• Tidak ada hasil yang ditemukan

REALITAS FAKTOR PENGARUH KOMPETENSI KEISLAMAN MAHASISWA MAHASISWA

ANALISIS DATA

B. REALITAS FAKTOR PENGARUH KOMPETENSI KEISLAMAN MAHASISWA MAHASISWA

Dalam sub bab ini, penulis menghadirkan beberapa data hasil

wawancara dari mahasiswa. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana

faktor-faktor alasan yang mempengaruhi kompetensi keislaman dari 52

mahasiswa yang menjadi subjek penelitian. Mahasiswa yang dijadikan

subjek penelitian seperti yang dijelaskan sebelumnya adalah 2 mahasiswa

odarin setiap kualitas nilai masing jurusan.

Melalui wawancara, penulis mencari data real faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan kompetensi keislaman pribadi mahasiswa,

yaitu sebagai berikut:

1. Pertanyaan wawancara:

a. Jenjang pendidikan yang pernah Anda tempuh?

(SD-MTS-SMA/MAN)

b. Jelaskan apakah jenjang pendidikan tersebut memberikan bekal

wawasan agama/keislaman bagi Anda?

c. Apakah Anda pernah belajar di Pondok atau mengaji di lingkungan?

d. Jelaskan apakah pertanyaan sebelumnya memberikan pengaruh pada

wawasan agama/keislaman bagi Anda?

e. Apakah ada peningkatan/tambah wawasan agama/keislaman Anda

2. Jawaban dari mahasiswa yang termasuk dalam Kualitas nilai cumlaude.

Dari mahasiswa yang masuk pada kualitas nilai cumlaude,

masing jurusan diambil dua mahasiswa untuk penulis peroleh datanya

melalui wawancara. Penulis melakukan wawancara pada

mahasiswa-mahasiswa IAIN Salatiga angkatan tahun 2012 yang sudah memiliki

hasil nilai Komdais dan empat mata kuliah keislaman sebagai berikut:

Penulis mengadakan wawancara langsung terhadap 14

mahasiswa di atas sebagai sampel kualitas nilai cumlaude dari setiap

jurusan. Untuk lebih jelasnya berikut adalah hasil wawancara:

a. Jurusan PAI

1) ED menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) MI-SMP-SMA

b) Banyak memberikan pengetahuan agama, karena SMP dan SMA saya di dalam lingkungan pondok.

c) Pernah belajar di pondok.

d) Sangat banyak pengaruh menambah pengetahuan agama saya. Karena di pondok saya mendapatkan berbagai ilmu agama. e) Pembahasan materi kuliah berkembang, dari dulu hanya

sebatas pembahasan tentang hukum, kaidah dan ibadah yang harus di ikuti. Setelah kuliah banyak materi yang menjelaskan pada pemikiran keislaman dan asal usul hukum fiqh.

Hasil jawaban wawancara ED dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) ED menempuh jenjang pendidikan mulai dari MI dengan

pembelajaran mayoritas berwawasan keagamaan, kemudian

melanjutkan pendidikan di SMP dan SMA dengan

Agama Islam (PAI). Wawasan agama dari SMP dan SMA

diperkuat dengan menempuh pendidikan di pondok pesantren.

b) Wawasan keagaman ED yang sebelumnya sebatas dogma yang

dimiliki, berkembang setelah menerima perkuliahan keislaman

dengan materi yang luas.

2) MK menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) MI-MTS-MAN

b) Saya mendapatkan banyak mata pelajaran keagamaan, sehingga memberikan bekal keislaman memuaskan bagi saya. c) Pernah mengaji di TPQ sekitar desa.

d) Pasti ada pengaruh banyak bagi wawasan keagamaan saya. e) Saya lebih luas wawasan keislamannya setelah mendapat

pembahasan materi-materi keislaman di perguruan tinggi.

Hasil jawaban wawancara MK dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) MK menempuh jenjang pendidikan yang baik dari sisi agama

yaitu MI-MTS-MAN dengan mata pelajaran mayoritas

bertema agama. Kemudian pengetahuan agamanya diperkuat

dengan pendidikan agama di lingkungan tempat dia tinggal.

b) Perkuliahan keislaman di IAIN Salatiga membawa

perkembangan pada wawasan keagaman MK.

b. Jurusan PBA

1) SD menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) MI-SMP-MA

b) Saya mendapatkan banyak ilmu keagamaan dari materi-materi yang saya peroleh di MA.

c) Saya pernah di pondok sambil sekolah SMP dan MA.

e) Jurusan PBA memberikan materi-materi kuliah yang menambah wawasan keagamaan saya luas. Mengetahui yang di pondok saya belum pernah dapat.

Hasil jawaban wawancara SD dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Latar belakang pendidikan MI dan MA yang memiliki

pembelajaran mayoritas bernuansa agama dan pendidikan di

pondok pesantren sewaktu SMP sampai MA memberi bekal

wawasan keislaman yang baik bagi SD. Karena lingkungan

pondok memberikan pembelajaran agama yang lebih intensif.

b) Bekal yang cukup dimiliki oleh SD terasa lebih berkembang

lagi saat masuk menjadi mahasiswa di IAIN Salatiga. Mata

kuliah keislaman yang diperoleh memberikan wawasan yang

lebih dewasa atau tidak semata kajian syar‟i saja. 2) MS menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-MTS-MA

b) MTS dan MA saya hidup di pondok, jadi ajaran agama memuaskan banyak saya peroleh dari pondok.

c) Pernah di pondok pesantren.

d) Ajaran pondok pesantren dalam menambah penguasaan ilmu agama memberikan pengaruh besar bagi saya.

e) Berbeda materi yang diajarkan di kampus memberikan perkemabangan yang sangat memuaskan pada kompetensi keislaman saya.

Hasil jawaban wawancara MS dapat dijelaskan sebagai

a) Ajaran agama dari MTS dan MA yang berada di dalam

lingkungan pondok pesantren banyak membekali setiap

santrinya dalam menguasai ilmu-ilmu agama.

b) Materi yang memiliki perbedaan positif atau lebih berkembang

dari materi yang pernah diterima di pondok pastinya

memberikan perkembangan kompetensi keislaman MS.

c. Jurusan TBI

1) NZ menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-SMP-MAN

b) Saya mulai mendapatkan ajaran agama yang bagus dari bangku MAN, karena di MAN mayoritas mata pelajaran mengandung keagamaan.

c) Pernah mengaji di desa.

d) Ajaran agama di TPQ dekat rumah sedikit banyak memberikan pengetahuan keagaman bagi saya.

e) Ada, sebelum menjadi mahasiswa pengetahuan agama saya seperti hanya sekitar Al-Qur‟an dan Fiqh. Setelah menjadi mahasiswa mendapat beberapa mata kuliah keagamaan seperti hadis, sejarah dan bahasa Arab.

Hasil jawaban wawancara NZ dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pendidikan SD dan SMP cukup maksimal memberikan NZ

pengetahuan agama. Namun ketika masuk di MAN yang

memiliki banyak jam dan mata pelajaran agama, pengetahuan

agama banyak yang diterimanya.

b) Kompetensi keislaman NZ terasa berkembang saat mendapat

2) MK menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) MI-MTS-MA

b) Sekolah saya memiliki mata pelajaran agama yang banyak diajarkan. Sehingga wawasan agama saya yang saya dapatkan juga memuaskan banyak.

c) Tidak pernah.

d) Pengaruh yang saya dapatkan bukan dari mengaji atau pondok pesantren. Namun karena ajaran lingkungan keluarga saya dari orang tua yang termasuk ustadz di desa.

e) Di IAIN Salatiga ada beberapa mata kuliah keagamaan yang lebih luas pembahasannya. Sehingga pengetahuan saya berkembang.

Hasil jawaban wawancara MK dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pendidikan MI-MTS-MA dengan waktu dan mata pelajaran

agama yang lebih banyak dari mata pelajaran umum

membekali MK pengetahuan agama yang luas. Kemudian

didukung pula dari lingkungan keluarga yang secara aktif

mengajarkan ilmu-ilmu agama.

b) Minat pada ajaran agama memberikan kondisi positif tersendiri

dalam menerima perkuliahan keislaman di IAIN Salatiga.

Realitas itu membuat perkembangan keislaman MK lebih baik.

d. Jurusan PGMI

1) MF menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-SMP ISLAM PLUS-MAN

b) Banyak memberikan bekal, apalagi saat di SMP Islam Plus dan MAN banyak mata pelajaran agama yang memberikan pengetahuan keislaman.

c) Pernah belajar di pondok.

d) Sangat berpengaruh, karena waktu di MAN saya juga belajar di pondok jadi setiap hari banyak ilmu ajaran agama yang saya dapat.

e) Di IAIN Salatiga ada beberapa mata kuliah keagamaan yang lebih luas pembahasannya. Sehingga pengetahuan saya berkembang.

Hasil jawaban wawancara MF dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) SMP Islam Plus dan MAN memiliki banyak matapelajaran

yang bertujuan memberikan bekal baik kompetensi keislaman

pada siswa khususnya MF. Selanjutnya tinggal di pondok

pesantren dengan lingkungan dan ajaran keislaman yang

intensif serta bersamaan dengan masa pendidikan di MAN,

berdampak baik bagi pengetahuan keislaman MF.

b) Perkuliahan di IAIN memberikan perkembangan banyak pada

pengetahuan keislaman MF. Karena mata kuliah keislaman

membawa materi luas daripada yang pernah diketahuinya.

2) MH menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) MI-MTS-MAN

b) Sangat memberikan bekal dari mata pelajarannya. c) Pernah belajar di pondok.

d) Ilmu pondok ditambah dengan belajar di MAN memberikan banyak pengetahuan keislaman bagi saya.

e) Pastinya ada, karena dalam perkuliahan mata kuliah keislaman yang saya dapat lebih luas.

Hasil jawaban wawancara MH dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) MI-MTS-MAN adalah sekolah yang bernuansa agama,

Dan pendidikan pondok pesantren sewaktu masih di MAN

membentuk MH memiliki kompetensi keislaman yang baik.

b) MH mengakui bahwa pembelajaran mata kuliah keislaman

memberikan banyak sekali perkembangan pengetahuan agama.

Pembelajaran dengan metode mandiri dan persentasi

memberikan kedewasaan pengetahuan agama baginya.

e. Jurusan AS

1) AK menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-MTS-MA

b) Sangat memberikan bekal keislaman dalam kehidupan saya, karena saya banyak menerima ilmu keislaman dari beberapa mata pelajarannya.

c) Pernah belajar dan mengaji di lingkungan pondok.

d) Sangat memberikan pengaruh positif pada keislaman diri saya. e) Perbedaan kompetensi keislaman sebelum menjadi mahasiswa,

nilai religiusitas lebih tinggi atau bertambah setelah menjadi mahasiswa. Hal ini dipengaruhi faktor pembelajaran di kampus yang mengajarkan ilmu-ilmu agama lebih berkembang.

Hasil jawaban wawancara AK dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) MTS dan MA mengajarkan materi agama yang lebih banyak,

sehingga memberikan AK cukup pengetahuan agama. Dan

pondok pesantren membawa perkembangan positif pada

kompetensi keislaman AK.

b) Berkembang maju di pondok pesantren mendukung MI untuk

menerima baik pengetahuan keislaman melalui perkuliahan di

IAIN Slatiga. Perkembangan dirasakan juga setelah menerima

2) NM menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-MTS-MA, selama menempuh pendidikan tersebut saya merasakan manfaat yang sangat besar dan bermanfaat sampai bisa melanjutkan kejenjang perguruan tinggi.

b) Sangat memberikan bekal keislaman sekali, karena dasar-dasar keislaman saya dapat ketika masih di SD, MTS dan MA. c) Pernah karena pondok sebagai penunjang keagamaan dan

sebagai tempat riyadhoh ataupun tempat controlling diri. d) Ya, pengaruhnya dari negatif menjadi positif, berpikir,

tindakan maupun sosial pada lingkungan.

e) Ada tentunya, tingkat kompetensi keislaman orang pasti berbeda-beda. Menurut saya materi kompetensi keislaman lebih luas saat di perguruan tinggi.

Hasil jawaban wawancara NM dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pendidikan di MTS dan MA dengan materi agama yang

diajarkan lebih banyak, diperkuat dengan pendidikan di

pondok pesantren membawa manfaat khususnya tentang

pengetahuan agama NM.

b) Pendidikan agama di pondok pesantren mendukung MI untuk

mudah menerima dan mengembangkan pengetahuan agama.

f. Jurusan HES

1) EM menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-MTS-MA

b) Sangat banyak bekal keislaman yang saya dapatkan dari jenjang sekolah tersebut, namun baru ajaran dasar-dasar saja. c) Pernah, mengaji di rumah sendiri dan di pondok.

d) Pengaruhnya sangat besar terhadap wawasan keislaman yang ada pada diri saya. Karena saya merasa itu tidak didapatkan di sekolah lain.

e) Ada beberapa perbedaan pada metode pembelajaran di perguruan tinggi, namun lebih memberikan tambahan keislaman lagi. Sehingga saya merasa memiliki pengetahuan keislaman yang bertambah.

Hasil jawaban wawancara EM dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pendidikan MTS dan MA dimasa remaja EM membekalinya

pengetahuan keagamaan yang baik. Karena di sekolahan

tersebut, mata pelajaran lebih banyak agama daripada pelajaran

umum. Lingkungan pondok pesantren menambah EM tumbuh

menjadi pribadi berkualitas pengetahuan agama yang baik.

b) IAIN Salatiga memberikan tambahan pengetahuan agama dari

beberapa mata kuliah keislaman.

2) MJ menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD IT-MTS-SMA

b) Wawasan keislaman memuaskan saya peroleh dari SD dan MTS. Kemudian waktu saya SMA tinggal di pondok yang banyak menambah lagi wawasan keagamaan saya.

c) Pernah belajar di pondok waktu saya masih SMA.

d) Berpengaruh positif sekali. Apalagi saat di pondok wawasan agama saya semakin bertambah.

e) Materi kuliah keagamaan di jurusan HES cukup banyak, mungkin lembaga bisa lebih menambahkan lagi materi keagamaan di HES. Padahal materi agama di IAIN memberikan tambahan pengetahuan agama yang menarik.

Hasil jawaban wawancara MJ dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Jenjang pendidikan SD IT dan MTS memberikan pengetahuan

agama yang baik melalui mayoritas jenis mata pelajaran

agamanya. Dan tinggal di pondok pesantren memberikan

b) Materi keislaman di kampus memberikan perkembangan pada

wawasan keagamaan. Namun MJ berharap materi agama

ditambah lagi untuk menambah wawasan agama mahasiswa.

g. Jurusan PS S1

1) JK menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-MTS-MA

b) Dari MTS dan MA saya mendapat mayoritas pelajaran yang mengandung ajaran agama.

c) Pernah belajar di asrama waktu MA.

d) Pasti ada. Setiap sore sampai malam kami di asrama MA mendapat pajaran kitab-kitab fiqh dan mengaji Al-Qur‟an. e) Di IAIN materi agamanya lebih luas atau tidak hanya sekedar

Al-Qur‟an dan Fiqh saja.

Hasil jawaban wawancara JK dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pengetahuan agama yang baik melalui pendidikan MTS dan

MA yang mayoritas memiliki matapelajaran agama serta

tinggal di asrama yang menjadi satu dengan sekolah MA

mendukung JK memiliki kompetensi agama yang baik.

b) JK mendapat materi luas tentang agama di IAIN Salatiga

melalui mata kuliah keislaman, sehingga memberikan

perkembangan kompetensi keislamannya.

2) MA menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-SMP-SMA

b) Ya, memberikan wawasan keislaman saya, karena di sekolah saya dulu ada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). c) Pernah di Pondok QUEEN Al-Falah Kediri.

d) Tentu, karena di pondok saya banyak diberikan pengetahuan tentang agama.

e) Cenderung menurun, karena di Jurusan PS S1 cukup menekankan wawasan atau mata kuliah keislaman.

Hasil jawaban wawancara MA dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Jenjang pendidikan SD-SMP-SMA memberikan pengetahuan

agama melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Namun jam matapelajaran tersebut terlalu singkat dibanding

dengan pelajaran yang lain. Pengetahuan agama MA

berkembang baik dari pendidikan di pondok pesantren yang

mengajarkan banyak materi dari berbagai ajaran agama Islam.

b) MA merasa lebih cukup mendapat wawasan keislaman di

IAIN. Karena PS S1 masih kurang pada materi keislamannya.

Mahasiswa-mahasiswa dengan hasil nilai rata-rata cumlaude

mayoritas memiliki latar belakang pendidikan dari sekolah yang

memiliki jadwal mata pelajaran agama lebih dibanding dengan sekolah

formal yang hanya diperoleh dari PAI saja. Ajaran dari sekolah agama

tersebut setidaknya memberikan bekal memuaskan pengetahuan

keagamaan atau kompetensi keislaman bagi mereka. Kemudian

sebagian ada yang juga menempuh pendidikan di pondok, yang sudah

tidak diragukan lagi menjadi tempat ajaran-ajaran ilmu agama

diajarkan. Sebagian ada yang mengaji di lingkungan sekitar tempat

tinggal mereka, dasar-dasar ajaran agama pastinya diberikan juga di

Lembaga memberikan mata kuliah yang konsentrasi pada

pengembangan keilmuan agama, menambah dan meluaskan materi

keislaman yang mereka miliki. Karena memang mata kuliah yang

mengandung keislaman di IAIN memiliki materi lebih berkembang

daripada keislaman di bangku SMP/MTS-SMA/MA.

3. Jawaban dari mahasiswa yang termasuk dalam Kualitas nilai sangat

memuaskan.

Penulis mengadakan wawancara langsung terhadap 16

mahasiswa di atas sebagai sampel kualitas nilai sangat memuaskan.

Untuk lebih jelasnya berikut adalah hasil wawancara:

a. Jurusan PAI

1) LK menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) MI-SMP-MA

b) Ada, dari mata pelajaran PAI dan beberapa pelajaran agama lainnya.

c) Pernah mengaji di madrasah sekitar desa.

d) Ada wawasan agama yang saya peroleh dari madrasah.

e) Sebelum kuliah saya lebih mengetahui agama seperti berkisar Al-Qur‟an dan Fiqh. Setelah di kuliah saya mengerti sampai pemikir-pemikir Islam, perbedaan madzhab dan lainnya.

Hasil jawaban wawancara LK dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Fakta dari LK, pendidikan MI-SMP-MA memberikan bekal

kompetensi keislaman sesuai dengan kualitas matapelajaran

dan penyampaiannya di sekolahan tersebut. Madrasah yang

ada di sekitar desa juga memberikan wawasan pengetahuan

b) Perkembangan terasa baik saat mendapat perkuliahan dengan

materi-materi agama yang membentuk pengetahuan lebih luas.

2) AW menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-SMP-SMA

b) Ada, dari matapelajaran pendidikan agama. c) Mengaji di madrasah sampai SMA.

d) Banyak memberikan pengetahuan agama daripada di sekolah. e) Pastinya ada, karena materi kuliah banyak menambah

wawasan luas bidang agama.

Hasil jawaban wawancara AW dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pendidikan formal seperti di SD-SMP dan SMA memberikan

materi pembelajaran agama (PAI) yang singkat pada jam

pertemuannya. Sehingga tidak bisa menjamin siswanya untuk

mendapat wawasan agama yang seperti diharapkan. Kebutuhan

AW pada pengetahuan agama digali dari pendidikan madrasah

sampai SMA, sehingga cukup memberi pengetahuan agama.

b) Materi kuliah agama memberikan perkembangan baik pada

kompetensi keislaman.

b. Jurusan PBA

1) DM menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD IT-SMP Al-Azhar-MA

b) Tentunya pengetahuan agama diajarkan waktu saya masih di sekolah tersebut.

c) Mondok sambil sekolah waktu MA.

d) Banyak pengetahuan agama yang saya peroleh dari mondok. e) Luas pembahasan agama saat kuliah, jadi saya merasa ada

Hasil jawaban wawancara DM dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Latar belakang pendidikan SD IT-SMP Al-Azhar-MA dan

Tinggal di pondok pesantren waktu MA memberikan bekal

kompetensi keislaman yang baik bagi DM.

b) Pembahasan materi agama pada perkuliahan membawa akibat

positif perkembangan luas kompetensi keislaman DM.

2) IR menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-MTS-MA

b) Ya, banyak ajaran agama saya peroleh waktu di MTS dan MA. c) Pernah mondok sambil sekolah waktu MTS sampai MA. d) Pagi sampai sore di ajarkan ilmu agama di pondok, sehingga

saya merasa pasti ada wawasan agama/keislaman bagi saya. e) Lebih menambah pengetahuan bahasa Arab saya waktu kuliah

di IAIN salatiga.

Hasil jawaban wawancara IR dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pengetahuan agama IR banyak diperoleh dari bangku sekolah

MTS dan MA. Sementara di SD, masih dasar-dasar agama

yang didapat. Pendidikan di MTS dan MA yang mayoritas

agama didukung dengan pendidikan IR di pondok pesantren

mengajarkan ilmu agama secara intensif.

b) Kompetensi keislaman IR lebih banyak berkembang dari segi

bahasa Arab.

c. Jurusan TBI

a) SD-SMP-MAN

b) Lumayan memberikan pengetahuan agama bagi saya, SD-SMP dari PAI. Kemudian MAN ada beberapa mata pelajaran agama. c) Pernah ikut ngaji di TPQ waktu masih SD sampai SMP.

d) Ada pengaruhlah, karena di TPQ saya mendapat ajaran Al-Qur‟an, Fiqh dan praktek ibadah.

e) Materi kuliah ternyata lebih berbeda dengan saat saya mendapatkan pengetahuan agama. Karena saat kuliah materi kuliah agama memberikan wawasan lebih luas.

Hasil jawaban wawancara AI dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) SD dan SMP bagi AI memberikan pengetahuan agama dari

PAI. Pengetahuan agama lebih berkembang dengan ada

banyak mata pelajaran agama ketika di MAN. Pengaruh positif

kompetensi keislaman diperoleh juga dari TPQ desa.

b) Materi luas perkuliahan agama membawa perkembangan

wawasan agama banyak pada AI.

2) LL menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD IT-MTS-MAN

b) Banyak memberikan ajaran materi keagamaan pada saya. c) Saya mondok mulai dari MTS sampai MAN.

d) Sudah pasti di pondok saya mendapatkan ajaran-ajaran agama yang lebih insentif. Sehingga memberikan banyak bermacam keilmuan agama pada saya.

e) Ada beberapa materi perkuliahan yang saya rasa lebih berkembang dan memberikan tambah wawasan keilmuan kepada saya.

Hasil jawaban wawancara LL dapat dijelaskan sebagai

a) Wawasan agama LL masuk pada kualitas yang baik dengan

hasil pendidikan di SD IT-MTS-MAN yang mendidik

siswanya berkompetensi baik dalam agama.

b) Pondok pesantren memberikan bekal pengetahuan agama dari

pembelajannya yang intensif.

d. Jurusan PGMI

1) AL menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) MI-SLTP-SMK

b) Alhamdulillah sudah menambah wawasan tentang ajaran Islam.

c) Mengaji di lingkungan.

d) Iya. Selain mencari ilmu agama itu wajib, perkembangan tentang dasar-dasar hukum ataupun hukum-hukum fiqh semakin bertambah.

e) Ada, bertambahnya ilmu pengetahuan tentang keislaman dari beberapa mata kuliah yang mengajarkan ilmu keislaman.

Hasil jawaban wawancara AL dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Bekal pengetahuan agama banyak diperoleh dari pendidikan di

MI dan madrasah di lingkungan rumah.

b) Materi kuliah keislaman dengan pembahasan yang baik,

memberikan wawasan agama yang berkembang pada AL.

2) AM menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:

a) SD-SMP-SMK

b) Memuaskan memberikan bekal keislaman dari matapelajaran PAI.

c) Pernah mengaji di lingkungan.

d) Ada pengaruh. Karena ustadz dan ustadzah mengajarkan beberapa ilmu keagamaan yang lumayan banyak.

e) Ada perbedaan pengetahuan setelah di bangku kuliah. Ajaran keislaman lebih luas diajarkan, namun masih cukup banyak

materi keislaman yang ada. Dan ajaran agama lebih berisikan untuk membekali calon anak didik yang akan diajar setelah lulus dari IAIN Salatiga.

Hasil jawaban wawancara AM dapat dijelaskan sebagai