• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.3. Profil Informan

1) Bapak Darisno Bangun

Bapak Darisno Bangun merupakan seorang ayah yang berprofesi sebagai kepala lingkungan di daerah Jalan Terompet Padang Bulan Medan. Pria ini bersuku Karo yang lahir dan besar di Sumatera Utara. Pria yang memiliki kulit sawo mateng ini merupakan anak kedua. Pria ini beragama Kristen Protestan dan sudah menikah serta dikaruniai tiga orang anak.

Bapak Darisno biasa ia disapa akrab sekarang berusia 50 tahun. Tugas beliau sebagai Kepala Lingkungan adalah melayani masyarakat dengan baik seperti mendengarkan keluhan atau apapun yang menyangkut masyarakat di Jalan Terompet Padang Bulan Medan.

2) Ibu Sumas Diharti/ Umi Titin

Ibu Sumas Diharti atau yang biasa disapa akrab Umi Titin merupakan wanita hebat yang berasal dari keluarga yang sederhana. Kegiatan sehari-hari Umi Titin bekerja sebagai Kepala Sekolah dan memiliki usaha di bidang kue.

Profesi sebagai Kepala Sekolah telah dijalaninya tahun 2007. Umi Titin sebelum menjabat sebagai Kepala Sekolah adalah sebagai penggerak berdirinya sekolah Pendidikan Anak di Usia Dini (PAUD) Al Muttaqien. Usaha di bidang kue yang Umi Titin lakukan adalah untuk warga yang ingin bekerja. Kegiatan sehari-hari Umi Titin selain bekerja sebagai Kepala Sekolah dan memiliki usaha di bidang kue. Ia memanfaatkan waktu senggangnya untuk berbagi ilmu dengan

mengisi kajian di Mesjid khusus untuk ibu-ibu saja tepatnya pada hari Selasa dan Jumat.

Ia adalah orang yang tidak suka bermalas-malasan. Ia berkata tidak menyukai ada sampah yang berserakan di ruang kelas, dan Umi Titin tergerak untuk membersihkan ruangan tersebut.

Wanita berkulit sawo matang ini merupakan salah satu masyarakat yang dituakan. Umi Titin saat ini berusia 57 tahun, namun raut muka terlihat lebih muda dari umurnya dan tidak menggunakan alat bantu pada penglihatan.

Umi Titin adalah anak ke 2 dari 5 bersaudara. Umi Titin telah menikah namun suaminya telah wafat. Umi Titin ingat bahwa umur suaminya saat ini adalah 65 tahun. Suaminya bersuku Jawa begitupun dengan Umi Titin. Beliau memiliki 2 orang anak.

Umi Titin bukan merupakan masyarakat asli yang tinggal di Jalan Marakas, karena sebelumnya ia tinggal di Kabupaten langkat, dan masa kecilnya dihabiskan di Pangkalan Berandan.

Rutinitas Umi Titin saat ini adalah terus menjalankan usaha di bidang kue seperti menerima orderan untuk acara pernikahan, wisuda, dan sebagainya. Ia juga memiliki hobi menulis surat yang hingga saat ini masih sering ia lakukan, serta memiliki hobi membaca apapun yang berkaitan dengan agama.

3) Ibu Delco Bangun

Ibu Delco Bangun saat ini berusia 74 tahun dan beragama Kristen Protestan. Mamak Delco biasa ia disapa akrab, merupakan anak ke 2 dari 6 bersaudara dan ia memiliki 3 orang anak. Kesehariannya saat ini adalah membuka usaha warung di depan rumah. Wanita yang memiliki kulit sawo matang ini adalah wanita yang bersuku Karo dan merupakan istri dari Bapak Ris Bangun.

Kegiatan rutin beliau sehari-hari hanya menjaga warung. Beliau mengatakan kegiatan ini hanya digunakan untuk mengisi waktu luang, dan untuk kebutuhan hidup telah ditanggung oleh anaknya.

Mamak Delco sebelum menikah tinggal di Tanah Karo yang dekat dengan Gunung Sinabung, dan setelah menikah ia menetap di daerah Jalan Terompet Padang Bulan Medan.

Ia menyukai kegiatan berladang ketika masih muda dan saat ini diusianya yang tidak lagi muda, Ibu Delco Bangun tidak lagi melakukan kegiatan berladang.

4) Ibu Nandaheri Ginting

Ibu Nandaheri Ginting saat ini berusia 45 tahun. Kesehariannya saat ini adalah membantu anaknya mengelola usaha laundry. Aktivitas Ibu Nandaheri Ginting sebelumnya adalah meladang dan di usia yang tidak lagi muda, ia memilih menikmati masa tua bersama anaknya.

Ibu Nandaheri mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan yang sering ia lakukan yaitu ketika ingin minum air hangat, ia lebih suka menggunakan kayu bakar sebagai alat penghangat untuk merebusnya terlebih dahulu menggunakan kayu bakar.

Ia beragama Kristen Protestan dan bersuku Karo. Suaminya bernama S Tarigan dan bersuku Karo. Ia adalah anak ke 2 dari 5 bersaudara. Ia mulai menetap di daerah Jalan Terompet Padang Bulan setelah menikah dan sebelumnya ia menetap di Tanah Karo.

5) Ibu Rosmawati

Ibu Rosmawati saat ini berusia 54 tahun. Wanita yang bersuku Karo ini beragama Islam. Ia adalah anak tunggal. Suami Ibu Rosmawati bernama Jarko dan bersuku Karo.

Kesehariannya hanya di rumah saja menikmati masa tuanya, dan kebutuhan sehari-harinya ditanggung oleh anaknya. Ibu Rosmawati pada usia muda berprofesi sebagai guru di Tanah Karo, namun setelah menikah beliau mengikuti suaminya. Ibu Rosmawati di usia muda juga pernah membuka usaha di bidang kue untuk menambah pemasukan.

6) Bapak Selamet Barus

Bapak Selamet Barus merupakan salah satu orang yang disegani karena ia pernah menjadi pendeta di gereja GKBP di Jalan Terompet Padang Bulan Medan.

Beliau berumur 75 tahun dan beragama Kristen Protestan. Pria berkulit putih ini bersuku Karo dan merupakan anak ke 4 dari 9 bersaudara. Ia pernah menetap di daerah Jalan Terompet bersama orang tuanya semasa kecil. Bapak Selamet Barus diberikan tugas untuk menjadi pendeta di Gereja GKBP Jalan Terompet Padang Bulan Medan, setelah ia lulus dari Sekolah Tinggi di Makassar dan sekarang menetap di Jalan Mandolin dan Bapak Barus memiliki 4 orang anak. Bapak Barus yang telah pensiun menjadi pendeta, saat ini bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat Kelompok Studi Pemrakarsa Masyarakat (LSMKSPM).

Informan Tambahan Ibu Biring Keinisa

Ibu Biring Keinisa merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Beliau berusia 65 tahun dan bersuku Simalungun. Wanita yang memiliki kulit sawo matang ini dulunya penganut agama Islam. Ayahnya memutuskan untuk kembali ke agama Kristen setelah beberapa tahun telah menjalaninya dan di usianya yang menginjak 12 tahun, ia masuk ke agama Kristen. Ibu Biring Keinisa adalah penganut agama Kristen Protestan.

Kegiatan sehari-harinya adalah membuka usaha warung tepat di depan rumahnya karena bertujuan agar menghabiskan masa tua dengan tidak menyia-nyiakan waktu. Wanita yang memiliki 2 orang anak ini pernah memiliki usaha di bidang buah-buahan saat masih di usia muda.

Dokumen terkait