• Tidak ada hasil yang ditemukan

SG&A Expenses

Dalam dokumen ABM Investama Tbk 2014 (Halaman 184-189)

Gross Proit and Gross Proit Margin

Top 5 SG&A Expenses

Rasio Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi terhadap Penjualan dan Pendapatan Jasa Total beban penjualan, umum, dan administrasi Perusahaan di 2014 mencapai 20,15% dari total penjualan dan pendapatan jasa, lebih tinggi dari 14,36% di 2013. Kenaikan sangat besar ini disebabkan oleh penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha yang lebih tinggi, akibat kondisi sulit di industri pertambangan batubara yang dihadapi oleh entitas anak Perusahaan yang bergerak di kontraktor tambang.

Pendapatan Operasi Lainnya, Beban Operasi Lainnya, dan Kerugian Penurunan Nilai Properti Pertambangan

Pendapatan operasi lainnya turun menjadi USD18,20 juta di 2014 dari USD31,00 juta di 2013. Kontributor- kontributor utama bagi pendapatan operasi lainnya di 2014 di antaranya adalah:

• Laba dari penjualan aset tetap sebesar USD4,60

juta

• Pendapatan sewa jalan hauling sebesar USD5,77 juta

• Pendapatan dari klaim asuransi sebesar USD3,50

juta

Beban operasi lainnya di 2014 berjumlah USD20,30 juta, lebih tinggi dari USD17,97 juta di 2013. Kontributor-kontributor utama bagi beban operasi lainnya di 2014 di antaranya adalah:

• Rugi dari pelepasan aset tetap sebesar USD5,47

juta dan rugi penurunan nilai atas aset sebesar USD1,40 juta

• Biaya-biaya terkait penjualan kapal sebesar

USD2,13 juta

• Penyisihan kerugian atas taksiran tagihan pajak

sebesar USD2,54 juta

• Rugi kurs sebesar USD2,76 juta

Akibat kondisi sulit di industri pertambangan batubara, Perusahaan mencatat kerugian penurunan nilai properti pertambangan sebesar USD67,71 juta di 2014 dibandingkan dengan nihil di 2013.

Ratio of Selling, General, and Administrative Expenses to Sales and Services Revenues The Company’s total selling, general, and administrative expenses in 2014 accounted for 20.15% of total sales and services revenues, higher than 14.36% in 2013. Such signiicant increase was attributable to higher provision for impairment losses on trade receivables, as the Company’s mining contractor subsidiary faced a more adverse situation in the coal mining industry.

Other Operating Income, Other Operating Expenses, and Impairment Loss on Mining Properties

Other operating income decreased to USD18.20 million in 2014 from USD31.00 million in 2013. Major contributors to other operating income in 2014 included:

• Gain from sales of ixed assets of USD4.60 million • Hauling road rental income of USD5.77 million • Income from insurance claim of USD3.50 million

Other operating expenses in 2014 amounted USD20.30 million, higher than USD17.97 million in 2013. Major contributors to other operating expenses in 2014 included:

• Loss on disposal of ixed assets of USD5.47 million

and impairment loss on assets’ value of USD1.40 million

• Expenses incurred for sale of vessel of USD2.13

million

• Allowance for losses on estimated claims for tax

refund of USD2.54 million

• Loss on foreign exchange of USD2.76 million

Due to adverse condition in the coal mining industry, the Company recorded impairment loss on mining properties of USD67.71 million in 2014, compared to nil in 2013.

183

Laba (Rugi) Usaha dan Marjin Laba (Rugi) Usaha

Kerugian penurunan nilai properti pertambangan yang sangat besar bersama pendapatan operasi lainnya yang lebih rendah dan beban operasi lainnya yang lebih tinggi menyebabkan rugi usaha sebesar USD65,76 juta di 2014, dibandingkan laba usaha sebesar USD55,72 juta di 2013.

Hal ini menyebabkan Perusahaan mencatat marjin rugi usaha sebesar 9,09% di 2014 dibandingkan marjin laba usaha sebesar 7,17% di 2013.

Bagian Laba Neto Entitas Asosiasi

Bagian Laba Neto Entitas Asosiasi adalah sebesar USD0,64 juta di 2014, lebih rendah dari USD1,82 juta di 2013 karena turunnya laba bersih dari entitas asosiasi, yakni PT Meppo-Gen, yang bergerak di bisnis pembangkit listrik tenaga gas. Perusahaan mempertahankan kepemilikan saham sebesar 20% di PT Meppo-Gen per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013.

Pendapatan Keuangan dan Beban Keuangan

Pendapatan keuangan adalah sebesar USD5,29 juta di 2014, 9,29% lebih rendah dibandingkan USD5,83 juta di 2013 karena tingkat bunga yang lebih rendah. Beban keuangan adalah sebesar USD40,40 juta di 2014, 32,23% lebih rendah dibandingkan USD59,62 juta di 2013. Hal ini terutama disebabkan oleh suku bunga yang lebih rendah dari pinjaman baru (pinjaman club deal) dan penurunan rugi kurs dari pinjaman beberapa entitas anak perusahaan.

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan

Perusahaan mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar USD100,23 juta di 2014, dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan sebesar USD3,76 juta di 2013. Rasio rugi sebelum pajak penghasilan terhadap penjualan dan pendapatan jasa adalah 13,85% di

Income (Loss) from Operation and Operating Income (Loss) Margin

Signiicant impairment loss on mining properties combined with lower other operating income and higher other operating expenses resulted in loss from operation of USD65.76 million in 2014, compared to proit from operation of USD55.72 million in 2013.

The Company consequently recorded operating loss margin of 9.09% in 2014 compared to operating proit margin of 7.17% in 2013.

Equity in Net Income of an Associated Company

Equity in Net Income of an Associated Company was USD0.64 million in 2014, lower than USD1.82 million in 2013 due to decrease in net income of an associated entity, namely PT Meppo-Gen, which engaged in gas-ired power generation business. The Company maintained a 20% ownership stake in PT Meppo-Gen as at 31 December 2014 and 31 December 2013.

Finance Income and Finance Charges

Finance income was USD5.29 million in 2014, 9.29% lower compared to USD5.83 million in 2013 due to lower deposit rates.

Finance charges were USD40.40 million in 2014, 32.23% lower compared to USD59.62 million in 2013. This was mainly resulted from lower interest rates on the new loans (club deal loans) and decrease of loss on foreign exchange from loans of certain subsidiaries.

Income (Loss) before Income Tax

The Company recorded loss before income tax of USD100.23 million in 2014, compared to income before income tax of USD3.76 million in 2013.

Ratio of loss before income tax to sales and services revenues was 13.85% in 2014 compared to ratio

2014 dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan terhadap penjualan dan pendapatan jasa sebesar 0,48% di 2013.

Beban Pajak Penghasilan - Neto

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Beban pajak penghasilan Perusahaan adalah sebesar USD16,07 juta di 2014, dibandingkan dengan USD1,68 juta di 2013. Beban pajak penghasilan di 2014 yang lebih tinggi ini disebabkan oleh pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan yang lebih tinggi.

Pajak penghasilan kini adalah sebesar USD9,09 juta di 2014, dibandingkan USD2,56 juta di 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba dari beberapa entitas anak yang mengalami kenaikan, yaitu dari segmen kontraktor tambang dan tambang batubara (CK dan TIA).

Beban pajak penghasilan tangguhan adalah sebesar USD6,99 juta di 2014 dibandingkan manfaat pajak penghasilan tangguhan sebesar USD0,88 juta di 2013. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan kewajiban pajak tangguhan dari utang sewa karena adanya realisasi pembayaran sewa yang signiikan di tahun 2014. Selain itu, Perusahaan melakukan provisi untuk aset pajak tangguhan dari cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha.

Rugi Komprehensif Lain

Perusahaan mencatat rugi komprehensif lain sebesar USD117,75 juta di 2014, jauh lebih tinggi dari USD20,62 juta di 2013, meskipun rugi akibat selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan menipis menjadi USD1,45 juta di 2014 dari rugi sebesar USD22,70 juta di 2013.

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai USD113,66 juta di 2014, dibandingkan dengan laba sebesar

of proit before income tax to sales and services revenues of 0.48% in 2013.

Income Tax Expense - Net

Income tax expense consisted of current income tax and deferred income tax. The Company’s income tax expense was USD16.07 million in 2014, compared to USD1.68 million in 2013. Higher income tax in 2014 was due to both higher current income tax and deferred income tax.

Current income tax was USD9.09 million in 2014, compared to USD2.56 million in 2013. Such increase was mainly due to increase in proit of certain subsidiaries from mining contractors and coal mining segment (CK and TIA).

Deferred income tax expense was USD6.99 million in 2014 compared to deferred tax beneit of USD0.88 million in 2013. This was primarily attributable to increment of deferred tax liabilities from lease payables due to signiicant realization of lease payment in 2014. In addition, the Company provided provision for deferred tax asset from allowance for impairment loss of trade receivables.

Other Comprehensive Loss

The Company recorded other comprehensive loss amounted USD117.75 million in 2014, signiicantly higher than USD20.62 million in 2013, despite loss in exchange diference from inancial statement translation narrowed to USD1.45 million in 2014 from loss of USD22.70 million in 2013.

Income (Loss) Attributable to Owners of the Parent Company

Loss attributable to owners of the parent company reached USD113.66 million in 2014, compared to income of USD4.61 million in 2013 primarily due to

185

USD4,61 juta di 2013 terutama disebabkan karena kerugian penurunan nilai yang besar pada properti pertambangan dan piutang usaha.

Rasio rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terhadap penjualan dan pendapatan jasa adalah sebesar 15,71% di 2014 dibandingkan dengan rasio laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terhadap penjualan dan pendapatan jasa sebesar 0,59% di 2013.

Rugi Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali

Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali di 2014 adalah sebesar USD2,64 juta, 4,22% lebih tinggi dibandingkan USD2,53 juta di 2013 akibat salah satu dari entitas anak tambang batubara Perusahaan masih berada dalam tahap pilot project sampai dengan akhir tahun 2014.

Rugi Komprehensif Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Kerugian penurunan nilai pada properti pertambangan dan piutang usaha yang besar bersama depresiasi nilai tukar menghasilkan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD115,11 juta di 2014, lebih tinggi dari USD18,09 juta yang tercatat di 2013.

Total Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali

Perusahaan mencatat rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non- pengendali sebesar USD2,64 juta, 4,22% lebih tinggi dibandingkan USD2,53 juta di 2013 akibat salah satu dari entitas anak tambang batubara Perusahaan masih berada dalam tahap pilot project sampai dengan akhir tahun 2014.

signiicant impairment loss on its mining properties and trade receivables.

Ratio of loss attributable to owners of the parent company to sales and services revenues was 15.71% in 2014 compared to ratio of income attributable to owners of the parent company to sales and services revenues of 0.59% in 2013.

Net Loss Attributable to Non-Controlling Interest

Net loss attributable to non-controlling interest in 2014 was USD2.64 million, 4.22% higher compared to USD2.53 million in 2013 as one of the Company’s coal mining subsidiaries were still at pilot project stage up to the end of 2014.

Comprehensive Loss Attributable to Owners of the Parent Company

Signiicant impairment loss on mining properties and trade receivables combined with currency depreciation resulted in comprehensive loss attributable to owners of the parent company of USD115.11 million in 2014, higher than loss of USD18.09 million recorded in 2013.

Total Comprehensive Loss for the Year Attributable to Non-Controlling Interest

The Company recorded comprehensive loss attributable to non-controlling interest of USD2.64 million in 2014, 4.22% higher than USD2.53 million in 2013 as one of its coal mining subsidiaries were still at pilot project stage up to the end of 2014.

Rasio marjin laba kotor dihitung dengan membagi laba kotor Perusahaan dengan total penjualan dan pendapatan jasa Perusahaan. Perusahaan mencatat marjin laba kotor sebesar 20,71% di 2014, lebih tinggi daripada 19,85% di 2013 karena penurunan beban pokok penjualan yang turun lebih cepat ketimbang penurunan penjualan dan pendapatan jasanya.

Rasio marjin EBITDA dihitung dengan membagi EBITDA Perusahaan dengan penjualan dan pendapatan jasanya. Deinisi Perusahaan untuk EBITDA ditunjukkan di tabel di bawah ini.

Rasio – Rasio Proitabilitas

Tabel di bawah ini menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan laba di 2014 dibandingkan dengan 2013.

Dalam dokumen ABM Investama Tbk 2014 (Halaman 184-189)