• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN KONSEP

4. Studi Dokumen

4.3 Keadaan Geografis

4.3.2 Populasi Penduduk

a) Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara

Pada tahun 2015, total populasi penduduk Kota Medan mencapai angka 2.210.624 jiwa. Ditinjau dari segi kepadatan, kota tersebut memiliki jumlah penduduk sebanyak 8.339 jiwa/Km2 (2016a: 53). Lebih lanjut, jumlah pemukim terbesar mendiami Kecamatan Medan Deli (181,460 jiwa) dan yang terkecil mendiami Kecamatan Medan Maimun (40.663 jiwa).

Menurut catatan Badan Pusat Statistik Kota Medan (2016b: 4), populasi penduduk Kota Medan terbagi dalam 507.205 rumah tangga. Adapun jumlah

sedangkan rumah tangga yang terkecil hanya memiliki 2 anggota keluarga..

Dari segi jumlah, penduduk berjenis kelamin perempuan merupakan mayoritas penghuni Kota Medan. Sehubungan dengan itu, besar rasio antara jenis kelamin perempuan dan jenis kelamin laki-laki berada pada angka 97,61. Dengan kata lain, jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan mewakili 50,5%

persen dari total populasi.

Secara umum, komposisi penduduk Kota Medan terbagi dalam tiga kelompok usia, antara lain berupa 70% penduduk dengan kelompok usia 15 – 64 tahun, 26,3% penduduk berusia 0 – 14 tahun dan 3,71% penduduk berusia di atas 65 tahun. Selain itu, sebagian besar di antaranya terdiri dari penduduk dengan kelompok usia 20 – 24 tahun (2016b: 4).

Pada tahun 2000, tercatat hasil persebaran etnis penduduk di berbagai wilayah Kota Medan (dalam Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2000). Jumlah penduduk terbesar berasal dari etnis Jawa (33,03%), disusul oleh etnis Tapanuli/Toba (19,21%), Tionghoa (10,65%), Mandailing (9,36%), Minangkabau (8,6%), Melayu (6,59%), Karo (4,10%), Aceh (2,78%), Simalungun (0,69%), Nias (0,69%), Pakpak (0,34) dan etnis lain-lain (3,95%).

Menurut data Kantor Kementrian Agama Kota Medan (2016a: 179), mayoritas penduduk Kota Medan merupakan pemeluk agama Islam (60,6%), disusul oleh pemeluk agama Protestan (20,9%), agama Budha (9,6%), agama Katolik (6,8%), agama Hindu (1,9%) dan pemeluk agama lain-lain (0,2%).

Menurut sensus Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat (2016c: 19), sepanjang tahun 2015 Kecamatan Tanjung Pura dihuni oleh 67.480 jiwa. Adapun jumlah rumah tangga yang tersebar di seluruh wilayah tersebut adalah sebanyak 16.484 keluarga. Lebih lanjut, rata-rata rumah tangga yang dimaksud memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 4 – 5 orang.

Kecamatan Tanjung Pura merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar, yakni sekitar 12.508 jiwa. Dari segi persebaran penduduk, Kecamatan Tanjung Pura setidaknya dipadati oleh 6.998 jiwa/km2 Lebih lanjut, kecamatan tersebut dihuni oleh sekitar 67,06% pemukim wilayah pedesaan dan 32,94%

pemukim wilayah perkotaan.

Berdasarkan hasil proyeksi sensus penduduk Kecamatan Tanjung Pura tahun 2010 (2016c: 19), terdapat setidaknya 34.038 penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 33.442 penduduk berjenis kelamin perempuan. Dengan kata lain, Kecamatan Tanjung Pura didominasi oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki dengan angka rasio 101 atau sekitar 105,96% (2016d: 5).

Komposisi penduduk Kecamatan Tanjung Pura pada dasarnya terbagi dalam tiga kelompok usia, antara lain: (a) kelompok penduduk berusia 0 – 14 tahun, (b) penduduk berusia 15 – 64 tahun dan (c) penduduk berusia di atas 65 tahun. Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat tahun 2015 (2016d: 27), jumlah penduduk terbesar Kecamatan Tanjung Pura didominasi oleh kelompok usia 15 – 64 tahun (64,8%), disusul oleh kelompok usia 0 – 14 tahun

80% penduduk yang berasal dari etnis Melayu, sedangkan 20% penduduk lainnya merupakan etnis pendatang seperti etnis Jawa, Aceh, Minangkabau, Banten dan Tionghoa.

Berdasarkan hasil survei dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat (2016c: 21), sebanyak 91,4% penduduk Kecamatan Tanjung Pura merupakan pemeluk agama Islam. Selain jumlah mayoritas penduduk, 2,3% di antaranya merupakan pemeluk agama Budha, 0,8% adalah pemeluk agama Protestan, 0,09%

pemeluk agama Katolik, 0,01% pemeluk agama Hindu dan 5,4% lainnya terdiri atas penduduk tanpa keterangan agama yang dipeluk.

4.3.3 Ketenagakerjaan

a) Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara

Selama periode 2013 – 2015, Kota Medan mengalami peningkatan dalam

hal kesempatan kerja. Adapun peningkatan tersebut ditandai dengan kenaikan upah minimum kota, yakni dari angka 1,85 juta rupiah menjadi 2,04 juta rupiah (2016b: 5). Lebih lanjut, tercatat angka tingkat partisipasi kerja masyarakat sebesar 60,28%. Jika ditinjau dari segi tingkat partisipasi angkatan kerja, terdapat 89% penduduk dengan usia kerja (berusia 15 tahun ke atas) yang memiliki pekerjaan tetap, sementara 11% penduduk lainnya masih menyandang status pengangguran terbuka.

71), jumlah keseluruhan dari angkatan kerja Kota Medan adalah sebanyak 984.037 jiwa, yakni terdiri atas 875.794 penduduk yang bekerja, 108.243 penduduk berstatus pengangguran terbuka dan 648.453 penduduk yang bukan termasuk angkatan kerja. Lebih lanjut, angkatan kerja tersebut di antaranya merupakan 591.720 penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 392.317 penduduk berjenis kelamin perempuan. Setidaknya terdapat 533.322 penduduk laki-laki dan 342,472 penduduk perempuan yang aktif bekerja, sedangkan jumlah pengangguran terbuka tercatat sebanyak 58.398 penduduk pria dan 49.845 penduduk perempuan.

Ditinjau berdasarkan sektor kerja, sebagian besar masyarakat Kota Medan bekerja pada sektor jasa (sebesar 75,50%), disusul oleh sektor industri (sebesar 20,60%) dan sektor perpetanian (sebesar 3,90%). Selain itu, terdapat 172 penduduk yang berprofesi sebagai pengawai negeri sipil (PNS) Golongan I, 2.531 pegawai negeri sipil Golongan II, 8.332 pegawai negeri sipil Golongan III dan 7.324 pegawai negeri sipil Golongan IV (2016b: 2).

b) Kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara

Menurut data statistik ketenagakerjaan Kecamatan Tanjung Pura (2016d:

6), mayoritas penduduk Tanjung Pura berprofesi sebagai petani (49,05%). Di samping itu, terdapat bidang profesi yang meliputi sektor perdagangan (17, 30%), buruh (8, 64%), PNS dan ABRI (7, 81%), angkutan (4, 21%), industri kerajinan (3, 36%) dan lain-lain (9, 63%).

sektor profesi penduduk Kecamatan Tanjung Pura. Adapun penurunan yang dimaksud meliputi sektor perdagangan (1.2%), buruh (0,6%), PNS dan ABRI (0,54%), industri dan kerajinan (0,23%), angkutan (0,29%) dan lain-lain (0,95%).

Sementara itu, hanya sektor perpetanian yang mengalami peningkatan sebesar 3,54% (Ibid).

Pada tahun 2016, pihak Kecamatan Tanjung Pura mengirimkan sebanyak 334 orang tenaga kerja untuk bekerja ke luar negeri (TKI). Menurut data Badan Statistik Kabupaten Langkat (Ibid), jumlah TKI asal Kecamatan Tanjung Pura terdiri atas 218 orang berjenis kelamin perempuan dan 116 orang berjenis kelamin laki-laki.

4.3.4 Pendidikan

a) Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara

Secara umum, sebagian besar masyarakat kota Medan memiliki kemampuan baca tulis yang memadai dengan persentase sebesar 99,65% dari total populasi. Adapun persentase tersebut diukur melalui angka partisipasi sekolah yang terbagi ke dalam tiga kelompok usia, yakni kelompok dengan usia 7 – 12 tahun, 13 – 15 tahun dan 16 – 18 tahun.

Pada tahun 2015, partisipasi sekolah untuk kelompok usia 7 – 12 adalah sebesar 99,61%, kemudian disusul oleh kelompok usia 13 – 15 tahun pada angka 99,23% dan kelompok usia 16 – 18 tahun sebanyak 76,60%. Sementara pada

rata-selama sebelas tahun. Dengan kata lain, banyak di antaranya lebih memilih untuk berhenti bersekolah setelah menyelesaikan pendidikan di kelas 2 SMA atau sederajat (2016b: 6).

Berdasarkan data statistik dari Dinas Pendidikan Kota Medan (2016a: 99), kota tersebut memiliki sebanyak 1557 sekolah dengan rincian berupa 338 Sekolah Dasar negeri dan 449 Sekolah Dasar swasta, 49 Sekolah Menengah Pertama negeri dan 317 Sekolah Menengah Pertama swasta, 21 Sekolah Menengah Atas negeri dan 186 Sekolah Menegah Atas swasta, serta 13 Sekolah Menengah Kejuruan negeri dan 139 Sekolah Menengah Kejuruan swasta. Sementara dari segi jumlah siswa, terdapat sekitar 119.162 orang siswa Sekolah Dasar, 40.967 orang siswa Sekolah Menengah Pertama dan 38.347 orang siswa Sekolah Menengah Atas atau sederajat (2016a: 95).

Ditinjau dari segi partisipasi sekolah, usia rata-rata siswa di Kota Medan berkisar antara 7 – 24 tahun dengan persentase sebesar 74,58% dari total populasi.

Adapun persentase tersebut terdiri atas 72,27% siswa berjenis kelamin laki-laki dan 76,91% siswa berjenis kelamin perempuan. Sementara itu, terdapat sekitar 0,33% penduduk yang tidak/belum pernah bersekolah dan 25,09% penduduk yang menyandang status putus sekolah (2016a: 101).

Kota Medan memiliki 18.225 orang guru Sekolah Dasar, 9.980 orang guru Sekolah Menengah Pertama dan 11.302 orang guru Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Adapun rasio perbandingan antara guru dengan murid untuk tingkat Sekolah Dasar adalah sebesar 1:15, tingkat Sekolah Menengah Pertama

(2016b: 6). Lebih lanjut, tercatat sebanyak 33.283 guru yang dihitung berdasarkan jenjang pendidikannya, antara lain berupa 1.346 orang guru dengan ijazah Sekolah Menengah Keguruan, 158 orang guru dengan ijazah D-1, 608 orang guru dengan ijazah D-2, 694 orang guru dengan ijazah D-3, 25.167 orang guru dengan ijazah Sarjana Keguruan, 3.527 orang guru dengan ijazah Sarjana Non-Keguruan, serta 7.783 orang guru dengan ijazah Magister dan Doktor (2016a: 117 – 127).

Terkait jenjang pendidikan, partisipasi penduduk Kota Medan dapat diukur melalui Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). Pada tahun 2015, tercatat jumlah penduduk berjenjang pendidikan Sekolah Dasar dengan persentase APM sebesar 88,97% dan APK sebesar 106,2%, jenjang Sekolah Menengah Pertama dengan persentase APM sebesar 75,96% dan APK sebesar 104,59%, jenjang Sekolah Menengah Atas/Kejuruan dengan persentase APM sebesar 71,13% dan APK sebesar 95,07%, serta jenjang universitas dengan persentase APM sebesar 34,28% dan APK sebesar 37,88%

(2016a: 102).

b) Kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara

Menurut data statistik Kementrian Agama Kabupaten Langkat (2016d: 7), sepanjang tahun ajaran 2015/2016 terdapat sebanyak 97 fasilitas bangunan sekolah dan 1 perguruan tinggi di wilayah Kecamatan Tanjung Pura. Adapun fasilitas yang dimaksud berupa 64 Sekolah Dasar atau sederajat, 20 Sekolah

tinggi.

Ditinjau dari segi jumlah tenaga pengajar, Kecamatan Tanjung Pura memiliki sebanyak 1.662 orang guru. Di antara jumlah tersebut, tercatat sebanyak 699 guru pada tingkat Sekolah Dasar, 426 guru pada tingkat Sekolah Menengah Pertama dan 537 guru pada tingkat Sekolah Menengah Atas. Dengan demikian, maka jumlah guru terbesar berada pada tingkat Sekolah Dasar atau sederajat, sedangkan yang terkecil berada pada tingkat Sekolah Menengah Pertama.

Pada tahun 2015, terdapat sebanyak 19.317 siswa sekolah di wilayah Kecamatan Tanjung Pura. Menurut jumlahnya, tingkat Sekolah Dasar atau sederajat menduduki peringkat yang tertinggi (9.369 siswa), kemudian disusul oleh siswa Sekolah Menengah Pertama atau sederajat (5.043 siswa) dan siswa Sekolah Menengah Atas atau sederajat (4.905 siswa).

Pada tahun ajaran 2015/2016, Kecamatan Tanjung Pura diketahui memiliki rasio guru dan murid yang tergolong tinggi. Adapun beban mengajar bagi guru tingkat Sekolah Dasar atau sederajat berada pada rasio 1:13, disusul oleh beban mengajar guru Sekolah Menengah Pertama atau sederajat sebesar 1:12 dan beban mengajar guru tingkat Sekolah Menengah Atas atau sederajat pada angka 1:9 (2016d: 7).

a) Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan, pada tahun 2015 terdapat sebanyak 2.413 lokasi yang tersebar di wilayah Kota Medan. Adapun di antara jumlah yang dimaksud berupa 79 rumah sakit, 117 rumah bersalin, 39 puskesmas, 1.390 posyandu, 747 klinik kesehatan dan 41 puskesmas pembantu (2016a: 133).

Kota Medan memiliki sekitar 9.117 orang tenaga kesehatan (2016a: 134).

Sebagian besar di antaranya berasal dari golongan perawat (5.124 orang), disusul oleh tenaga kesehatan alternatif (1.666 orang), bidan (1.469 orang), tenaga farmasi (585 orang) dan dokter (273 orang). Terkait pemilihan tenaga kesehatan sebagai penolong kelahiran bagi penduduk Kota Medan, golongan bidan memiliki persentase sebesar 56,85%; sedangkan untuk golongan dokter hanya berkisar pada angka 43,15% (2016b: 7).

b) Kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara

Menurut data Puskesmas Kecamatan Tanjung Pura (2016c: 37), jumlah keseluruhan dari fasilitas kesehatan yang tersebar di wilayah Kecamatan Tanjung Pura sepanjang tahun 2015 adalah sebanyak 108 lokasi. Fasilitas kesehatan terbanyak berupa posyandu (81 lokasi), disusul oleh pos kesehatan desa (11 lokasi), puskesmas pembantu (10 lokasi), apotek (4 lokasi), puskesmas (1 lokasi) dan rumah sakit pemerintah (1 lokasi).

kesehatan yang tergolong rendah. Adapun jumlah tenaga kesehatan tersebut hanya terdiri atas 64 orang tenaga perawat, 57 orang tenaga bidan, 29 orang tenaga dokter dan 22 orang tenaga dukun bayi (2016d: 8). Sementara itu, sebagian besar penduduk Kecamatan Tanjung Pura memposisikan bidan sebagai tenaga penolong kesehatan utama.

Dokumen terkait