• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

ANALISIS FAKTOR

VI. KEMISKINAN DI WILAYAH DESA

6.2 Faktor Penyebab dan Karakteristik Kemiskinan Desa Berdasarkan Letak Geografis

6.2.2 Non Pesisir

Berdasarkan hasil pengolahan seperti terlihat pada Lampiran 7, diketahui bahwa nilai uji KMO sebesar 0.70 dengan nilai signifikansi 0.00. Nilai KMO yang dihasilkan di atas 0.50 dan nilai signifikansinya di bawah 0.05 maka data yang digunakan sudah cukup untuk dianalisis lebih lanjut dengan analisis faktor.

Tabel Total Variance Explained, faktor yang terbentuk sebanyak empat faktor dengan kriteria nilai Cummulative Sums of Square Loadings ≥ 60 persen. Setelah dirotasi, faktor pertama mampu menerangkan keragaman data awal sebesar 24.22 persen, faktor kedua mampu menerangkan sebesar 16.83 persen, faktor ketiga mampu menerangkan sebesar 15.78 persen dan faktor keempat mampu menerangkan sebesar 13.06 persen. Secara bersama-sama keempat faktor ini mampu menerangkan keragaman data awal sebesar 69.89 persen.

128

Tabel 32. Nilai Beban Faktor yang Telah Dirotasi pada Desa Non Pesisir

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 32 menunjukkan bahwa faktor pertama berkorelasi tinggi dengan indikator desa yang tidak memiliki fasilitas kesehatan, tenaga medis dan fasilitas ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa faktor ini berhubungan dengan kesehatan dan ekonomi. Faktor kedua berkorelasi tinggi dengan indikator rumahtangga miskin BKKBN dan rumahtangga penerima kartu sehat. Faktor ini berhubungan dengan status kemiskinan rumahtangga. Faktor ketiga berkorelasi tinggi dengan indikator desa yang tidak memiliki fasilitas perlindungan sosial, faktor ini berhubungan dengan sosial. Sedangkan faktor keempat berkorelasi tinggi dengan indikator rumahtangga bukan pengguna listrik, faktor ini berhubungan dengan sumber penerangan. Secara ringkas, jumlah faktor yang terbentuk berdasarkan kesepuluh indikator tersebut terdiri atas faktor kesehatan dan ekonomi, faktor status kemiskinan, faktor sumber penerangan serta faktor sosial. Selanjutnya, keempat faktor ini akan dilibatkan dalam analisis gerombol.

Identifikasi desa miskin dan tidak miskin di wilayah non pesisir dilakukan dengan menggunakan analisis gerombol berdasarkan teknik tidak berhierarki. Hasil pengolahan seperti terlihat pada Lampiran 8, menunjukkan dari 280 desa non pesisir, 158 desa (56.43 persen) diantaranya dikategorikan miskin

Faktor Indikator

1 2 3 4

Zscore: Fasilitas Kesehatan 0.87 -0.03 -0.05 0.02

Zscore: Tenaga Medis 0.80 0.02 0.17 0.02

Zscore: Fasilitas Ekonomi 0.58 0.30 0.25 0.07

Zscore: Kartu Sehat 0.01 0.82 -0.07 0.16

Zscore: Miskin BKKBN 0.11 0.74 0.08 -0.24

Zscore: Perlindungan Sosial 0.05 -0.06 0.92 -0.02 Zscore: Fasilitas Pendidikan 0.43 0.13 0.55 0.21

dan 122 desa (43.57 persen) dikategorikan tidak miskin. Penetapan ini didasarkan pada nilai rata-rata kelompok seperti yang tertera pada Tabel 33 di bawah ini. Kelompok satu dikategorikan sebagai kelompok miskin. Hal ini dapat dilihat dari seluruh rata-rata faktornya positif. Sebaliknya rata-rata seluruh faktor pada kelompok dua negatif, dengan demikian kelompok dua dikategorikan sebagai kelompok tidak miskin.

Tabel 33. Nilai Rata-Rata Skor Faktor pada Masing-Masing Kelompok di Desa Non Pesisir

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Secara umum karakteristik desa miskin dan tidak miskin di wilayah non pesisir dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pada Kelompok desa tidak miskin tidak ada indikator yang memiliki nilai di atas nilai rata-rata total dan sebaliknya pada kelompok desa miskin, seluruh indikatornya memiliki nilai di atas nilai rata-rata total. Secara spesifik karakteristik desa miskin dan tidak miskin divisualisasikan melalui diagram batang (bar chart).

Gambar 20 menunjukkan karakteristik desa miskin dan tidak miskin berdasarkan indikator yang signifikan pada faktor satu. Apabila ditinjau berdasarkan indikator desa yang tidak memiliki fasilitas kesehatan maka terdapat 83 desa miskin (52.53 persen) dan 59 desa tidak miskin (48.36 persen) memiliki nilai di atas rata-rata seluruh desa yang diteliti. Terdapat 73 desa miskin (46.20

Faktor Kelompok 1

(Miskin)

Kelompk 2 (Tidak Miskin)

Kesehatan dan ekonomi 0.13 -0.17

Status kemiskinan rumahtangga 0.56 -0.72

Sosial 0.33 -0.43

Sumber penerangan 0.22 -0.29

Jumlah (desa) 158.00 122.00

130

persen) dan 38 desa tidak miskin (31.15 persen) yang memiliki nilai rata-rata di atas rata-rata seluruh desa yang diteliti pada indikator desa yang tidak memiliki tenaga medis.

Tabel 34. Nilai Rata-Rata Indikator dan Total Menurut Status Desa di Desa Non Pesisir

(%)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Gambar 20. Karakteristik Kemiskinan Desa Non Pesisir Berdasarkan Indikator pada Faktor Satu

Sedangkan pada indikator desa yang tidak memiliki fasilitas ekonomi, terdapat 146 desa miskin (92.41 persen) dan 76 desa tidak miskin (62.30 persen)

Status Desa Indikator

Miskin Tidak Miskin Total

Miskin BKKBN 58.53 37.90 49.55 Listrik 57.76 42.93 51.30 Kartu Sehat 41.81 24.82 34.40 Fasilitas Pendidikan 48.32 31.43 40.96 Fasilitas Kesehatan 87.44 84.34 86.09 Tenaga Medis 75.06 66.72 71.43 Perlindungan Sosial 81.80 76.68 79.57 Fasilitas Ekonomi 98.76 91.97 95.80

memiliki nilai di atas rata-rata seluruh desa (total). Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar desa miskin di wilayah non pesisir memiliki fasilitas kesehatan dan fasilitas ekonomi yang belum memadai. Sedangkan di desa tidak miskin, sebagian besar desanya masih memiliki fasilitas kesehatan yang belum memadai.

Gambar 21 menunjukkan karakteristik desa miskin dan tidak miskin berdasarkan indikator yang signifikan pada faktor dua. Apabila ditinjau berdasarkan indikator rumahtangga penerima kartu sehat, terdapat 86 desa miskin (54.43 persen) dan 20 desa tidak miskin (16.39 persen) memiliki nilai di atas rata- rata seluruh desa yang diteliti (total). Terdapat 107 desa miskin (67.72 persen) dan 25 desa tidak miskin (20.49 persen) yang memiliki nilai rata-rata di atas rata-rata seluruh desa yang diteliti pada indikator rumahtangga miskin berdasarkan kriteria BKKBN. Hasil ini mengindikasikan bahwa desa miskin dan tidak miskin di wilayah non pesisir sebagian besar penduduknya berstatus miskin dan tidak memiliki kartu sehat.

Gambar 21. Karakteristik Kemiskinan Desa Non Pesisir Berdasarkan Indikator pada Faktor Dua

132

Gambar 22 menunjukkan karakteristik desa miskin dan tidak miskin berdasarkan indiakator yang signifikan pada pada faktor tiga. Apabila ditinjau dari indikator desa yang tidak memiliki fasilitas perlindungan sosial, terdapat 116 desa miskin (73.42 persen) dan 62 desa tidak miskin (50.82) memiliki nilai di atas rata- rata seluruh desa yang diteliti (total). Terdapat 146 desa miskin (92.41 persen) dan 76 desa tidak miskin (62.30 persen) yang memiliki nilai rata-rata di atas rata-rata seluruh desa yang diteliti pada indikator desa yang tidak memiliki fasilitas ekonomi. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar desa miskin dan tidak miskin di wilayah non pesisir memiliki fasilitas perlindungan sosial dan fasilitas ekonomi belum memadai.

Gambar 22. Karakteristik Kemiskinan Desa Non Pesisir Berdasarkan Indikator pada Faktor Tiga

Gambar 23 menunjukkan karakteristik desa miskin dan tidak miskin berdasarkan indikator yang signifikan pada faktor empat. Apabila ditinjau dari indikator rumahtangga bukan pengguna listrik, terdapat 88 desa miskin (55.70

persen) dan 36 desa tidak miskin (29.51 persen) memiliki nilai di atas rata-rata seluruh desa yang diteliti (total). Hasil ini mengindikasikan bahwa akses penduduk terhadap listrik masih belum memadai di sebagian besar desa miskin.

Gambar 23. Karakteristik Kemiskinan Desa Non Pesisir Berdasarkan Indikator pada Faktor Empat

Secara keseluruhan, dari uraian karakteristik kemiskinan desa di wilayah non pesisir di atas di temukan bahwa walaupun pada Tabel 34 ditemukan seluruh indikatornya mencirikan kemiksinan desa. Namun bila ditinjau berdasarkan distribusi desa pada kedua kelompok diperoleh juga permasalahan pada kelompok desa tidak miskin. Permasalahan pada kelompok desa tidak miskin, yaitu: (1) minimnya fasilitas ekonomi, dan (2) minimnya fasilitas perlindungan sosial. Sedangkan permasalahan yang dapat dijabarkan pada kelompok desa miskin yaitu: (1) minimnya fasilitas pendidikan, (2) minimnya fasilitas kesehatan, (3) minimnya fasilitas ekonomi, (4) minimnya fasilitas perlindungan sosial, (5)

134

tingginya proporsi penduduk yang menerima kartu sehat, (6) minimnya tenaga medis, (7) banyaknya penduduk yang sulit mengakses listrik, dan (8) tingginya proporsi penduduk miskin.

6.3 Faktor Penyebab dan Karakteristik Kemiskinan Desa Berdasarkan