• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Pengembangan Sistem Informas

II. S TUDI L ITERATUR

A. Web Information Systems Development Methodology (WISDM)

Web Information Systems Development Methodology

(WISDM) pertama kali diperkenalkan oleh Vidgen [2]. pada tahun 2002. Vidgen [2] mengidentifikasi tiga area yang membedakan pengembangan sistem informasi berbasis web dengan pengembangan sistem informasi tradisional yaitu hubungan sistem yang erat dengan strategi bisnis, kebutuhan akan keahlian pemasaran untuk dapat mengetahui kebutuhan pengguna sebagai konsumen, dan perpaduan tahap-tahap yang ada pada pengembangan sistem informasi tradisional dengan desain grafis yang tepat. Dari ketiga area ini Vidgen [2] memodifikasi Multiview Framework menjadi

lima tahap berikut:

1. Organizationalanalysis

Analisa organisasi merepresentasikan nilai sebuah sistem. Oleh karena itu, Vickers di dalam Vidgen [2] menekankan pentingnya analisa organisasi ini sebagai sebuah strategi untuk membangun hubungan dengan stakeholder yang mencakup konsumen, pegawai, pemerintah, pemasok, buruh, organisasi, dan lain sebagainya.

2. Informationanalysis

Analisa informasi merepresentasikan spesifikasi kebutuhan sistem. Tahap ini merupakan bentuk formal dari informasi dan proses kebutuhan

Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Web Menggunakan Pendekatan Software Engineering Shelvy Arini, Wahyudianto

perusahaan. Informasi ini dapat berupa dokumen dengan notasi grafis atau berupa aplikasi perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah informasi berupa struktur dari permasalahan organisasi, karakteristik permasalahan, dan model proses permasalahan tersebut [9].

3. Workdesign

Tahap ini merepresentasikan tingkat kepuasan pengguna. Tingkat kepuasan pengguna yang akan diukur tidak hanya pengguna internal sistem saja, tetapi juga pengguna eksternal sistem yang mungkin akan menggunakan sistem informasi tersebut sebagai kegiatan sosial mereka. Untuk mengukur tingkat kepuasan ini, WISDM menggunakan instrument bernama WebQual [9].

4. Technicaldesign

Tahap ini merepresentasikan model dari perangkat lunak. Model formal perangkat lunak tersebut dibuat dalam bentuk struktur data dan harus dapat mendukung pembangunan sistem informasi. Banyak teknik yang dapat digunakan dalam tahap ini seperti menggunakan HTML dan XML sebagai notasi untuk mendefinisikan konten dan data dari sistem informasi [9].

5. HumanControlInterface (HCI)

Human Control Interface (HCI) merepresentasikan tampilan antar muka untuk pengguna. Hasil analisa yang telah didapat kemudian akan diterjemahkan menjadi sebuah desain tampilan sebuah sistem informasi. Tools seperti Dreamweaver dapat digunakan untuk tahap ini [9].

B. Object-Oriented Hypermedia Design Methodology (OOHDM)

Object-Oriented Hypermedia Design Methodology

(OOHDM) adalah pendekatan perangkat lunak yang berorientasi pada model aplikasi untuk membangun aplikasi

hypermedia yang besar. Konsep yang digunakan dalam

OOHDM adalah aplikasi web yang di dalamnya terdiri dari model konseptual, model navigasi, dan model interface,

dimana ketiga konsep ini dibangun dengan model berorientasi objek. Ketiga konsep ini dilakukan secara terpisah sehingga analis dan developer dapat berkonsentrasi dalam satu konsep pada satu waktu.Tujuan dari memisahkan setiap konsep adalah untuk mendapatkan desain yang lebih modular dan reusable [5]. Berikut mekanisme dari tiga konsep OOHDM:

1. Model konseptual (ConceptualModel)

Dalam model konseptual, model dari domain aplikasi dibuat dengan menggunakan prinsip-prinsip pemodelan berorientasi. Tujuan utama dari konsep ini adalah untuk mendapatkan gambaran desain sistem yang sebenarnya dengan seminimal mungkin melibatkan atribut-atribut pengguna dan proses. Output dari tahap ini adalah class dan relationship dari sistem dan sub-sistem. OOHDM tidak mengkhususkan teknik berorientasi objek yang digunakan dalam konsep ini. Teknik berorientasi

objek yang cukup dikenal seperti UML dan OMT dapat digunakan [5].

2. Desain navigasi (NavigationalDesign)

Dalam pendekatan pengembangan perangkat lunak OOHDM, sebuah aplikasi dilihat sebagai tampilan navigasi. Konsep ini merupakan kelebihan dari OOHDM, dimana navigasi pengguna dalam OOHDM tidak dipandang sebagai objek konseptual tetapi dipandang sebagai objek lain yang disebut node yang dibangun dari satu atau lebih objek konseptual. Sehingga untuk membangun aplikasi web yang dapat dikostumisasi hanya diperlukan penggunaan kembali model konseptual dan membangun node yang berbeda [5]. OOHDM tidak mengkhususkan prosedur yang khusus untuk konsep ini. Namun, metode yang disusun berdasarkan skenario spesifikasi pengguna yang dikemukakan oleh Schwabe [5] dapat digunakan. Metode tersebut terdiri dari langkah- langkah sebagai berikut:

a. Menentukan user profiles (jenis-jenis pengguna) dan tugas-tugasnya

b. Mengumpulkan skenario-skenario yang dapat terjadi.

c. Menganalisa skenario yang didapat dari langkah ke dua, kemudian membuat diagram yang sederhana yang menggambarkan alur navigasi yang telah dideskripsikan dalam skenario.

d. Menspesifikasikan navigasi ke dalam sebuah konteks yang mendukung proses-proses yang terjadi dalam skenario.

e. Membuat diagram konteks akhir. Metode ini perlu dilakukan berulang hingga didapat diagram konteks akhir yang benar-benar menggambarkan navigasi sistem secara keseluruhan.

3. Model interface (InterfaceModel)

Dalam konsep model interface, analis menentukan objek interface mana yang akan diperlihatkan kepada pengguna. Analis harus mengetahui perbedaan antara operasi navigasi dan operasi interface karena tidak

seluruh proses yang terjadi dalam interface

merupakan sebuah navigasi yang terhubung [5]. OOHDM menggunakan pendekatan desain Abstract Data View (ADV) untuk mendeskripsikan user interface dari aplikasi hypermedia. Pemilihan ADV ini adalah karena ADV merupakan model yang formal untuk objek interface dan pendekatan ini merupakan pendekatan yang detail dengan kemampuannya untuk menunjukkan:

a. Struktur interface, yang merupakan aspek statis dari objek interface dengan menggunakan komposisi.

b. Hubungan antara struktur interface dengan objek navigasi. Hubungan ini digambarkan melalui

ConfigurationDiagrams.

c. Bagaimana interaksi struktur interface tersebut

dengan pihak eksternal, dimana dalam hal ini adalah pengguna. Interaksi ini digambarkan melalui ADV-charts yang dapat menunjukkan

navigasi dan transformasi ketika sistem berinteraksi dengan pengguna [5].

Dari studi literatur untuk metodologi WISDM dan OOHDM di atas, penelitian ini mengusulkan tahapan pendekatan yang merupakan gabungan antara metodologi WISDM dan OOHDM, yaitu sebagai berikut:

History IS DEVELOPMENT METHODS CHANGE AGENTS Multiple perspectives: •Technical (T) •Organizational (O) •Personal (P) SITUATION Would- be developers of an information system WISDM - Web IS Development Methodology (local, contingent, emergent) Organizational Analysis Value creation Work Design User satisfaction SO C IO ANALYSIS Interpretive Schemes

Interpretive Schemes Action

Structure

Envisioning

Championing Conceptual Model

Interface Model TECHNICAL DESIGN Navigational Model OOHDM Concept WISDM OOHDM

Gambar 1 Desain metodologi yang diusulkan