• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepala Satuan Pasal 75

(1) Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah yan mempunyai tugas pokok merencanakan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang perlindungan masyarakat, ketertiban dan ketentraman masyarakat serta penegakan peraturan daerah;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi :

a. penyusunan program dan pelaksanaan perlindungan masyarakat, ketertiban dan ketentraman masyarakat serta penegakan peraturan daerah;;

b. perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan perlindungan masyarakat, ketertiban dan ketentraman masyarakat serta penegakan peraturan daerah;;

c. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan

Bupati/Keputusan Bupati;

d. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban dan ketentraman

masyarakat di daerah;

e. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

f. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah, dan/atau aparatur lainnya;

g. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

h. pemberian dukungan atas penyelenggaraan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati, ketenteraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat, pembinaan penyidik pegawai negeri sipil serta pembinaan wilayah dan masyarakat;

i. pembinaan dan pelaksanaan tugas penyelenggaraan penegakan Peraturan Daerah ndan Peraturan/Keputusan Bupati, ketenteraman dan ketertiban umum,n perlindungann masyarakat, pembinaan penyidik pegawai negeri sipil serta pembinaan wilayah dan masyarakat; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya..

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan kebijakan program kerja dan anggaran satuan;

b. Memimpin, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengawasi unsure bawahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi satuan;

c. Merumuskan petunjuk teknis penyelenggaraan tugas operasional polisi pamong praja;

d. Menyelenggarakan dan membina kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas satuan;

e. Pelaksanaan kebijakan penegakan peraturan daerah dan peraturan

pelaksanaannya;

f. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah;

g. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

h. Pelaksanaan koordinasi penegakan peraturan daerah dan peraturan

pelaksanaannya serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan/atau aparatur lainnya;

i. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan mentaati penegakan peraturan daerah dan peraturan pelaksanaannya; j. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan penyidik pegawai negeri sipil

skala kabupaten;

k. Menyelenggarakan pembinaan dan pegawasan wilayah dan masyarakat skala kabupaten;

l. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan kegiatan masyarakat skala kabupaten;

m. Mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan aparat perlindungan

masyarakat skala kabupaten;

n. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian massa demonstrasi skala kabupaten;

o. Menyelenggarakan operasi penertiban dan pengendalian bangunan, tempat-tempat usaha dan kegiatan usaha lainnya yang tidak memiliki izin operasional; p. Menyelenggarakan operasi ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,

penegakan peraturan daerah;

q. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan aset-aset pemerinah daerah r. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

s. Melakukan penilaian dan evaluasi kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;

t. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati; u. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Bagian Kedua

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pasal 76

(1) Sub Bagian Tata usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan yang mempunyai tugas

pokok merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan

mengendalikan urusan tata usaha, kepegawaian dan keuangan;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

a. Perencanaan kegiatan urusan tata usaha, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;

b. Pelaksanaan tugas urusan tata usaha, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;

c. Pembagian pelaksanaan tugas urusan tata usaha, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinansesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanaka fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:

a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran sub bagian;

b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan kepegawaian;

c. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja di bidang umum dan kepegawaian;

d. menyiapkan bahan pelaksanaan urusan surat menyurat, ekspedisi, kearsipan, kepustakaan dan perjalanan dinas, dokumentasi, keprotokolan dan humas; e. menyiapkan bahan urusan rumah tangga, peralatan dan perlengkapan;

f. menyiapkan bahan pelaksanaan pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor serta barang inventaris;

g. menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi pengajuan pengusulan pegawai, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, kartu pegawai dan penerimaan penghargaan;

h. menyiapkan bahan pelaksanaan penyajian data, pelaporan dan informasi di bidang umum dan kepegawaian;

i. menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang umum dan kepegawaian;

j. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang umum dan kepegawaian;

k. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan;

l. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja di bidang keuangan; m. menyiapkan bahan pengkoodinasian pelaksanaan tugas di bidang keuangan; n. menyiapkan bahan usulan kegiatan belanja administrasi umum, belanja

opersional, pemeliharaan belanja modal;

o. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran satuan polisi pamong praja dan perubahannya;

p. menyiapkan bahan pengajuan surat permintaan pembayaran belanja administrasi umum, belanja operasional, pemeliharaan belanja modal;

q. menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban belanja

administrasi umum, belanja operasional, dan pemeliharaan belanja modal yang meliputi : transaksi jurnal, buku besar, surplus deficit, arus nota perhitungan bulanan;

r. menyiapkan bahan menyusun laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja tahunan;

s. menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang keuangan;

t. menyiapkan bahan pembinaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang keuangan;

u. menyusun program dan rencana kegiatan sub bagian tata usaha;

v. mempersiapkan data bahan penyusunan petunjuk teknis perencanaan dan kegiatan satuan polisi pamong praja;

w. penyiapan data hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja;

x. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

y. Melakukan penilaian dan evaluasi kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;

z. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan;

aa. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Pasal 77

(1) Seksi Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan yang mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan pembinaan perlindungan masyarakat,

melaksanakan operasional pengembangan perlindungan masyarakat dan

pengembangan potensi masyarakat serta melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait berdasarkan ketentuan yang berlaku;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi:

a. Perencanaan kegiatan urusan perlindungan masyarakat; b. Pelaksanaan urusan perlindungan masyarakat;

c. Pengawasan dan pembagian pelaksanaan tugas penyelenggaraan perlindungan masyarakat;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinansesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi;

b. Melaksanakan urusan perlindungan masyarakat skala kabupaten serta lintas kecamatan;

c. Menyiapkan pedoman mengenai penanganan masalah aktual yang mencangkup aspek-aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan pemberdayaan aparatur;

d. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penanganan masalah aktual;

e. Merumuskan hasil pengkajian penanganan masalah aktual daerah dan tindak lanjut kebijakan penanganan pemberdayaannya;

f. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan, koordinasi, fasilitasi dan analisa serta pelaksanaan kerjasama penanganan kontijensi ketentraman masyarakat;

g. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan fasilitasi, sistemasi data dan informasi

yang berkaitan dengan kesiagaan, penanggulangan bencana dan

pengembangan sumber daya perlindungan masyarakat;

h. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan perlindungan masyarakat dalam penanggulangan bencana;

i. Mengumpulkan dan menginventarisir data yang berkaitan dengan segala macam bentuk penyakit masyarakat, termasuk penyalahgunaan dan peredaran narkoba; j. Menyiapkan pedoman pelaksanaan berbagai macam bentuk penyakit

masyarakat;

k. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan instansi, unit kerja terkait dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Penanganan Penyakit Masyarakat;

l. Melaksanakan penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan minuman keras, narkoba, praktek prostitusi, perjudian, aksi premanisme, tindak penyeludupan peredaran uang palsu, eksploitasi anak bawah umur;

m. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan penanganan penyakit masyarakat;

n. Menghimpun bahan pelaksanaan perbantuan kegiatan dalam rangka

pengamanan penyelenggaraan pemilihan umum, pemilihan kepala daerah, pemilihan legislative dan pemilihan kepala desa;

o. Menghimpun bahan pelaksanaan perbantuan kegiatan social kemasyarakatan di desa dan/atau kelurahan;

p. Melaksanakan penyelesaian pengaduan dan keluhan masyarakat terkait dengan urusan perlindungan masyarakat;

q. Melaksanakan kerja sama latihan perlindungan masyarakat di lingkup tugasnya dengan instansi terkait;

r. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

s. Melakukan penilaian dan evaluasi kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;

t. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan;

u. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Pasal 78

(1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan yang mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan pembinaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, melaksanakan operasional penertiban, memimpin personil dalam operasional lapangan dan pelaksanaan pengamanan objek vital milik pemerintah daerah serta pengamanan rumah dinas/jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat serta melakukan kerjasama dengan instansi terkait lainnya.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi:

a. Perencanaan kegiatan urusan ketentraman dan ketertiban umum; b. Pelaksanaan urusan ketentraman dan ketertiban;

c. Pengawasan dan pembagian pelaksanaan tugas penyelenggaraan pengendalian ketentraman dan ketertiban umum;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinansesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah sebagai berikut:

a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; b. Melaksanakan patroli rutin dan patroli khusus;

c. Melaksanakan pengamanan unjuk rasa dan kerusuhan masa;

d. Melaksanakan operasi penertiban gelandangan, pengemis dan wanita tuna susila;

e. Melaksanakan penertiban beroperasinya tempat-tempat usaha yang

menimbulkan gangguan lingkungan;

f. Melaksanakan penertiban tempat usaha, pengambilan bahan galian c, izin rumah makan, cafe dan music room, hotel-hotel dan penginapan kelas melati, tempat-tempat hiburan umum, pedagang kaki lima yang mengganggu k-3;

g. Melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan fasilitas umum; h. Melakukan pengamanan rumah dinas;

i. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Pengawasan (Korwas) PPNS dari Kepolisian;

j. Melakukan koordinasi dengan Pengadilan Negeri; k. Menjalin kerjasama dengan Kejaksaan Negeri;

l. Melaksanakan kerjasama dengan TNI-Polri untuk melakukan penertiban;

m. Menghimpun dan mengolah bahan laporan atau pengaduan dari masyarakat maupun dari Instansi terkait;

n. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan , kebijakan teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan ketentraman dan ketertiban;

o. Melakukan pengumpulan informasi langsung dari lapangan sebelum dan sesudah pelaksanaan operasional penertiban;

p. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengamanan terhadap pejabat Negara atau daerah yang melakukan kegiatan dan membutuhkan pengamanan pejabat Negara atau daerah;

q. Melaksanakan fasillitasi dan mediasi kegiatan pengendalian ketentraman dan ketertiban masyarakat;

r. Melaksanakan penyelesaian pengaduan dan keluhan masyarakat terkait dengan pelaksanaan urusan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

s. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

t. Melakukan penilaian dan evaluasi kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;

u. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan;

v. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima

Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah Pasal 79

(1) Seksi Penegakan Peraturan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas di bidang penegakan peraturan daerah yang meliputi pembinaan, pengawasan, penyuluhan, penyelidikan dan penyidikan;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah mempunyai fungsi:

a. Perencanaan kegiatan penegakan peraturan daerah dan peraturan/keputusan Bupati;

b. Pengkoordinasian kegiatan penegakan peraturan daerah dan

peraturan/keputusan Bupati;

c. Penyelenggaraan kegiatan penegakan peraturan daerah dan

peraturan/keputusan Bupati;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinansesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah adalah sebagai berikut:

a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi

b. Mengumpulkan dan mengklasifikasi data dan informasi tentang peraturan daerah dan keputusan/peraturan kepala daerah sesuai dengan jenisnya;

c. Menyelenggarakan pembinaan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah secara berkala;

d. Memfasilitasi peningkatan kemampuan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan daerah yang dikuasai;

e. Menganalisis kebutuhan Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah sesuai dengan kebutuhan yang disesuaikan dengan perkembangan peraturan daerah;

f. Memfasilitasi PNS untuk dididik menjadi Penyidik Pegawai Negeri Sipil, setelah

melalui tahapan analisis kebutuhan;

g. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait;

h. Menerima laporan kejadian pelanggar Peraturan Daerah dari setiap SKPD;

i. Melakukan pendataan pelanggar Peraturan Daerah;

j. Melakukan penyelidikan ke tempat kejadian dan membuat laporannya;

k. Membuat surat panggilan bagi para pelanggar Peraturan Daerah;

l. Memberikan pembinaan kepada pelanggar Peraturan Daerah sebelum diajukan

ke pengadilan;

m. Melakukan pemeriksaan terhadap pelanggar Peraturan Daerah;

n. Mengumpulkan data dan informasi tentang Peraturan Daerah dan

Keputusan/Peraturan Kepala Daerah;

o. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;

p. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan

yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam

melaksanakan tugas;

q. Menyelenggarakan penertiban dan pemeriksanaan terhadap bangunan, tempat-tempat usaha dan kegiatan usaha tanpa izin dengan instansi lainnya;

r. Menyelenggarakan operasi gabungan penegakan peraturan daerah di lingkup tugasnya dengan instansi terkait;

s. Menyelenggarakan penyelidikan, penyidikan dan pemeriksaan terhadap warga masyarakat dan /atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati;

t. Menghimpun bahan-bahan penyusunan standar operasional prosedur

penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati;

u. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah;

v. Menyelenggarakan upaya dan usaha dalam rangka meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah;

w. Menyelenggarakan penyusunan berita acara pemeriksanaan warga masyarakat dan/atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati;

x. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; y. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

z. Melakukan penilaian dan evaluasi kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai;

aa. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan;

bb. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB IX

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK