• Tidak ada hasil yang ditemukan

2017 Annual Report

Tata Kelola Perseroan Yang Baik (Good Corporate Governance) merupakan suatu prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para pemegang saham khususnya, dan stakeholders pada umumnya.

Penerapan prinsip Tata Kelola Perseroan Yang Baik dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kinerja Perseroan. Dengan demikian, penerapan Tata Kelola Perseroan Yang Baik pada gilirannya nanti diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan para Pemegang Saham Perseroan terhadap pengelolaan Perseroan.

Sehubungan dengan hal itu, didalam melakukan kegiatannya Perseroan selalu berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perseroan Yang Baik secara konsisten dan berkesinambungan, serta terus berusaha menjadikannya sebagai landasan operasional.

Adapun prinsip dasar dari tata kelola perusahaan adalah: Keterbukaan, Akuntabilitas, Pertanggung-jawaban, Kemandirian, dan Kewajaran.

Prinsip Keterbukaan

Diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Dalam mewujudkan prinsip ini perusahaan harus menyediakan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu, bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.

Prinsip Akuntabilitas

Diartikan sebagai kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggung jawaban setiap organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

Pripsip Tanggung Jawab

Adalah kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku, termasuk masalah pajak, hubungan industrial, keselamatan kerja, standar penggajian, perlindungan lingkungan hidup, dll.

Prinsip Kemandirian

Adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak-pihak manapun yang tidak sesuai dengan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

Prinsip Kewajaran

diartikan sebagai perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi ha- hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Kewajaran juga mencakup adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem hukum, dan penegakan peraturan untuk melindungi hak- hak investor, khususnya pemegang saham minoritas dari berbagai bentuk kecurangan.

Good Corporate Governance (GCG) is a principle that directs and controls a company in order to achieve a balance between the company’s strength and authority in providing accountability to the shareholders in particular and the stakeholders in general.

Implementation of Good Corporate Governance principles can contribute to the improvement of the Company’s performance. Thus, the implementation of Good Corporate Governance in turn is expected to boost the confidence of the Company’s Shareholders towards the management of the Company.

In this regards, the Company in conducting its activities has always tried to apply the basic principles of Good Corporate Governance consistently and continuously, and keeps trying to make it an operational fundamental.

The basic principles of Corporate Governance are:

Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness.

Transparency

Transparency is defined as information disclosure, both in the decision-making process and in disclosing material and relevant information about the Company. In realizing this principle, the Company should provide enough, accurate, and timely information for the various parties who have interest with the Company.

Accountability

Accountability is the clarity of function, structure, system, and accountability of the Company’s organs so that the management of the Company can be executed effectively.

Responsibility

A Company’s responsibility is the conformity (compliance) of the Company’s management with healthy corporate principles as well as applicable laws and regulations, including tax issues, industrial relations, occupational safety, payroll standards, environmental protection, etc.

Independency

Independency is a state where a Company is professionally managed without any conflicts of interest and influence or pressure from any parties that are not in accordance with the prevailing legislation and healthy corporate principles.

Fairness (Equality and Fairness)

Equality and Fairness are defined as a fair and equal treatment in fulfilling the stakeholder’s rights that arise based on the agreement as well as applicable laws and regulations. Fairness also includes a clarity of the investors’ rights, the legal system, and enforcement of regulations to protect the investors’ rights, especially minority shareholders from various forms of fraud.

80

PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk Laporan Tahunan 2017

Di Perseroan, prinsip-prinsip dasar tersebut tercermin dalam hal-hal tersebut di bawah ini :

1. ANGGARAN DASAR PERSEROAN

Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 8 tanggal 2 Nopember 1971, juncto Akta Perubahan No. 71 tanggal 29 Desember 1971, yang dibuat oleh Komar Andasasmita SH, Notaris di Bandung. Kedua akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. Y.A.5/34/21 tanggal 20 Januari 1973 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 27 April 1973, Tambahan No. 313. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan untuk disesuaikan dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 22 Juni 2017, yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 1, tanggal 7 Juli 2017, dibuat oleh Ari Hambawan S.H., M.Kn., Notaris di Cimahi. Akta ini telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia, Daftar Perseroan Nomor AHU-0083504.AH.01.11.Tahun 2017 Tanggal 7 Juli 2017.

Di dalam Anggaran Dasar Perseroan antara lain diatur hal- hal mengenai : Nama dan Tempat Kedudukan (pasal 1), Jangka Waktu Berdirinya Perseroan (pasal 2), Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan (pasal 3), seluk beluk mengenai Modal Perseroan (pasal 4), dan seluk beluk tentang Saham Perseroan (pasal 5 s/d 10).

Anggaran Dasar Perseroan mengatur pula tentang hal-hal yang berkaitan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (pasal 11 s/d 14), Direksi Perseroan (pasal 15 s/d pasal 17), Dewan Komisaris (pasal 18 s/d pasal 20), ketentuan tentang Rencana Kerja, Tahun Buku dan Laporan Tahunan (pasal 21), ketentuan mengenai Penggunaan Laba dan Pembagian Dividen (pasal 22), Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (pasal 23), Penggunaan Cadangan (pasal 24), dan hal-hal pokok dan penting lainnya yang diperlukan dalam mengelola sebuah perusahaan. Semua ini cukup mencerminkan perlindungan terhadap hak dan kepentingan dari pemegang saham Perseroan.

Anggaran Dasar Perseroan telah dimuat dalam laman (website) Perseroan.

2. ORGAN PERSEROAN

Didalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimaksudkan Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi.

Within the Company, the fundamental principles are reflected in the following points:

1. ARTICLES OF ASSOCIATION

The Company was established based on Deed No. 8, November 2, 1971, in conjunction with the Deed of Amendment No. 71, December 29, 1971, made by Komar Andasasmita SH, Notary in Bandung. Both deeds were approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia by Decree No. Y.A.5/34/21, January 20, 1973 and it was publicized in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34, April 2, 1973, Supplement No. 313.

The Company’s Articles of Association have been amended several times. The last amendment was made to comply with the outcome of the General Meeting of Shareholders held in June 22nd, 2017, which codified in the Amendment of the Company’s Articles of Association No.1, July 7th,2017, drawn up by Ari Hambawan S.H., M.Kn., Notary in Cimahi. This deed has been accepted and recorded in the Legal Administration System, Ministry of Justice and Human Rights, registered No. AHU-00835094.AH.01.11 Tahun 2017, dated July 7th, 2017.

The Company’s Articles of Association regulates among others: the Company’s Name and Location (Article 1), Establishment Period (Article 2), Purpose and Objectives as well as Business Activities (Article 3), other details regarding the Capital (Article 4), and other details regarding the Companys Shares (Article 5 to Article 10).

This Company’s Article of Association also regulates provision related to the General Meeting of Shareholders (Article 11 to Article 14), the Board of Directors (Article 15 to Article 17), the Board of Commissioners (Article 18 to Article 20), stipulation of Work Plan, Fiscal Year and Annual Report (article 21), stipulation of Profit Usage and Dividend Payment (article 22), Corporate Social and Environment Responsibilities (article 23), the Use of Retained Earnings (article 24), and other important and fundamental points needed for managing the Company. All of these reflect appropriate measures to protect the Company’s shareholders’ right and interests.

The Company’s Article of Association has been uploaded into the Company’s website.

2. THE COMPANY ORGANS

As stated in Law No. 40, 2007 regarding Limited Companies, the Company Organs are General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners and Directors.

81