• Tidak ada hasil yang ditemukan

2017 Annual Report

Dalam kegiatan operasionalnya Perseroan melakukan transaksi dengan menggunakan berbagai mata uang asing sehingga oleh karenanya Perseroan menanggung risiko kerugian karena selisih nilai mata uang asing tersebut

Setiap apresiasi yang signifikan dari mata uang asing terhadap Rupiah dapat berdampak negatif secara signifikan terhadap usaha, arus kas, hasil operasi, dan kondisi keuangan Perseroan. Untuk mengurangi risiko ini Perseroan selalu memantau fluktuasi perubahan kurs mata uang asing ini terhadap rupiah, dan melakukan tindakan yang diperlukan seandainya terjadi fluktuasi yang akan merugikan. Selain itu, untuk menanggulangi kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan pinjaman/utang bank maka Perseroan berusaha untuk melakukan pinjaman bank dengan menggunakan dasar mata uang rupiah.

ii. Risiko Perubahan Tingkat Bunga Pinjaman

Untuk keperluan cash-flow dan juga perluasan usaha, Perseroan mempunyai hutang kepada bank dan pinjaman lainnya yang dikenakan bunga (interest). Oleh karena itu, Perseroan menanggung risiko perubahan tingkat suku bunga pinjaman.

Untuk mengelola risiko kerugian karena perubahan tingkat suku bunga pinjaman ini Perseroan berusaha untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang paling rendah.

iii. Risiko Kredit dan Likuiditas

Aset yang mengakibatkan Perseroan berpotensi untuk menanggung risiko kredit adalah Kas & Setara Kas, Piutang Usaha, dan Piutang Lain-lain. Upaya Perseroan untuk mengelola dan meminimalisir risiko tersebut adalah dengan menentukan kebijakan dan prosedur kredit yang baik dan melakukan pengawasan untuk memastikan evaluasi kredit berjalan sesuai ketentuan. Saldo Kas & Setara Kas dipantau secara aktif dan diatur sehingga cukup dapat menunjang aktifitas usaha secara tepat waktu. Penggunaan dana pinjaman diawasi secara ketat agar supaya efektif, efisien, dan tepat guna. Perseroan juga mengatur keseimbangan dan kesinambungan kolektibilitas Piutang.

The Company conducts its operational transactions in various foreign currencies, therefore the Company has a risk of foreign currency loss.

Any significant appreciation of foreign currencies against the Rupiah could negatively and significantly impact on our business, cash flows, operating results, and financial condition. To mitigate this risk, the Company constantly monitors the fluctuations in foreign currency rates against rupiah, and take necessary measures in case such fluctuation will inflict losses. In addition, in order to overcome losses that might arise due to bank loan/ debt, the Company attempts to take bank loans in rupiah currency.

ii. Risk of Losses due to Change in Loan Interest Rate For cash flow requirement as well as for business

expansion, the Company takes loans from banks and other loans with interest. Therefore, the Company bears the risk of loss due to a change of loan interest rate.

To manage the risk of losses due to changes in loan interest rates the Company attempts to obtain loans with the lowest interest rate.

iii. Credit and Liquidity Risks

Assets that may potentially cause the Company bear credit risk are: Cash & Cash Equivalents, Accounts Receivable and Other Receivables. The Company’s efforts to manage and minimize these risks are to determine sound credit policies and procedures, and tight oversight to ensure appropriate credit evaluation runs in accordance with the prevailing provisions. The Balance of Cash & Cash Equivalent is actively monitored and managed as such as to allow appropriate support to business activities in a timely manner. The use of loan funds is closely monitored in order to be effective and efficient. The Company also manages the balance and sustainability of receivables collectibility.

76

PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk Laporan Tahunan 2017

5. Perikatan

a. PT Sanghiang Perkasa

Sejak tahun 2000 Perseroan telah melakukan Perjanjian Kerjasama Produksi (tol packing) dengan PT Sanghiang Perkasa untuk memproduksi dan mengemas produk- produk susu bubuk untuk bayi. Sanghiang Perkasa adalah divisi makanan bernutrisi dari PT Kalbe Farma Tbk., sebuah perusahaan farmasi dan makanan yang terkemuka di Indonesia. Sanghiang Perkasa menerima lisensi dari Morinaga Milk Industry Co. Ltd. (“Morinaga”), untuk memproduksi, menjual, dan memproduksikan formula susu bubuk bayi dan susu bubuk lanjutan dari Morinaga.

Perjanjian ini berlaku sampai dengan diakhiri oleh salah satu pihak setelah terlebih dahulu mengirimkan pemberitahuan tertulis 12 bulan sebelumnya, atau dapat diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis 90 hari sebelumnya apabila terjadi situasi dan kondisi tertentu.

b. PT Bina San Prima

Pada tahun 2002 Perseroan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bina San Prima dan menunjuk PT Bina San Prima untuk bertindak sebagai distributor eksklusif produk Perseroan di sektor pasar tradisional, warung, toko, dan institusi di seluruh Indonesia.

c. PT Unilever Indonesia

Perseroan juga mengadakan Perjanjian Produksi (Manufacturing Agreement) dengan PT Unilever Indonesia Tbk. untuk memproduksi dan mengemas minuman UHT dengan merk dagang Buavita dan Go-Go.

Perjanjian ini diubah terakhir tahun 2013 dan akan berakhir pada bulan Januari 2018. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak dengan terlebih dahulu mengirimkan pemberitahuan tertulis 12 bulan sebelumnya, atau dapat diakhiri oleh salah satu pihak apabila terjadi peristiwa-peristiwa tertentu.

6. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan.

5. Agreements

a. PT Sanghiang Perkasa

Since the year 2000 the Company has entered into a Production Cooperation Agreement (toll manufacturing) with PT Sanghiang Perkasa to manufacture and pack baby powder milk products. Sanghiang Perkasa is a nutritional foods division of PT Kalbe Farma Tbk., a leading Indonesian pharmaceutical and food company. Sanghiang Perkasa receives a license from Morinaga Milk Industry Co. Ltd. (“Morinaga”), to manufacture and sell infant formula milk powder and produce formula for milk powder continued from Morinaga.

This Agreement is effective until terminated by either party after prior written notice 12 months in advance, or may be terminated by either party with 90 days prior written notice in the event of certain circumstances.

b. PT Bina San Prima

In 2002 the Company entered into an agreement with PT Bina San Prima and assigned PT Bina San Prima to serve as an exclusive distributor of the Company’s products for the traditional market sector, kiosks, shops and institutions all over Indonesia.

c. PT Unilever Indonesia

The Company has entered into a Manufacturing Agreement with PT Unilever Indonesia Tbk. to manufacture and pack UHT drinks with trademarks of Buavita and Go-Go.

This agreement was amended last in 2013 and will expire in January 2018. Agreement can be terminated by either party with prior written notice 12 months in advance, or may be terminated by either party in the event of certain events.

6. Subsequent Events After the Date of The Auditor’s Report

There is no important subsequent event after the date of the auditor’s report.

77