasi faktor internal perusahaan beserta bobot dan rating serta dihasilkan skor terboboti, maka diperoleh kelemahan utama yang perlu diperhatikan adalah luas lahan dan bangunan yang masih terbatas (skor 0.0866), karena perusahaaan belum pernah mendirikan bangunan khusus untuk usaha ini, saat ini mereka hanya menggunakan sebagian bangunan rumah pemilik, apalagi lokasi tersebut adalah di perumahan. Kelemahan kedua adalah belum melakukan riset pasar (skor 0.0889), karena perusahaan belum pernah melakukan riset secara khusus misalnya meneliti tentang perilaku pasar atau perilaku konsumen seafood. Kelemahan-kelemahan lain yang masih harus diperhatikan adalah kualitas SDM uang masih lemah (skor 0.0993), dan belum pernah melakukan promosi khusus (skor 0.1028).

Tabel 18. Matriks IFE (Gabungan Responden 1 Responden 2)

Faktor-faktor Internal Rata-rata

Bobot x Rating Kekuatan

A. Keuletan dan latar belakang pemilik dalam perikanan laut

cukup baik 0.1603

B. Pelayanan yang baik di mana pelanggan adalah raja 0.3108 C. Kesegaran seafood menjadi ciri utama perusahaan 0.2724 D. Memiliki visi meningkatkan kecerdasan anak-anak

Indonesia dan mengurangi pengangguran 0.2547 E. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang adil oleh

perusahaan 0.2427

F. Menyediakan jenis-jenis seafood yang variatif 0.3332

G. Harga yang kompetitif 0.3428

H. Tidak pernah menambahkan zat aditif terhadap seafood 0.3332

Kelemahan

A. Kualitas SDM yang masih lemah (terutama untuk karyawan

divisi delivery) 0.0993

B. Kurangnya hubungan komunikasi atau interaksi antara

atasan dengan bawahan 0.1073

C. Luas lahan dan bangunan masih terbatas 0.0866

D. Belum melakukan promosi khusus 0.1018

E. Belum melakukan riset pasar 0.0889

Total Skor Terboboti 2.7340

6.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal dengan Menggunakan Matriks EFE

Berdasarkan penilaian responden terhadap faktor kunci eksternal perusahaan, didapatkan total skor rata-rata EFE adalah sebesar 3.2902 (Lampiran 16). Hal ini berarti bahwa kondisi lingkungan eksternal perusahaan Esther seafood dalam merespon peluang dan ancaman berada dalam posisi tinggi. Melalui identifikasi faktor eksternal perusahaan beserta bobot dan rating serta dihasilkan skor terboboti, maka diperoleh peluang utama yang dimiliki perusahaan adalah memiliki pelanggan yang loyal (supermarket dan catering) (skor 0.2768), kemudian peluang berikutnya adalah kepercayaan pihak bank kepada perusahaan (skor 0.2585). Sedangkan ancaman terbesar bagi perusahaan adalah jam kerja

kantor dari pelanggan supermarket/swalayan yang dibuka serentak sehingga menjadi kendala bagi perusahaan (skor 0.3644), dan kebijakan Superindo pusat dalam memilih pemasok (0.2745).

Tabel 19. Matriks EFE (Gabungan Responden 1 Responden 2)

Faktor-faktor Eksternal Rata-rata

Bobot x Rating Peluang

• Memiliki pelanggan yang loyal (supermarket dan catering) 0.2768 • Sulitnya bagi pendatang baru untuk masuk 0.2382 • Pertumbuhan penduduk yang meningkat setiap tahunnya 0.2072 • Peningkatan konsumsi masyarakat terhadap ikan laut 0.1285

• Posisi Bogor yang strategis 0.1858

• Kepercayaan pihak bank kepada perusahaan dalam

pengembalian pinjaman 0.2585

• Adanya program Gemarikan yang dilakukan pemerintah

Indonesia 0.1803

• Adanya teknologi coldstored (container es untuk

menyimpan es berbulan-bulan) 0.0846

Ancaman

• Kebijakan Superindo pusat dalam memilih pemasok 0.2745 • Jam kerja kantor dari pelanggan supermarket/swalayan yang

dibuka serentak sehingga menjadi kendala bagi perusahaan 0.3644

• Kesalahan order oleh pelanggan 0.1649

• Tingkat persaingan yang tinggi dalam merebut pelanggan 0.2072

• Kondisi banjir Jakarta 0.2411

• Kelangkaan ikan pada musim-musim tertentu 0.1590

• Kenaikan harga BBM 0.2689

Total Skor Terboboti 3.2396

6.2. Matriks IE

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor IE yag diberi bobot pada sumbu X dan total skor EFE yang diberi bobot pada sumbu Y, matriks ini berfungsi untuk mengetahui posisi perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE diperoleh total skor sebesar 2.7340 dan total skor matriks EFE sebesar 3.2902. Jika masing-masing total skor IFE dan

EFE dipetakan dalam matriks IE maka posisi perushaaan saat ini berada pada sel II yaitu berada pada posisi growth and build (tumbuh dan bina). Dimana pada sel ini strategi yang harus dijalankan oleh perusahaan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang, ke depan, horizontal).