B. Prosedur Umum Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan
VII. PENGEMBANGAN PARIWISATA WILAYAH PESISIR INDONESIA
4. PENGEMBANGAN PARIWISATA
4.5 Program Pengembangan Jangka Panjang
Berdasarkan kebijakan yang telah dirumuskan diatas, kemudian dijabarkan program pembangunan jangka panjang selama kurun waktu 25 tahun, dapat dinyatakan dengan Program Pembangunan Jangka Panjang 2026.
Core strategy :
Spasial
- Program pengembangan pusat kegiatan pariwisata Tanjung lesung dan Desa Wisata Cikadu sebagai kawasan kegiatan penunjang
Aspasial
- Program pengembangan kegiatan pariwisata pesisir sebagai kegiatan penggerak pertumbuhan ekonomi Wilayah Banten Selatan
Consequency strategy:
Spasial
- Program peningkatan sarana dan prasarana penunjang untuk memperlancar kegiatan kepariwisataan di Tanjung Lesung
- Program pengembangan kawasan inti pariwisata Tanjung Lesung dan Desa Wisata Cikadu - Program peningkatan fungsi dan fasilitas pelayanan yang telah ada.
- Program pengembangan pelayanan perikanan laut sebagai akibat penggunaan kawasan pesisir oleh kegitan pariwisata
Aspasial
- Program pengembangan usaha kegiatan pariwisata terpadu
- Program pengembangan insentif untuk para investor yang menanamkan aktifitas yang menunjang bidang pariwisata yang berwawasan lingkungan
- Program promosi dan penggalangan dana pembangunan (public-private partnership) - Program partispasi masyarakat dalam usaha pariwisata
Customer Strategy:
Spasial
- Program pengembangan penyediaan fasilitas pendukung air bersih di kawasan pariwisata.
- Program pengembangan jaringan jalan dan utilitas internal ke kawasan pariwisata Tanjung Lesung - Program pengembangan Peningkatan jaringan jalan
Sadang-Cileungsi-Parung-Babakan-Rangkasbitung-Ciomas-Anyer, dan ruas jalan Malingping-Muarabinuangan-Cibaliung-Labuan - Program Pengembangan Pelabuhan Udara Gorda sebagai pelabuhan udara yang melayani kegiatan
ekonomi utama Barat (Serang, Pandeglang, Lebak)
- Program pengembangan jalan kereta api Jakarta-Serang-Merak
- Pengaktifan kembali jalan kereta api lintas cabang Rangkasbitung–Pandeglang–Labuan. Aspasial
- Peningkatan SDM di bidang kepariwisataan untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengunjung
- Program pengembangan sistem informasi yang handal mengenai potensi Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung.
Control Strategy :
Spasial
- Program pengawasan dan penegakan hukum, serta pengesahan RUTR Kabupaten Pandeglang - Program perlindungan dan pelestarian kawasan lindung (ekosistem laut).
- Program pengendalian pencemaran di wilayah pesisir dan laut sebagai akibat kegiatan pariwisata, limbah rumah tangga.
- Program pengawasan, pengendalian dan penegasan menurut aturan hukum dalam penguasaan lahan di sekitar kawasan pengembangan wisata
Aspasial
- Program pengembangan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung
- Program pengembangan kualitas pelaksana pembangunan Kawasan Wisata Tanjung Lesung - Program peningkatan kualitasn SDM pada lembaga/institusi pemerintah daerah setempat.
Culture Strategy
Aspasial
- Program peningkatan tingkat pendidikan masyarakat asal
- Program pengembangan keterampilan dan pelatihan kepada masyarakat guna memanfaatkan potensi pariwisata dan perikanan
- Program penyebaran informasi mengenai pengelolaan/pemanfaatan kawasan pesisir kepada seluruh stakeholder.
- Program penyadaran lingkungan dan penyuluhan mengenai pengelolaan/pemanfaatan kawasan pesisir kepada seluruh stakeholder
- Program pengembangan organisasi kegiatan usaha yang berbasis masyarakat
- Program pelestarian budaya lokal setempat, agar tidak terpengaruh dampak komersialisasi kegiatan pariwisata
TABEL
Strategi dan Kebijakan Pengembangan Pariwisata Wilayah Pesisir Tanjung Lesung Metodologi Isi Strategi Spatial/ Aspatial Kebijakan
Aspatial Memaksimalkan pengembangan industri pariwisata untuk dimanfaatkan sebagai modal dasar dalam menggerakkan pengembangan ekonomi Wilayah Banten Selatan
Core
Strategies Mengembangkan industri pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung dan pengembangan sektor jasa kelautan, yang mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga sebagai sumber penggerak pembangunan Wilayah Banten selatan.
Spatial Mengembangkan Kawasan Tanjung Lesung dan Desa Pariwisata Cikadu sebagai contoh kawasan pariwisata terpadu dalam tahap awal pengembangan wilayah secara keseluruhan
Aspatial Membangun dan mengembangkan kegiatan kepariwisataan beserta sektor penunjangnya yang bekerjasama dengan investor swasta agar tercapai pengembangan wilayah secara keseluruhan
Consequences
Strategies Memberikan peluang dan kemudahan bagi para investor untuk membangun kawasan pariwisata terpadu Tanjung Lesung dengan memperhatikan aspek
keberlanjutan pembangunan Spatial Menyiapkan dan mengembangkan kawasan wisata yang ada (termasuk Desa Wisata Cikadu), dan jaringan infrastruktur
Aspatial Memberlakukan para pemanfaat dengan sistem pelayanan yang sama dengan kawasan-kawasan pariwasata internasional lainnya
Customer
Strategy Mementingkan kepuasan para pemanfaat pengembangan Kawasan wisata Tanjung Lesung dengan menjamin kemudahan dan trasparansi dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
Spatial Mengembangkan sistem sarana dan utilitas umum untuk kebutuhan komersial maupun domestik secara terpadu sesuai dengan tingkat permintaan yang ada.
Aspatial Menegakkan sistem pemerintahan dan perencanaan yang handal dan mampu mengontrol arah pembangunan kawasan pariwisata terpadu
Menciptakan sistem partisipasi masyarakat yang kondusif terhadap karakteristik pembangunan
Control
Strategy Mengembangkan kemampuan kelembagaan pemerintah daerah / instansi pemerintah dalam mengarahkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung Memberdayakan masyrakat setempat untuk mampu ikut serta mengendalikan pembangunan
Spatial Menyusun dan memberlakukan rencana tata ruang yang mengarahkan pemanfaatan kawasan budidaya yang dinamis, dan memperhatikan kawasan lindung serta kawasan perlindungan yang perlu dipertahankan keberadaannya.
Culture
Strategy Mengarahkan budaya masyarakat agar lebih kreatif, peka, responsif terhadap perubahan lingkungan dan mampu menangkap peluang usaha pada sektor pariwisata.
Aspatial Membangun dan mengembangkan budaya wirausaha yang mampu secara kreatif memanfaatkan potensi peningkatan ekonomi yang berasal dari perkembangan industri pariwisata. Meningkatkan tingkat kualitas SDM yang ada di masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan Pelestarian keaslian budaya lokal dari ancaman dampak kegiatan industri pariwisata internasional.
TABEL
Program Pengembangan Pariwisata Wilayah Pesisir Tanjung Lesung
Metodologi Spatial/ Aspatial Program
Spasial Program pengembangan pusat kegiatan pariwisata Tanjung lesung dan desa wisata cikadu sebagai kawasan kegiatan penunjang
Core Strategy
Aspasial Program pengembangan kegiatan pariwisata pesisir sebagai kegiatan penggerak pertumbuhan ekonomi Wilayah Banten Selatan
Spasial - Program peningkatan sarana dan prasarana penunjang untuk memperlancar kegiatan kepariwisataan di Tanjung Lesung
- Program pengembangan kawasan inti pariwisata Tanjung Lesung dan Desa Wisata Cikadu
- Program peningkatan fungsi dan fasilitas pelayanan yang telah ada. - Program pengembangan pelayanan perikanan laut sebagai akibat
penggunaan kawasan pesisir oleh kegitan pariwisata
Consequences Strategy
Aspasial - Program pengembangan usaha kegiatan pariwisata terpadu
- Program pengembangan insentif untuk para investor yang menanamkan aktifitas yang menunjang bidang pariwisata yang berwawasan lingkungan
- Program promosi dan penggalangan dana pembangunan
(public-private partnership)
- Program partispasi masyarakat dalam usaha pariwisata
Spasial - Program pengembangan penyediaan fasilitas pendukung air bersih di kawasan pariwisata.
- Program pengembangan jaringan jalan dan utilitas internal ke kawasan pariwisata Tanjung Lesung
- Program pengembangan Peningkatan jaringan jalan Sadang-Cileungsi-Parung-Babakan-Rangkasbitung-Ciomas-Anyer, dan ruas jalan Malingping-Muarabinuangan-Cibaliung-Labuan
- Program Pengembangan Pelabuhan Udara Gorda sebagai pelabuhan udara yang melayani kegiatan ekonomi utama Barat (Serang, Pandeglang, Lebak)
- Program pengembangan jalan kereta api Jakarta-Serang-Merak - Pengaktifan kembali jalan kereta api lintas cabang Rangkasbitung–
Pandeglang–Labuan.
Customer Strategy
Aspasial - Peningkatan SDM di bidang kepariwisataan untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengunjung
- Program pengembangan sistem informasi yang handal mengenai potensi Kawasan Tanjung Lesung.
- Program partisipasi masyarakat yang menunjang kegiatan pariwisata
Control
Strategy Spasial - Program pengawasan dan penegakan hukum, serta pengesahan RUTR Kabupaten Pandeglang - Program perlindungan dan pelestarian kawasan lindung (ekosistem
laut).
- Program pengendalian pencemaran di wilayah pesisir dan laut sebagai akibat kegiatan pariwisata, limbah rumah tangga.
- Program pengawasan, pengendalian, dan penegasan menurut aturan hukum dalam penguasaan lahan di sekitar kawasan pengembangan wisata.
Aspasial - Program pengembangan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung
- Program pengembangan kualitas pelaksana pembangunan Kawasan Wisata Tanjung Lesung
- Program peningkatan kualitas SDM dan lembaga/institusi pemerintah daerah setempat.
Cultural
Strategy Aspasial - - Program peningkatan tingkat pendidikan masyarakat asal Program pengembangan keterampilan dan pelatihan kepada masyarakat guna memanfaatkan potensi pariwisata dan perikanan. - Program penyebaran inormasi mengenai pengelolaan/pemanfaatan
kawasan pesisir kepada seluruh stakeholder.
- Program penyadaran lingkungan dan penyuluhan mengenai pengelolaan/pemanfaatan kawasan pesisir kepada seluruh stakeholder.
- Program pengembangan organisasi kegiatan usaha yang berbasis masyarakat.
- Program pelestarian budaya lokal setempat, agar tidak terpengaruh dampak komersialisasi kegiatan pariwisata.
5. PENUTUP 5.1 Tindak Lanjut
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat dikemukakan bahwa Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung yang diarahkan sebagai suatu objek kawasan pariwisata terpadu, dapat dijadikan penggerak pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pandeglang khususnya dan Wilayah Banten Selatan pada umumnya. Suksesnya pembangunan tersebut sangat bergantung pada keseriusan dan kerjasama yang baik diantara para
stakeholder. Oleh karena itu guna mewujudkan tujuan dari pengembangan Tanjung Lesung, diperlukan
partisipasi dari seluruh stakeholder yang terkait langsung dengan pengembangan kawasan tersebut. Dibawah ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap stakeholder dalam mewujudkan suksesnya pembangunan Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung:
a. Pemerintah Daerah
- Perlu melakukan kelayakan mengenai pembuatan Perda Kawasan Pariwisata Wilayah Pesisir Tanjung Lesung. Hal ini dalam jangka pendek akan lebih mengarahkan pengembangan pariwisata Tanjung Lesung, sedangkan dalam jangka panjang akan mendukung perwujudan visi pengembangan pariwisata wilayah pesisir Tanjung Lesung sebagai kawasan pariwisata Internasional.
- Perlu lebih membuka diri dan bekerjasama dengan pihak pengembang dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan potensi pariwisata Tanjung Lesung secara optimal dan berkelanjutan.
Pengembangan yang optimal dan berkelanjutan akan membuka peningkatan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitar dan peningkatan PAD bagi Pemda Kab. Pandeglang.
- Pemda Kab. Pandeglang hendaknya mempunyai visi dan konsep penataan ruang wilayah pesisir Tanjung Lesung. Jika memungkinkan pemda dapat menyusun Rencana Strategis Pengelolaan Pesisir dan Lautan Tanjung Lesung dengan melibatkan semua aktor pembangunan.
- Pemda Kab. Pandeglang bekerjasama dengan pengembang dan departemen terkait serta melibatkan partisipasi masyarakat melakukan perlindungan dan pelestarian ekosistem mangrove, ekosistem terumbu karang melalui pengelolaan terpadu. Disamping itu perlu diupayakan penerapan teknologi budidaya dan perikanan pesisir yang ramah lingkungan.
- Untuk memperlancar aksesibilitas menuju Kawasan Pariwisata Wilayah Pesisir Tanjung Lesung dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi wilayah, Pemda Kabupaten Pandeglang bekerjasama dengan departemen terkait perlu memperbaiki jembatan dan jalan menuju lokasi Kawasan Pariwisata Wilayah Pesisir Tanjung Lesung yang belum memadai.
- Pemda Kab. Pandeglang bekerjasama dengan pihak kepolisian dan lembaga peradilan hendaknya melakukan penegakan hukum dengan pendekatan persuasif terhadap pelanggaran atau tindakan yang menyebabkan terjadi degradasi habitat di wilayah pesisir Tanjung Lesung. Terkait dengan aspek perundangan, dibutuhkan sosialisasi produk hukum wilayah pesisir yang maksimal dari pemda dan instansi terkait.
b. Pihak Investor (swasta)
- Pihak pengembang perlu mencari terobosan baru dalam hal sumber pendanaan, agar pembangunan fisik tetap terlaksana secara bertahap dan mencapai target pembangunan.
- Pihak pengembang hendaknya melakukan pembangunan di kawasan pariwisata berdasarkan prinsip yang menjamin berlangsungnya proses-proses ekologi yang berkelanjutan. Dampak pembangunan yang mengancam keberlangsungan ekologi hendaknya dihindarkan.
- Pihak pengembang bersama-sama dengan pemda bahu membahu meningkatkan tingkat kualitas masyarakat yang berada di sekitar kawasan pengembangan Tanjung Lesung, dengan menyelenggarakan berbagai macam pelatihan.
- Pihak pengembang harus mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung.
- Pihak pengembang harus tanggap terhadap hilangnya akses publik sebagai akibat pengembangan kawasan pariwisata, dengan cara memberikan solusi yang tidak merugikan masyarakat dan selalu memperhatikan aspek keberlanjutan.
c. Masyarakat
- Perlunya tekad yang bulat, mau bekerja keras dan berusaha dengan ulet, guna menangkap potensi peningkatan kesejahteraan ekonomi dengan memanfaatkan kegiatan pariwisata terpadu di sekitar daerahnya.
- Sadar untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuannya untuk memperoleh tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
- Berperan aktif dan mau bekerjasama dengan pemerintah dan investor untuk bahu membahu dalam pengembangan wilayahnya serta sadar untuk mau mengelola dan menjaga kelestarian kawasan pesisir Tanjung Lesung.