• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebelum melakukan penelitian perlu dibuat suatu prosedur penelitian karena dapat mempermudah cara kerja dan memperlancar jalannya penelitian. Menentukan tema yang akan diteliti merupakan langkah awal sebelum membuat suatu rencana kerja dari persiapan membuat proposal sampai dengan penulisan hasil penelitian. Untuk mempermudah penelitian langkah yang perlu dijalankan guna mendapatkan hasil penelitian yang optimal diperlukan adanya prosedur yang digambarkan dalam bagan persiapan. Bagan persiapan tersebut berisi langkah sistematis yang menggambarkan kegiatan dari awal perncanaan sampai dengan pembuatan laporan hasil penelitian. Karena penelitian ini merupakan penelitian historis maka skema dalam metode historis digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :

1. Heruistik

Heruistik adalah kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan cara mengumpulkan bahan-bahan tertulis, tercetak atau sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Menurut G.J. Reiner dalam Dudung Abdurrahman (1999 : 55), heruistik adalah suatu teknik, suatu seni, dan bukan suatu ilmu. Menurut Sidi Gazalba (1981 : 15) heruistik adalah kegiatan mencari bahan atau menyelidiki sumber sejarah untuk mendapatkan bahan penelitian. Menurut Ernest Berschen dalam Helius Sjamsuddin (2007 : 19), heruistik adalah proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah.

Heuristik Kritik Interpretasi Historiografi

Pada tahap ini peneliti berusaha mencari dan menemukan sumber-sumber tertulis berupa buku-buku serta bentuk kepustakaan lain yang relevan dengan tema penelitian. Sumber berupa buku-buku literatur diperoleh dari beberapa perpustakaan diantaranya Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Daerah Kabupaten Kudus, Perpustakaan Propinsi Jawa Tengah, Badan Arsip dan Perpustakaan Jawa Tengah, Perpustakaan Kolese St Ignasius Yogyakarta, Persatuan Perusahaan Rokok Kudus, dan lain-lain.

2. Kritik

Kritik merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyelidiki jejak-jejak sejarah yang telah dikumpulkan, yaitu yang menyangkut apakah jejak-jejak sejarah itu dapat dipercaya atau tidak, kegiatan menganalisis secara kritis sumber sejarah yang telah terkumpul. Kritik terbagi menjadi dua macam yaitu kritik intern dan kritik ekstern. Kritik intern berhubungan dengan kredibilitas dan reabilitas isi dari suatu sumber sejarah. Kritik intern merupakan suatu analisis atas isi dokumen dan suatu pengujian positif maupun negatif mengenai apa yang ditulis penulis. Kritik ini bertujuan untuk menguji apakah isi, fakta dan cerita dari suatu sumber sejarah dapat dipercaya dan dapat memberikan informasi yang diperlukan. Kritik ekstern yaitu kritik terhadap keaslian sumber (otensitas) yang berkenaan dengan keberadaan sumber apakah masih asli atau sudah turunan. Kriritk ekstern berusaha untuk menegakkan kembali teks yang benar, menetapkan di mana dan kapan, serta oleh siapa dokumen ditulis. Kritik ini dilakukan dengan meneliti bahan yang dipakai, jenis tulisan, gaya bahasa, dan lain-lain. Hal tersebut dapat diuji berdasarkan pertanyaan yaitu dimana sumber itu dibuat dan kapan sumber itu dibuat.

Dalam penelitian ini, pada tahap kritik intern dilakukan dengan melihat kredibilitas dan reliabilitas isi dari sumber sejarah yang terkumpul. Kritik intern dilakukan dengan menganalisis isi sumber sejarah, antara lain : (1) Sumber subyek wawancara : (a) Bp. Masturi penjaga makam Sunan Kedu yang mengetahui proses dan peranan Sunan Kedu dalam memperkenalkan tembakau sebagai bahan baku rokok kretek Kudus, (b) Bp. Afif Masluri, sejarawan industri

rokok kretek Kudus yang banyak mengetahui sejarah dan perkembangan industri rokok kretek Kudus baik oleh pengusaha pribumi maupun pengusaha Tionghoa, (2) Arsip Belanda Betreffende Eene Behouden Enquete naar de Arbeids Toestanden in de Industrie van Strootjes en inheemsche Sigaretten op Java, (3) Arsip Propinsi Jawa Tengah tentang surat ijin berusaha dari pemerintah Jepang, Gunseikan Zamubutyo No. 10421/F di Jakarta 19 Oktober 2603, (4) Arsip Propinsi Jawa Tengah tentang surat balasan keputusan Gunseikan Zamubutyo No. TAI/16/19 di Jakarta 19 Oktober 2603, (5) Arsip Propinsi Jawa Tengah tentang surat ijin berusaha dari pemerintah Belanda. No. 619/TA di Jakrta 13 Mei 2603, (6) Arsip Propinsi Jawa Tengah tentang Surat Pemberitahuan tentang tjap dan boengkoes etjeran rokok kretek No 3/drie/26/149 di Kudus 1949, (7) Arsip Propinsi Jawa Tengah tentang surat laporan adanya pendapatan uang rokok Bulan Oktober 1934 di Kudus oleh M. Karmaen, (8) Arsip Propinsi Jawa Tengah tentang M. Nitisemito yang disarikan dari buku Der Kretek Koening, (9) Arsip Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tentang Peroesahaan Rokok Kretek di Koedoes , (10) Arsip PPRK yatiu artikel Asal-Usul Tembakau, artikel Almarhum Nitisemito, artikel tentang Asal Mula Rokok. Dengan kritik intern ini dapat diketahui fakta sejarah yang terpercaya dan diperoleh informasi yang mendukung dalam penelitian ini, yaitu mengenai : sejarah industri rokok kretek Kudus, kondisi awal dan sistem pemasaran industri rokok kretek Kudus awal dekade 1900, serta perubahan manajemen industri rokok kretek Kudus sejak 1920-an.

Pada tahap kritik ekstern dilakukan dengan melihat penulis atau pengarang tentang hasil karyanya sesuai dengan keahliannya atau tidak, sehingga diketahui keasliannya dan sikap untuk menerima atau menolak sumber tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan sumber yang berasal dari karya : Lance Castle, Amen Budiman, Ong Hok Ham, dan Solichin Salam yang sekiranya diketahui hasil karyanya sesuai dengan keahliannya dan fakta yang diungkapkan dalam hasil karyanya tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Pada langkah kritik ekstern yang berkenaan dengan isi sumber dilakukan dengan melihat apakah keaslian sumber tersebut dari pengarangnya asli atau turunan karya orang lain dari tahap ini akan didapatkan validitas data. Beberapa arsip yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan arsip perusahaan rokok kretek Kudus milik Nitisemito merupakan sumber asli yang dibuat langsung oleh pelaku sejarah, arsip pemerintahan Jepang dan Belanda mengenai kebijakan terhadap industri rokok kretek Kudus juga merupakan sumber asli yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang dan Belanda. Beberapa sumber buku lain yang digunakan sebagian merupakan turunan karya maupun hasil penelitian penulis. Berkenaan dengan waktu dan tempat pembuatan sumber sejarah dibuat, maka kritik ekstern dilakukan dengan melihat jenis tulisan dan gaya bahasa yang dipakai oleh penulis sejarah seperti berberapa tulisan lepas dan arsip perusahaan rokok kretek Kudus milik Nitisemito yang menggunakan ejaan lama sesuai dengan tahun pembuatannya.

3. Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran sejarah sering disebut dengan analisis sejarah. Analisis sejarah bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori disusunlah fakta ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh. Interpretasi dapat dilakukan dengan membandingkan data guna mengungkapkan kronologi peristiwa sejarah. Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk menafsirkan data yang diperoleh, kemudian mencari kaitan antara data yang satu dengan data yang lainnya. Setelah itu data yang saling berkaitan dihubungkan sehingga akan diperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh.

4. Historiografi

Tahap historiografi merupakan langkah terakhir dalam prosedur penelitian sejarah. Historiografi merupakan karya sejarah dari hasil penelitian, dipaparkan dengan bahasa ilmiah dan seni yang khas untuk menjelaskan apa yang telah ditemukan beserta argumentasi secara sistematis. Historiografi merupakan langkah merangkai fakta sejarah menjadi cerita sejarah yang memberikan gambaran sejarah yang terjadi pada masa lampau. Dalam penelitian ini historiografi diwujudkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul

”Perkembangan Industri Rokok Kretek Kudus 1908-1964”.

Kegiatan historiografi dalam penelitian ini dilakukan dengan memaparkan hasil interpretasi penulis terhadap sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan

pada tahap heruistik dan telah diverifikasi pada tahap kritik. Dalam penulisan penelitian ini penulis berusaha memaparkan hasil penelitian yang obyektif berdasarkan data sumber-sumber sejarah yang telah melalui tahap heruistik, kritik, interpretasi, sehingga apa yang dituliskan merupakan data yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian ini tempo atau waktu masalah yang dikaji adalah masa lalu, maka dalam kegiatan historiografinya penelitian ini lebih berdasarkan sumber fakta sejarah masa lalu untuk kemudian diungkap dan dirangkaikan oleh penulis menjadi gambaran atau cerita sejarah mengenai perkembangan industri rokok kretek Kudus yang mengalami masa pasang surut dari tahun ke tahun hingga berkembang menjadi suatu industri rokok kretek Kudus yang besar.

43

A. Deskripsi Wilayah Kota Kudus