HASIL LAPANGAN
E. Realitas Bekal Kompetensi Keislaman Mahasiswa Angkatan Tahun 2012 IAIN Salatiga
IAIN Salatiga adalah lembaga tinggi negeri Islam yang menawarkan
pendidikan lanjutan dari bangku sekolah menengah dengan biaya relatif
terjangkau. Keadaan itu memberi daya tarik besar masyarakat untuk
memasukkan anak mereka ke IAIN salatiga untuk menempuh pendidikan
tinggi. Sisi lainnya dilihat dari keadaan lingkungan modern saat ini,
banyak orang tua mengkhawatirkan pergaulan anak mereka, sehingga
berusaha mengarahkan anak untuk pergaulan sangat memuaskan dengan
memasukkannya di Perguruan Tinggi Islam.
Keadaan tersebut ditambah dengan kompetisi antar perguruan
tinggi untuk mencari mahasiswa sebanyak-banyaknya. Jadi ujian seleksi
91
Wawancara dengan dosen yang pernah menjadi pemimpin unit KOMDAIS STAIN Salatiga, 21-02-2015, 13:25.
mahasiswa baru lebih terkesan pada penjaringan bukan pada penyaringan
kompetensi. Padahal sudah dimaklumi bahwa pergaulan masyarakat
sekarang ini pada kenyataannya lebih pada kompetisi keduniaan,
berlomba-lomba untuk memakmurkan kehidupannya.
Sejatinya manusia adalah makhluk dua-dimensi membutuhkan
penyelarasan kebutuhan akan kepentingan dunia dan akhirat.92 Namun
dalam realitasnya, lingkungan yang lebih terbawa pada gemerlapnya
kebahagiaan dunia membawa suasana masyarakat zaman sekarang terasa
mulai jauh pada wawasan-wawasan keislaman. Sejalan dengan hal
tersebut, mahasiswa IAIN pun sebagian ikut menyandang status sebagai
orang yang masih membutuhkan wawasan keislaman yang layak.
Ketika para alumni Madrasah Aliyah/ SMA/ SMK diterima sebagai
mahasiswa STAIN Salatiga, masih banyak ditemukan dalam beberapa
kondisi yang bersifat formal maupun non formal mereka belum banyak
menguasai ilmu-ilmu keislaman. Situasi tersebut bisa dilihat dari hasil
ujian tertulis diagnostic yang berisi Fiqh, Tauhid, Ilmu Kalam, dan Tajwid,
tes mata kuliah dan ujian praktek keislaman ditemukan beberapa
mahasiswa yang cukup menguasai materi.
Mahasiswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah dua
mahasiswa yang diambil mahasiswa dengan nilai tertinggi dari kelompok
kualitas nilai keislaman masing-masing jurusan angkatan tahun 2012.
Mahasiswa keseluruhan pada tahun 2012 berjumlah 750, masing-masing
92
jurusan akan dilihat hasil ujian Komdais tulis dan lisan (berlangsung saat
mahasiswa lulus dari ujian tes masuk perguruan tinggi/awal menjadi
mahasiswa). Ujian tulis Komdais berupa pengetahuan keislaman, ilmu
tajwid, menulis Arab, dan menterjemahkan bacaan sholat serta ayat-ayat
Al-Qur‟an. Ujian Komdais lisan berupa ujian membaca Al-Qur‟an, praktek bacaan shalat wajib dan praktek shalat janazah. Selanjutnya nilai hasil
ujian Komdais tulis dan lisan tersebut total rata-ratanya dijadikan untuk
menggolongkan tingkat kompetensi keislaman mahasiswa menjadi empat
golongan kualitas nilai yaitu kualitas nilai cumlaude, sangat memuaskan,
memuaskan dan cukup.
Tabel 3.1 Panduan Pengelompokan Tingkat Kualitas Nilai Komdais93
No Konversi Skala Kualitas
Huruf Angka 1 A 4 85-100 Cumlaude 2 A- 3,75 81-84 3 AB 3,5 77-80 Sangat Memuaskan 4 B+ 3,25 73-76 5 B 3 70-72 6 B- 2,75 67-69 Memuaskan 7 BC 2,5 64-66 8 C+ 2,25 62-63 9 C 2 60-61 10 C- 1,75 57-59 Cukup 11 CD 1,5 53-56 12 D+ 1,25 49-52 13 D 1 45-48 14 E 0 0-44
Sumber: Buku Pedoman Akademik STAIN Salatiga 2014
93
Kemudian data nilai total hasil ujian Komdais mahasiswa angkatan
Tahun 2012 adalah sebagai berikut:94
1. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
a. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Mahasiswa PAI pada tahun 2012 berjumlah 259, tidak semua
bisa bisa mengikuti ujian Komdais yang dijadwalkan oleh lembaga.
Dari 259 mahasiswa, ada 47 mahasiswa yang berhalangan dan
sebanyak 212 mahasiswa yang bisa mengikuti ujian Komdais.
Kemudian dari 212 mahasiswa tersebut kompetensi keislaman
mereka terbagi menjadi empat kualitas nilai.
Sebanyak 32 mahasiswa atau 15,09% mendapatkan kualitas
nilai cumlaude, 50 mahasiswa atau 23,58% mendapatkan kualitas
nilai sangat memuaskan. Kemudian 57 mahasiswa atau 26,88%
mendapatkan kualitas nilai memuaskan, dan sebanyak 73 mahasiswa
atau 34,43% mendapatkan kualitas nilai cukup.95
Setelah mendapatkan data di atas, kemudian penulis memilih
dua mahasiswa dengan nilai tertinggi dari masing-masing kelompok
kualitas nilai keislaman. Dari jurusan PAI, mahasiswa yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
94
Hasil ujian KOMDAIS pada tahun ajaran 2012/2013, data dari Kepala Unit Komdais.
95
1) Kualitas nilai keislaman cumlaude
a) ED
Memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan
nilai 91,29, dengan latar belakang pendidikan sebelumnya
MI-SMP-SMA. Bekal kompetensi keislaman ED diperoleh dari
pendidikan yang memiliki mayoritas mata pelajaran agama
yaitu di MI dan didukung dengan pendidikan intensif dari
lingkungan pondok pesantren. Ajaran-ajaran beberapa cabang
ilmu agama diberikan secara lebih mendalam sehingga dapat
membekali pengetahuan keislaman IA sangat memuaskan.
b) MK
Memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan
nilai 90,86. MK menempuh jenjang pendidikan yang sangat
memuaskan dari sisi agama yaitu MI-MTS-MAN dengan mata
pelajaran yang mayoritas diajarkan dalam sekolah tersebut
adalah mayoritas cabang-cabang ilmu agama. Kemudian
pengetahuan agamanya diperkuat dengan pendidikan agama di
lingkungan tempat dia tinggal, yaitu di Taman Pendidikan
Al-Qur‟an (TPQ).
2) Kualitas nilai keislaman sangat memuaskan
a) LK
Memiliki hasil ujian Komdais yang sangat memuaskan
memberikan bekal kompetensi keislaman yang sangat
memuaskan sesuai dengan kualitas mata pelajaran dan
penyampaiannya di sekolahan tersebut. Bekal wawasan agama
yang diperoleh banyak dari bangku Madrasah ibtidaiyah (MI),
kemudian diasah kembali di madrasah diniyah yang ada di
sekitar desa dengan kontribusi kepada LK memberikan bekal
pengetahuan cabang ilmu agama beserta praktek ibadahnya
yang disampaikan dengan sangat memuaskan dan lebih
intensif.
b) AW
Memiliki hasil ujian Komdais yang sangat memuaskan
dengan nilai 80,57. Pendidikan formal seperti di SD-SMP dan
SMA memberikan materi pembelajaran agama melalui mata
pelajaran PAI yang singkat pada jam/waktu pertemuannya.
Sehingga tidak bisa menjamin siswanya untuk mendapat
wawasan agama yang seperti diharapkan. Namun kebutuhan
AW pada pengetahuan agama digali dari pendidikan madrasah
diniyah sekitar desanya sampai AW masuk pendidikan SMA,
sehingga memberi memuaskan pengetahuan agama baginya.
3) Kualitas nilai keislaman memuaskan
a) MS
Memiliki hasil ujian Komdais yang memuaskan dengan
diterima di bangku MI. Ilmu ajaran agama Islam memiliki
waktu atau jam yang lebih banyak disbanding dengan SD.
Kemudian setelah masuk di SMP dan SMA, MS mendapat
ajaran agama melalui Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan
jam yang cukup menmemuaskani.
b) NI
Memiliki hasil ujian Komdais yang memuaskan dengan
nilai 69,86. Pendidikan SD-SMP-SMK memiliki waktu
pelajaran agama yang sedikit dibanding dengan pelajaran
umum. Sehingga hanya sedikit pengetahuan agama yang bisa
didapat, tetapi dukungan pendidikan dari mengaji di madrasah
membantu menambah wawasan agama bagi NI
4) Kualitas nilai keislaman cukup
a) MN
Memiliki hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai
59,86, dengan latar belakang pendidikan sebelumnya
SD-SMP-SMK. Waktu pembelajaran agama yang cukup menjadi
alasan bagi MN yang cukup mengetahui banyak tentang
ilmu-ilmu agama. Karena latar belakang pendidikan MN lebih
bersifat formal dengan pendidikan agama hanya diperoleh dari
Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memiliki jam pengajaran
b) MR
Memiliki hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai
59,43. Bekal kompetensi keislaman MR sebenarnya
memuaskan sangat memuaskan diterima dari MI dan MA serta
pernah tinggal di pondok. Namun pergaulan dengan teman
yang salah membuat MR menjadi terbawa pengaruh negatif
dari pergaulan. Sehingga lingkungan dengan nuansa yang
bertujuan membekali keislaman seperti di MI, MA dan pondok
pesantren tidak mempengaruhi perhatiannya untuk mendapat
dan mendalami ajaran agama dengan sangat memuaskan.
b. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
Mahasiswa PBA pada tahun 2012 berjumlah 62, tidak semua
bisa bisa mengikuti ujian Komdais yang dijadwalkan oleh lembaga.
Dari 62 mahasiswa, sebanyak 18 mahasiswa yang berhalangan dan
44 yang bisa mengikuti ujian Komdais. Jumlah 44 mahasiswa
tersebut dijadikan subjek penelitian mahasiswa dari jurusan PBA.
Sebanyak 18 mahasiswa atau 40,90% mendapatkan nilai
Komdais kualitas yang cumlaude, 13 mahasiswa atau 29,54%
mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Kemudian sebanyak 8
mahasiswa atau 18,18% mendapatkan nilai yang memuaskan, dan
sebanyak 5 mahasiswa atau 11,36% mendapatkan nilai yang
cukup.96
96
Setelah mendapatkan data di atas, kemudian penulis memilih
dua mahasiswa dengan nilai tertinggi dari masing-masing kelompok
kualitas nilai keislaman. Dari jurusan PBA, mahasiswa yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Kualitas nilai keislaman cumlaude
a) SD
Memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan
nilai 92,85. Latar belakang pendidikan agama memuaskan
sangat memuaskan dari MI dan MA dengan pembelajaran
mayoritas bernuansa agama. Kemudian didukung dari
pendidikan di pondok pesantren sewaktu SMP sampai MA
menambah bekal wawasan keislaman yang sangat memuaskan
bagi SD. Karena lingkungan pondok memberikan
pembelajaran agama yang lebih intensif.
b) MS
Memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan
nilai 92,42, dengan latar belakang pendidikan sebelumnya
SD-MTS-MA. Ajaran agama dari MTS dan MA yang berada di
dalam lingkungan pondok pesantren banyak memberikan bekal
2) Kualitas nilai keislaman sangat memuaskan
a) DM
Memiliki hasil ujian Komdais yang sangat memuaskan
dengan nilai 80,71. Latar belakang pendidikan SD IT-SMP
Al-Azhar-MA dan Tinggal di pondok pesantren waktu MA
memberikan bekal kompetensi keislaman yang sangat
memuaskan bagi DM.
b) IR
Memiliki hasil ujian Komdais yang sangat memuaskan
dengan nilai 80,42. Pengetahuan agama IR banyak diperoleh
dari bangku sekolah MTS dan MA. Sementara di SD, masih
dasar-dasar agama yang didapat. Kemudian pendidikan di
MTS dan MA didukung dengan pendidikan pondok pesantren
yang mengajarkan ilmu agama secara intensif.
3) Kualitas nilai keislaman memuaskan
a) IA
Memiliki hasil ujian Komdais yang memuaskan dengan
nilai 68,14, dengan latar belakang pendidikan sebelumnya
SD-MTS-SMA. Pengetahuan agama banyak diperoleh dari sekolah
MTS dengan pendidikan agama yang memuaskan bagi IA.
Kemudian pengetahuan agamanya didukung mengaji di
madrasah dekat rumah sehingga membawa perkembangan
b) SI
Memiliki hasil ujian Komdais yang memuaskan dengan
nilai 67,57, dengan latar belakang pendidikan sebelumnya
SD-MTS-SMA. Pengetahuan agamanya memuaskan dia dapat dari
beberapa mata pelajaran agama yang diajarkan di MTS.
4) Kualitas nilai keislaman cukup
a) MZ
Memiliki hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai
59,71, dengan latar belakang pendidikan sebelumnya
SD-SMP-MA. Pengetahuan agama yang cukup dimiliki oleh MZ
banyak dipengaruhi karena pembelajaran agama diperolehnya
cukup. Sehingga suasana untuk lebih mengetahui ilmu agama
cukup didukung dengan keadaan tersebut.
b) MZN
Memiliki hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai
59. Bekal kompetensi keislaman MZN sebenarnya memuaskan
sangat memuaskan diterima dari MI dan MA serta pernah
tinggal di pondok (karena permintaan orang tua). Namun
pergaulan dengan teman yang salah membuat MR menjadi
terbawa pengaruh negatif dari pergaulan. Sehingga pendidikan
agama yang pernah diajarkan kepadanya tidak terlalu
c. Jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI)
Mahasiswa TBI pada tahun 2012 berjumlah 172, tidak semua
bisa bisa mengikuti ujian Komdais yang dijadwalkan oleh lembaga.
Dari 172 mahasiswa, ada 40 mahasiswa yang berhalangan dan 132
yang bisa mengikuti ujian Komdais. Jumlah 132 mahasiswa tersebut
dijadikan subjek penelitian mahasiswa dari jurusan TBI
Sebanyak 11 mahasiswa atau 8,33% memiliki kualitas nilai
Komdais yang cumlaude, 31 mahasiswa atau 23,48% mendapatkan
nilai sangat memuaskan. Kemudian sebanyak 33 mahasiswa atau
0,25% mendapatkan nilai memuaskan, dan 57 mahasiswa atau
43,18% mendapatkan nilai cukup.97
Setelah mendapatkan data di atas, kemudian penulis memilih
dua mahasiswa dengan nilai tertinggi dari masing-masing kelompok
kualitas nilai keislaman. Dari jurusan TBI, mahasiswa yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Kualitas nilai keislaman cumlaude
a) NZ
Memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan
nilai 92,14. Latar belakang pendidikan SD dan SMP cukup
maksimal memberikan NZ pengetahuan agama. Namun ketika
masuk di MAN yang memiliki banyak jam dan mata pelajaran
agama, pengetahuan agama banyak yang diterimanya.
97
Dukungan dari pembelajaran di madrasah diniyah desa dan
semangat NZ dalam mengetahui ilmu agama memberikan
perkembangan sangat memuaskan pada pengetahuan
agamanya.
b) MF
Memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan
nilai 89,42. Kompetensi agama yang sangat memuaskan
dimiliki MF didukung dari latar belakang suasana agama yang
sangat memuaskan di lingkungan keluarga. Sehingga MF
menempuh pendidikan MI-MTS-MA dengan waktu dan mata
pelajaran agama yang lebih banyak dari pendidikan formal.
2) Kualitas nilai keislaman sangat memuaskan
a) AI
Memiliki hasil ujian Komdais yang sangat memuaskan
dengan nilai 80,14, dengan latar belakang pendidikan
sebelumnya SD-SMP-MAN. Pengetahuan agamanya lebih
berkembang saat menempuh pendidikan di MAN dengan
adanya banyak mata pelajaran agama dibanding materi umum.
Kemudian didukung pula perkembangan kompetensi
keislamannya melalui pendidikan agama di TPQ/madrasah
b) LL
Memiliki hasil ujian Komdais yang sangat memuaskan
dengan nilai 80. Wawasan agama LL masuk pada kualitas
yang sangat memuaskan dengan hasil pendidikan di SD
IT-MTS-MAN yang memiliki program ajaran menitik beratkan
untuk membentuk siswanya berkompetensi sangat memuaskan
dalam agama.
3) Kualitas nilai keislaman memuaskan
a) II
Memiliki hasil ujian Komdais yang memuaskan dengan
nilai 69,85. Bekal pengetahuan agama yang dimiliki II semata
hanya dari Pendidikan Agama Islam (PAI) sewaktu di
SD-SMP-SMK.
b) IZ
Memiliki hasil ujian Komdais yang memuaskan dengan
nilai 69,85. Kompetensi keislaman IZ memang cukup karena
pembelajaran pendidikan agama di SMP dan SMK hanya
memiliki waktu pembelajaran yang tidak lama. Namun masih
memuaskan ada dukungan sangat memuaskan dari pendidikan
agama yang diperoleh dari pendidikan di TPQ di desa sewaktu
4) Kualitas nilai keislaman cukup
1) ST
Memiliki hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai
59,85. Pengetahuan agama lebih banyak diterima ST sewaktu
di MI, setelah di SMP dan SMK pengetahuan agama hanya
dari Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan waktu
pembelajaran yang cukup.
2) YS
Memiliki hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai
59,71. Pengetahuan agama yang menjadi bekal kompetensi
keislaman YS berasal dari pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) saja di SD-SMP-SMA.
d. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Mahasiswa PGMI pada tahun 2012 berjumlah 107, tidak
semua bisa bisa mengikuti ujian Komdais yang dijadwalkan oleh
lembaga. Dari 107 mahasiswa, ada 16 mahasiswa yang berhalangan
dan 91 yang bisa mengikuti ujian Komdais. Jumlah 91 mahasiswa
tersebut dijadikan subjek penelitian mahasiswa dari jurusan PGMI.
Sebanyak 5 mahasiswa atau 5,49% mendapatkan kualitas
nilai Komdais yang cumlaude, 19 mahasiswa atau 20,87%
mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Kemudian sebanyak 28
sebanyak 39 mahasiswa atau 42,85% mendapatkan kualitas nilai
cukup.98
Setelah mendapatkan data di atas, kemudian penulis memilih
dua mahasiswa dengan nilai tertinggi dari masing-masing kelompok
kualitas nilai keislaman. Dari jurusan PGMI, mahasiswa yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Kualitas nilai keislaman cumlaude
a) MF
Memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan
nilai 90,71. Bekal pengetahuan agamanya banyak diperoleh
dari sekolah SMP Islam Plus-MAN yang memiliki banyak
waktu dan mata pelajaran agama. Karena di sekolah tersebut
memiliki tujuan untuk memberikan bekal sangat memuaskan
pada kompetensi keislaman siswanya. Selanjutnya tinggal di
pondok pesantren dengan lingkungan dan ajaran keislaman
yang intensif serta bersamaan dengan masa pendidikan di
MAN, berdampak sangat memuaskan juga bagi pengetahuan
keislaman MF.
b) MH
Memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan
nilai 88,57. MI-MTS-MAN adalah sekolah bernuansa agama
yang memberikan bekal wawasan agama bagi MH, karena
98
materi ajarnya lebih banyak yang bertema agama. Dan
pendidikan pondok pesantren sewaktu masih di MAN
membentuk MH memiliki kompetensi keislaman yang sangat
memuaskan.
2) Kualitas nilai keislaman sangat memuaskan
a) AL
Memiliki hasil ujian Komdais yang sangat memuaskan
dengan nilai 80,29, dengan latar belakang pendidikan
sebelumnya MI-SMP-SMK. Bekal kompetensi keislamannya
banyak diperoleh dari mata pelajaran agama di MI. Kemudian
pendidikan agama di madrasah (sampai waktu AL lulus SMP)
sekitar lingkungan tempat tinggal AL memberikan dukungan
sangat memuaskan dalam perkembangan keislamannya.
b) AM
Memiliki hasil ujian Komdais yang sangat memuaskan
dengan nilai 79,71. Kompetensi keislaman AM didapat dari
mengaji di lingkungan tempat tinggal. Karena pendidikan
formal di SD-SMP dan SMK cukup mengajarkan ilmu agama
dengan alasan waktu yang singkat pada pembelajaran
3) Kualitas nilai keislaman memuaskan
a) LS
Memiliki hasil ujian Komdais yang memuaskan dengan
nilai 69,57. Pengetahuan agamanya yang cukup sangat
memuaskan karena faktor dari latar belakang pendidikan
formal (SD-SMP-SMK) yang cukup memberikan memuaskan
waktu untuk mata pelajaran agama sehingga cukup
memberikan bekal pengetahuan agama untuk siswa terutama
pada LS.
b) KR
Memiliki hasil ujian Komdais yang memuaskan dengan
nilai 68,71. Pembelajaran agama banyak diajarkan di MI dan
MTS yang membuat memuaskan banyak pengetahuan agama
dimiliki KR. Kemudian pernah mengaji Al-Qur‟an memuaskan memberikan suasana KR untuk tetap memotivasi dirinya
dalam khasanah ilmu agama.
4) Kualitas nilai keislaman cukup
a) IK
Memiliki hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai
59,14. Kompetensi keislaman yang cukup dari IK, ternyata
dilatar belakangi dari minat yang cukup terhadap pendidikan
b) FA
Pendidikan sebelumya SD-SMP-SMA, dan memiliki
hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai 58,86. Suasana
lingkungan dan pembelajaran agama yang diperoleh FA dari
madrasah diniyah atau TPQ sebenarnya memuaskan
membekali wawasan agamanya. Namun pergaulan dan jiwa
yang masih ingin bergaul bebas membuat FA tidak memiliki
motivasi untuk mengikuti wawasan agama.
2. Fakultas Syari‟ah (FS)
a. Jurusan Ahwalul Syahsiyah (AS)
Mahasiswa AS pada tahun 2012 berjumlah 52, dari jumlah
tersebut tidak semua bisa bisa mengikuti ujian Komdais yang
dijadwalkan oleh lembaga. Ada 15 mahasiswa yang berhalangan dan
37 yang bisa mengikuti ujian Komdais. Jumlah 37 mahasiswa
tersebut dijadikan subjek penelitian mahasiswa dari jurusan AS.
Sebanyak 3 mahasiswa atau 8,10% mendapatkan kualitas
nilai Komdais yang cumlaude, 6 mahasiswa atau 16,21%
mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Kemudian sebanyak 9
mahasiswa atau 24,32% mendapatkan nilai yang memuaskan, dan
sebanyak 19 mahasiswa atau 51,35% mendapatkan nilai yang tidak
sangat memuaskan atau cukup.99
99
Setelah mendapatkan data di atas, kemudian penulis memilih
dua mahasiswa dengan nilai tertinggi dari masing-masing kelompok
kualitas nilai keislaman. Dari jurusan AS, mahasiswa yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1) Kualitas nilai keislaman cumlaude
a) AK
Latar belakang pendidikan sebelumya SD-MTS-MA,
dan memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan nilai
94,85. MTS dan MA mengajarkan materi agama lebih banyak,
sehingga memberikan AK memuaskan pengetahuan agama.
Kemudian dukungan pendidikan di pondok pesantren
membawa perkembangan pada kompetensi keislamannya.
b) NM
Latar belakang pendidikan sebelumya SD-MTS-MA,
dan memiliki hasil ujian Komdais yang cumlaude dengan nilai
88,71. Pendidikan di MTS dan MA dengan materi agama yang
diajarkan lebih banyak, diperkuat dengan pendidikan di
pondok pesantren membawa manfaat khususnya tentang
pengetahuan agama NM.
2) Kualitas nilai keislaman sangat memuaskan
a) EI
Latar belakang pendidikan sebelumya SD-MTS-MA,
dengan nilai 78,14. Bekal pengetahuan agamanya banyak
diperoleh dari pendidikan di MI dan dukungan pendidikan
agama di madrasah lingkungan rumah.
b) AM
Latar belakang pendidikan sebelumya MI-MTS-SMK,
dan memiliki hasil ujian Komdais yang sangat memuaskan
dengan nilai 77,28. Bekal pengetahuan agamanya banyak
diperoleh dari pendidikan agama di MI dan MTS. Karena
pendidikan Al-Qur‟an di rumah ustadz, cukup memberikan perkembangan wawasan agama baginya (hanya belajar
membaca).
3) Kualitas nilai keislaman memuaskan
a) MI
Latar belakang pendidikan sebelumya SD-MTS-MAN,
dan memiliki hasil ujian Komdais yang memuaskan dengan
nilai 68,42. Perhatian cukup pada pendidikan agama
memberikan efek cukup sangat memuaskan bagi pengetahuan
agama MI, walaupun sebenarnya dia menempuh ajaran agama
di MTS dan MAN yang memiliki pelajaran agama memuaskan
waktu banyak.
b) RS
Latar belakang pendidikan sebelumya MI-SMP-SMK,
nilai 68. Pendidikan agama RS memuaskan dia peroleh dari
pendidikan di madrasah diniyah lingkungan desa.
4) Kualitas nilai keislaman cukup
a) MK
Latar belakang pendidikan sebelumya SD-SMP-SMA,
dan memiliki hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai
59,71. Karena perhatian atau minat cukup pada pembelajaran
agama, membuat MK cukup memiliki kompetensi agama.
b) FM
Latar belakang pendidikan sebelumya SD-SMP-SMK,
dan memiliki hasil ujian Komdais yang cukup dengan nilai
59,42. Cukupnya waktu pembelajaran agama pada sekolahan
FM sebelumnya menjadi faktor yang mempengaruhi FM
cukup memiliki kompetensi keislaman.
b. Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah (HES)
Mahasiswa HES pada tahun 2012 berjumlah 33, jumlah
tersebut tidak semua bisa bisa mengikuti ujian Komdais yang
dijadwalkan oleh lembaga. Ada 2 mahasiswa yang berhalangan dan
31 yang bisa mengikuti ujian Komdais. Jumlah 31 mahasiswa
tersebut dijadikan subjek penelitian mahasiswa dari jurusan HES.
Sebanyak 5 mahasiswa atau 16,12% mendapatkan kualitas
nilai Komdais cumlaude, 7 cumlaude atau 22,58% mendapatkan
19,35% mendapatkan nilai yang memuaskan, dan sebanyak 13
mahasiswa atau 41,93% mendapatkan nilai yang tidak sangat
memuaskan atau cukup.100
Setelah mendapatkan data di atas, kemudian penulis memilih
dua mahasiswa dengan nilai tertinggi dari masing-masing kelompok
kualitas nilai keislaman. Dari jurusan HES, mahasiswa yang