• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan Kesimpulan diatas, untuk sebagai bahan pertimbangan agar kemudian Objek Wisata Ke’te Kesu dapat memberikan pendapatan ke Pemda atau menjadi unsur dari PAD maka :

1. Untuk objek wisata ke’te kesu seharusnya menyiapkan satu web khusus yang dapat di kunjungi untuk medapatkan informasi yang lebih mendalam dan mendapatkan informasi-informasi yang tidak sempat di dapatkan ketika berkunjung ke Objek Wisata Ke’te Kesu.

2. Untuk memudahkan wisatawan mengunjunngi tempat-tempat yang menarik dan keunikan yang adadi ke’te Kesu agar kiranya ada peta petunjuk yang di pasang di bagian depan objek wisata ke’te kesu.

3. Perlunya pencatatan laporan keuangan yang terstruktur sehingga membuat mudahnya bendahara penerima mengetahui berapa pengeluaran dan pemasukan yang terima dan dikeluarkan setiap harinya.

55

DAFTAR PUSTAKA

Abd.Muthalib. (2016.). 22 Tempat Wisata di Toraja Terbaru dan Paling Hits.

Celebes. Retrieved January 22, 2022, from https://www.celebes.co/tempat-wisata-toraja

Arsy Tours. (2016). Keunikan Adat Toraja. Arsy Tours.

https://www.arsy.co.id/2016/05/keunikan-adat-dan-budaya-di-kete-kesu.html?m=1

Eka Sulvijayanti. (2021). 15 Tempat Wisata di Toraja Sulawesi Selatan. Jejak Piknik.Com. https://jejakpiknik.com/tempat-wisata-di-toraja/

Hakimah, Y., & Suprani, Y. (2021). Kearifan Lokal Palembang Sebagai Daya Tarik Wisata.JurnalKompetitif,10(1),23–29.

https://doi.org/10.52333/kompetitif.v10i1.748

Hasanah, R. (2019). Kearifan Lokal Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Desa Sade Kabupaten Lombok Tengah. DESKOVI : Art and Design Journal, 2(1), 45. https://doi.org/10.51804/deskovi.v2i1.409

Insak, N. (2013). Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten Kutai Kartanegara. Ekonomia, 2(1), 455–

461.

Istiqomah, N., Mafruhah, I., Mulyani, N. S., Ismoyowati, D., & Pribadi, K. S. (2020).

Pengembangan Batik Bermotif Local Wisdom Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kabupaten Ngawi. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan PemberdayaanMasyarakat),4(1),45. https://doi.org/10.30595/jppm.v0i0.3973

Kearifanlokal.com. (2020). Kearifan Lokal Toraja. Kearifanlokal.Com.

https://kearifancom.cdn.ampproject.org/v/s/kearifanlokal.com/kearifan-

lokal-toraja/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACA w%3D%3D#aoh=16435591095860&referrer=https%3A%2F%2Fwww.googl e.com&amp_tf=Dari

%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fkearifanlokal.com%2Fkearifan-lokal-toraja%2F

Khoir, F., Ani, H. M., & Hartanto, W. (2018). Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Tahun 2011-2017. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 12(2), 199. https://doi.org/10.19184/jpe.v12i2.8320

Kristianti, I., & Bala, M. (2019). Analisis sektor pariwisata dalam pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Toraja Utara. Jurnal Akuntansi, 19(1), 35–46.

Lampong, S. R. D. (2018). Relasi Sosial dalam Budaya Pelayanan Publik dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kantor Walikota Ambon.

Dialektika,11(01),93–105.

https://www.jurnal.iainambon.ac.id/index.php/DT/article/view/1234

Patandean, W. I., Ihsan, & Ekawati, S. A. (2017). Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tana Toraja. 1–10.

Rakib, M. (2017). Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Penunjang Daya Tarik Wisata. Journal of Chemical Information andModeling,8(9),1–58.

https://drive.google.com/file/d/1yOnm_WSHp6rlmJgvoZycyjaPlPWykGKt/vie w

Ridwan, M., Fatchan, A., & Astina, I. K. (2016). Potensi Objek Wisata Toraja Utara Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Sumber Materi Geografi Pariwisata. Jurnal Pendidikan - Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(1), 1–10.

https://doi.org/10.17977/jp.v1i1.6601

Rosa, Y. Del, Sovita, I., & Idwar. (2016). Analisis Dampak Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2000-2014. Jurnal Ekonomi & Bisnis Dharma Andalas, 18(1), 160–184.

L A M P

I

R

A

N

LAMPIRAN 1

Tabel 4.1

Data Pengunjung dan Jumlah Pendapatan Objek Wisata Ke’te Kesu Tahun 2019

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara Tahun 2022 Bulan

Total 35050 553.750.000 332.250.000 221.500.000

Tabel 4.2

Data Pengunjung dan Jumlah Pendapatan Objek Wisata Ke’te Kesu Tahun 2020

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara Tahun 2022

Tabel 4.3

Data Pengunjung dan Jumlah Pendapatan Objek Wisata Ke’te Kesu Tahun 2021

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara Tahun 2022

LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara Kepala Adat

NO Pertanyaan Coding

1 Apakah ada kepercayaan atau aturan yang di anut atau berlaku di Objek Wisata Ke’te kesu ?

KA

2 Bagaimana atau apa yang menjadi potensi objek wisata ke’te kesu untuk menarik para wisatawan berkunjung sehingga dapat menjadi unnsur dari PAD

?

KA

3 Bagaimana pengelolaan objek wisata ke’te kesu ? KA 4 Bagaimana komitmen masyarakat dalam merawat

peninggalan warisan terdahulu ?

KA

5 Apa yang menjadi alasan ke’te kesu menjadi tempat wisata yang ramai di kunjungi?

KA

6 Apa saja keunikan yang dimiliki objek wisata ke’te kesu ?

KA

7 Apakah ada program dinas kebudayaan dan pariwisata untuk pengembangan objek wisata ke’te kesu ?

KA

8 Bagaimana promosi yang dilakukan pihak pengelola dalam mengembangkan objek wisata ke’te kesu ?

KA

9 Kelemahan yang dimiliki objek wisata ke’te kesu ? KA 10 Bagaimana partisipasi masyarakat lokal terkait

pengembangan dan pengelolaan objek wisata ke’te kesu ?

KA

11 Manfaat apa yang di dapatkan masyarakat dengan adanya objek wisata ke’te kesu ?

KA

12 Bagaimana persaingan dalam mempromosikan objek wisata ke’te kesu ?

KA

13 Dari pendapatan objek ke’te kesu, biasaya pengelola pergunakan untuk apa ?

KA

Wawancara Kepala Dinas

NO Pertanyaan Coding

1 Apakah Objek Wisata Ke’te Kesu memmberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten Toraja Utara ?

KD

2 Berapa persen kontribusi objek wisata ke’te kesu dalam PAD ?

KD

3 Bagaimana cara pengelolaan objek wisata ke’te kesu sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap PAD

?

KD

4 Apakah Objek wisata ke’te kesu memberikan dampak positif terhadap PAD ?

KD

5 Apakah ada pengakuan pencatatan untuk penerimaan dari objek wisata ke’te kesu ?

KD

Wawancara Wisatawan

NO Pertanyaan Coding

1 Apa tujuan Anda berkunjung ke objek wisata ke’te kesu

?

R,MA,MI,MH

2 Sudah berapakali Anda berkunjung ke Objek Wisata Ke’te kesu ini ?

R,MA,MI,MH

3 Bagaimana Anda mengetahui objek wisata Ke’te Kesu

?

R,MA,MI,MH

4 Apa yang menjadi daya Tarik objek wisata Ke’te Kesu

?

R,MA,MI,MH

5 Menurut Anda bagaimana kemudahan dalam menjangkau objek Wisata Ke’te Kesu ?

R,MA,MI,MH

6 Menurut Anda apa kekurangan dari objek wisata ke’te kesu?

R,MA,MI,MH

7 Apa saran Anda sehingga objek wisata ke’te kesu semakin berkembang ?

R,MA,MI,MH

TRANSKIP WAWANCARA

NO CODING TRANSKIP

1 KA Ada norma yang disampaikan nenek moyang yang masih menunjang kehidupan baik warga daerah, warga negara maupun kaum beragama. Seperti yang di atur dalam Aluk dikenal dengan istilah sanda pitunna atau aturan 7777.

2 KA Yang pertama yaitu bagaimana masyarakat di desa ini memandang kematian, dimana bagi penduduk Toraja kematian bukan akhir, namun awal dari perjalanan di dunia setelah raga ditinggalkan. Di Toraja kematian di anggap senagai pesta dan dilakukan secara besaran dalam upacara Rambu Solo.

Pada Objek Wisata Ke’te Kesu terdapat suatu tanduk hewan, yaitu deretan kepala kerbau yang dijajarkan yang melambangkan status social, dimana semakin banyak maka semakin tinggi status social seorang .

Kemudian karena pemakaman yang unik, seperti jenazah yang di dinding batu,dalam gowa dan pemakaman para leluhur.

Potensi yang dimiliki ke’te kesu lebih ke keunikan yang dimiliki sehingga banyak wisatawan yang tertarik berkunjung.

3 KA Pada objek wisata ke’te kesu biasanya pengelolaanya yaitu memfasilitasi apa yang ada , seperti menyediakan tempat sampah agar tidak berserakan dimana-mana, menjaga kebersihan di seluruh lingkup wisata agar enak di pandang, menyediakan tempat buang air, tempat ibadah dan merawat tongkonan-tongkonan, semua jenis kuburan yang ada di objek wisata sehingga tetap menarik para wisatawan.

4 KA Komitmen masyarakat merawat peninggalan nenek moyang sama dengan tetap berdampingan hidup dengan almarhum nenek moyang maupun orang tua, sehingga kami seolah-olah tetap berkomunikasi walaupun mereka sudah di alam lain, tapi kami tetap merawat kain,norma dan semua warisan-warisan yang ditinggalkan.

5 KA Karena wisata ke’te kesu memiliki beberapa keunikan yang tidak dimiliki beberapa objek wisata yang lain. Serta pada objek wisata ke’te kesu tata karma ada, norma ada, simbol-simbolnya ada, sehingga para wisatawan tertarik mengunjungi dan melihat objek wisata ke’te kesu. Serta lengkapnya fasilitas penunjang ibadah.

6 KA Banyak keunikan yang dimiliki , seperti rumah adat tongkonan, kuburan toraja, ukiran khas toraja, kuburan batu, peti kayu, kepala kerbau dan tengkorak, patunng leluhur serta ada goa yang di dalam goa hanya ada terdapat satu kuburan, di dalam goa ada batu berbentuk kepala buaya, bentuk jari tangan, bentuk hidung, tulang belakang dan batu mengkilap.

7 KA Ada tapi kurang terlaksana.

8 KA Promosi yang dilakukan melalui social media, serta pengelola sangat bersahabat dengan mahasiswa-mahasiswa sehingga ketika ada mahasiswa-mahasiswa yang datang berkunjung atau datang meneliti kami sangat sambut dengan senang hati sehingga nantinya aka nada timbal balik yang di dapatkan, dengan mahasiswa mengangkat ke’te kesu sebagai objek penelitian maka ini menjadi salah satu promosi yang jarang dimiliki oleh objek wisata yang lain.

9 KA Semua tempat wisata pasti memiliki kelemahan, kelemahan yang dimiliki objek wisata ke’te kesu salah satunya tempat parkiran yang kurang luas.

10 KA Banyak partisipasi yang diberikan masyarakat seperti memberikan lahannya untuk dijadikan sebagai pusat objek.

11 KA Banyak manfaat yang di dapatkan, seperti adanya pendapatan yang di peroleh dari hasil kerajinan tangan yang dibuat, ada juga dari makanan dan minuman khas kopi toraja.

12 KA Sebenarnya persaingan dalam mempromosikan objek wisata ke’te kesu tidaklah begitu rumit, karena setiap objek wisata memberikan timbal balik. Karena ketika wisatawan berkunjung ke objek wisata ke’te kesu pasti biasanya berkunjung ke londa karena ada yang ada di ke’te kesu dan tidak ada di londa. Begitupun sebaliknya.

13 KA Hasil dari pendapatan objek wisata ke’te kesu di pergunakan untuk pembangunan fasilitas seperti pembangunan tempat ibadah, wc dan pemberian upah kepada para petugas kebersihan. Serta biasanya di pergunakan untuk memperbaiki fasilitas yang dirasa sudah tidak layak lagi digunakan.

NO CODING TRANSKIP

1 KD Objek Wisata Ke’te Kesu memberikan kontribusi kepada PAD Toraja Utara, terutama wisatawan manacabegara dan wisatawan nusantaranya.

2 KD Objek wisata ke’te kesu memberikan 40% kontribusi yang dilaporkan ke pemda setiap tahunnya.

3 KD Pengelolaannya yaitu pada objek wisata ke’te kesu memberikan pelayanan khusus kepada wisatawan yang berkunjung sehingga mendapatkan kenyamanan ketika berkunjung.

4 KD Objek wisata ke’te kesu itu berpengaruh positif terhadap PAD karena selalu memberikan kontribusi setiap tahunnya.

5 KD Ada pencatatan penerimaan yang di laporkan ke

MI Penasaran melihat secara langsung keunikan yang saya lihat pada internet tentang objek wisata ke’te kesu ini MH Ingin mengetahui secara langsung dan menyaksikan

secara langsung keunikan keunikan dan ciri khas dari objek wisata ke’te kesu ini

2 R Baru kali ini

MA Tiga Kali

MI Dua Kali

MH Baru Kali ini

3 R Dari Sosial Media

MA Dari teman dan pernah lihat di social media MI Keluarga yang ada di Toraja

MH Teman dan social media

4 R Keunikannya, seperti rumah adat tongkonan, penguburan batu, peti kerbau, dan gua

MA Keunikannya seperti rumah tongkonan dan semua yang kita lihat secara langsung di sini

MI Rumah adat, patung atau tau-tau, kuburannya dan ukiran-ukirannya

MH Rumah tongkonan, penguburan, tengkorak, gua dan seperti yang kita lihat secara langsung.

5 R Sangat Mudah karena akses jalan yang bagus

MA Mudah

LAMPIRAN 3 PERSURATAN

LAMPIRAN 4 HASIL TURNITIN

LAMPIRAN 5 BOGRAFI PENULIS

Sitti Marhama, panggilan Amma lahir di Salubarani pada tanggal 22 November 2000 dari pasangan suami istri Bapak Alm Rudding Kanda dan Ibu Herpiyanti. Peneliti adalah anak ketiga dari 6 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jl. Skarda N3 Blok B4, Kota Makassar, Sulewasi Selatan. Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu MIN

2 Tana Toraja lulus tahun 2012, MTsN 2 Tana Toraja lulus tahun 2015, SMAN 9 Tana Toraja lulus tahun 2018 dan mulai tahun 2018 mengikuti Program S1 Fakulltas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa Prigram S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dokumen terkait