• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.Tempat Penelitian 1.Tempat Penelitian

3. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian

Sugiyono (2009: 73) menjelaskan ”Teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel”. Teknik pengambilan sampel digunakan dalam suatu

penelitian mempunyai keuntungan–keuntungan dibandingkan dengan pencacahan

lengkap disebutkan oleh Suliyanto (2006:99) yaitu “ mengurangi biaya, kecepatan

lebih besar, cakupan lebih besar, dan tingkat ketelitian lebih besar”. Teknik

commit to user

Penjelasan dari dua jenis metode sampling tersebut adalah sebagai berikut:

a. Probability sampling

Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi :

1) Simple Random Sampling

Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.

2) Proportionate Stratified Random Sampling

Apabila unsur populasi tidak homogen (dengan kata lain unsur-unsur populasi bersifat heterogen), proses pengambilan sampel dengan menggunakan metode Simple Random Sampling akan menimbulkan bias karena masing-masing anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama dan ada kemungkinan tidak mewakili semua unsur yang ada dalam populasi. Untuk mengurangi pengaruh faktor heterogenitas tersebut, dapat dilakukan pembagian unsur-unsur atau anggota-anggotanya populasi ke dalam kelompok-kelompok kecil (sub kelompok) yang disebut strata. Stratifikasi atau pembagian ini dapat dilakukan berdasarkan ciri tertentu dari populasi untuk keperluan penelitian.

3) Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai perusahaan X mempunyai 4 orang lulusan S3, 5 orang lulusan S2, 50 orang lulusan S1, 500 orang lulusan SMU, dan 400 orang lulusan SMP, maka empat orang lulusan S3 dan lima orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok SMU dan SMP.

4) Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling jenis ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti atau sumber daya sangat luas, misal penduduk dari suatu negara,

propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sumber datanya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Teknik sampling ini sering digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap menentukan orang-orang yang ada pada daerah tersebut secara sampling juga.

b. Non-probability Sampling

Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi :

1) Sampling Sistematis

Yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Semua anggota diberi nomor urut yaitu nomor 1 sampai nomor 100. pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu.

2) Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

3) Sampling Aksidental

Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 4) Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif. Disebut juga sampel bertujuan. Subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya

commit to user

5) Sampling Jenuh

Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik ini sering digunakan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.

6) Snowball Sampling

Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Cara penentuan sampelnya pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orang ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel dan seterusnya.

Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

sampling kuota (Quota Sampling). Menurut Sugiyono (2009:85) ”Sampling Kuota

(Quota Sampling) adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan”.

Selain teknik pengambilan sampel dengan sampling kuota, dalam

penelitian ini juga digunakan teknik proportional random sampling. Menurut

Djarwanto dalam Chandra Reva (2007:34) ”Proportional random sampling

merupakan teknik pengambilan sampel secara acak sehingga semua responden mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel namun populasi dibagi kedalam sub-sub populasi.

Dalam penelitian ini pertama-tama populasi dibagi kedalam 5 sub populasi sesuai program studi yang ada yaitu Pendidikan PKN, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Sosiologi Antropologi dan Pendidikan Geografi. Kemudian dari subpopulasi tersebut akan diambil sampel secara proporsional. Sampel dipilih dengan menggunakan cara undian, dimana setiap anggota subpopulasi di beri kode nomor urut. Kemudian nomor-nomor tersebut diundi untuk menemukan anggota sampel, nomor yang telah keluar dikembalikan lagi agar peluang untuk setiap anggota populasi tetap sama. Bila nomor yang keluar dua kali dianggap tidak sah dan dikembalikan.

Alasan peneliti dalam menggunakan teknik sampling ini adalah:

a) Sampel terdiri dari beberapa kelas, agar setiap kelas dapat terwakili dilakukan

b) Pengambilan sampel secara random berarti setiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

Menurut Mohammad Nasir dalam Chandra Reva (2007) rumus yang digunakan untuk alokasi proporsional adalah sebagai berikut:

xn N Ni ni

Keterangan:

ni = jumlah sampel yang di ambil untuk strata i

Ni = jumlah populasi strata i

N = jumlah populasi total

n = sampel total yang diambil

Berdasarkan rumus diatas maka proporsi jumlah sampel dari masing-masing subpopulasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Sampel Penelitian

No Program Studi Jumlah

Responden

Perhitungan Dapat digunakan

1 Ekonomi 74 74/130x100 57 2 Sejarah 15 15/130x100 12 3 Geografi 14 14/130x100 10 4 PKn 17 17/130x100 13 5 Sosiologi Antropologi 10 10/130x100 8 Total 130 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2010

Dokumen terkait