BAB II KAJIAN TEORI DAN REGULASI
II.1. KAJIAN TEORI
II.1.3. SMART GROWTH MANAGEMENT
Smart growth atau Pertumbuhan Cerdas adalah pengembangan yang melayani perekonomian, masyarakat, dan lingkungan. Memberikan kerangka kepada masyarakat untuk membuat keputusan terinformasi tentang bagaimana dan dimana mereka tumbuh. Smart growth memungkinkan masyarakat untuk tumbuh dengan cara-cara yng mendukung pengembangan ekonomi dan lapangan kerja, menciptakan lingkungan sekitar yang kuat dengan berbagai pilihan perumahan, komersial, dan pilihan transportasi; serta mencapai masyarakat sehat yang melengkapi keluarga dengan lingkungan yang bersih.
Smart growth adalah suatu solusi bagi tantangan dan dampak pembangunan yang tersebar pesat pada 50 tahun terakhir, dengan menciptakan masyarakat yang sehat dan livable, serta lapangan pekerjaan yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Solusi ini kemudian disusun dalam 10 prinsip pada tahun 1996 oleh Smart Growth Network, merupakan koalisi 32
HEIs (University) Regional Innovation Cluster Service Sectors Government National / Regional Network Support Industry R & D Centre
organisasi-organisasi dunia yang mendukung pengembangan smart growth. Dibutuhkan peran pemerintah daerah, pemberi pinjaman, kelompok-kelompok masyarakat, pegawai negeri-(bagian) zonasi, pengembang, agensi perjalanan, pemerintah pusat, dan pihak lainnya dalam menyepakati cara baru dalam melakukan bisnis seperti pada pengembangan smart growth. Sepuluh prinsip berikut adalah cara untuk mencapai smart growth, dengan setiap prinsip terdiri atas 10 kebijakan. Berikut ini adalah kesepuluh prinsip tersebut:
1. Guna Lahan Campuran (Mix Land Uses)
Mixing land uses –komersil, permukiman, pendidikan, rekreasi, dll– dalam suatu lingkungan yang accessible menggunakan sepeda / berjalan kaki dapat menciptakan semangat dan keragaman masyarakat. Dalam skala besar, guna campuran yang menarik masyarakat untuk berbelanja, bertemu teman-teman, dan tinggal dalam lingkungan perkotaan seperti Georgetown di Washington, D.C., atau kota kecil seperti Wiscasset, Maine.
Pemisahan guna lahan pada banyak negara umumnya bertujuan untuk melindungi masyarakat dari polusi industri dan bisnis. Hal ini mendorong pola pengembangan lahan dimana pertokoan, perumahan, dan sekolah terkadang ditempatkan sangat jauh dan hanya dapat dituju menggunakan mobil. Memperbaiki peraturan terkait lingkungan dan inovasi sektor privat artinya bahwa banyak sektor bisnis kini yang lebih bersih dibandingkan dengan 80 tahun lalu ketika zonasi pertama kali dikenalkan untuk memisahkan guna lahan. Faktanya, seperempat dari total perjalanan seseorang sekitar ±1 mil, sedangkan tiga per empat lainnya menggunakan mobil. Dengan pengembangan guna lahan campuran, dapat mengurangi polusi udara dari penggunaan kendaraan bermotor serta mengurangi ketergantungan akan kebutuhan jalan dan parkir yang lebih besar.
Smart growth juga mendukung integrasi guna lahan campuran kedalam masyarakat sebagai komponen kritikal dalam memeroleh tempat tinggal yang lebih baik, meningkatkan vitalitas dan memeroleh keamanan dengan banyaknya orang di jalan, merevitalisasi kehidupan masyarakat dengan mempertemukan orang-orang, serta membawa keuntungan ekonomi dan fiskal substansial melalui campuran guna lahan perumahan-bisnis. 10 kebijakan yang dapat diterapkan untuk mencapai guna lahan campuran antara lain:
1. Memberi insentif pada dana negara dalam mendorong penduduk untuk tinggal dekat dengan lokasi kerja
2. Mengadopsi smart growth code menjadi parallel existing conventional development codes
3. Menggunakan innovative zoning tools untuk mendorong masyarakat dan bangunan mixed-use
4. Memfasilitasi pembiayaan mixed-use properti
6. Menggunakan flex zoning (kelonggaran) dalam memudahkan developer menyediakan permintaan lahan
7. Mengubah declining shopping malls dan strip commercial streets menjadi mixed-use developments
8. Menyediakan berbagai contoh pembangunan mixed-use pada skala yang sesuai untuk setiap kelompok masyakarat
9. Menciptakan peluang untuk meretrofit single-use commercial dan retail menjadi komunitas yang walkable dan mixed-use
10. Memberi penghargaan bagi masyarakat yang menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan tempat tinggal
2. Mengambil Manfaat dari Compact Building Design (Desain Bangunan Kompak/Padat-Lengkap) Pertumbuhan pembangunan antara 1982 dan 1997 di Amerika meningkat pesat 45% dibandingkan pertumbuhan jumlah penduduk yang hanya 17%. Konsumsi lahan yang sangat cepat ini disertai dengan pertumbuhan ukuran perumahan dan retail pertokoan per dasar kapita, sedangkan ketersediaan lahan perkotaan tetap. Kondisi ini mendorong pertumbuhan compact building.
Smart growth mendorong masyarakat untuk menentukan bagaimana dan dimana mereka ingin tumbuh, dan compact building membantu menciptakan pusat lingkungan yang nyaman yang diinginkan masyarakat. Compact building membantu menciptakan pusat lingkungan yang nyaman, sesuai keingginan masyarakat, dengan penggunaan lahan yang lebih efisien, lebih murah, dua kali lebih banyak menampung kepadatan penduduk, membutuhkan lebih sedikit utilitas, dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Dengan penggnaan building footprints yang lebih kecil untuk pembangunan baru, compact building dapat menyisakan lahanbelum terbangun untuk mengabsorbsi dan memfilter air hujan yang dapat mengurangi banjir dan kebutuhan drainase air hujan, serta mengurangi jumlah limpasan polusi. Compact desain dapat didorong melalui pembangunan parkir struktural dibandingkan parkir permukaan- jalan, serta pembangunan bertumbuh (vertikal) dibandingkan horizontal. Adapun kebijakan yang dapat dilakukan untuk merealisasikan compact building, antara lain:
1. Mengedukasi masyarakat mengenai kepadatan penduduk dan compact building dalam public meetings
2. Memastikan adanya ready access to open space dalam compact area 3. Mendorong developer untuk mengurangi parkir off-street
4. Menyesuaikan skala bangunan terhadap tipe jalan dalam proses zonasi dan perizinan 5. Mendirikan model dan kode desain standar nasional untuk mendorong compact
building design yang dapat diadopsi masyarakat lokal
6. Menggunakan density bonuses untuk mendorong developer meningkatkan KDB 7. Menjamin sense of privacy terkait desain rumah dan halaman
8. Menggunakan design review board untuk memastikan bahwa compact building sesuai dengan standar
9. Menawarkan insentif yang mendorong masyarakat lokal dalam meningkatkan kepadatannya
10. Mendukung usaha perencanaan regional untuk mendorong compact communities
3. Menciptakan Berbagai Pilihan dan Kesempatan Perumahan
Perumahan adalah bagian kritis dari bagaimana masyarakat tumbuh, dan merupakan faktor kunci dalam menentukan akses rumah tangga menuju transportasi, pola commuting, akses pada pelayanan dan pendidikan, serta konsumsi energi dan SDA lainnya. Beragam pilihan perumahan akan mendorong sumber infrastruktur perumahan lebih efisien dan membantu manula tetap tinggal, meningkatkan kepadatan perlahan tanpa mengubah lansekap secara radikal, dan mengakomodasi pertumbuhan kota pada saat bersamaan.
Menyediakan rumah berkualitas untuk semua masyarakat dari seluruh level pendapatan adalah komponen integral (utuh) dari berbagai strategi smart growth. Sebagai tambahan, untuk meningkatkan kualitas hidup rumah tangga, perumahan dapat memastikan keseimbangan lokasi kerja-perumahan yang lebih baik dan menghasilkan pondasi yang kuat untuk mendukung pemberhentian transit sekitar, pusat-pusat komersial, dan pelayanan lainnya, dengan demikian mengurangi biaya lingkungan dari ketergantungan-oto pembangunan.
Pilihan perumahan pada pembangunan baru dapat diperkaya dengan memodifikasi pola guna lahan untuk area greenfield, mengubah zonasi dan building codes untuk meningkatkan tipe dan kuantitas (melalui KDB, KLB) dari unit yang disediakan, mengintegrasikan struktur single dan multifamily, dll. Kebijakan selengkapnya yang dapat dilakukan untuk menciptakan beragam pilihan perumahan antara lain:
1. Menjadikan peraturan zonasi inklusi bagi pembangunan baru
2. Menyediakan home buyer assistance dalam mendukung kepercayaan masyarakat 3. Merevisi zonasi dan kode bangunan dalam perizinan berbagai tipe perumahan
4. Merencanakan dan menzonasi pembangunan perumahan yang terjangkau dan manufactured di rural area
5. Mengedukasi developer tentang multifamily housing units dan nonprofits dalam penggunaan limited-equity components
6. Mengedukasi makelar, pemilik lahan, dan pembeli rumah dalam penggunaan resource- efficient mortgages
7. Mengimplementasikan program dalam mengidentifikasikan dan mengatur perumahan kosong
8. Mengadopsi special rehabilitation building codes dalam meregulasi renovasi struktur eksisting
9. Mendaftarkan local jurisdiction dalam mengimplementasikan alokasi rencana regional fair-share housing dalam area metropolitan
10. Memberi prioritas terhadap proyek dan program smart growth dalam alokasi perumahan federal dan pendanaan lainnya
4. Menciptakan Walkable Communities (Masyarakat Pejalan)
Sebelum pertengahan tahun 1900-an, masyarakat perkotaan dan sekitarnya fokus pada pedestrian. Namun, 50 tahun terakhir, pola pembangunan tersebar dan pemisahan guna lahan mendorong peningkatan ketergantungan pada penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi banyak karakteristik yang mendukung walkable communities. Strategi smart growth berusaha untuk mengembalikan kembali keberadaan masyarakat pejalan yang sempat hilang tersebut. Pedestrian-friendly features akan mendorong masyarakat untuk berjalan (walkable communities) sebagai tujuan smart growth yaitu meningkatkan mobilitas berjalan kaki, mengurangi eksternalitas negatif lingkungan, menguatkan perekonomian, dan mendukung stronger communities dalam meningkatkan interaksi sosial. Peningkatan akses pedestrian secara tidak langsung memberi manfaat bagi lingkungan dengan mengurangi penggunaan mobil sehingga meningkatkan kualitas udara, serta pengurangan lapisan jalan kedap air sehinga menurunkan limpasan air hujan. Kedua hal tersebut memberikan keuntungan ekonomi dengan mengurangi biaya pengelolaan dampak air dan udara, mengurangi biaya transportasi, meningkatkan kesehatan dan kebugaran individu, serta memperluas pilihan konsumen.
Manfaat dari peningkatan pedestrian tersebut dapat diperoleh dengan membangun tempat- tempat tujuan yang berlipat yang dituju dalam jarak yang dekat. Tipe pembangunan ini memastikan bahwa jalan dan sisi (tepi) jalan menyeimbangkan semua bentuk transportasi serta bangunan dan koridor dalam skala dan ukuran yang sesuai. Berikut ini adalah opsi-opsi kebijakan untuk menciptakan walkable communities:
1. Memberi bantuan atau financial assistance lainnya terhadap masyarakat lokal untuk meretrofit (menembahkan sesuatu) pada jalan dan trotoar eksisting untuk mempromosikan walkable communities
2. Mengkonsetrasikan layanan penting dekat rumah, lokasi kerja, dan transit 3. Membutuhkan desain bangunan yang membuat area komersil lebih walkable
4. Mengadopsi standar desain untuk jalan yang dipastikan keselamatan dan mobilitas pedestrian dan mode transportasi nonmotorized
5. Mengadopsi standar desain untuk trotoar
6. Membutuhkan teknik traffic-calming dimana kecepatan lalu lintas terhadap permukiman dan lingkungan perkotaan adalah padat
7. Mempercantik dan menjaga walkways eksisting dan masa mendatang
8. Menyediakan masyarakat disablilitas dengan akses kemudahan menuu trotoar, jalan, taman, dan fasos-fasum lainnya
9. Menghubungkan walkways, area parkir, greenways, dan pembangunan 10. Mengidentifikasi peluang ekonomi yang menstimulasikan aktifitas pealan kaki
5. Mengembangkan Masyarakat Atraktif, Khas, dengan Sense of Place yang Kuat
Smart growth mendorong ide pembangunan yang tidak hanya merespon basic commercial atau housing needs namun juga membantu menciptakan masyarakat yang unik dan khas, mengembangkan tipe lingkungan fisik yang menciptakan sense of civic pride (kebanggaan kewarganegaraan), dan mendukung struktur masyarakat terpadu. Contohnya adalah San Francisco’s Japantown, the French Quarter di New Orleans, dan New England’s small towns. Masyarakat yang memiliki sense of place yang kuat merepresentasikan nilai dari tempat tinggal mereka, merefleksikan keunikan sejarah, budaya, ekonomi, dan konteks geograis dari area tsb. Mereka menggunakan batasan man-made dan alami serta landmarks untuk menciptakan sense dari lingkungan yang dideinisikan, masyarakat perkotaan, dan wilayah. Masyarakat ini mendorong konstruksi dan pemeliharaan bangunan yang menjadi aset sepanjang waktu, tidak hanya untuk memenuhi pelayanan tapi juga karena kontribusi unik yang mereka buat terhadap tampilan dan perasaan masyarakat. Sense of place pada masyarakat dapat diperoleh melalui:
1. Mengubah proses pendanaan negara dan standar school sitting untuk memelihara lingkungan sekolah dan membangun sekolah baru untuk sebuah “level masyarakat” 2. Menciptakan kredit pajak negara untuk mendorong adaptive reuse dari bangunan
bersearah atau berarsitektural signifikan
3. Menanam pepohonan disepanjang komunitas dan memelihara pepohonan eksisting selama konstruksi baru
4. Menciptakan ruang terbuka yang aktif dan aman
5. Menyederhanakan dan melancarkan peraturan perizinan untuk memungkinkan vendor menawarkan layanan pada trotoar
6. Menciptakan peningkatan khusus daerah untuk infestasi terfokus 7. Menetapkan masyarakat dan lingkungan dengan visual cues
8. Memelihara scenic vistas (pemandangan indah) terhadap lokasi sesuai dari menara telekomunikasi dan terhadap peningkatan kontrol dari billboards
9. Menciptakan peluang untuk interaksi masyarakat
10. Membuat petunjuk desain yang elas sehingga jalan, bangunan, dan public spaces dapat bersama-sama menciptakan sense of place
6. Melindungi Ruang Terbuka, Tanah Pertanian, Keindahan Alam, dan Critical Environment Area Ruang terbuka mendukung tujuan smart growth dengan mendukung masyarakat lokal, menjaga critical environment areas, menyediakan peluang rekreasional, dan memandu pertumbuhan baru dalam masyarakat eksisting.Pemeliharaan ruang terbuka dapat meningkatkan community’s quality of life dan region’s economic prosperity.
Jaringan perlindungan ruang terbuka dan jalur air (waterways) dapat membentuk dan mengatur bentuk kota dan pada saat bersamaan mencegah konservasi yang sembarangan (konservasi yang reaktif dan skala kecil). Jaringan ini dikenal sebagai infrastruktur hijau atau “green infrastructure” membantu membingkai pertumbuhan baru dengan menempatkan pembangunan baru dalam tempat yang efisiensi-harganya paling tinggi. Lokasi dengan efisiensi- harga tertinggi untuk pembangunan baru adalah dimana jalan, disposal pembuangan kotoran, jalur air, dan utilitas lainnya tersedia saat ini. Inrastruktur hijau juga memastikan bahwa area yang dilindungi terhubung sehingga dapat menciptakan koridor-koridor suaka margasatwa, melindungi kualitas air, dan memelihara working lands dapat berjalan secara ekonomis.
Ruang terbuka memberi keuntungan peningkatan nilai kekayaan daerah (melalui peningkatan pajak dasar properti), memberikan tourism dollars (pemasukan dari wisatawan), serta mengurangi kebutuhan untuk peningkatan pajak daerah dengan mengurangi kebutuhan untuk konstruksi infrastruktur baru. Selain itu, pengelolaan kualitas dan suplai ruang terbuka memastikan bahwa pertanian utama dan lahan peternakan tersedia, mencegah kerusakan akibat banjir, dan memberikan kealamian dan alternatif yang tidak terlalu mahal dalam menyediakan air minum yang bersih, membantu melindungi habitat hewan dan tumbuhan, tempat keindahan alam, dan working lands dengan menghilangkan tekanan pembangunan dan mendorong pertumbuhan baru kepada masyarakat eksisting. Dalam segi lingkungan, keuntungan yang diperoleh adalah mengurangi polusi udara dan bising, pengendalian angina, penyediaan kontrol erosi, melunakan temperatur, melindungi sumber air permukaan dan air tanah dengan memfilter sampah, reruntuhan, dan polutan kimiawi sebelum masuk dalam sistem air warga. Berikut ini adalah berbagai kebijakan dan pendekatan yang dapat membantu masyarakat dalam usaha mereka melindungi ruang terbuka, tanah pertanian, keindahan alam, dan critical environment area:
1. Menggunakan transfer of development right purchase dari hak pengembangan dan mekanisme pasar lainnya untuk mengkonservasi lahan privat
2. Mengkoordinasikan dan menghubungkan perencanaan lokal, negara, dan federal dalam konservasi dan pengembangan lahan
3. Memperluas penggunaan innovative financing tools untuk memfasilitasi akuisisi dan preservasi ruang terbuka
4. Menggunakan strategi pengembangan wilayah yang melindungi dan menjaga dengan lebih baik ruang terbuka di area pinggiran
5. Mengadopsi perencanaan infrastruktur hijau
6. Membuat sebuah jaringan jalan kecil (trails) dan greenways
7. Mendesain dan mengimplementasikan information-gathering dan program edukasi 8. Mendesain dan mengimplementasikan zoning tools yang menjaga ruang terbuka 9. Menyediakan mekanisme untuk menjaga lahan pekerjaan
7. Penguatan dan Pengembangan Langsung Terhadap Masyarakat Eksisting
Smart growth memungkinkanmasyarakat eksisting memeroleh manfaat dari pajak dasar yang lebih kuatoleh pengaturan nilai investasi publik-privat, jarak yang lebih dekat dengan lokasi kerja dan services, meningkatkan efisiensi dari lahan dan infrastruktur terbangun, mengurangi tekanan pembangunan di area pinggiran (fringe areas),memaksimalkan penggunaan permukaan kedap air eksisting(existing impervious surface),menciptakan opsi transportasi lebih besar yang pada akhirnya meningkatkan kualitas udara wilayah.
Berbagai pilihan tersedia untuk memulai “level the playing field” antara pengembangan greenfield (lahan belum terbangun) dan pengembangan infill (bangunan yang tidak digunakan dan lahan yang tidak termanfaatkan dalam pola pengembangan eksisting, umumnya di area perkotaan) dan untuk membantu mengarahkan investasi baru untuk menguatkan masyarakat eksisting. Usaha untuk meningkatkan pengembangan dalam masyarakat eksisting harus diimplementasikan dengan pandangan untuk menciptakan pertumbuhan yang meningkatkan kualitas hidup untuk perumahan eksisting seperti menciptakan keuntungan dari investor baru. Kebijakan berikut didesain untuk menghantarkan beberapa isu tersebut dan melengkapi pegawai negeri pusat dan lokal dengan ide-ide dan tools untuk menguatkan dan mengembangkan langsung masyarakat eksisting:
1. Menguatkan program brownfields di tingkat negara dan lokal
2. Mengadopsi kebijakan “fix-it-first” yang mengatur prioritas dalam meningkatkan fasilitas eksisting
3. Pembagian pajak berbasis institusi daerah untuk membatasi kompetisi daerah dan untuk mendukung sekolah dan infrastruktur pada daerah tsb
4. Menggunakan pajak properti split-rate untuk mendorong pengembangan pada kekosongan atau kerusakan lahan pada masyarakat eksisting
5. Menempatkan bangunan umum dalam masyarakat eksisting dibandingkan dengan di area greenfield
6. Mengadakan “infill checkup” untuk mengevaluasi dan memprioritaskan lahan infill (urugan) dan brownfields untuk redevelopment
7. Memfasilitasi program untuk mendorong renovasi dan rehabilitasi rumah di lingkungan eksisting
8. Mendukung organisasi berbasis komunitas yang terlibat dalam lingkungan hasil revitalisasi
9. Menciptakan insentif ekonomi untuk pemilik bisnis dan rumah yang berlokasi di area dengan infrastruktur eksisting
10. Mengubah rata-rata cost-pricing practices dalam utilitas untuk perhitungan lebih baik pada biaya yang dikeluarkan infrastruktur di area greenfield
8. Menyediakan Berbagai Pilihan Transportasi
Menyediakan berbagai pilihan perumahan, perbelanjaan, komunitas, dan transportasi adalah tujuan kunci dari smart growth.Peningkatan mobilitas kendaraan dan kemacetan mendorong pendekatan implementasi perencanaan transportasi baru dengan mengkoordinasikan land use dan transportasi; meningkatkan high quality transit service, menciptakan redundansi, resiliensi, dan konektivitas jaringan transportasi.
Berdasarkan Texas Transportation Institute, kemacetan selama beberapa tahun terakhir semakin buruk pada setiap area utama metropolitan di United States. Dikenal dalam dunia transportasi sebagai “induced demand” atau induksi permintaan yang menunjukan bahwa semakin besar pembangunan jalan baru, semakin meningkatkan perjalanan masyarakat untuk mengambil keuntungan dari infrastruktur baru.
Dalam merespon hal tersebut, masyarakat mulai mengimplementasikan pendekatan baru untuk perencanaan transportasi seperti koordinasi guna lahan dan transportasi yang lebih baik; peningkatan ketersediaan pelayanan transportasi berkualitas tinggi, menciptakan redudansi, ketahanan, dan konektivitas dalam jaringan transportasi; dan memastikan konektivitas antara pedestrian, jalur sepeda, transit, dan fasilitas jalan. Intinya, mereka menggabungkan pendekatan multimodal untuk transportasi dengan mendukung pola guna-lahan yang menciptakan pilihan transportasi yang semakin beragam. Berikut ini adalah kebijakan-kebijakan terbaik yang digunakan dalam kombinasi dengan usaha kebijakan parallel untuk mendukung aspek-aspek lain dari smart growth:
1. Mendanai dan memberikan insentif untuk sistem transportasi multimodal yang termasuk dalam supportive land use dan pengembangan
2. Mengubah standar jalan level-of-service di area pelayanan transit
3. Merencanakan dan mengzinkan aringan jalan dari jalan skala-lingkungan (umumnya dua atau empat jalur) dengan level konektifitas tinggi dan halangan pendek
4. Menghubungkan antar-moda transportasi
5. Menzonasi pusat aktifitas terkonsentrasi d sekitar layanan transit 6. Mengharuskan adanya alur pedestrian di seluruh pembangunan baru 7. Address parking needs and opportunities
8. Berkolaborasi dengan karyawan dan menyediakan informasi serta insentif program untuk meminimalkan atau mengurangi dampak kemacetan rush-hour
9. Mengatur pelayanan transit eksisting untuk memperoleh keuntungan penuh dari lingkungan dan pembangunan transit-supportive
10. Mengklusterkan fasilitas bermuatan barang dekat dengan pelabuhan, bandara, dan terminal kereta api
9. Membuat Keputusan Pengembangan Terprediksi, Adil dan Efektif dalam Biaya
Proyek smart growth dituntut profitable agar proyek ini berkembang luas serta memenuhi growing demand yang diharapkan. Jika investor, perbankan, pengembang, pembangun, dan pihak-pihak lainnya tidak menghasilkan keuntungan, hanya sedikit proyek smart growth yang akan terbangun. Karenanya diperlukan kerjasama dengan sektor privat (investor, bankers, developers, builders, dll) dengan pemerintah dalam keputusan pembangunan yang berperinsip dan berinovasi more timely, cost-efficiency, dan predictable way. Selain itu, pemerintah juga dapat membantu mengurangi penghalang dari regulasi yang terlalu ketat, sehingga praktik pengembangan smart growth dapat menguntungkan.
Meningkatkan kerjasama publik-privat dapat membantu mendukung proyek-proyek smart growth. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga perlu bekerjasama untuk membuat pengembangan keputusan yang mendukung inovasi dengan lebih cepat, cost-effective, serta melalui cara-cara yang terprediksi dalam pembangunan. Dengan menciptakan regulasi pendukung lingkungan compact, berorientasi-pedestrian, dan guna lahan campuran, pemerintah dapat membuat iklim investasi yang lebih menarik untuk pengembangan smart growth dimana sektor privat lebih tertarik untuk berpartisipasi. Berikut ini adalah kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengakomodir hal tersebut:
1. Memberikan insentif finansial untuk membantu pembangunan proyek smart growth 2. Mengadakan audit smart growth
3. Mengimplementasikan proses untuk mempercepat rencana dan mengizinkan persetuuan untuk proyek smart growth
4. Melibatkan dukungan politik untuk koordinasi pengembangan dalam persetuuan proyek smart growth
5. Menggunakan sistem evaluasi point-based untuk mendorong proyek smart growth 6. Menghapuskan parkir dalam persamaan pembangunan dalam kerasama publik-swasta
untuk membangun fasilitas parkir masyarakat
7. Mendorong demand untuk smart growth dalam insentif konsumen
8. Memperlihatkan regulasi zonasi dan tujuan/sasaran desain dalam pictorial fashion untuk ilustrasi tujuan pembangunan yang lebih baik
9. Memaksimalkan nilai dari transit agency property dalam pembangunan gabungan pada pembangunan transit-oriented
10. Memasukkan hukum-hukum smart growth redevelopment kedalam masterplan eksisting
10. Mendorong Masyarakat dan Stakeholder dalam Pengembangan Keputusan
Pertumbuhan lokasi dapat menjadi tempat tinggal, bekerja, dan bermain yang baik jika merespon keinginan dan own sense masyarakat. Karenanya diperlukan identifikasi oleh berbagai stakeholder (pengembang, perencana kota, teknisi transportasi, kelompok konservasi-
lingkungan, advokasi pengembangan masyarakat, historic preservations, dll) dan masyarakat itu sendiri dalam merumuskan konsep smart growth yang diinginkan.
Komponen kunci dari smart growth adalah memastikan di awal dan melibatkan secara berkala seluruh stakeholder untuk mengidentifikasi dan menujukan kebutuhan dan fokus spesifik. Memastikan tingginya tingkat kepedulian publik adalah salah satu strategi fundamental