• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT THT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Dalam dokumen Seminar Nasional Informatika SNIf 2013 (1) (Halaman 196-199)

Ria Eka Sari STMIK POTENSI UTAMA

JL.KL.YOS SUDARSO KM 6.5 TANJUNG MULIA ladiespure@gmail.com

ABSTRAK

Sistem pakar merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti masalah kedokteran, pendidikan, dan sebagainya. Perkembangan pembangunan sistem pakar dalam bidang medis merupakan satu hal yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Salah satunya adalah dengan penerapan sistem pakar dengan menggunakan metode Forward Chaining untuk mendeteksi penyakit THT. Kajian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana membuat mesin inferensi untuk mengendalikan proses mengidentifikasi solusi menggunakan metode Forward Chaining.

Kata Kunci : Penyakit THT, sistem pakar, Forward Chaining

1. PENDAHULUAN

Komputer telah berkembang sebagai alat pengolah data, penghasil informasi dan turut berperan dalam pengambilan keputusan. Bahkan para ahli komputer masih terus mengembangkan kecanggihan komputer agar dapat memiliki kemampuan seperti manusia. Kemajuan di bidang teknologi informasi dan sistem cerdas telah melahirkan perangkat lunak sistem pakar yang dilengkapi dengan kemampuan berpikir dan pengembangan keahlian dalam lingkup tertentu. Sistem pakar merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya.

Dengan memindahkan kepakaran yang dimiliki seorang dokter untuk mendiagnosis penyakit ke dalam suatu program komputer yang dinamakan dengan sistem pakar dan dengan penerapan sistem pakar untuk mendeteksi penyakit THT, diharapkan dapat membantu para dokter dan tim medis dalam memberikan pengetahuan berupa informasi kepada para pasien, serta masyarakat awam dalam mengenali gejala-gejala yang timbul sebelum pergi berobat.

2. DASAR TEORI 2.1 SISTEM PAKAR

Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu komputer saat ini. Sistem pakar adalah sistem

berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut [1]. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. 2.2 MANFAAT SISTEM PAKAR

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem

pakar, antara lain [2]:

1 Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.

2 Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, meningkatnya kualitas pekerjaan ini disebabkan meningkatnya efisiensi kerja. 3 Menghemat waktu kerja.

4 Menyederhanakan pekerjaan.

5 Merupakan arsip terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai sistem pakar seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar, meskipun mungkin sang pakar telah tiada.

6 Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar. Di mana sebuah sistem pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai di mana saja.

Metode Forward Chaining adalah suatu metode pengambilan keputusan yang umum digunakan dalam system pakar. Proses pencarian dengan metode Forward Chaining berangkat dari kiri ke kanan, yaitu dari premis menuju kepada kesimpulan akhir, metode ini sering disebut data driven yaitu pencarian dikendalikan oleh data yang diberikan [3].

4. DEFENISI THT

Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup sering ditemukan pada masyarakat. Cabang ilmu kedokteran yang khusus meneliti diagnosa

dan pengobatan penyakit telinga, hidung, tenggorok serta kepala dan leher disebut dengan Otolaringologi [4].

Pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorok (THT) harus menjadi kesatuan

karena ketiganya saling berhubungan. Bila ada satu bagian dari organ tersebut

terganggu, maka kedua organ lainnya akan terimbas [5].

5. PENGUJIAN

Pengujian menggunakan software aplikasi sistem pakar yang dibangun menggunakan bahas pemrograman Visual Basic.Net dan SQL Server sebagai Databasenya, aplikasi akan menampilkan form untuk berintraksi dengan pemakai, sistem akan memberikan pertanyaan berupa gejala- gejala yang ada, dan jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut di bandingkan dengan basis pengetahuan yang telah dibuat sebelumnya bersumber dari pakar spesialis THT. Dan jawaban- jawaban yang diberikan oleh sistem pakar merupakan kesimpulan bahwa sesorang tersebut terindikasi mengidap permasalahan pada organ Telinga, Hidung, atau Tenggorakan dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan selanjutnya untuk mengatasi keadaan tersebut. 6. Hasil Pengujian terhadap responden

Pada pengujian ini, menggunakan opini pengguna tentang pemakaian sistem pakar yang dapat merespon keluhan mereka dan memberikan solusinya, dari respondensi ini, mayoritas pengguna cukup terbantu dengan adanya sistem pakar ini dapat membantu mereka dalam mendeteksi gangguan terhadap THT tanpa harus langsung bertemu pakar THTnya untuk berkonsultasi. Berikut hasil respondensi pengguna terhadap layanan ini:

Tabel 1. Responden Pemakai Sistem

Gambar 1. Grafik Responden

Dari grafik responden diatas terlihat, pengguna yang merasa terbantu oleh system pakar ini terdapat 11 responden dari 15 responden atau 73.3 % ditunjukan pada nilai 1, dan yang merasa tidak terbantu terdapat 4 resonden dari 15 responde atau 26.3 % ditunjukan pada nilai 0.

7. KESIMPULAN

1. Metode Forward Chaining berhasil di implementasikan dalam sistem pakar diagnosa penyakit THT.

2. Metode Forward Chaining mampu menjawab permasalahan adanya pengetahuan yang tidak komplit dan tidak pasti.

3. Sistem pakar diagnosa penyakit THT ini mampu memberikan informasi awal mengenai penyakit yang kemungkinan diderita oleh pengguna.

8. DAFTAR PUSTAKA

[1] Kusrini. 2006. Sistem Pakar: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.

[2] Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence: Teknik dan Aplikasinya. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[3] Hartati, Sri., Iswanti, Sari. 2008. Sistem Pakar & Pengenbangannya, Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[4] Prabowo, W, Muhammad A. Widyananda, dan Bagus Santoso. 2008. Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Diagnosa Awal

Penyakit THT, (Online),

(journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view /729/683, diakses 14 Oktober 2012). [5] Murjantyo. 2006. Seputar Penyakit

Telinga, Hidung, Tenggorok, (Online), (http://negeridiawan.blogdetik.com/2009/02/ 04/seputar-penyakit-telinga-hidung-

tenggorok)

[6] Tim Dokter Spesialis THT, 2012. Penyakit THT (Telinga, Hidung,

Tenggorokan), (Online),

(http://medicastore.com/penyakit_subkategor i/15/index.html)

Dalam dokumen Seminar Nasional Informatika SNIf 2013 (1) (Halaman 196-199)

Garis besar

Dokumen terkait