• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Kesehatan

Dalam dokumen d. Urusan Perindustrian (Halaman 136-142)

SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KERJA DAN PENDANAAN

2. Urusan Kesehatan

Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Program ini diarahkan pada kegiatan jaminan persalinan melalui pelayanan medis ibu hamil, ibu melahirkan, bayi baru lahir; peningkatan pelayanan kesehatan ibu melalui fasilitasi teknis program kesehatan ibu dan pembelajaran audit maternal perinatal bagi petugas puskesmas dan pelacakan kasus kematian ibu dan bayi ; dan peningkatan pelayanan kesehatan anak sekolah.

Program ini diarahkan pada pencapaian indikator Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 sebesar 95%; Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sebesar 100%; Cakupan Persalinan yang ditolong oleh nakes yang mempunyai kompetensi kebidanan sebesar 100%; Cakupan kunjungan nifas lengkap (KFL) sebesar 100% dan Cakupan peduduk yang memiliki jaminan Kesehatan sebesar 80%; Persentase puskesmas melaksanakan pemeriksaan dan surveilans jamaah haji sebesar 100%.

b. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Program ini diarahkan pada kegiatan evaluasi tumbuh kembang balita tingkat kabupaten dan lomba balita sehat. Program ini diarahkan pada pencapaian indikator cakupan kesehatan bayi (kunjungan bayi) sebesar 100%; angka kelangsungan hidup bayi sebesar 99,25% dan cakupan pelayanan kesehatan anak balita sebesar 100%.

c. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini diarahkan pada kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan melalui pengadaan perbekalan kesehatan dan APD (Alat Pelindung Diri) untuk covid sebanyak 100 buah; peningkatan, pembinaan dan pengendalian produksi dan distribusi obat, obat tradisional , kosmetika dan alat kesehatan; pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan dan peningkatan manajemen pengelolaan obat dan vaksin. Program ini diarahkan pada pencapaian indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas sebesar 100%; persentase penggunaan obat rasional di puskesmas sebesar 75%; rasio kebutuhan : ketersediaan obat sebesar 1:1; persentase pelayanan kefarmasian sesuai standar sebesar 67%; persentase apotek, toko obat, dan toko alat kesehatan yang memiliki izin sebesar 100%.

d. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya

Program ini diarahkan pada kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas melalui penataan lingkungan Puskesmas Selomerto 2, pembuatan senderan dan ruang kantor Puskesmas Kepil 1 dan renovasi gedung persalinan Puskesmas Kertek 1; Pengadaan Gas Medis Puskesmas

Rawat inap Kejajar 1; Kalibrasi Alat Kesehatan Puskesmas sebanyak 24 buah ; peningkatan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar melalui penambahan ruang pelayanan puskesmas Kaliwiro, pengadaan mobil promosi kesehatan dan pengadaan IPAL Puskesmas sebanyak 12 ; perbaikan IPAL puskesmas dan labkesda sebanyak 5; pengembangan puskesmas rawat inap dan rawat jalan melalui pembangunan gedung puskesmas Kejajar 2, renovasi pustu sebanyak 6 unit, pengadaan alat kesehatan dan pengadaan ambulan puskesmas sebanyak 2 buah. Program ini diarahkan pada pencapaian indikator ratio bed rawat inap per satuan penduduk sebesar 1: 5000; rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk sebesar 1:10.000; persentase puskesmas yang memiliki sarana dan prasarana sesuai standar sebesar 100%.

e. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit

Program ini diarahkan pada kegiatan peningkatan pelayanan dan pendukung pelayanan di RSUD dan 24 Puskesmas se Kabupaten Wonosobo. Program ini diarahkan pada pencapaian indikator Indeks Kepuasan Pelanggan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan sebesar 90%; Indeks Kepuasan Pelanggan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap sebesar 90%; Angka Kematian BBLR (1.500gr - 2.500 gr) di Rumah Sakit sebesar 2,50%; ketersediaan Obat di Rumah Sakit 99%; lama tunggu pelayanan rawat jalan 60 menit dan lama tunggu pelayanan obat 15 menit.

f. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Program ini diarahkan pada kegiatan pengadaan alat kesehatan dan penunjang (Jantung& Paru, Penunjang akibat asap rokok); dan Pelayanan kesehatan rujukan (pengadaan alat kesehatan). Program ini diarahkan pada pencapaian indikator bed occupancy ratio/ tingkat pemakaian bed pasien di RS sebesar 75%; cakupan ketersediaan fasilitas gedung ruang pelayanan sebesar 90% dan baku mutu limbah cair COD (chemical oxygen demand) sebesar 80 gr/lt.

g. Program Kemitraan peningkatan pelayanan Kesehatan

Program ini diarahkan pada kegiatan pembinaan pengobatan tradisional. Program ini diarahkan pada pencapaian indikator Jumlah Puskesmas Yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan sebesar 15 dan rasio dokter per satuan penduduk (per 10.000 penduduk) sebesar 2: 10.000.

Program ini diarahkan pada kegiatan penilaian akreditasi 7 Puskesmas; peningkatan kualitas pengelolaan dan jangkauan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat; pengembangan sistem informasi kesehatan; fasilitasi perijinan tenaga kesehatan melalui pelatihan dan uji kompetensi tenaga kesehatan; fasilitasi penerbitan ijin fasilitasi pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Program ini diarahkan pada pencapaian indikator Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan oleh Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) di Kab/Kota sebesar 100%; persentase puskesmas terakreditasi sebesar 100%; Persentase kasus gawat darurat yang ditangani dengan SPGDT (Sistem penanganan gawat darurat terpadu)sebesar 100% dan Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki ijin operasional sebesar 100%.

i. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin

Program ini diarahkan pada kegiatan Integrasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program ini diarahkan pada pencapaian indikator Cakupan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin sebesar 95%.

j. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Program ini diarahkan pada peningkatan imunisasi melalui kampanye imunisasi Vaksin MR (Measles dan Rubela); peningkatan pencegahan dan penanggulangan TBC melalui pelacakan pasien TBC RO mangkir; peningkatan pencegahan dan penanggulangan kusta melalui pemeriksaan kontak dan pengadaan APD untuk penderita kusta; peningkatan pencegahan dan penanggulangan DBD melalui pengadaan bahan untuk foging, larvasida, rapid test DBD, jumantik kit dan penyelidikan epidemiologi; peningkatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan IMS melalui pemeriksaan CD4 pada ODHA dan pemeriksaan VCT pd populasi kunci dan pendampingan pengobatan ARV; penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan bencana melalui penguatan jejaring laboratoriun terkait Covid-19, pemantapan Tim Sistem Kewaspadaan Dini terkait Covid-19 dan pengiriman sampel (campak, Covid-19 dan AFP); peningkatan pencegahan dan penanggulangan diare; peningkatan penanggulangan penyakit malaria; peningkatan pencegahan dan penanggulangan pneumonia; peningkatan pencegahan dan penanggulangan filariasis melalui pengadaan media KIE dan penyeledikan epidemiologi, pemantauan kejadian pasca POPM logistik utk pelaksanaan POPM ; peningkatan pelayanan kesehatan calon jemaah Haji melalui pemeriksaan haji tahap pertama, pendampingan antar jemput jamaah haji, pemeriksaan kebugaran jamaah haji dan pelaksanaan Imunisasi haji.

Program ini diarahkan pada pencapaian indikator Penanganan penderita TB sesuai standar sebesar 100 %; Prevalensi HIV (persen) <0,5%; Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita sebesar 30%; Persentase kasus DBD ditangani sebesar 100%; Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk sebesar < 25; persentase penemuan penderita diare sebesar 50%; persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap sebesar 98,50%; cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) sebesar 100%; penemuan kasus AFP Non polio per 100.000 penduduk usia < 15 tahun sebesar ≥ 2; persentase Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang dilakukan penanggulangan < 24 jam (persen) sebesar 100%; angka kesakitan malaria (API/1000 penduduk) sebesar < 0,7; persentase penanganan penderita malaria sebesar 100%; persentase kasus filariasis yang mendapat pengobatan sebesar 100%; persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat sebesar 95%.

k. Program Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Program ini diarahkan pada kegiatan peningkatan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular melalui pemeriksaan IVA; peningkatan pelayanan kesehatan jiwa; pembentukan posbindu melalui bimbingan teknis bagi petugas dan kader; peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut melalui lomba gigi sehat dan pengadaan media KIE dan sosialisai penanggulangan gangguan pendengaran pada guru sekolah.

Program ini diarahkan pada pencapaian indikator prevalensi tekanan darah tinggi sebesar < 23,4%; persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara sebesar 4%; prevalensi obesitas penduduk usia 18+ tahun (persen) sebesar < 15,4%; persentase merokok penduduk usia < 18 Tahun sebesar < 5,9% dan Persentase penderita ganguan jiwa bebas pasung sebesar 98%.

l. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program ini diarahkan pada kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainya melalui penyediaan PMT ibu hamil perawatan balita gizi buruk di rumah sakit, penyediaan buku panduan dan kartu kendali minum TTD, pelatihan motivator ASI, refreshing konselor ASI, fasilitasi pembentukan kelompok peduli ASI dan evaluasi Desa ASI tingkat Kabupaten (Lomba Desa ASI).

Program ini diarahkan pada pencapaian indikator prevalensi ibu hamil kurang energi kronik (KEK) sebesar 10%; persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan sebesar 75%; persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif sebesar 67,50%; prevalensi bayi

dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebesar 3,50%; persentase anak balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan sebesar 100%; prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah 2 tahun) (persen) sebesar 15%; cakupan pemberian makanan pendamping ASI balita usia 6-24 tahun dari keluarga miskin sebesar 100%; prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) sebesar 1,1%; persentase balita /gizi kurang dari keluarga miskin yang tertangani sebesar 100%; persentase balita gizi buruk dari keluarga miskin yang tertangani sebesar 100%.

m. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program ini diarahkan pada kegiatan Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat melalui pengadaan media Germas terkait Covid-19; promosi kesehatan PHBS, pengadaan media penyuluhan dan penyuluhan terpadu melalui kampanye Germas terkait Covid-19, kampanye cuci tangan pakai sabun di sekolah terkait pencegahan Covid-19, pengadaan media audio (radio sport, talk show di radio) utk Covid-Covid-19, pembuatan film ttg penyuluhan, pengembangan media digital dan lomba Dokter, KKR SMP Tingkat Kabupaten; Fasilitasi Poskestren melalui pemeriksaan sampel air di ponpes dan lomba penyuluhan kader poskestren.

Program ini diarahkan pada pencapaian indikator cakupan desa siaga aktif strata mandiri sebesar 13,20%; cakupan rumah tangga sehat (persen) sebesar 80% dan Persentase posyandu dengan strata mandiri sebesar 30%.

n. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

Program ini diarahkan pada kegiatan pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga; pengawasan obat dan makanan; peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat dalam bidang makanan, keamanan pangan dan bahan berbahaya melalui pembentukan gerakan keamanan pangan desa, fasilitasi sekolah dalam keamanan pangan dan bahan berbahaya sebanyak 30 sekolah dan pemeriksaan sampel makanan sebanyak 80 dan fasilitasi penerbitan sertifikat PIRT sebanyak 150.

Program ini diarahkan pada pencapaian indikator persentase makanan di kantin sekolah dan industri rumah tangga yang memenuhi syarat sebesar 80% dan persentase industri rumah tangga pangan yang memiliki sertifikat produksi pangan (SPP-IRT) sebesar 90%.

o. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program ini diarahkan pada kegiatan pembinaan dan pengawasan kualitas sanitasi di tempat umum; Peningkatan cakupan akses jamban sehat melului pengadaan material jamban dan sosialisasi desa ODF; STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) melului pembinaan Desa STBM dan penyehatan tempat-tempat umum (TTU) melalui pemeriksaan sampel air bersih/makanan.

Program ini diarahkan pada pencapaian indikator jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) sebesar 6%; persentase desa ODF sebesar 38%; persentase tempat-tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 90%; persentase tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 70%; persentase fasilitas pelayanan kesehatan ramah lingkungan sebesar 100%; persentase ruta miskin berakses sanitasi layak sebesar 80%.

p. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Program ini diarahkan melalui kegiatan pelaksanaan hari lanjut usia; pemeriksaan kesehatan lansia dan penyediaan kohort dan buku kesehatan lansia. Program ini diarahkan pada pencapaian indikator Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan oleh Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) di Kab/Kota sebesar 100% dan Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia sebesar 94,89%.

Dalam dokumen d. Urusan Perindustrian (Halaman 136-142)