• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Strategis STT Tawangmangu

Dalam dokumen Lampiran 1 Pedoman Wawancara (Halaman 154-160)

BAB IV RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA

ANALISIS DAN PROGRAM STRATEGI

3.4 Program Strategis STT Tawangmangu

Program-program yang dapat ditawarkan berdasarkan kuadran WT dalam mendukung strategi defensif dengan unsur-unsur marketing mix sebagai berikut:

1. Program self-development and growth (product)

Penerapan strategi ini didasari pada upaya menangani kelemahan dan ancaman dalam unsur product. Secara kuantitas memang diketahui bahwa daya serap lulusan cukup tinggi. Akan tetapi, dari segi kualitas perlu adanya upaya peningkatan. Belum lagi ancaman dari kompetitor yang saat ini terus mengupayakan pembenahan untuk memperoleh nilai akreditasi yang lebih tinggi. Apabila kualitas mahasiswa meningkat, maka kelemahan dan ancaman akan teratasi. Program self-development and growth ini merupakan strategi untuk meningkatakn soft skill dan hard skill mahasiswa. Strategi yang direkomendasikan antara lain: (1) mengembangkan kegiatan Pembimbingan Akademik (PA) yang tidak hanya menyentuh aspek spiritual dan akademik tetapi memasukkan aspek pengembangan karier; (2) mengoptimalkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai wadah yang kreatif dan inovatif; (3) mengoptimalkan kelas pilihan english conversation, cooking class, kelas kesehatan, kelas boneka muppet, kelas gitar, dan kelas keyboard; (4) mendorong Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk melakukan

155

kegiatan-kegiatan eksternal melalui kemitraan dengan STT di Jawa Tengah; (5) mengadakan seminar pelatihan leadership development dalam bidang keterampilan public speaking, survival¸character building, dan community building.

2. Program partnership (price)

Strategi ini diharapkan dapat mengatasi kelemahan dan ancaman pada unsur price di STT Tawangmangu. Program strategis yang direkomendasikan adalah program partnership yang merupakan upaya membangun dan menjaga relasi dengan para donatur dan calon donatur.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam menunjang program ini sebagai berikut: (1) mengadakan pertemuan satu semester sekali dengan para donatur sebagai kegiatan yang memperkuat ikatan emosional; (2) menggunakan strategi fundraising multichanel yang mengandalkan platform digital sebagai strategi inovasi sosial untuk memudahkan dalam pemberian informasi dan kemudahan berdonasi.

3. Program community based tourism (place)

Program ini merupakan strategi yang diharapkan dapat menangani kelemahan dan ancaman pada unsur place. Lokasi geografis kampus

156

memang memakan waktu untuk sampai ke Kota Surakarta sebagai pusat kegiatan masyarakatan perkotaan. Tetapi lokasi kampus di kawasan wisata menjadi ini sebagai keunggulan. Maka dari itu, program community based tourism merupakan program yang mengakui, mendukung, dan mempromosikan pariwisata yang dimiliki masyarakat.

Strategi ini memuat beberapa hal sebagai berikut: (1) mengusulkan program community based tourism kepada LPPM untuk dimasukkan dalam agenda kerja; (2) mendata komunitas-komunitas yang masuk ke dalam unit pengelola kawasan Kecamatan Tawangmangu yang bersinergi membantu untuk menjaga dan melestarikan pariwisata; (3) merumuskan keterlibatan dan kerja sama dengan komunitas-komunitas yang fokus terhadap pemberdayaan masyarakat lokal untuk membuka kesempatan kepada mereka mengontrol dan terlibat dalam manajemen pembangunan pariwisata di Tawangmangu.

4. Program campus goes to school (promotion)

Program ini sebagai strategi dalam mengatasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi oleh lembaga pada unsur promotion. Selama ini ketidakhadiran tenaga ahli atau tim khusus yang ditugaskan dalam bidang promosi. Program campus goes to school ini merupakan sebuah program yang tujuannya mempresentasikan profil dan citra kampus

157

kepada calon pelanggan di SMTK dan yayasan-yayasan Kristen. Uraiaan kegiatan yang dapat menunjang program ini sebagai berikut: (1) membentuk tim secara khusus menangani program campus goes to school; (2) melakukan pendataan dan survei di SMTK dan yayasan Kristen di Jawa Tengah untuk mempresentasikan keunggulan-keunggulan yang dimiliki kampus; (3) melibatkan BEM untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan dalam program campus goes to school;

(4) menargetkan jumlah kuota calon mahasiswa dari program ini; (5) mengoptimalkan media sosial Instagram, Facebook, Website, dan Whatsapp Group dalam mempromosikan program campus goes to school.

5. Program staff-positioning and recruitment (people)

Program ini merupakan strategi untuk mengatasi kelemahan dan ancaman pada unsru people di lembaga STT Tawangmangu. Program staff-positioning and recruitment merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan keahliannya. Beberapa uraian strategi yang

158

dapat menunjam program ini sebagai berikut: (1) memberdayakan tenaga kependidikan sesuai dengan kompetensi dan keahliaan; (2) mengusulkan peniadaan atau pengurangan rangkap jabatan dan rangkap tugas pada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; (3) mengoptimalkan koordinasi Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI), Audit Mutu Internal (AMI), dan Wakil Ketua (WK) 2 dalam implementasi standar kebijakan kepegawaian; (4) merekrut tenaga ahli di bidang promosi, media sosial, dan Teknologi dan Informasi; (5) merekrut tenaga pengajar dalam pengembangan program kelas pilihan;

(6) merekrut dosen tetap untuk prodi PAK

6. Program boarding school (physical evidence)

Penerapan strategi ini merupakan upaya untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi oleh STT Tawangmangu.

Walaupun keterbatasan lahan, namun kampus berasrama ini dapat menjadi kelebihan pada lembaga ini. Program boarding school merupakan upaya strategis untuk mengoptimalkan kualitas dan menambah kuantitas keasramaan kampus. Beberapa kegiatan yang direkomendasi untuk menunjang program ini dilakukan sebagai berikut:

(1) menambahkan kamar asrama pria dan wanita yang dapat memuat

159

kapasitas jumlah mahasiswa yang ada; (2) menyediakan falitas kesehatan dan fasilitas untuk menyalurkan bakat di bidang seni dan olahraga; (3) meningkatkan nilai-nilai kedisiplinan dan spiritual kepada setiap mahasiswa

7. Program long distance learning (process)

Strategi ini merupakan upaya yang dilakukan dalam mengatasi kelemahan dan ancaman di lembaga STT Tawangmangu. Lokasi geografis kampus memang jauh, sehingga program yang direkomendasikan pada unsur process adalah program long distance learning. Program ini merupakan bentuk upaya strategis dalam pemanfaatan IPTEK untuk mengadakan kelas pembelajaran jarak jauh kepada mahasiswa yang telah bekerja atau berkeluarga. Beberapa kegiatan yang dapat menunjang program ini antara lain: (1) menjalankan kembali program kelas jarak jauh untuk mahasiswa yang tidak dapat mengikuti sistem keasramaan; (2) memanfaatkan penggunaan internet dan teknologi untuk melaksanakan program long distance learning bagi mahasiswa yang berada di luar Tawangmangu.

160 BAB IV

RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA OPERASIONAL

Dalam dokumen Lampiran 1 Pedoman Wawancara (Halaman 154-160)