• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user atau tenaga teknis

d. Wawancara Tahap Awal

Wawancara tahap awal merupakan hal yang paling umum dilakukan untuk memperoleh informasi tentang pelamar. Wawancara dapat dikatakan mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi, karena dapat diterapkan baik terhadap calon karyawan manajerial ataupun operasional. Dengan wawancara dapat dijamin adanya komunikasi dua arah langsung antara rekruiter sebagai pihak pewawancara dan pelamar sebagai pihak calon karyawan, untuk itu wawancara dapat diselenggarakan secara terbuka.

e. Pemeriksaan Referensi

Referensi dari pelamar diperiksa untuk kepentingan memperoleh informasi tentang latar belakang pelamar. Perolehan informasi dari orang-orang yang mengenal pelamar dengan baik pemilihannya biasanya tidak atas dasar pertalian darah, akan tetapi dari kriteria lain seperti sekolah, organisasi di mana pelamar menjadi anggota, dan perusahaan yang telah di cantumkan oleh pelamar yang berkaitan dengan pengalaman kerja pelamar.

f. Tes Kesehatan

Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon karyawan adalah hal yang penting. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, rekruiter dapat mengetahui status kesehatan pelamar yang mana berkaitan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan nantinya. Sedangkan bagi perusahaan, dengan pemeriksaan di awal sebelum calon karyawan itu bekerja dapat ditekan biaya pemeliharaan kesehalan bagi karyawan untuk kedepannya. Tes kesehatan juga bisa dilakukan hanya dengan pemeriksaan surat keterangan sehat yang diberikan pelamar dari rumah sakit.

g. Wawancara Tahap Akhir

Wawancara tahap akhir biasa dilakukan oleh kepala bagian personalia yang mengurusi bagian kepegawaian. Wawancara akhir ini

commit to user

dilakukan dengan maksud untuk mencocokkan kemampuan yang dipunyai calon karyawan dengan deskripsi tugas yang akan dijalankan, disamping itu juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar dapat diajak bekerja sama atau tidak. Dalam wawancara ini perusahaan juga melakukan penawaran perjanjian kontrak kerja dan gaji yang diberikan perusahaan serta kesejahteraan lain seperti bonus, tunjangan, cuti, jamsostek (bila ada). Wawancara akhir yang dilakukan oleh kepala bagian personalia juga akan manentukan diterima atau tidaknya pelamar menjadi calon karyawan pada perusahaan tersebut.

h. Pemberian Keputusan

Langkah terakhir dari proses rekrutmen adalah memberikan keputusan tentang diterima atau tidaknya pelamar itu untuk bekerja di perusahaan. Pelamar yang tidak memenuhi spesifikasi akan ditolak, sedangkan pelamar mampu memenuhinya mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk langsung diterima bekerja di perusahaan. Keputusan dibuat berdasarkan hasil dari keseluruhan proses rekrutmen yang telah dilakukan oleh sejumlah pelamar. Pada tahap ini juga perlu diketahui bahwasanya petugas yang melakukan rekrutmen bukanlah orang yang mengambil keputusan terakhir tentang status suatu lamaran untuk itu petugas yang melakukan rekrutmen diharapkan tidak memberikan indikasi tentang hasil proses rekrutmen yang diselenggarakannya. Dalam langkah akhir ini juga terdapat persetujuan dari kedua belah pihak antara karyawan dengan perusahaan mengenai kesepakatan bekerja, kesepakatan gaji, dan perjanjian kontrak kerja (teken kontrak), serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon karyawan.

2. Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Di PT Dan Liris Surakarta Meliputi :

a. Kesulitan Dalam Mencari Pelamar Yang Sesuai Dengan Kriteria Harapan Perusahaan.

commit to user

sesuai dengan bidang kebutuhan yang di harapkan oleh perusahaan, untuk perusahaan garmen seperti Dan Liris, sangat membutuhkan sarjana tehnik tekstil dan tata busana, sedangkan tidak banyak universitas yang mempunyai jurusan sarjana tehnik tekstil dan tata busana.

b. Sikap Pelamar Yang Tidak Jujur Dan Kurang Terbuka

Dalam memberikan informasi yang dibutuhkan kepada rekruiter, kejujuran dan keterbukaan pelamar sangat diperlukan. Pelamar seringkali tidak jujur dan kurang terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh rekruiter pada saat wawancara dilakukan. Pelamar yang tidak jujur ataupun kurang terbuka terhadap rekruiter dapat menghambat jalannya proses rekrutmen lebih lanjut, karena informasi yang ingin digali lebih dalam dari pelamar tidak dapat diperoleh.

c. Sulitnya Menerapkan Standar Ukuran Kualifikasi Pelamar

Kualifikasi-kualifikasi sebagaimana yang disyaratkan oleh perusahaan sedapat mungkin harus dapat dipenuhi oleh pelamar. Namun demikian, pelamar berbeda dalam berbagai hal termasuk pula

dengan kualifikasi yang mereka miliki. Hal yang sulit adalah menerapkannya. Kualifikasi-kualifikasi pelamar yang telah ditentukan sedemikian rupa seringkali tidak dapat dipenuhi. Proses rekrutmen tidak dapat dilaksanakan secara maksimal jika standar ukuran kualifikasi pelamar yang dibutuhkan tidak sesuai.

d. Rekruiter Yang Tidak Obyektif

Penilaian yang diberikan oleh petugas rekrutmen sangat menentukan hasil akhir yang didapat oleh pelamar nantinya. Penggunaan informasi yang terbatas tentang pelamar untuk berprasangka oleh petugas rekrutmen kadang dapat menimbulkan masalah. Masalah yang tampak adalah pemberian nilai yang tidak obyektif kepada pelamar. Penilaian yang tidak obyektif tersebut

commit to user

sangat merugikan pelamar terutama jika menyangkut pengambilan keputusan akhir yang akan diberikan kepada mereka.

3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak PT Dan Liris Surakarta dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut meliputi :

a. Usaha Untuk Mengatasi Hambatan Karena Adanya Kesulitan Dalam Mencari Karyawan Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Perusahaan.

Dalam mengatasi hambatan tersebut hal yang dilakukan oleh PT Dan Liris adalah bekerja sama dengan universitas-universitas agar memperoleh informasi mengenai alumni-alumni yang telah lulus dan dengan jurusan yang dibutuhkan perusahaan, selain itu juga mengikuti

job fair dengan mencari dan menawarkan berbagai bidang pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan.

b. Melakukan Pemeriksaan Referensi Pelamar Secara Lebih Mendalam Untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memeriksa referensi maupun latar belakang pelamar secara lebih mendalam. Dengan pemeriksaan referensi atau latar belakang pula rekruiter dapat mengontrol benar tidaknya informasi yang disampaikan pelamar melalui bukti-bukti yang diberikan pelamar, seperti surat keterangan kerja, sertifikat-sertifikat, ataupun orang-orang terdekat yang bersangkutan dengan calon karyawan.

c. Menyesuaikan Standar Ukuran Kualifikasi Pelamar Dengan Uraian Pekerjaan

Standar ukuran kualifikasi pelamar agar dapat diterapkan dengan baik dalam prakteknya harus menyesuaikan dengan uraian pekerjaannya. Dari uraian pekerjaan dapat ditentukan spesifikasi pekerjaan yang memuat persyaratan kualifikasi minimum dari orang- orang yang akan menjabat atau melakukan pekerjaan. Persyaratan inilah yang menjadi standar ukuran kualifikasi bagi pelamar.

commit to user

Usaha yang dapat dilakukan untuk menilai pelamar secara lebih obyektif adalah dengan memaksimalkan kemampuan petugas rekrutmen agar lebih profesional dalam menjalankan pekerjaannya. Petugas rekrutmen juga diharapkan agar lebih mempergunakan pertimbangan rasionalnya daripada pandangannya sendiri pada saat merekrut sehingga pemberian nilai secara tidak obyektif dapat dihindarkan.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, implikasi hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Sistem rekrutmen karyawan yang digunakan oleh PT Dan Liris Surakarta yang memberikan syarat pada pencapaian nilai standar yang harus dipenuhi pelamar dan berdasarkan hasil yang diperoleh dari serangkaian proses rekrutmen yang dilakukan dari awal hingga akhir sampai saat ini telah berjalan dengan cukup lancar, walaupun masih ada beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, terutama pada pihak-pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan rekrutmen. Penggunaan sistem rekrutmen yang tepat sangat diperlukan agar tujuan utama perusahaan untuk memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatannya yang tepat dapat diwujudkan atau dicapai dengan baik serta dapat menjadikan perusahaan menjadi lebih maju karena faktor SDM sangatlah mempengaruhi terhadap perkembangan perusahaan itu sendiri.

2. Pengambilan langkah-langkah yang tepat dan simple bila dibandingkan dengan perusahaan lain seperti, BRI, PLN, Trakindo dan perusahan lain yang mempunyai sistem rekrutmen lebih ketat dan detail. Sesuai dengan prosedur yang sistematis menjadikan kegiatan rekrutmen karyawan dapat dilaksanakan dengan cara yang paling mudah dan dapat diterima dengan baik oleh semua pihak yang terkait dengan kegiatan tersebut.

3. Hasil penelitian ini dapat menumbuhkan kesadaran dan pemikiran bagi perusahaan untuk lebih giat lagi dalam mengoptimalkan segala bentuk

commit to user

potensi sumber daya manusia yang ada sehingga dapat menghasilkan output yang besar bagi perusahaan.

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan serta implikasi sebagaimana yang dikemukakan di atas, maka dari hasil penelitian ini peneliti mengemukakan saran sebagai berikut :

1. Kepada Pihak Pimpinan bidang Rekrutmen Karyawan

a. Untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan harapan, perusahaan hendaknya lebih memperluas dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai lowongan pekerjaan yang tersedia diperusahaan, sehingga masyarakat berminat untuk mencalonkan diri sebagai karyawan, dengan demikian pihak perusahaan mempunya banyak kandidat untuk dipilih dan diseleksi. Lowongan pekerjaan dapat di informasikan melalui internet dan surat lamaran dapat dikirim melalui e-mail dalam hal ini akan memepermudah pelamar dan juga rekruiter itu sendiri.

b. Untuk mengetahui jujur tidaknya pelamar dalam memberikan kebenaran informasi kepada petugas rekrutmen, hendaknya perusahaan melaksanakan cross check kebenaran informasi yang ada pada referensi dengan kebenaran informasi yang disampaikan oleh pelamar pada saat wawancara dilakukan.

c. Standar ukuran kualifikasi pelamar yang tidak dapat dipenuhi oleh pelamar dalam prakteknya, hendaknya diberikan bobot nilai secara selektif sesuai dengan kebutuhan prioritas perusahaan. Nilai minimum yang diberikan menyesuaikan dengan kualifikasi minimum pelamar. d. Untuk menghindari pemberian nilai yang tidak obyektif oleh petugas

rekrutmen, hendaknya menyesuaikan posisi lowongannya, penilaian terhadap calon karyawan yang cukup memenuhi persyaratan dengan yang kurang memenuhi persyaratanpun harus sesuai kenyataan.

2. Kepada Calon Karyawan.

commit to user

diadakan, diharapkan calon karyawan lebih maksimal dalam mengikuti setiap prosedur rekrutmen yang disyaratkan tersebut, diantaranya dengan menjawab berbagai pertanyaan atau tes yang diselenggarakan secara cermat. Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pribadi hendaknya diungkapkan secara apa adanya.

b. Untuk kepentingan penilaian secara obyektif, alangkah baiknya apabila calon karyawan dalam memberikan informasi kepada petugas rekrutmen sesuai kenyataan yang ada, begitu pula dengan orang-orang yang memberikan informasi referensi.