• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan dan uraian pada bab-bab sebelumnya, disarankan :

1. Agar kedepannya dirumuskan oleh pembuat undang-undang bahwa dalam setiap

penyelesaian sengketa pertanahan yang mengandung aspek hukum tata usaha negara dan hukum perdata keseluruhannya merupakan kompetensi Peradilan Tata Usaha Negara sebagai lembaga yang monolostik dalam memeriksa, memutus dan menyelesaikan suatu sengketa pertanahan, hal ini diperlukan untuk mendapatkan kebenaran materil yang memberikan perlindungan hukum kepada orang atau badan hukum perdata guna mendapatkan keadilan dan kepastian hukum, maka perlu revisi terhadap UU NO 5 tahun 1986 yo UU no 9 tahun 2004

2. Perlu ditingkatkan kewibawaan Peradilan Tata Usaha Negara dengan cara:

- Meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya peradilan

yang cepat, sederhana dan biaya ringan bagi masyarakat pencari keadilan, sehingga makin dipercaya oleh masyarakat.

- Meningkatkan profesionalisme hukum aparatur Peradilan Tata Usaha Negara, mulai dari hakim hingga staff peradilan, dengan menggadakan diklat-diklat teknis dan keahlian.

- Makin meningkatkan intensitas penyuluhan hukum\, baik kepada aparatur

pemerintahan maupun kepada masyarakat.

3. UU No.9 Tahun 2004 tentang upaya paksa pengumuman di media massa telah

mempunyai aturan pelaksanaan yang jelas dan telah beberapa kali di praktekkan. Melihat cukup efektifnya upaya paksa pengumuman media massa cetak ini sebaiknya setiap gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara mencantumkan permohonan pelaksanaan pengumuman pada massa cetak bila gugatannya dikabulkan namun tidak dijalankan oleh Badan/Pejabat Pengadilan Tata Usaha Negara dan dalam putusan yang mengabulkan permohonan Penggugat, Hakim juga sebaiknya mengabulkan permohonan pengenakan sanksi pada media massa cetak jika Badan/Pejabat Tata Usaha Negara tidak melaksanakan putusan Pengadilan.

4. UU No.9 Tahun 2004 memasukkan upaya paksa administratif sebagai salah satu

upaya agar Badan/Pejabat Tata Usaha Negara segera melaksanakan putusan peradilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan sambil menunggu Mahkamah Agung merealisasikan peraturan pelaksanaannya maka perlu diterapkan sanksi administratif kepada Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang tidak mentaati putusan Peradilan Putusan Tata Negara sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.30 Tahun 1980.

5. Pasal 116 ayat (4) UU No. 9 Tahun 2004 telah mengatur pengenaan uang paksa bagi pejabat yang tidak melaksanakan putusan pengadilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap, namun hingga saat ini belum ada aturan pelaksanaannya, menunggu Mahkamah Agung RI mengeluarkan peraturan pelaksanaannya perlu diproyeksikan terobosan hukum yang memungkinkan dilakukannya sanksi pembayaran paksa, yakni dengan menganalogikan ketentuan tentang ganti rugi sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah No.43 Tahun 1991 tentang Ganti Rugi dan Tata Cara Pelaksanaannya pada peradilan Tata Usaha Negara.

6. Dalam pasal 216 ayat (1) KUH Pidana diatur tentang penjatuhan pidana terhadap

pejabat yang tidak melaksanakan putusan pengadilan, sehingga dimungkinkan terhadap Badan/Pejabat Peradilan Tata Usaha Negara yang tidak melaksanakan putusan Peradilan Tata Usaha Negara yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat dijatuhi hukuman pidana sebagai upaya terakhir setelah semua upaya paksa dianggap gagal sehubungan dengan hal tersebut diatas diminta kepada Mahkamah Agung RI untuk mengeluarkan peraturan pelaksanaanya..

DAFTAR BACAAN A. Buku-Buku

Abdurrahman, Riduan Syahrani, Hukum dan Peradilan, Bandung : Alumni, 1987. Abdurrahman, Beberapa Aspekta tentang Hukum Agraria, Bandung : Alumni, 1980. Adi Mansar, Hukum Tanah, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia, Jakarta :

Sentralisme Production, 2006.

Basah, Sjahcran, Hukum Acara Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan

Administrasi, Jakarta : Rajawali, 1989.

Baharuddin Lopa, Hamzah, Mengenal Peradlan Tata Usaha Negara, Jakarta : Sinargrafi, 1993.

Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-undang

Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid 1 Hukum Tanah Nasional,

Jakarta : Djambatan, 1999.

CST Cansil, Modul Hukum Administrasi Negara, Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 2004.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996.

Djoko Prakoso, Peradilan Tata Usaha Negara, Yogyakarta : Litbang, 1983.

D. Soetrisno, Tatacara Perolehan Tanah Untuk Industri, Jakarta : Rineka Cipta, 2004.

Edy Purnama, Upaya Hukum Pihak Ketiga terhadap Keputusan Peradilan Tata

Usaha Negara dan Proses Pemeriksaannya, Kamus Jurnal Hukum Nomor

Eddy Pranjoto, Antinomi Norma Hukum Pembatalan Pemberian Hak Atas Tanah

Oleh Peradilan Tata Usaha Negara dan Badan Pertanahan Nasional,

Bandung : CV. Utomo, 2006.

Elfachri Budiman, Peradilan Agraria (Solusi Alternatif Sengketa Agraria, Jurnal Hukum, Medan : Sekolah Pascasarjana USU, 1995.

Erman Rajagukguk, Hukum Agraria, Pola Penguasaan Tanah dan Kebutuhan Hidup, Jakarta : Chandra Pratama, 1995.

Indriharto, Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha

Negara, Jakarta : Sinar Harapan, 1993.

Ismail Sunny, Mekanisme Demokrasi Pancasila, Jakarta : Aksara Baru, 1979.

Lembaga Penelitian Universitas Indonesia dengan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 1996.

Lutfi I Nasution, Menuju Keadilan Agraria 70 Tahun Gunawan Wiradi, Bandung : Salatiga Bandung, 2002.

Mariam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta : Gramedia, 1982. M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung : Mandar Maju, 1994.

Manan, Bagir, Memulihkan Peradilan Yang Berwibawa dan Dihormati, (Pokok- Pokok Pikiran Bagir Manan dalam Rakernas), Jakarta : Ikatan Hakim Indonesia, 2008.

Mertokusumo, Sudikno, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar (Cetakan Pertama), Yogyakarta : Liberty, 1996.

Muhammad Yamin, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Jakarta : Ghalia, 1982.

Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum Dalam Pembangunan

Nasional, Binacipta.

M. Hadjon, dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Introduction to the

Indonesian Administrative Law), Yogyakarta : Gajah Mada University Press,

Mr. B.Ter Haar, Azas-Azas dan Susunan Hukum Adat, Jakarta : Pradjnya Paramita,1985.

Nasution, AZ, Konsumen dan Hukum, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1995.

O. Siahaan, Lintong, Wewenang PTUN Menunda Berlakunya Keputusan Pemerintah, (Jakarta : Program Pascasarjana Fakultas Hukum UI, 2000.

---, Eksekusi Putusan Di Peradilan Tata Usaha Negara, Sistem

Peradilan Dua Tingkat Di PTUN, dan Putusan Penundaan, Jakarta : Perum

Percetakan Negara RI.

Parlindungan, AP, Bunga Rampai Hukum Agraria Serta Landreform, Bandung : PT. Mandar Maju, 1994.

Parlindungan A.P, Berbagai Aspek Pelaksanaan UUPA, Bandung : Alumni, 1978. Padmo Wahjono, Peradilan Tata Usaha Negara, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1987. Pranjoto, Eddy, Antinomi Norma Hukum Pembatalan Pemberian Hak Atas Tanah

Oleh Pengadilan Tata Usaha Negara dan Badan Pertanahan Nasional,

Bandung, CV. Utomo, 2006.

Philippus M. Hadjon, et al, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Jogyakarta : Gajah Mada University Press 1999.

Raharjo, Satjipto, Ilmu Hukum, Alumni, Bandung, 1986.

---, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta : 1988.

Rachmat Soemitro, Peradilan Tata Usaha Negara, Bandung : CV. Eresco, 1987. R. Soepomo, Hukum Atjara Perdata Pengadilan Negeri, Djakarta : Pradnya

Paramita, 1969.

R. Soegijatno Tjakranegara, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara di

Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, 2002.

Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat, Bandung : Angkasa, 1980.

Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Bandung : Sinar Baru.

Sjachran Basah, Eksistensi dan Tolak Ukur Badan Peradilan Administrasi Negara di

Indonesia, Bandung : Alumni, 1985.

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Suatu Pengantar, Yogyakarta : Liberty, 1996.

Suparman, Eman, Kitab Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, Bandung : Fokus Media, 2004.

Subekti, Hukum Acara Perdata Indonesia, Bandung, Badan Pembinaan Nasional & Bina Cipta, 1982.

Subekti, Hukum Acara Perdata, Bandung : Angkasa, 1982

Supandi, Karakteristik dan Asas-asas Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara

serta perbedaannya dengan Hukum Acara Perdata, Makalah, Jakarta : LPP-

HAN, 2004.

Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Azas-Azas Hukum Adat, Jakarta : Gunung Agung, 1984.

Scott, Collin dan Black, Julia, Cranston’s, Consumers and The Law, (Edisi ketiga), Butterworths, London, 2000.

Sangadji, ZA, Kompetensi Badan Peradilan Umum Dan Peradilan Tata Usaha Negara, Dalam Gugatan Pembatalan Sertifikat Tanah, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2003.

S.F. Marbun, Peradilan Administrasi dan Upaya Administratif di Indonesia, Yogyakarta : UII Press, 2003.

SF Marbun, Moh Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta : Liberty, 1987.

SF. Marbun, Peradilan Tata Usaha Negara, Yogyakarta : Liberty, 1988.

S. Prajudi Atmosudirdjo, Masalah Organisasi Peradilan Administrasi Negara, Bandung : BPHN, Binacipta, 1977.

Tahir Azhary, Negara Hukum, Jakarta : Bulan Bintang, 1992.

Tjandra, W. Riawan, Mengenal Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara, Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1955.

Yahya Harahap, Beberapa Tinjauan Mengenai Sistem Peradilan dan Penyelesaian

Sengketa, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1997.

Y. Sri Pudyatmoko dan W Riawan Tjandra, Peradilan Tata Usaha Negara Sebagai

Salah Satu Fungsi Kontrol Pemerintah, Yogyakarta : Universitas Atmajaya,

1996.

ZA. Sangadji, Kompetensi Badan Peradilan Umum dan Peradilan TUN, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2003

B. Undang-Undang

Undang Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Undang-undang Pokok Agraria. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

C. Makalah

Arifin Marpaung, Implikasi Teknis Pelaksanaan Lembaga-Lembaga Baru Dalam UU

Nomor 9 Tahun 2004 dan Solusi Pemecahannya, Makalah, Disampaikan

dalam Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI, di Denpasar Bali, pada bulan September 2005.

Bagir Manan, Prospek Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Bandung, 2008. Bagir Manan, Peranan Hukum Administrasi Negara Dalam Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan, Ujung Pandang : FH- Universitas Hasanuddin, 1996), Makalah pada Penataran Nasional Hukum Administrasi Negara

Bismar Nasution, Aspek Hukum Penyelesaian Sengketa Antara Bank dan Nasabah, Makalah, Medan : Universitas Sumatera Utara.

Hasil Rumusan Diskusi Bidang Teknis dan Administrasi Peradilan Di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dalam Rapat Koordinasi Nasional MA-RI Dengan Jajaran Peradilan Tata Usaha Negara Se-Indonesia di Bandung Tahun 2008.

 

Syafruddin Kalo, Legalisasi Alas Hak Atas Tanah Yang Dimiliki Oleh Masyarakat,

Swasta, Instansi, Makalah, Pelatihan Penyidik dibidang Pertanahan pada

tanggal 29-30 Juli 2004, Medan : POLDA Sumatera Utara.

 

Supandi, Problematika Penerapan Eksekusi Putusan TUN terhadap Pejabat TUN

Daerah, Makalah Disampaikan dalam Workshop “Penerapan Ekseskusi

Putusan PTUN Dalam Kaitannya Dengan Otonomi Daerah”, (Jakarta LPP- HAN), tanggal 28 Agustus 2004.