• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1. Proses Penelitian

Penelitian mengenai Pola Komunikasi Antarumat Beragama yang dilakukan di Jalan Terompet Padang Bulan Medan ini terletak di Kelurahan Titi Rantai, kecamatan Medan Baru Sumatera Utara. Peneliti menggunakan enam orang informan utama dan satu orang informan tambahan untuk mengetahui pola komunikasi antarumat beragama di daerah Jalan Terompet Padang Bulan Medan, baik itu yang beragama Kristen maupun Islam. Informan dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang masyarakat umum beserta satu orang informan tambahan, satu orang tokoh masyarakat formal, dan dua orang pemuka agama. Informasi yang peneliti dapatkan dari keenam informan utama dan satu orang informan tambahan ini dianggap cukup dan jenuh, yang artinya apabila dilakukan penambahan informan lagi tidak memberikan informasi yang baru dan berarti bagi penelitian yang dilakukan.

Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan para informan hingga peneliti mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Peneliti juga melakukan observasi sebelum melakukan penelitian, agar mengetahui gambaran pola komunikasi masyarakat di daerah Jalan Terompet Padang Bulan Medan. Peneliti melakukan observasi untuk melihat dan membandingkan hasil wawancara dan realita yang terjadi di lapangan. Setelah melakukan observasi, peneliti bertanya kepada salah satu warga di daerah Jalan Terompet Padang Bulan mengenai gambaran secara umum tentang kehidupan masyarakat di daerah Jalan Terompet Padang Bulan Medan agar memperjelas konteks permasalahan.

Peneliti juga melakukan kajian pustaka untuk mendukung informasi yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara dan observasi.

Peneliti telah melakukan pra-penelitian sebelum melakukan penelitian secara mendalam yaitu pada tanggal 12 November 2017, dan setelah itu peneliti

mendapatkan persetujuan dari pihak kampus untuk menjadikan topik ini sebagai judul skripsi peneliti tepatnya pada 16 November 2017.

Peneliti mendatangi kantor Camat pada tanggal 17 Januari 2017. Camat mengatakan bahwa keperluan izin wawancara ke lapangan dapat melalui kelurahan dan kepala lingkungan. Peneliti mendatangi kelurahan pada hari yang sama untuk dapat meminta izin dan meminta nama lengkap bapak lurah, namun dikarenakan bapak lurah tidak hadir maka peneliti mendapatkan nama lengkap bapak lurah dari orang kepercayaannya.

Peneliti memberikan surat beserta persyaratannya kepada pihak kampus pada tanggal 18 Januari 2017 untuk mengurus surat izin penelitian, dan dapat diambil pada tanggal 20 Januari 2017.

Peneliti mendatangi kantor kelurahan untuk memberikan surat sekaligus membuat janji untuk melakukan wawancara. Peneliti telah memberikan surat izin kepada Bapak Lurah di Kelurahan Titi Rantai dan beliau memberikan izin kepada peneliti. Bapak Lurah menyerahkan segala urusan penelitian kepada Bapak Darisno Bangun, dan peneliti diarahkan untuk mewawancarai beliau dikarenakan menurut Bapak Lurah beliau adalah orang yang tepat untuk ditanyakan secara detail mengenai masyarakat di daerah Jalan Terompet Padang Bulan. Bapak Lurah menghubungi Bapak Darisno Bangun untuk ke ruangannya dan memperkenalkannya kepada peneliti.

Peneliti berbincang dengan Bapak Darisno Bangun setelah berada di luar ruangan kantor kelurahan dengan menjelaskan maksud serta tujuan peneliti.

Bapak Darisno Bangun mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian dan bersedia memberikan arahan jika peneliti membutuhkannya. Bersamaan dengan hal tersebut, peneliti juga menetapkan bahwa Bapak Kepala Lingkungan yaitu Bapak Darisno Bangun sebagai informan pertama dalam penelitian ini. Bapak Darisno menjabat sebagai Kepala Lingkungan di daerah Jalan Terompet Padang Bulan Medan. Bapak Darisno Bangun selaku informan pertama bersedia untuk melakukan wawancara dengan peneliti pada hari itu juga, dan tanpa membuang waktu langsung melakukan wawancara mendalam dengan Bapak Darisno Bangun.

Selanjutnya, peneliti meminta bantuan kepada Bapak Darisno Bangun untuk rekomendasi informan selanjutnya. Bapak Darisno Bangun memilih Ibu

Sumas Diharti. Alasan Bapak Darisno Bangun menunjuk Ibu Sumas Diharti sebagai informan selanjutnya karena Ibu Sumas Diharti merupakan orang yang cukup dikenal di masyarakat. Bapak Darisno Bangun juga menganggap bahwa Ibu Sumas Diharti layak untuk dijadikan informan kedua dalam penelitian ini karena beliau memiliki gambaran mengenai pola komunikasi antarumat beragama di dalam masyarakat.

Peneliti bertemu dengan Ibu Sumas Diharti pada keesokan harinya, dan melakukan wawancara pada tanggal 03 Februari 2017. Peneliti melakukan wawancara kurang lebih satu jam dan selanjutnya peneliti bertanya kepada Ibu Sumas Diharti mengenai siapa masyarakat yang dapat dijadikan sebagai informan selanjutnya mengenai pola komunikasi antarumat beragama. Ibu Sumas Diharti merekomendasikan Ibu Delco Bangun sebagai informan ketiga dengan alasan bahwa Ibu Delco Bangun merupakan warga lama yang menetap di Jalan Terompet Padang Bulan Medan.

Peneliti melakukan observasi langsung ke daerah Jalan Terompet Padang Bulan Medan, pada tanggal 04 Februari 2017. Peneliti berkeliling daerah Jalan Terompet untuk kampung untuk mengamati situasi dan dinamika kehidupan masyarakat. Peneliti melihat pada saat yang bersamaan, umat Kristen mengadakan sebuah acara keagamaan, dan peneliti dapat melihat bagaimana cara masyarakat menghargai agama lain agar tidak merasa terganggu. Peneliti juga melihat sekumpulan anak-anak sedang bermain bersama di lapangan yang disediakan oleh pemerintah tepatnya pada sore hari.

Peneliti mendatangi rumah informan selanjutnya pada tanggal 06 Februari 2017, dan langsung mewawancarai Ibu Delco Bangun mengenai bagaimana pola komunikasi yang ada di daerah Jalan Terompet Padang Bulan Medan dalam menjaga keharmonisan. Peneliti bertanya kepada informan mengenai siapa yang dapat dijadikan informan keempat. Ibu Delco Bangun memberikan rekomendasinya yaitu Ibu Nandaheri Ginting dengan alasan Ibu Nandaheri Ginting telah lama tinggal di daerah Jalan Terompet Padang Bulan. Peneliti langsung mendatangi rumah Ibu Nandaheri pada hari yang sama untuk melakukan wawancara, namun ia memilih berbincang di warung milik Ibu Delco Bangun.

Peneliti juga bertanya kepada Ibu Nandaheri Ginting, siapa yang dapat

direkomendasikan sebagai informan selanjutnya yaitu menjadi informan kelima dan Ibu Nandaheri merekomendasi Ibu Rosmawati sebagai informan kelima dengan alasan bahwa telah lama menetap di daerah Jalan Terompet Padang Bulan Medan selama puluhan tahun.

Peneliti langsung mengunjungi rumah Ibu Rosmawati pada hari yang sama untuk melakukan wawancara, dan beliau mengajak peneliti untuk melakukan wawancara di ruang tamu. Peneliti juga bertanya kepada Ibu Rosmawati mengenai siapa yang dapat dijadikan informan sebagai pemuka agama khususnya pendeta.

Ibu Rosmawati merekomendasikan Bapak Selamet Barus sebagai informan keenam. Ibu Rosmawati tidak mengetahui secara pasti dimana rumah Bapak Selamet. Ibu Rosmawati hanya mengetahui Bapak Selamet Barus sekarang telah menetap di Jalan Mandolin, dan peneliti bertanya kepada sekitar yang berada di Jalan Mandolin.

Peneliti langsung mengunjungi rumah Bapak Selamet Barus pada hari yang sama, namun rumah beliau tampak kosong. Peneliti berulang kali memanggil beliau, namun tidak ada jawaban. Peneliti terus mendatangi rumah beliau selama beberapa hari ke depan dengan harapan, Bapak Selamet Barus berada di rumah.

Peneliti tidak bertemu juga dengan Bapak Selamet Barus. Peneliti memanfaatkan waktu yang kosong dengan mencari informan tambahan yang sekiranya dapat dijadikan informan. Informan tambahan diperlukan agar menjadi pembanding dengan data yang lainnya. Peneliti mewawancarai Ibu Biring Keinisa, dan peneliti langsung mengunjungi rumah Ibu Biring Keinisa.

Peneliti juga bertanya kepada Bapak Darisno Bangun pada hari yang sama tanggal 06 Februari 2017, tepatnya pada sore hari mengenai apakah beliau memiliki waktu luang untuk melakukan wawancara kembali. Peneliti ingin bertanya kembali kepada Bapak Darisno Bangun, mengingat ada beberapa hal yang ingin peneliti tanyakan kembali mengenai masyarakat Jalan Terompet lebih mendalam. Bapak Darisno Bangun mengajak peneliti untuk bertemu di kantor Kelurahan, dan peneliti menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dipertanyakan pada wawancara sebelumnya.

Setelah beberapa hari, peneliti berulang kali datang ke rumah Bapak Selamet Barus untuk melihat apakah beliau sedang berada di rumah atau tidak.

Peneliti dapat melakukan wawancara dengan Bapak Selamet setelah beberapa peneliti singgah ke rumah beliau tepatnya pada tanggal 16 Februari 2017. Peneliti bertemu kembali dengan beberapa informan pada hari yang sama yaitu Ibu Delco Bangun, Ibu Nandaheri Ginting dan Ibu Rosmawati. Peneliti juga bertemu kembali Ibu Sumas Diharti pada keesokan harinya, tepatnya pada tanggal 17 Februari 2017 untuk mengetahui data diri secara mendalam dan mengajukan beberapa pertanyaan yang belum diajukan oleh peneliti.

Peneliti melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu analisis data, setelah melakukan wawancara mendalam dengan keenam informan utama dan satu orang informan tambahan serta observasi juga telah dilakukan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti menguraikan hasil wawancara terhadap informan penelitian, kemudian peneliti melakukan reduksi data dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, kemudian peneliti melakukan penyajian data dan melakukan penarikan kesimpulan.

Dokumen terkait