• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Pustaka

2.2.5 Teori Self Disclosure

Tindakan komunikasi (self) adalah tindakan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Proses pengungkapan diri (self disclosure) yang dilakukan oleh seseorang harus memahami waktu, tempat, dan keakraban. Kunci sukses dan hal yang paling mendasar dari pengungkapan diri (self disclosure) adalah kepercayaan. Menurut Morton (Dayakini, 2003: 87), pengungkapan diri merupakan kegiatan membagi perasaan informasi yang akrab dengan orang lain.

self disclosure dapat bersifat deskriptif atau evaluatif. Deskriptif artinya individu melukiskan berbagai fakta mengenai diri sendiri yang mungkin belum diketahui oleh pendengar seperti jenis kelamin, pekerjaan, alamat dan usia. Sedangkan evaluatif artinya individu mengemukakan pendapat atau perasaan pribadinya seperti tipe orang yang disukai atau hal-hal yang tidak disukai. ( Sears, 1994: 254)

Sedangkan menurut Johnson, self disclosure adalah pengungkapan reaksi atau tanggapan individu terhadap situasi yang sedang dihadapinya serta memberikan informasi tentang masa lalu yang berguna untuk memahami tanggapan individu tersebut. Jadi, yang dimaksud teori self disclosure adalah sebuah proses membagi informasi dan perasaan oleh seseorang terhadap orang lain secara jujur untuk mencapai suatu keterbukaan. Hubungan akan ideal pada saat mengungkapkan yang sebenarnya mengenai diri kita kepada orang lain yang juga bersedia mengungkapkan yang sebenarnya tentang dirinya.

Teori self disclosure lebih banyak berisi kejujuran, kenyataan dan perasaan. Teori ini menekankan rasa percaya kepada komunikan yang tinggi karena menyangkut informasi pribadi komunikator. Teori self disclosure adalah teori yang diperlukan oleh setiap manusia karena dapat meredam rasa gelisah dan stress dengan berbagi informasi kepada orang lain, sehingga dengan berbagi informasi dapat mencegah hal-hal yang buruk terjadi pada dirinya. Teori self disclosure memiliki efek negatif yaitu komunikator mengalami penurunan keawasan diri mereka sendiri karena adanya informasi pribadi yang dibagikan oleh mereka.

Kelebihan dari teori self disclosure adalah dari segi penyingkapan diri dapat mendengarkan pengalaman orang lain yang nantinya dapat menjadi pelajaran bagi diri kita, serta dapat mengetahui seperti apa diri kita dalam pandangan orang lain sehingga dapat melakukan introspeksi diri dalam berhubungan.

Kekurangan dari teori self disclosure adalah tidak semua orang dapat menanggapi apa yang kita sampaikan bahkan sering terjadi kesalahpahaman sehingga dapat menimbulkan masalah baru, serta ketika seseorang telah mengetahui diri kita bisa saja orang lain akan memanfaatkan apa yang telah ia ketahui mengenai diri kita.

Aspek-aspek dalam teori self disclosure adalah (1) Nilai penghargaan yang dapat dilihat dari suatu informasi yang diberikan apakah positif atau negatif dari komunikator atau komunikan. (2) Kesediaan informasi dan jumlah informasi yang diberikan dalam bentuk kedekatan pribadi artinya adalah seberapa besar informasi pribadi yang dibagikan kepada komunikan dengan kejujuran komunikator. (3) Aksesibilitas yaitu kemudahan mendapatkan informasi dari komunikator atau orang lain. (4) Kejujuran yaitu pesan yang didapatkan dari informasi mengindikasikan kejujuran psikologis komunikator. (5) Kesukarelaan artinya informasi yang diberikan berdasarkan niat dari komunikator kepada komunikan tanpa ada paksaan. (6) Norma sosial yaitu informasi yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan dalam hal mendukung atau tidak dari suatu kebiasaan yang ada ataupun dari tingkah laku yang normal. (7) Efektifitas berupa

informasi yang dapat memberikan kepuasaan bagi komunikator.

(http://repository.usu.ac.id/)

Salah satu model inovatif untuk memahami tingkat-tingkat kesadaran dan pengungkapan diri dalam komunikasi adalah Jendela Johari (Johari window).

Kuadran-kuadran tersebut dapat dilihat secara berurutan melalui gambar berikut:

( Tubbs, 1996: 13) diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dan lain-lain. Area terbuka merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain. Seseorang yang telah mengenal potensi, kemampuan dirinya sendiri, kelebihan maupun kekurangannya sangatlah mudah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Orang dengan tipe ini pasti selalu menemui kesuksesan setiap langkahnya, karena orang lain mengetahui kemampuannya begitu juga dirinya sendiri. Ketika memulai suatu hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Semakin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal, sehingga mengurangi hidden area. Semakin besar open area, maka semakin produktif dan menguntungkan suatu hubungan interpersonal.

Daerah Publik

2. Daerah Buta (Blind Area) adalah area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tetapi diri sendiri tidak menyadarinya. Daerah ini merupakan area yang orang lain tidak mengenal diri kita, sementara kita mengetahui kemampuan dan potensi diri sendiri. Jika hal tersebut terjadi, maka umpan balik dan komunikasi merupakan cara agar lebih dikenal orang terutama pada kemampuan diri kita serta menghilangkan rasa tidak percaya ataupun mulai terbuka. Contohnya yaitu bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dan lain-lain. Blind area akan berkurang pada saat mendapatkan masukan dari orang lain. Semakin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka dalam bekerja tim akan baik. Blind area merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.

3. Daerah Tersembunyi (Hidden Area), berisi informasi yang kita ketahui tentang diri kita namun tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dan lain-lain. Dengan tidak berbagi hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain salah pengertian tentang kita, yang jika dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang merujuk kepada perilaku, perasaan, motivasi yang diketahui orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri.

4. Daerah Tidak disadari (Unconsciousness Area) , adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya hingga kita mendapatkan pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan.

Dokumen terkait