BAB IV HASIL PENELITIAN
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
4.3.6 Reporting (Pelaporan)
Reporting merupakan pimpinan yang bertanggung jawab harus selalu
mengetahui apa yang sedang dilakukan bawahannya melalui catatan, penelitian
maupun inspeksi. Pelaporan juga merupakan manajemen yang berupa
penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tulisan sehingga dalam
menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang
yang memberi laporan. Fungsi manajemen selanjutnya yaitu mengenai pelaporan
yang telah disampaikan oleh I1.1 sebagai berikut:
“Pelaporan yang ada dilakukan oleh juru pelihara situs batu goong dan komplek makam Syekh Mansyur. Juru pelihara ini melaporkan setiap bulannya kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang serta kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang. Dalam pelaporan tersebut terdapat catatan mengenai jumlah pengunjung yang datang ke situs batu goong dan komplek makam Syekh Mansyur, selain jumlah pengunjung dalam catatan tersebut ada catatan mengenai perkembangan serta mengenai kerusakan-kerusakan yang ada di situs tersebut.” (wawancara dengan
Kepala Bidang Kebudayaan, hari Selasa, 24 Juni 2014 pukul 11:43 WIB di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pelaporan tersebut
dilakukan oleh juru pelihara setiap bulannya kepada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Pandeglang dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
Serang untuk juru pelihara situs batu goong. Dalam pelaporan tersebut terdapat
catatan mengenai jumlah pengunjung, perkembangan pengunjung yang dialami
serta masalah kerusakan yang ada di situs batu goong dan komplek makam Syekh
Mansyur.
Pelaporan ini bertujuan agar segala hal yang terjadi di lapangan atau yang
terjadi di situs batu goong dan komplek makam Syekh Mansyur dapat diketahui
oleh pihak dinas terkait. Selain dapat diketahui oleh pihak terkait, pelaporan ini
juga bertujuan agar mengetahui tugas dan fungsi dari setiap pekerjaannya
masing-masing dan mengetahui perkembangan yang terjadi di situs batu goong dan
komplek makam Syekh Mansyur.
a. Laporan bulanan
Dalam pengelolaan hal tepenting lainnya yaitu terdapat pada proses
pelaporannya. Pelaporan yang dilakukan setiap satu bulan sekali ini merupakan
catatan, penelitian maupun inspeksi tiap bulannya yang diberikan kepada
pimpinan. Seperti yang telah disampaikan oleh I1.1 sebagai berikut:
“Ada, oleh karenanya juru pelihara itu melaporkan kepada kita khususnya di bidang kebudayaan sebulan sekali. Bagaimana keadaan keamanannya, bagaimana pengunjung, bagaimana partisipasi masyarakat terhadap benda cagar budaya.” (wawancara dengan
Kepala Bidang Kebudayaan, hari Selasa, 24 Juni 2014 pukul 11:43 WIB di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang)
Dari hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa juru pelihara
situs batu goong dan komplek makam Syekh Mansyur selalu melaporkan kepada
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang secara rutin yaitu
sebulan sekali. Mereka melaporkan mengenai keadaan, keamanan, pengunjung
yang datang, partisipasi masyarakat terhadap benda cagar budaya dan juga
melaporkan kerusakan ataupun keperluan bantuan yang dibutuhkan.
Hal serupa juga dipaparkan oleh I1.2 sebagai berikut:
“Biasanya juru pelihara datang langsung ke kantor namun terkadang kita yang datang langsung kesana. Tapi biasanya juru pelihara member tahu melalui telepon. Kita juga setiap bulan Januari sampai Maret monitoring ke lokasi langsung.” (wawancara dengan Kasi Muskala dan Jarahnitra, hari Selasa, 24 Juni 2014 pukul 12.03 WIB di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang) Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa juru pelihara
tersebut telah memberikan laporan tersebut secara lisan maupun tulisan melalui
telepon. Namun pihak dinas juga melakukan pengawasan setiap bulan Januari
sampai Maret.
Dari kedua hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa laporan
bulanan yang diserahkan oleh juru pelihara kepada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Pandeglang ini berjalan dengan baik. Antara pihak juru
pelihara dan dinas saling bekerja sama dengan baik dan melaporkan setiap
kegiatannya selama merawat situs cagar budaya. Pelaporan tersebut diberikan
secara langsung ke kantor dinas. Laporan tersebut berupa kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan di situs tersebut. Selain kegiatan juga laporan tersebut berisi
mengenai jumlah pengunjung dan juga tentang kerusakan-kerusakan yang dialami
oleh situs cagar budaya.
Selanjutnya mengenai pelaporan yang dilakukan oleh juru pelihara situs
batu goong kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang I1.3 sebagai
berikut:
“Betul, juru pelihara situs batu goong selalu melaporkan kegiatan apa saja yang ada disana. Selain kegiatan juga juru pelihara melaporkan jumlah pengunjung yang datang kesana, pengunjung itu bisa dari anak sekolah SD-SMA, mahasiswa, peneliti ataupun dari dinas. Bukan cuma pengunjung yang dilaporkan oleh juru pelihara, tapi kerusakan-kerusakan yang ada disana juga dilaporkan setiap bulan ke kami.” (wawancara dengan Kasi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan, hari Rabu, 27 Agustus 2014 pukul 15:55 WIB di Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang) Dari hasil wawancara di atas bahwa laporan bulanan yang dilakukan oleh
juru pelihara situs batu goong ini selalu diberikan setiap bulannya. Laporan
kegiatan yang diserahkan kepada pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
Serang sama seperti laporan bulanan yang diserahkan kepada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang. Laporan tersebut berisi mengenai
pengunjung yang datang baik dari anak SD (Sekolah Dasar) sampai ke anak
Sekolah Menengah Atas (SMA), para mahasiswa, peneliti dan juga dari dinas
yang berkunjung ke situs tersebut.
Selanjutnya yaitu pola pelaporan yang telah dipaparkan oleh I1.1 sebagai
singkat itu berisi sekian jumlah pengunjungnya dan juga keadaan cagar budayanya.” (wawancara dengan Kepala Bidang Kebudayaan, hari Selasa, 24 Juni 2014 pukul 11:43 WIB di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Pandeglang)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pola pelaporan
yang dilakukan oleh juru pelihara ini yaitu dengan cara melaporkan secara tulisan
dan juga bisa berupa pesan singkat. Laporan tersebut berisi tentang keadaan situs
cagar budaya dan juga jumlah pengunjung yang datang ke situs cagar budaya
tersebut.
Hal serupa juga telah dipaparkan oleh I1.3 sebagai berikut:
“Pola pelaporan juru pelihara yang mereka serahkan ke kita itu berupa catatan yang didalamnya ada jumlah pengunjung. Selain itu pula jika mereka melaporkan adanya kerusakan, maka secara detail mereka melaporkan kepada kita, biasanya di foto terlebih dahulu bagian mana saja yang rusak setelah itu baru kita survei.” (wawancara dengan Kasi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan, hari Rabu, 27 Agustus 2014 pukul 15:55 WIB di Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pola pelaporan
yang dilakukan oleh juru pelihara situs batu goong ini kepada Balai Pelestarian
Cagar Budaya (BPCB) Serang sama seperti kepada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Pandeglang. Mereka menyerahkan berupa catatan yang
berisikan jumlah pengunjung, adanya kerusakan yang tercantum secara detail dan
mereka foto apa saja yang rusak yang kemudian pihak Balai Pelestarian Cagar
Dari kedua hasil wawancara di atas, maka pola pelaporan yang dilakukan
oleh juru pelihara ini berupa catatan-catatan kegiatan dan jumlah pengunjung
yang datang tiap bulannya ke situs cagar budaya tersebut. Juru pelihara ini
biasanya melaporkan lewat pesan singkat dan telepon. Selain jumlah pengunjung,
juru pelihara juga melaporkan keadaan situs cagar budaya dan juga kerusakan
yang terjadi di lokasi cagar budaya. Sehingga nantinya pihak dinas atau pun Balai
Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) akan memantau ke lokasi yang didapat ada
kerusakan tersebut.
Selain itu pula pemaparan lainnya dijelaskan oleh I2.1 sebagai berikut: “Untuk laporan tiap bulannya kita memberikan ke dinas bisa lewat pesan singkat atau telepon dan juga jika ada waktu kita laporan langsung ke kantor.” (wawancara dengan Juru Pelihara, hari Sabtu, 5 Juli 2014 pukul 10.45 WIB di
sekitaran situs batu goong)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pola pelaporan
yang diberikan juru pelihara situs batu goong ini dengan melaporkan lewat pesan
singkat ataupun telepon, bahkan jika ada waktu luang juru pelihara akan
melaporkan secara langsung ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Pandeglang dan juga Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang.
Hal serupa juga dipaparkan oleh I2.2 sebagai berikut: “Pola pelaporannya kita memberi tahu lewat pesan singkat saja, kita member tahu jumlah pengunjung
Pelihara, hari Sabtu, 5 Juli 2014 pukul 12.10 WIB di komplek maka Syekh
Mansyur)
Dari hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa pola
pelaporan ini bisa lewat pesan singkat atau telepon tetapi tetap sesuai dengan
aturan yaitu dengan melaporkan jumlah pengunjung yang datang ke komplek
makam Syekh Mansyur.
Dari kedua hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulkan dan
diketahui bahwa pola pelaporan yang juru pelihara pakai itu dengan cara
melaporkan lewat pesan singkat dan juga telepon. Mereka melaporkan tentang
kegiatan yang ada di situs cagar budaya, jumlah pengunjung dan juga melaporkan
kerusakan-kerusakan yang ada di situs tersebut.