• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Temuan Penelitian

2. Religiusitas (keberagaman) Anak

Untuk mengetahui bagaimana religiusitas (keberagaman) anak

dari wanita karier, maka peneliti langsung melakukan wawancara

dengan anak yang bersangkutan:

a.Memiliki keyakinan /akidah terhadap rukun iman.

Dari wawancara yang telah dilakukan penulis pada anak

wanita karier di Desa Medayu, berikut ini adalah hasil

wawancaranya:

“Allah yang harus disembah. Panutan saya Nabi

Muhammad. Al Qur’an kitab suci saya. Percaya, kata bu

cahaya. Ada banyak, yang wajib diketahui ada 10. Pada hari kiamat nanti bumi akan hancur, dan semua yang manusia akan mati”. (Ananda AX/Senin/17-07-2017). “Yang saya sembah Allah. Nabi Muhammad rasul saya. Kitab Al Qur’an. Percaya, malaikat itu ada. Ada berapa

ya, lupa. Percaya, hari kiamat itu nanti matahari, bulan dan bintang akan berjatuhan, gunung-gunung meletus, dan

semua manusia dan hewan nanti akan mati”. (Ananda AJ/Minggu/16-07-2017).

Lebih lengkapnya, berikut ini adalah hasil wawancara dengan

ananda FP, NY, DP dan AN berikut ini:

Ananda FP mengungkapkan:

“Yang harus disembah Allah. Ya nabinya Nabi

Muhammad SAW. Al Qur’an kitab sucinya. Percaya,

malaikat juga mahluk ciptaan Allah yang baik. Ada sepuluh kayaknya. Percaya, nanti bumi ini akan hancur kata bu guru, kiamat itu itu pasti terjadi, tapi kapannya tidak ada yang tahu, Pada hari itu alam semesta rusak beserta isinya,

termasuk manusia dan hewan akan mati”. (Ananda FP/ Minggu/16-07-2017).

Hal senada juga diungkapkan ananda NY:

“Allah yang saya sembah. Nabi Muhammad SAW panutannya. Kitab al Qur’an. Iya, kemanapun kita pergi

selalu diikuti oleh malaikat. Yang wajib kita ketahui ada sepuluh. Percaya, tapi kapan terjadinya tidak ada yang tahu. Hari kiamat itu nanti matahari, bulan dan bintang akan berjatuhan, gunung-gunung meletus, dan semua

manusia dan hewan nanti akan mati. Percaya,

takdir/ketetapan itu milik Allah”. (Ananda

NY/Kamis/20/07/2017).

Ananda DP mengungkapkan:

“Allah yang menciptakan alam beserta isinya. Nabi Muhammad. Al Qur’an. Iya, percaya, sepuluh apa sebelas

ya lupa. Sangat percaya, karena kiamat itu janji Allah. Pada hari kiamat nanti semua manusia akan mati, gunung-gunung melestus, semua makluk hidup mati termasuk manusia juga, bintang-bintang berjatuhan, lautnya meluap

kurang lebih seperti itu mbak. Insyaallah, percaya mbak.

Karena itu merupakan bagian dari rukun iman”. (Ananda DP/Rabu/19-07-2017).

Ananda AN juga mengungkapkan:

“Tuhan yang saya sembah Allah SWT. Nabi panutan saya Rasulullah SAW. Kitab Al Qur’annul karim, malaikat itu

makluk ciptaan Allah yang ciptakan dari cahaya, yang tidak pernah ingar kepada Allah. Yang wajib diketahui ada sepuluh malaikat. Semua yang ada dilangit dan dibumi akan rusak pada hari kiyamat itu. Terus ada juga Dajjal yang akan mengajak manusia pada kesesatan, Percaya, bahkan kita wajib mempercayainya sebagai orang Islam adanya takdir Allah”. (Ananda AN/Selasa/18-07-2017) b. Mengerjakan kegiatan ibadah yang diajarkan oleh agama

Ketika peneliti mengajukan pertanyaan tentang kegiatan

ibadah, berikut ini pernyataan beberapa responden:

“Shalatnya kadang masih bolong-bolong, bisanya shalat subuhnya yang masih bolong. Kata bu guru setelah selesai

shalat harus berdoa, mendoakan kedua orang tua”. (Ananda AX/Senin/17-07-2017).

“Kadang masih bolong-bolong. Biasanya shalatnya hanya

Dzuhur pas disekolah, Maghrib dan Isya’ di masjid saja, lainnya tidak”. Setelah selesai shalat kadang berdoa-kadang tidak. (Ananda AJ/Minggu/16-07-2017).

Insyaallah mengerjakan shalat terus, jika tidak shalat dimarahin ibu dan bapak. Selain itu juga dibenci Allah. Berdoa, doa untuk kedua orang tua, doa sapu jagat dan berdoa semoga sekolahnya diberi kemudahan. Pernah, sedekah makanan kepada tetangga. Soalnya kata ibu sedekah itu tidak harus uang, tapi makanan, tenaga juga bisa. Pernah, puasanya saya sudah full. Kemarin satu bulan penuh saya puasa ndino, tidak ada yang bolong sama sekali”. (Ananda AN/Selasa/18-07-2017).

“Shalat, biasanya ketika sudah waktunya shalat ibu dan

bapak mengingatkan untuk shalat, meskipun shalatnya kadang telah-telat. Kadang berdoa kadang tidak, jika tidak buru-buru berdoa, tapi jika buru-buru ya tidak berdoa.

Sudah, kadang pas disekolah diberikan untuk PMI mbak, meskipun hanya 2000. Allhamdulillah sudah, Puasanya penuh terus, dari pagi sampai sore. Kemarin pas mau ujian nasional juga puasa tiap hari senin dan kamis”. (Ananda NY/Kamis/20/07/2017).

c. Memiliki perilaku yang sesuai dengan ajaran agama

Dari hasil wawancara penulis dengan responden tentang

perilaku yang sesuai dengan ajaran agamanya, dapat diperoleh

beberapa hasil wawancara yaitu:

Suka, tapi lebih sukanya berkelompok dengan teman yang pandai, jadi tugasnya cepat selesai. Suka, karena kasihan mereka jika tidak kita bantu padahal kita puya uang atau

tenaga yang akan kita sumbangkan”. (Ananda AJ/Minggu/16-07-2017)

“Suka, kadang membantu menyapu halaman. Suka

mengerjakan tugas kelompok, soalnya nanti akan cepat selesai tugasnya. Iya soalnya kasihan jika tidak kita bantu, suatu saat kita tidak akan dibantu teman ketika kita tidak mau membantu teman. Ea dibantu jika kita tau masalah yang sebenarnya, tapi jika saya tidak tahu mending diam

saja, dari pada nanti saya kena juga”. (Ananda FP/ Minggu/16-07-2017).

“Suka, Biasanya membantu menyelesaikan pekerjaan

rumah jika pas tidak ada tugas sekolah, dan ibu belum

pulang kerja. Suka berkelommpok, soalnya jika

berkelompok tugasnya akan cepat selesai. Suka membantu teman, saya bantu semampu saya, soalnya kasihan jika kita tidak membantunya. Membela teman ketika teman itu

teman kita sendiri dan di tuduh bersalah”. (Ananda DP/Rabu/19-07-2017).

d. Mengetahui dan memahami hal-hal yang pokok mengenai dasar-dasar keyakinan ajarannya.

Setelah melakukan wawancara, peneliti memperoleh

Disekolah ikut shalat Dhuha berjamaah, kalau sore ngaji di TPQ, kalau dirumah shalat sendiri. Sudah bisa membaca

Al Qur’an tapi belum lancar. Isinya tentang perintah shalat

shalat mbak, bahwa shalat itu tiangnya agama”. (Ananda AX/Senin/17-07-2017).

“Dirumah ikut pengajian rutinan setiap malam minggu dan

hari hari kamis siang di masjid bersama ibu. Sore ngaji di TPQ. Kadang juga ikut pengajian didesa lain jika ada.

Membaca Al Qur’an alhamdulillah sudah lancar sedikit-sedikit. Kadang membaca artinya sedikit-sedikit tapi belum paham saya, yang pasti intinya tentang perintah dan laranggan Allah salah satunya perintah puasa, dalam Surat Al Baqarah ayat 128, soalnya disekolah juga dipelajari

itu”. (Ananda AN/Selasa/18-07-2017).

“Jika puasa ikut Tadarrusan dimasjid, kalau disekolah ikut

shalah Dhuha dan Dzuhur berjamaah dimasjid, Habis

maghrib ngaji di masjid dan shalat maghrib dan Isya’ dimasjid. Sudah bisa membaca Al Qur’an, tapi masih diajarain dan belum lancar. Al Qur’an berisi cerita nabi

-nabi”. (Ananda AJ/Minggu/16-07-2017).

“Ikut yasinan kadang-kadang, shalat berjama’ah dimasjid jika maghrib. Sudah bisa membaca Al Qur’an, meskipun

masih salah-salah kadang. Al Qur’an itu kitab Allah untuk umat Islam yang berisi perintah dan larangan Allah. (Ananda DP/Rabu/19-07-2017).

e. Merasakan pengalaman unik dan spektakuler yang merupakan keajaiban yang datang dari Allah SWT.

Berikut ini adalah beberapa pengalaman yang dialami

responden, seperti yang diungkapkan ananda NY:

“Pernah, ketika dulu saya memberi uang pada seorang

pengemis yang sudah tua, saya merasa kasihan, dan setelah memberikan uang itu saya merasa senang karena saya lebih mampu dari mereka, menjadi lebih bersyukur dibanding kemarin, karena kita lebih berutung dibanding

teman-teman kita yang lain”. (Ananda

Ananda AJ juga mengungkapkan:

Pernah saat saya melakukan shalat Tahajud dan menagis setelah shalat saat mau ujian, saya merasakan hati saya bergetar dan tenang sekali hati saya, menjadikan lebih

dekat dengan Allah”. (Ananda AJ/Minggu/16-07-2017) Ananda AN juga menceritakan pengalamannya:

“Pengalamannya banyak, salah satunya ketika sehabis

shalat hatinya menjadi tenang, jika tidak shalat ada perasaan bersalah gitu, menjadikan kita selalu ingat kepada Allah setiap saat, saat kita melupakannnya, akan

menjadi ada yang bersalah dihati kita”. (Ananda AN/Selasa/18-07-2017).