• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reframing untuk Masalah Kecanduan

Dalam dokumen 4. Tapping Reframing (Halaman 70-76)

Tania Prince, Master EFT

eframing adalah teknik komunikasi dengan tujuan membantu orang lain melihat masalah mereka dalam cara pandang yang berbeda. Anda tahu, cara anda memandang setiap masalah yang anda hadapi

mempunyai pengaruh langsung terhadap kesehatan dan kebugaran anda. Ketika dikombinasikan dengan EFT, kedua teknik ini akan bekerja bersama-sama untuk mewujudkan hasil yang cepat—dalam cara yang enak dinikmati. Sungguh menyenangkan bekerja dengan reframing.

Proses reframing yang ditampilkan dalam tulisan ini bekerja demikian sederhana. Ia mudah juga dipelajari dan digunakan. Saya sudah menggunakan pendekatan ini berkali-kali di klinik saya selama bertahun-tahun dan hasilnya selalu mengesankan.

Contoh berikut ini adalah penanganan yang saya lakukan terhadap klien yang kecanduan alkohol. Namun pendekatan yang sama bisa juga digunakan untuk masalah-masalah lain.

Strategi Pendorong Perilaku Kecanduan

Sering ketika orang menenggak alkohol atau merokok, dan sebagainya yang membikin kecanduan, mereka hanya berpikir tentang kesenangan semata tanpa memikirkan konsekuensi yang harus mereka tanggung di masa

mendatang.

Hanya mengasosiasikan tindakan-tindakan itu dengan kesenangan, itulah bagian dari strategi yang mendorong mereka untuk menjadi seorang pecandu. (Strategi-strategi pendorong ini adalah proses berpikir yang kita gunakan untuk mengembangkan perasaan yang mendorong kita pada perilaku

kecanduan tersebut.) Me-reframe konsekuensi-konsekuensinya bisa sangat efektif untuk kasus-kasus seperti ini.

Contoh: Kasus Kecanduan

Pada awal sesi klien saya menyebut bahwa alkohol mempengaruhi

kehidupannya dan pada kenyataannya ia benar-benar tak bisa lepas darinya— sesuatu yang tak pernah ia perkirakan pada mulanya. Ia hanya menyebut

mabuk, tanpa menyebut muntah-muntah.

Sebelum melakukan reframing, kami menggali beberapa trauma yang terjadi sepanjang pengalaman hidupnya. Sebagian penanganan di bawah ini berlangsung setelah kami menyingkirkan beberapa trauma itu.

Me- reframe Konsekuensi

Saya mulai sesi dengan membawa klien mengingat kembali bagaimana ia telah memotivasi dirinya untuk minum. Pertanyaan saya adalah:

“Aku ingin kau memikirkan apa pun yang kau ingin memikirkan dan mencoba dan menjadikan dirimu ingin minum.”

Klien saya tercenung beberapa saat: Oke, katanya.

“Apa yang kaupikirkan?”

“Aku berpikir sedang berada di kebun.”

Ia lantas merinci jawabannya.

“Ketika aku selesai mengerjakan urusan-urusan rumah dan berbelanja dan bekerja seharian, minum adalah hadiah untuk itu semua.”

Kami memulai EFT sebagai berikut:

Titik Karate: “Jadi meskipun aku ingin minum ketika aku memikirkan berada di kebun, itu adalah hadiah untukku, aku sepenuhnya menerima apa  pun perasaanku.”

Titik Karate: “Jadi meskipun minum adalah hadiah untuk bekerja dan bersih-bersih seharian, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”

Titik Karate: “Jadi meskipun aku ingin minum ketika aku berpikir

sedang berada di kebun, itu adalah hadiah bagiku, aku sepenuhnya menerima diriku.”

Ujung Alis: “Aku ingin minum, ketika aku berpikir sedang berada di kebun, itu hadiah bagiku.”

Samping Mata: “Aku ingin minum, ketika aku berpikir sedang berada di kebun, itu hadiah untuk seluruh pekerjaanku.”

Bawah Mata: “ Minum adalah hadiah.”

Bawah Hidung: “Ya, minum dan muntah-muntah adalah hadiah.”

“Ya,” jawab klien.

“Yap, minum dan muntah-muntah adalah hadiah untukku.”

Selangka: “Ya, minum dan muntah-muntah adalah hadiah untuk kerjaku seharian.”

Sebagaimana yang sering terjadi pada reframing, bahasa tubuh klien berubah secara dramatis ketika reframing disodorkan. Pada saat itu kami berhenti menotok.

Menguji Hasil

Menguji hasil adalah bagian penting dari terapi. Untuk menguji kasus ini saya mengajukan pertanyaan:

“Kapan kau berpikir mengenai minum sebagai hadiah, kapan itu terjadi?”

Wajahnya merengut dan ia mengatakan:

“Aku baru saja melihat dalam benakku kejadian di kebun dan aku melihat diriku sendiri muntah-muntah.”

Ini reaksi yang khas. Strategi motivasionalnya semula adalah hanya melihat dirinya di kebun, menikmati pengalaman menyenangkan di sana. Sekarang ia melihat sebuah film yang melibatkan konsekuensi tindakan minum alkohol yang ia lakukan, muntah-muntah. Tidak ada lagi perasaan menyenangkan berkaitan dengan minum di kebun yang ada dalam pikirannya.

Ketika saya menanyakan apa yang terpikir olehnya ketika ia berada di kebun, ia menjawab bahwa ia melihat dirinya sendiri “sedang berkebun dan membaca.” Minum tidak lagi ada di dalam benaknya.

Titik-Titik Penting dalam Reframing

Perubahan cara pandang dimulai dengan membuat pernyataan simpel tentang masalah klien:

“Meskipun minum adalah hadiah untuk pekerjaan dan bersih-bersih rumah yang saya lakukan seharian....”

Ini membuat saya di pihak klien, menerima kenyataan sebagaimana yang ia lihat. Anda bisa membangun kedekatan dengan cara seperti itu.

Membangun dan memelihara kedekatan merupakan bagian penting dari terapi dan juga faktor penting bagi keberhasilan terapetik. Pada awal-awal sesi

penotokan, saya terus menempatkan diri pada cara pandang klien. Anda akan lebih mudah melakukan reframing ketika anda bisa memahami dan memasuki cara pandang klien.

Ketika anda me-reframe konsekuensi, ia berhasil dengan cara yang

sepele. Tak ada ceramah, tak ada upaya untuk membicarakan masalah, hanya menambahkan kata “muntah-muntah” ke dalam frase pengingat.

Dengan menanyakan: “ Apakah benar kau muntah-muntah?”, saya memangkas kemungkinan bahwa apa yang saya sampaikan berbenturan dengan cara pandang klien dan itu juga membantu saya mempertahankan

kedekatan dengannya. Dan itu juga mendorong klien berpikir tentang muntah-muntah.

Orang-orang yang kecanduan alkohol dan rokok sering mendatangi terapis dan menyampaikan efek zat-zat adiktif itu dalam diri mereka. Tetapi mereka tetap minum dan merokok. Alasan untuk itu adalah, paling tidak

sebagian, bahwa mereka hanya melihat kesenangan dan perasaan nyaman dan tidak melihat konsekuensi perilaku kecanduan mereka.

Reframing bekerja sempurna ketika apa yang disodorkan itu tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh mereka tetapi terjadi spontan pada saat itu.

Bagaimanapun reframing sungguh menyenangkan. Saya berharap anda bisa menikmati reframing sebagaimana saya menikmatinya.

Lebih Lanjut tentang EFT &

Dalam dokumen 4. Tapping Reframing (Halaman 70-76)

Dokumen terkait