• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Non penerima PEMP

4.6.3 Responden Pengumpul

A. Penerima PEMP

Responden pengumpul berjumlah 12 orang, semuanya adalah laki-laki. Di mana, sebanyak 3 orang adalah responden pengumpul di tahun 2005 dan 3 orang pula di tahun 2007 berdomisili di Kelurahan Siwalima dan Galaydubu, sedangkan untuk tahun 2008 sebanyak 6 orang berdomisili di Desa Ponom dan Desa Kwarbola. Dari sisi tingkat pendidikan, berjumlah 2 orang tamatan SD, 10 orang tidak bersekolah.

B Non penerima PEMP

Untuk responden non penerima PEMP usaha pengumpul hasil perikanan dan kelautan, sebanyak 6 orang masing-masing perwakilan 2 orang dari tahun menerima PEMP berdomisili di Kelurahan Siwalima dan kelurahan Galaydubu, yang merupakan penduduk asli kota Dobo. Tamatan SD hanya 2 orang dan 4 orang lainnya tidak menyelesaikan tingkatan SD.

5.1 Besaran Dampak dari Program PEMP terhadap Kesejahteraan

Masyarakat Penerima Manfaat

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) merupakan salah satu model pemberdayaan masyarakat yang dikucurkan sebagai program prioritas Departemen Kelautan dan Perikanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan penguatan kelembagaan sosial ekonomi dengan mendayagunakan sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan, dan lebih lanjut telah diketahui sasaran PEMP adalah masyarakat pesisir yang memiliki mata pencaharian atau berusaha dengan memanfaatkan potensi pesisir seperti nelayan, pembudidaya ikan, pedagang ikan, pengelolah ikan dan usaha jasa/kegiatan yang berkaitan dengan perikanan dan kelautan, yang kurang berdaya dalam peningkatan/penguatan usahanya.

Untuk Kabupaten Kepulauan Aru kegiatan pendanaan program PEMP lebih dispesifikasi untuk usaha penangkap, pengumpul dan pedagang hasil perikanan. Penelitian ini akan membuktikan ada tidaknya perbedaan pendapatan, hasil produksi/volume penjualan dan tenaga kerja yang merupakan parameter dari indikator ekonomi tahun 2005, tahun 2007 dan tahun 2008, tentunya akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat penerima manfaat sebelum dan sesudah menerima PEMP. Diketahui lebih lanjut untuk keseluruhan pendapatan responden baik usaha penangkapan, pedagang dan pengumpul memiliki nilai sebelum mendapatkan PEMP setelah dikurangi biaya operasional itu dikali dengan inflasi sebesar 1.66 atau telah dikonversi kedalam nilai tahun yang sama dengan sesudah PEMP.

A. Usaha Nelayan Tangkap

Besaran dampak untuk indikator ekonomi dari program ini terhadap tingkat kesejahteraan nelayan khususnya Masyarakat Penerima Manfaat (MPM)/Kelompok Masyarakat Penerima (KMP) sejak tahun 2005 untuk usaha nelayan tangkap di Kabupaten Kepulauan Aru khususnya Kecamatan Pulau-pulau

Aru tepatnya Kelurahan Siwalima, Kelurahan Galaydubu, serta Desa Ponom dan Desa Kwarbola untuk Kecamatan Aru Tengah, terlihat ada perbedaan. Hal ini dapat terbaca dalam Tabel 20.

Tabel 20 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Nelayan Tangkap Tahun 2005 No Indikator ekonomi Perbedaan Rata-rata thitung ttabel Nilai P

1 2 3

Produksi (Kg)

Tenaga kerja (% org) Pendapatan (Rp) 15.000 2.250 126550 11.25 9.00 *) 5.95 *) 2.3 *) 2.3 2.3 0.001 0.003 0.009

Keterangan : (*) perbedaan sebelum dan sesudah, nyata pada selang kepercayaan 95%

Pada jumlah tangkapan atau hasil produksi dalam hal ini udang penaeid dari nelayan tangkap dapat diketahui bahwa thitung > ttabel sehingga tolak H0 artinya ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah menerima PEMP untuk tahun 2005 dengan selang kepercayaan 95%, ini dikarenakan bantuan yang diberikan berupa jaring udang dan mesin motor sangat membantu aktifitas penangkapan sebelum PEMP, di mana nelayan tangkap hanya menggunakan alat angkut tardisional berupa perahu dan jaring udang seadanya. Sedangkan untuk tenaga kerja sebelum PEMP usaha nelayan tangkap hanya mempekerjakan anggota keluarga saja bahkan banyak yang melakukan aktifitas penangkapan seorang diri dengan motifasi hasil yang diperoleh dicukupkan untuk konsumsi keluarga semata. Hal ini dapat dibuktikan dari adanya peningkatan tenaga kerja setelah mendapat bantuan PEMP sebesar 2.250 dan diketahui pula thitung > ttabel sehingga tolak H0 artinya ada perbedaan sebelum dan sesudah menerima PEMP. Sedangkan untuk tingkat pendapatan dari penerima manfaat usaha yang sama berbeda nyata, dengan perbedaan nilai tengahnya sebelum dan sesudahnya

Tahun 2007 bantuan PEMP diberikan kepada Kelompok Masyarakat Penerima (KMP) yang lain artinya bukan keberlanjutan dari KMP tahun 2005 tetapi masih pada lokasi peneltian yang sama atau kelurahan yang sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat nelayan tangkap pada tahun 2007 Sama sebesar Rp. 126.550/bulan/orang. Dari data tersebut dapat dijelaskan ternyata dengan adanya bantuan PEMP maka terjadi peningkatan hasil produksi, tenaga kerja dan pendapatan dimana ketiganya mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan.

halnya dengan responden nelayan tangkap pada tahun 2005, mengalami peningkatan jumlah tangkapan, tenaga kerja dan pendapatan setelah mendaptkan bantuan PEMP. Kondisi ini dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Nelayan Tangkap Tahun 2007 No Indikator ekonomi Perbedaan Rata-rata thitung ttabel Nilai P

1 2 3

Produksi (Kg)

Tenaga kerja (% org) Pendapatan (Rp) 26.000 2.500 384785 11.44 3.87 *) 7.20 *) 2.3 *) 2.3 2.3 0.001 0.030 0.006

Keterangan : (*) perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95%

Berdasarkan tabel diatas jumlah tangkapan/hasil produksi sesudah menerima PEMP mengalami peningkatan dengan rata-rata perbedaan pada selang kepercayaan 95% sebesar 26.000. Hasil uji statistik menunjukan bahwa thitung > ttabel maka tolak H0 artinya ada perbedaan nyata hasil tangkapan KMP. Untuk tenaga kerja sebelum dan sesudahnya memiliki perbedaan pula, hal ini dikarenakan adanya penambahan tenaga kerja yang signifikan sesudah mendapat bantuan PEMP sehingga dirasakan sangat membantu peningkatan tenaga kerja sebelum dan sesudahnya, perbedaan yang semakin nyata ini dibuktikan dengan thitung > ttabel

Usaha KMP setelah mendapat PEMP tahun mengalami peningkatan hasil produksi, tenaga kerja dan juga pendapatan sehingga hasil yang ditunjukan pada uji statistik, KMP semakin menunjukan perbedaan yang positif hal ini sejalan dengan teori Glasson (1990) Teori ini menyatakan bahwa suatu kegiatan akan dapat memacu timbulnya kegiatan lain dimana adanya subsidi pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Tetapi teori ini juga menekankan secara negatif kegiatan tersebut memacu timbulnya aktivitas lain seperti over eksploitasi sumberdaya perikanan. Sejauh ini usaha perikanan dan kelautan yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru belum

pada selang kepercayaan 95% berarti sebelum dan sesudah PEMP memiliki perbedaan nyata. Selanjutnya diketahui tingkat pendapatan juga berbeda nyata, karena pada taraf nyata α 5% untuk kasus ini p-value ≤ α (5%) maka

mengarah kearah over eksploitasi. Tabel 22 akan menunjukan kondisi KMP untuk usaha nelayan tangkap tahun 2008.

Tabel 22 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Nelayan Tangkap Tahun 2008 No Indikator ekonomi Perbedaan Rata-rata Thitung ttabel Nilai P

1 2 3

Produksi (Kg)

Tenaga kerja (% org) Pendapatan (Rp) 30.750 2.600 746245 8.78 13.17 *) 9.42 *) 1.7 *) 1.7 1.7 0.000 0.000 0.000

Keterangan : (*) perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95%

Pada jumlah tangkapan atau hasil produksi dari nelayan tangkap diketahui bahwa perbedaaan sebelum dan sesudah PEMP itu nyata terlihat dari nilai t8.78 > ttabel sehingga tolak H0 artinya ada perbedaan sebelum dan sesudah menerima PEMP sebesar 30.75 kg/bulan/orang. Bantuan yang diberikan pun berupa jaring udang dan motor laut. Demikian pula dengan tenaga kerja mengalami rata-rata peningkatan sebesar 2.6, yang mana diketahui dari tabel diatas t13.17> ttabel sehingga tolak H0 artinya keberadaan program PEMP berbeda nyata. Tingkat pendapatan dari penerima manfaat profesi nelayan tangkap juga berbeda nyata. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji statistik yang menunjukkan bahwa pada selang kepercayaan 95%, t9.42 > t1.729 tolak H0 dengan perbedaan mean sebesar Rp. 746.245/bulan/orang.

B. Usaha Pedagang Udang

Bantuan PEMP untuk usaha pedagang udang di Kabupaten Kepulauan Aru sejak tahun 2005, 2007 dan tahun 2008 berupa modal uang, sehingga ada KMP yang berhasil ada pula yang tidak. Hal ini diakibatkan anggaran yang diberikan tidak sepenuhnya untuk modal usaha tapi lebih pada pemenuhan kebutuhan yang lain, seperti pembiayaan pendidikan anak, makan minum dan kebutuhan sehari-

harinya dari modal tersebut. Tabel dibawah ini akan menunjukan uji beda nyata untuk usaha pedagang udang khusus tahun 2005.

Tabel 23 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Pedagang Udang Tahun 2005 No Indikator ekonomi Rata-rata

Perbedaan Thitung ttabel

Nilai P 1 2 3 Volume Penjualan (Kg) Tenaga kerja (% org) Pendapatan (Rp) 33.25000 1.50000 529475 8.66 5.19 *) 3.84 *) 2.3 *) 2.3 2.3 0.003 0.014 0.031

Keterangan : (*) perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95%

Jumlah penjualan udang tahun 2005 untuk usaha pedagang udang sebelum mendapat bantuan PEMP dan sesudah mendapat bantuan memiliki perbedaan yang nyata terbukti dari nilai t8.66 > ttabel sehingga dapat dikatakan tolak H0 artinya berbeda nyata, dengan deltanya sebesar 33.25000kg/bulan/orang. Selain itu tenaga kerja pada usaha ini pun menunjukan ada perbedaan akibat pengaruh program PEMP. Untuk tingkat pendapatannya juga berbeda nyata sebelum dan sesudahnya PEMP. Hal ini dibuktikan dengan uji statistik yang menunjukkan bahwa pada selang kepercayaan 95%, thitung > ttabel sehingga tolak H0 artinya berbeda nyata. Untuk Tabel 24 dibawah ini akan menunjukan besaran dampak PEMP sebelum dan sesudah untuk tahun 2007, usaha pedagang udang.

Tabel 24 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Pedagang Udang Tahun 2007 No Indikator ekonomi Rata-rata

Perbedaan thitung ttabel Nilai P 1

2 3

Volume Penjualan (Kg) Tenaga kerja (% org) Pendapatan (Rp) 1525000 1.25000 237250 2.07 5.00 1.38 *) 2.3 2.3 2.3 0.130 0.015 0.261

Keterangan : (*) perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95%

Jumlah volume Penjualan tahun 2007 untuk usaha pedagang udang sebelum mendapat bantuan PEMP dan sesudah memiliki perbedaan sebesar 15.25kg/orang dengan tingkat kesalahan sebesar 13%. Hal ini disebabkan adanya responden yang tidak memiliki perbedaan sebelum dan sesudah PEMP (Lampiran 7). Sedangkan untuk tenaga kerjanya memiliki peningkatan dimana setelah mendapat bantuan PEMP tenaga kerja bertambah sebesar 1.25 dimana thitung >

ttabel sehingga tolak H0. Sedangkan untuk tingkat pendapatan terdapat tingkat kesalahan sebesar 26% dengan perbedaan sebelum dan sesudah PEMP sebesar Rp. 237.250,- ini terjadi karena ada responden pada tahun ini tidak mengelolah bantuan PEMP yang diberikan dengan maksimal atau bantuan PEMP yang diberikan tidak digunakan dengan semestinya (Lampiran 8). Tabel 25 dibawah ini menunjukan besaran dampak PEMP sebelum dan sesudah tahun 2008 untuk usaha pedagang udang.

Tabel 25 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Pedagang udang Tahun 2008 No Indikator ekonomi Perbedaan Rata-rata thitung ttabel Nilai P

1 2 3

Volume Penjualan (Kg) Tenaga kerja (% org) Pendapatan (Rp) 42.27273 2.09091 533536 5.48 9.89 *) 6.23 *) 1.8 *) 1.8 1.8 0.000 0.000 0.000

Keterangan : (*) perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95%

Jumlah volume Penjualan penaeid untuk tahun 2008 pada usaha pedagang sebelum mendapat bantuan PEMP dan sesudah mendapat bantuan memiliki perbedaan yang nyata dilihat dari nilai t5.48> ttabel maka tolak H0 artinya berbeda nyata, dengan perbedaannya sebesar 42.273kg/bulan/orang. Demikian pula dengan tenaga kerja sebelum menerima bantuan PEMP masyarakat lebih banyak melakukan usahanya seorang diri dan dibantu oleh anggota keluarga semata. Tapi setelah mendapat bantuan PEMP ada penambahan tenaga kerja yang nyata. Hal ini dapat dibuktikan juga dari adanya peningkatan tenaga kerja setelah mendapat bantuan PEMP, dimana thitung > ttabel sehingga tolak H0 artinya ada perbedaannya yang nyata. Untuk tingkat pendapatan dari penerima manfaat pun berbeda nyata. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji statistik yang menunjukkan bahwa pada selang kepercayaan 95%, t6.23 > t1.812 maka perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah PEMP berbeda nyata dengan rata-rata sebesar Rp. 533.536/bulan/orang.

C. Usaha Pengumpul

Usaha pengumpul dari tahun 2005, 2007 dan tahun 2008 menunjukkan keberhasilan dalam artian pendapatan, hasil produksi dan jumlah tenaga kerjanya sebelum mendapatkan bantuan dan sesudah, berbeda nyata atau dapat dikatakan perbedaannya signifikan. Pada usaha ini bantuan yang diberikan berupa coolbox

dan alat transportasi. Tabel 26 dibawah ini menunjukkan kondisi dari usaha pengumpul tahun 2005

Tabel 26 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Pengumpul Tahun 2005 No Indikator ekonomi Perbedaan Rata-rata thitung ttabel Nilai P

1 2 3

Produksi (Kg)

Tenaga kerja (% org) Pendapatan (Rp) 15.000 1.666 735000 5.96 5.00 *) 96.23 *) 2.2 *) 2.2 2.2 0.027 0.038 0.000

Keterangan : (*) perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95%

Produksi pada pengumpul tahun 2005 menunjukan berbeda nyata tahun sebelum menerima PEMP maupun sesudahnya hal ini dapat dilihat dari thitung > ttabel sehingga dikatakan tolak H0. Sedangkan parameter tenaga kerja menunjukan bahwa tahun sebelum dan sesudahnya juga menujukkan perbedaan nyata. begitupula dengan pendapatan, ini ditunjukan oleh uji t dimana t96.23 > ttabel sehingga dikatakan tolak H0. Dibawah ini mengenai kondisi usaha pengumpul tahun 2007 dapat terlihat pada Tabel 27.

Tabel 27 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Pengumpul Tahun 2007 No Indikator ekonomi Rata-rata Perbedaan thitung ttabel Nilai P

1 2 3

Produksi (Kg)

Tenaga kerja (% org) Pendapatan (Rp) 20.333 1.66667 700000 4.87 5.00 *) 4.58 *) 2.2 *) 2.2 2.2 0.40 0.038 0.044

Keterangan : (*) perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95%

Produksi pada pengumpul tahun 2007 menunjukkan berbeda nyata tahun sebelum menerima PEMP dan sesudahnya hal ini dapat dilihat dari nilai thitung sebesar 4.87 > 2.292 yang adalah ttabel sehingga tolak H0 dengan jumlah perbedaannya adalah 20.33kg/orang, sedangkan tenaga kerja yang dipekerjakan pada usaha pengumpul secara statistik menunjukkan thitung > ttabel maka tolak H0 artinya ada perbedaan. Selanjutnya untuk tingkat pendapatannya pun berbeda nyata terlihat dari 6.40 > 2.292 artinya tolak H0 dan berbeda nyata

jika thitung > ttabel dengan deltanya Rp.913,333/bulan/orang. Untuk tahun 2008 kondisi pengumpul dapat terlihat pada Tabel 28.

Tabel 28 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Pengumpul Tahun 2008 No Indikator ekonomi Perbedaan Rata-rata thitung ttabel Nilai P

1 2 3

Produksi (Kg)

Tenaga kerja (% org) Pendapatan (Rp) 25.16667 2.000 865833 3.29 7.75 *) 7.23 *) 2.0 *) 2.0 2.0 0.022 0.001 0.001

Keterangan : (*) perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95%

Produksi pada pengumpul tahun 2008 menunjukkan berbeda nyata tahun sebelum dan sesudah menerima PEMP yaitu sebesar 25.166kg/orang. Hal inipun dapat dibuktikan juga dengan dari nilai thitung (3.29) > ttabel (2.015) sehingga dikatakan berbeda nyata. Untuk tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat bantuan PEMP pun berbeda nyata dengan jumlah mean adalah 2%/orang. Begitupula dengan tingkat pendapatan, sebelum dan sesudahnya menunjukkan perbedaan yang nyata terbukti dari uji statistik yang menunjukan t7.23 > t2.015 Dari uji statistik untuk mengetahui besaran dampak sebelum dan sesudah bantuan PEMP, secara keseluruhan disimpulkan bahwa keberhasilan usaha pedagang dalam hal pendapatan dan volume penjualan menunjukkan tidak ada perbedaan dibandingkan usaha penangkapan dan pengumpul udang, hal ini dikarenakan bantuan yang diberikan untuk nelayan tangkap dan pengumpul berupa barang walaupun tidak dengan jumlah yang sama banyak. Sedangkan untuk pedagang, bantuan PEMP yang diberikan berupa modal usaha sejumlah uang dan banyaknya uang yang diberikan tergantung usulan calon penerima manfaat tersebut, sehingga ada terjadi penyimpangan-penyimpangan bantuan keuangan program PEMP untuk pedagang udang di Kabupaten Kepulauan Aru. sehingga tolak H0 artinya berbeda nyata.

Dibawah ini dapat dilihat perbandingan dari masing-masing usaha perikanan dan kelautan pertahun penerima bantuan PEMP di 4 lokasi penelitian yaitu Desa ponom, Desa Kwarbola, Keluarahan Siwa Lima dan Kelurahan Galydubu. Diketahui ternyata hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tiap tahun perbandingannya untuk pendapatan, hasil produksi maupun jumlah tenaga kerja ada yang stabil dan ada pula yang tidak stabil. Hal ini dikarenakan responden

yang memperoleh bantuan pada tahun 2005 berbeda dengan responden pada tahun 2007 dan tahun 2008. Sehingga karakteristik respondennya berupa tingkat pendidikan, jenis kelamin dan motifasi kerja turut mempengaruhi keberhasilan program PEMP di Kabupaten Kepulauan Aru.

A. Nelayan tangkap

Perbandingan hasil produksi tiap tahun penerima manfaat dari nelayan tangkap di Kabupaten Kepulauan Aru terlihat bahwa tahun 2005 jumlah hasil produksi sangat rendah dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya. Rata-rata jumlah hasil produksi sebesar 15kg di tahun 2005 sedangkan tahun 2007 sebesar 26kg dan di tahun 2008 jumlahnya mencapai 31kg/orang. Gambar 14 menunjukkan hasil boxplot dari peningkatan tiap tahun jumlah produksi nelayan tangkap.

Gambar 14 Magnitud hasil produksi pertahun penerima PEMP untuk usaha nelayan tangkap

Untuk tenaga kerja dengan tenaga kerja tahun 2005 rata-rata mempekerjakan 2 orang sedangkan tahun 2007 jumlah tenaga kerja meningkat karena rata-rata mempekerjakan 3 orang dan di tahun 2008 memiliki jumlah tenaga kerja yang sama dengan tahun 2007 yaitu 3 orang. Kondisi ini bisa dilihat

2005 2007 2008 10 20 30 40 50 60

tahun penerima PEMP

ha

sil

pro

du

pada hasil boxplot tenaga kerja di Gambar 15 tentang magnitud tenaga kerja pertahun penerima PEMP untuk usaha nelayan tangkap.

Gambar 15 Magnitud tenaga kerja pertahun penerima PEMP untuk usaha nelayan tangkap

Perbandingan tingkat pendapatan dari indikator ekonomi untuk usaha nelayan tangkap terlihat jelas pada Gambar 16, dimana tahun 2005 tingkat pendapatannya rata-rata Rp. 126,550,- (10%) jika dibandingkan pendapatan tahun 2007 sebesar Rp. 384,785,- (31%). Selanjutnya ditahun 2008 peningkatannya semakin pesat yaitu sebesar Rp. 746,245,- (59%) Hal ini dipengaruhi oleh adanya motifasi dan semangat kerja yang ditimbulkan, baik dari Tim Pendamping program PEMP di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kepulauan Aru maupun dari penerima bantuan tahun-tahun sebelumnya. Para nelayan tangkap tahun berjalan mempelajari pengalaman-pengalaman penerima manfaat tahun-tahun sebelumnya. Selain bantuan yang diberikan kepada nelayan tangkap berupa perlengkapan yang dibutuhkan menunjang mata pencaharian mereka.

Gambar 16 Magnitud pendapatan pertahun penerima PEMP untuk usaha nelayan tangkap 2008 2007 2005 4 3 2 1

tahun penerima PEMP

tena ga kerja 2005 2007 2008 0 500000 1000000 1500000

tahun penerima PEMP

pe

nd

ap

ata

B. Pedagang

Volume penjualan dari usaha pedagang hasil perikanan dan kelautan khususnya udang penaeid menunjukkan bahwa tahun 2007 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2005 dan tahun 2008 dimana rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 15kg, dibandingkan dengan jumlah volume penjualan tahun 2005 sebesar 33kg dan 42kg ditahun 2008. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17 Magnitud hasil volume penjualan pertahun penerima PEMP untuk usaha pedagang

Untuk parameter tenaga kerja menunjukkan bahwa rata-rata tahun 2005 dan tahun 2008 mempekerjakan 2 orang, sedangkan tahun 2007 rata-rata mempekerjakan 1 orang. Hal ini dikarenakan untuk hasil produksi dan pendapatan yang kecil turut mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan. Gambar 18 akan menunjukkan hasil boxplot dari tenaga kerja usaha pedagang.

Gambar 18 Magnitud tenaga kerja pertahun penerima PEMP untuk usaha pedagang

2005 2007 2008

1 2 3

tahun penerima PEMP

ten ag a k erj a 2008 2007 2005 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

tahun penerima PEMP

vo lum e p en jua lan

Untuk usaha pedagang udang penaeid terlihat jelas bahwa pada tahun 2007 memiliki tingkat pendapatan lebih kecil dibandingkan tahun 2005 dan tahun 2008 yang mencapai masing-masing 41% untuk tingkat pendapatannya dan 18% untuk pendapatan tahun 2007. Hal ini dikarenakan penyalahgunaan bantuan lebih banyak terjadi pada tahun 2007, walaupun tidak dipungkiri tahun 2005 dan tahun 2008 bagi masyarakat penerima bantuan PEMP pun tidak mengelolah bantuan PEMP dengan tepat dan benar, sehingga tingkat pendapatannyapun tidak secara maksimal tercapai. Adapun telah diuraikan sebelumnya bahwa bantuan yang diberikan berupa uang sebagai modal usaha mereka dalam berdagang sehingga peluang untuk penyalahgunaan bantuan mudah terjadi pada usaha perdagangan hasil perikanan dan kelautan di Kabupaten Kepulauan Aru. Gambar 19 akan menunjukkan perbandingan tingkat pendapatan yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat usaha berdagang.

Gambar 19 Magnitud pendapatan pertahun penerima PEMP untuk usaha pedagang

C. Pengumpul

Hasil produksi yang mempengaruhi tingkat pendapatan pada tahun 2008 sebesar 25kg sedangkan tahun 2007 hanya mencapai 20kg dan di tahun 2005 mencapai 15kg. Hal ini cukup dipengaruhi oleh bantuan yang diberikan berupa

coolbox dan alat transportasi sehingga dibandingkan dengan pedagang, usaha

pengumpul masih lebih baik dalam pencapaian hasil usahanya. Walau tidak sestabil nelayan tangkap dalam progres pencapaian tiap tahun penerima bantuan PEMP, hal ini turut dipengaruhi oleh jalur perekonomian yang lemah dan tidak adanya depot pemasarang hasil, sehingga kecenderungan pendapatan kurang

2008 2007 2005 1000000 500000 0

tahun penerima PEMP

pe

nd

ap

ata

stabil. Gambar 20 akan menunjukkan besaran hasil produksi pertahun penerima PEMP untuk usaha pengumpul.

Gambar 20 Magnitud hasil produksi pertahun penerima PEMP untuk usaha pengumpul

Sedangkan untuk tenaga kerja pada usaha pengumpul tahun 2005, tahun 2007, dan tahun 2008 memiliki tenaga kerja masing-masing 2 orang. Hal ini dapat dilihat pada hasil boxplot pada Gambar 21.

Gambar 21 Magnitud tenaga kerja pertahun penerima PEMP untuk usaha pengumpul 2005 2007 2008 10 20 30 40 50 60

tahun penerima PEMP

ha sil pr od uk si 2005 2007 2008 1 2 3

tahun penerima PEMP

ten

ag

a k

erj

Usaha pengumpul di 4 lokasi penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2008 ternyata memiliki keadaan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2005 dan tahun 2007. Hal ini terlihat jelas pada Gambar 22 dimana diketahui bahwa pendapatan tahun 2008 mencapai 40% atau sebesar Rp. 830,833,-, dibandingkan dengan tahun 2007, hanya mencapai 34% atau Rp. 700,000,- dan 32% untuk pencapaian pendapatan di tahun 2005 mencapai 26% atau sebesar Rp. 526, 667,-.

Gambar 22 Magnitud pendapatan pertahun penerima PEMP untuk usaha pengumpul