• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Perwilayahan dalam Kabupaten Wonosobo

Dalam dokumen d. Urusan Perindustrian (Halaman 103-109)

SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

TEMA RKPD KABUPATEN WONOSOBO

4.3 Kebijakan Umum Arah Pengembangan Wilayah

4.3.3 Sistem Perwilayahan dalam Kabupaten Wonosobo

Sesuai arahan dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021, guna mengoptimalkan pengembangan, memudahkan pengelolaan, meningkatkan fungsi pelayanan, mengurangi kesenjangan, serta untuk menentukan kawasan-kawasan yang akan dilakukan pengembangan, maka di Kabupaten Wonosobo dilakukan pembagian wilayah dalam unit-unit kawasan fungsional yang lebih kecil. Unit kawasan fungsional yang lebih kecil tersebut dikenal sebagai Sistem Perwilayahan (Regionalisasi Wilayah).

Gambar 4. 5 Sistem Perwilayahan Kabupaten Wonosobo

Pada setiap regionalisasi wilayah dialokasikan pusat-pusat pertumbuhan dengan pengarahan skala layanannya, yang diharapkan pusat-pusat pertumbuhan ini mampu memicu pertumbuhan kawasan hinterland-nya. Secara spasial, pembagian sistem perwilayahan tingkat kabupaten yang ada di Kabupaten Wonosobo bisa dijabarkan sebagai berikut:

a. Sistem Perwilayahan JARGA

Sistem Perwilayahan Jarga terdiri dari wilayah Kejajar dan Garung, mempunyai fungsi utama sebagai pusat pelayanan sosial-ekonomi skala wilayah, wisata, perlindungan kawasan bawahnya, permukiman kepadatan rendah-sedang, pengembangan teknologi tinggi (geothermal), pengembangan pertanian hortikultura ramah lingkungan, dengan pusat pengembangannya di Perkotaan Garung.

Karakteristik Perwilayahan Jarga adalah lokasi berada pada kawasan pegunungan dan perbukitan dan memiliki kawasan dataran tinggi (plateau) yang mempunyai daya jangkau yang terbatas. Fasilitas pelayanan dasar khususnya fasilitas ekonomidan sosial, tersedia dan tersebar. Kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan rendah-sedang, sehingga dimasa yang akan datang dengan melihat fungsi kawasan harus diantisipasi dalam pola pemanfaatan lahan secara bijaksana untuk keberlanjutan ekonomi, kegiatan yang paling mungkin untuk pengembangan wilayahnya adalah pengembangan agroecotourisme.

Arahan Pengembangan Sistem Perwilayahan Jarga :

a) mewujudkan pusat perdagangan holtikultura di wilayah Garung dengan skala pelayanan daerah dan/atau regional;

b) mewujudkan pengembangan pariwisata wilayah dengan skala regional, nasional dan atau internasional, melalui konsep geopark untuk mendukung pengembangan ekonomi sosial dan lingkungan kawasan, dengan pusat pengembangan kawasan Dieng;

c) mewujudkan pengembangan fasilitas pendukung pariwisata; d) mewujudkan aksesibilitas internal dan eksternal yang baik;

e) mewujudkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem sarana dan prasarana yang terpadu dan merata;

f) mewujudkan pertanian holtikultura dan perkebunan yang ramah lingkungan untuk mendukung pariwisata dan pengembangan wilayah; dan

g) mengembangkan kegiatan pengelolaan sumber daya lahan yang terbatas untuk meningkatkan kualitas permukiman, pariwisata, serta ruang kegiatan sektor informal dan ruang terbuka hijau.

b. Sistem Perwilayahan SELOWOMO

Sistem Perwilayahan Selowomo terdiri dari wilayah Selomerto, wilayah Wonosobo dan wilayah Mojotengah, mempunyai fungsi utama sebagai pusat pelayanan sosial-ekonomi skala kabupaten, wisata, pendidikan, perkantoran, perdagangan dan jasa, permukiman kepadatan sedang-tinggi, pengembangan pertanian, dengan pusat pengembangannya di Perkotaan Wonosobo

Karakteristik Perwilayahan Selowomo adalah lokasi berada pada Pusat Wilayah Kabupaten Wonosobo, dengan fasilitas perkotaan yang mendukung pelayanan Kabupaten. Fasilitas pelayanan dasar seperti fasilitas ekonomi dan sosial, tersedia dan tersebar untuk pelayanan skala kabupaten. Kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan sedang-tinggi, pelayanan perdagangan dan jasa, sehingga dimasa yang akan datang dengan melihat fungsi kawasan harus diantisipasi dalam pola pemanfaatan lahan secara bijaksana untuk keberlanjutan pembangunan.

Arahan Pengembangan Sistem Perwilayahan SELOMOWO :

a) mewujudkan pusat perdagangan dan jasa, pendidikan dan perkantoran dengan skala pelayanan daerah;

b) mewujudkan kelengkapan fasilitas pendukung perdagangan dan jasa; c) mewujudkan aksesibilitas internal dan eksternal yang baik;

d) mewujudkan infrastruktur perkotaan untuk mendukung aktivitas perdagangan dan jasa;

e) mewujudkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem sarana dan prasarana yang terpadu dan merata;

f) mewujudkan RTH taman kota yang memberikan kenyamanan dalam mendukung aktivitas kawasan;

g) mewujudkan permukiman yang layak dengan kepadatan sedang-tinggi pada kawasan perkotaan;

h) mewujudkan pengembangan fasilitas pendukung pariwisata daerah; dan i) mewujudkan pertanian perkebunan dan pengembangan perikanan air

tawar.

c. Sistem Perwilayahan KERKAJAR

Sistem Perwilayahan Kerkajar terdiri dari Wilayah Kertek dan Wilayah Kalikajar, mempunyai fungsi utama sebagai pusat pelayanan sosial-ekonomi skala wilayah, wisata, perdagangan dan jasa, permukiman kepadatan sedang, industri, pengembangan pertanian, dengan pusat pengembangannya di Perkotaan Kertek

Karakteristik Perwilayahan Kerkajar adalah lokasi berada pada bagian timur Wilayah Kabupaten Wonosobo, dan merupakan kawasan pegunungan dan lereng gunung Sindoro-Sumbing dengan fasilitas perkotaan yang mendukung pelayanan wilayah, Fasilitas pelayanan dasar seperti fasilitas ekonomi dan sosial, tersedia dan tersebar untuk pelayanan skala wilayah. Kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan sedang-tinggi, pelayanan perdagangan dan jasa, industri, pertanian perkebunan dan perikanan air tawar, merupakan kawasan perlindungan kawasan bawahnya, sehingga dimasa yang akan datang dengan melihat fungsi kawasan harus diantisipasi dalam pola pemanfaatan lahan secara bijaksana untuk keberlanjutan pembangunan.

Arahan Pengembangan Sistem Perwilayahan Kerkajar :

a) mewujudkan pusat perdagangan dan jasa, dengan skala pelayanan wilayah;

b) mewujudkan kelengkapan fasilitas pendukung perdagangan dan jasa; c) mewujudkan aksesibilitas internal dan eksternal yang baik;

d) mewujudkan infrastruktur perkotaan untuk mendukung aktivitas perdagangan dan jasa;

e) mewujudkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem sarana dan prasarana yang terpadu dan merata;

f) mewujudkan permukiman yang layak dengan kepadatan sedang-tinggi pada kawasan perkotaan;

g) mewujudkan pengembangan fasilitas pendukung pariwisata wilayah; h) mewujudkan Pertanian perkebunan dan pengembangan perikanan air

tawar; dan

i) mewujudkan kawasan industri yang ramah lingkungan.

d. Sistem Perwilayahan SUWALEK

Sistem Perwilayahan Suwalek terdiri dari wilayah Sukoharjo, wilayah Watumalang dan wilayah Leksono, mempunyai fungsi utama sebagai pusat pelayanan sosial-ekonomi skala wilayah, wisata, perdagangan dan jasa, permukiman kepadatan sedang, industri, pengembangan pertanian, dengan pusat pengembangannya di Perkotaan Leksono.

Karakteristik Perwilayahan Suwalek adalah lokasi berada pada bagian barat Wilayah Kabupaten Wonosobo, dan merupakan kawasan dengan fasilitas perkotaan yang mendukung pelayanan wilayah, Fasilitas pelayanan dasar seperti fasilitas ekonomi dan sosial, tersedia dan tersebar untuk pelayanan skala wilayah. Kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan rendah-sedang,

pelayanan perdagangan dan jasa, industri, pertanian perkebunan dan perikanan air tawar, sehingga dimasa yang akan datang dengan melihat fungsi kawasan harus diantisipasi dalam pola pemanfaatan lahan secara bijaksana untuk keberlanjutan pembangunan.

Arahan Pengembangan Sistem Perwilayahan Suwalek :

a) mewujudkan kelengkapan fasilitas pendukung perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan wilayah;

b) mewujudkan aksesibilitas internal dan eksternal yang baik; c) mewujudkan infrastruktur untuk mendukung aktivitas wilayah;

d) mewujudkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem sarana dan prasarana yang terpadu dan merata;

e) mewujudkan permukiman dengan kepadatan rendah-sedang;

f) mewujudkan pengembangan fasilitas pendukung pariwisata wilayah; g) mewujudkan Pertanian perkebunan dan pengembangan kehutanan; h) mewujudkan kawasan industri pada kawasan sawangan yang ramah

lingkungan; dan

i) mewujudkan pengembangan wisata berbasis agroekoturisme dengan memanfaatkan Sungai Serayu sebagai potensi.

e. Sistem Perwilayahan SAPILAWANG

Sistem Perwilayahan Sapilawang terdiri dari wilayah Sapuran, wilayah Kepil dan wilayah Kalibawang, mempunyai fungsi utama sebagai pusat pelayanan sosial-ekonomi skala wilayah, wisata, perdagangan dan jasa skala wilayah, permukiman kepadatan rendah sedang, industri, pengembangan pertanian perkebunan dan kehutanan, dengan pusat pengembangannya di Perkotaan Sapuran

Karakteristik Perwilayahan Suwalek adalah fasilitas pelayanan dasar seperti fasilitas ekonomi dan sosial, tersedia dan tersebar untuk pelayanan skala wilayah. Kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan rendah-sedang, pelayanan perdagangan dan jasa, industri, pertanian perkebunan dan kehutanan. Merupakan wilayah penghubung jalur wisata Borobudur Dieng. Arahan Pengembangan Sistem Perwilayahan Sapilawang :

a) mewujudkan kelengkapan fasilitas pendukung dengan skala pelayanan wilayah;

c) mewujudkan infrastruktur untuk mendukung aktivitas wilayah;

d) mewujudkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem sarana dan prasarana yang terpadu dan merata;

e) mewujudkan permukiman dengan kepadatan rendah-sedang;

f) mewujudkan pengembangan fasilitas pendukung pariwisata wilayah; g) mewujudkan Pertanian perkebunan dan pengembangan kehutanan; h) mewujudkan kawasan industri yang ramah lingkungan; dan

i) mewujudkan pengembangan wisata berbasis agroekoturisme.

f. Sistem Perwilayahan KALIWADAS

Sistem Perwilayahan Kaliwadas terdiri dari wilayah Kaliwiro dan, wilayah Wadaslintang, mempunyai fungsi utama sebagai pusat pelayanan sosial-ekonomi skala wilayah, wisata, perdagangan dan jasa skala wilayah, permukiman kepadatan rendah sedang, pengembangan pertanian perkebunan dan kehutanan, dengan pusat pengembangannya di Perkotaan Kaliwiro.

Karakteristik Perwilayahan Kaliwadas adalah Fasilitas pelayanan dasar seperti fasilitas ekonomi dan sosial, tersedia dan tersebar untuk pelayanan skala wilayah. Kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan rendah-sedang, pelayanan perdagangan dan jasa skala wilayah, pertanian perkebunan dan kehutanan, pengembangan perikanan air tawar (perikanan waduk).

Arahan Pengembangan Sistem Perwilayahan KALIWADAS:

a) mewujudkan kelengkapan fasilitas pendukung dengan skala pelayanan wilayah;

b) mewujudkan aksesibilitas internal dan eksternal yang baik; c) mewujudkan infrastruktur untuk mendukung aktivitas wilayah;

d) mewujudkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem sarana dan prasarana yang terpadu dan merata;

e) mewujudkan permukiman dengan kepadatan rendah-sedang;

f) mewujudkan pengembangan fasilitas pendukung pariwisata wilayah dengan berbasis agroecotourism; dan

g) mewujudkan pertanian perkebunan, kehutanan dan perikanan air tawar dengan pengembangan perikanan sistem keramba.

4.3.4 Pengembangan Kawasan Perdesaan-Pusat Pertumbuhan Sedang

Dalam dokumen d. Urusan Perindustrian (Halaman 103-109)