• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

D. Rancangan Penelitian

Perencanaan penelitian akan berbeda-beda sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian itu sendiri, khususnya pada persoalan yang dihadapi. Menurut

Fandy Tjiptono dan Singgih Santoso (2002:36) “Secara garis besar, desain riset dapat diklasifikasikan menjadi riset eksploratoris dan riset konklusif”. Lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut :

commit to user

1. Riset eksploratoris

Riset eksploratoris adalah riset yang bertujuan untuk memberikan gagasan,

wawasan (insights) dan pemahaman atas permasalahan yang dihadapi peneliti.

Riset ini digunakan jika peneliti harus merumuskan masalah secara lebih akurat dan tepat, mengidentifikasi rangkaian tindakan yang relevan, atau mendapatkan wawasan tambahan untuk menyusun pendekatan riset.

2. Riset konklusif

Riset konklusif adalah riset yang bertujuan untuk menguji hipotesis spesifik dan menilai hubungan spesifik tertentu. Hal ini menuntut adanya informasi yang dirumuskan secara jelas. riset konklusif terdiri atas dua macam, yaitu:

a) Riset deskriptif adalah riset penelitian yang tertuju pada

pemecahan masalah yang terjadi sekarang. Ciri-ciri pokok dari riset ini adalah memusatkan masalah-masalah yang aktual yang terjadi pada masa sekarang, serta mengggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi yang rasional

b) Riset kausal, yaitu tipe riset konklusif yang bertujuan untuk

menentukan hubungan sebab akibat (hubungan kausal) dari suatu fenomena.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Riset deskriptif mengasumsikan bahwa peneliti memiliki pamahaman awal mengenai situasi masalah yang dihadapi. Riset deskriptif bercirikan formulasi hipotesis spesifik. Jadi, informasi yang dibutuhkan telah dirumuskan secara jelas. Hasilnya, riset deskriptif lebih terencana, terstruktur dan biasanya didasarkan pada sampel yang besar. Desain risetnya menjabarkan metode-metode memilih sumber informasi dan mengumpulkan data dari sumber-sumber tersebut, yang mencakup metode-metode seperti data sekunder, survai, panel, observasi dan simulasi.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang diteliti, yaitu:

1. Variabel Dependen

“Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas” (Sugiyono, 2001:140). Dalam penelitian ini

yang termasuk variabel dependen adalah brand switching. Brand switching adalah

saat dimana konsumen berpindah kesetiaan dari satu merek sebuah produk

tertentu ke merek produk lain. Variabel brand switching terdiri dari tiga indikator

yaitu:

a) Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Menurut Mowen dan Minor (2002:109) “Loyalitas merek didefinisikan

sebagai kebijaksanaan seorang pelanggan yang menunjukkan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud

meneruskan pembeliannya di masa mendatang”. Adapun sub indikator brand

loyalty yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

(1) Switching because of free gift, dengan satuan ukurannya tingkat pemberian hadiah

(2) Switching because of promotion, dengan satuan ukurannya tingkat promosi

(3) Switching because advertising, dengan satuan ukurannya tingkat periklanan.

(4) Switching because of purchase convenience, dengan satuan ukurannya tingkat kemudahan untuk mendapatkan produk.

(5) Switching because of hearing price, dengan satuan ukurannya tingkat informasi harga.

b) Keterlibatan (Involvement)

Hamidah (2004) menyatakan bahwa keterlibatan kepentingan pembelian yang tinggi penting bagi konsumen karena berhubungan dengan kepentingan dan

image konsumen, sedangkan keterlibatan kepentingan yang rendah dimana tidak begitu penting bagi konsumen karena pada umumnya memerlukan proses

commit to user

usaha saat membeli produk serta pengalaman konsumen untuk prospek ke masa

depan. Sub indikator dari keterlibatan (Involvement) adalah:

(1) Quality Comparison, dengan satuan ukurannya tingkat kualitas produk

(2) Understanding of method of use, dengan satuan ukurannya

pemahaman konsumen dalam pengoperasian produk.

(3) Understanding of ego needs, dengan satuan ukurannya tingkat pemenuhan permintaan konsumen.

(4) Price Comparison, dengan satuan ukurannya tingkat informasi harga produk.

c) Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction)

Kepuasan konsumen adalah response atau tanggapan yang diberikan oleh

pelanggan (customer) atas terpenuhinya kebutuhan, sehingga memperoleh rasa

senang atau nyaman. Sub indikator kepuasan konsumen adalah:

(1) Value brand popularity, dengan satuan ukurannya tingkat kepuasan menggunaan merek

(2) Value packaging, dengan satuan ukurannya tingkat kepuasan tampilan produk.

(3) Value service attitude, dengan satuan ukurannya tingkat kepuasan pelayanan.

(4) Value price, dengan satuan ukurannya tingkat kepuasan harga.

(5) Value convenience, dengan satuan ukurannya tingkat kepuasan kemudahan untuk membeli produk

2. Variabel Independen

“Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen”

(Sugiyono, 2001:141). Yang termasuk kedalam variabel independen adalah

emotional branding. Dalam penelitian ini variabel emotional branding memiliki enam sub variabel yaitu:

a) Technical Criteria (X1) yaitu kriteria teknis produk yang indikatornya meliputi: (1) Desain produk

(2) Kelengkapan produk

b) Economic/Sacrifice Criteria (X2) yaitu manfaat yang diterima dibandingkan pengeluaran (biaya) dan pamakaian uang yang indikatornya adalah:

(1) Harga produk

(2) Kualitas dan manfaat produk (3) Keberatan dalam pemakaian uang

c) Legalistic Criteria (X3) merupakan pemenuhan produk/jasa terhadap keinginan dan permintaan konsumen, indikatornya adalah:

(1) Harapan konsumen. (2) Kualitas pelayanan. (3) Kelengkapan fitur produk.

d) Integrative Criteria (X4) adalah kepercayaan sosial, status, visi, fashion produk atau jasa dalam satu lingkungan, indikatornya adalah:

(1) Keamanan atau kepercayaan terhadap produk. (2) Kesesuaian produk

(3) Konsep merek.

e) Adaptive Criteria (X5) diartikan sebagai sesuatu yang meminimalisir risiko, indikatornya adalah:

(1) Jaminan penggunaan merek (2) Kepastian pelayanan

(3) Penyesalan penggunaan produk.

f) Intrinsic Criteria (X6) merupakan suatu kriteria intrinsik produk yang dilihat konsumen, indikatornya adalah:

(1) Bentuk Produk (2) Perasaan

Variabel-variabel tersebut akan melalui pemrosesan data untuk diorganisasikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta mengorganisasikan ke dalam suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan

commit to user

akan diuji melalui analisis statistik meliputi uji regresi linear berganda, uji t dan Uji F.

Dokumen terkait