• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stand Up Comedy Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Stand Up Comedy Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Pada bab ini peneliti akan menjabarkan data terkait dengan objek

penelitian yaitu video penampilan stand up comedy oleh Abdur Arsyad pada

Stand Up Comedy Indonesia season IV yang ditayangkan oleh Kompas TV.

Program acara tersebut ditayangkan pada tahun 2014. Abdur Arsyad merupakan

salah satu finalis acara kompetisi Stand Up Comedy Indonesia season IV yang

berhasil meraih juara 2.

4.1.1 Stand Up Comedy Indonesia

Stand up comedy merupakan acara hiburan yang saat ini popular di

kalangan masyarakat Indonesia. Menurut Marlin, Warouw, & Kalangi (2017)

stand up comedy merupakan aliran dalam seni pertunjukan komedi yang

menampilkan seorang comic yang berdiri sendiri dan melakukan monolog yang

lucu. Monolog yang disampaikan oleh seorang komika berisikan pengalaman dan

pengamatan yang dilakukan oleh komika mengenai dirinya sendiri atau lingkugan

di sekitarnya. Hasil dari pengalaman dan pangamatan tersebut disusun dan

dijadikan sebuah materi stand up comedy yang disampaikan oleh seorang komika

secara lucu.

Marlin, Warouw, & Walangi (2017) juga menjelaskan bahwa stand up

comedy berbeda dengan komedi lainnya, stand up comedy memiliki beberapa

seperti adanya set up dan punchline. Set up adalah sebuah bagian yang tidak lucu

dari sebuah bit, biasanya set up merupakan premis dari bit tersebut. Jika set up

adalah bagian yang tidak lucu, maka punchline adalah bagian yang lucu dari

sebuah bit. Punchline biasanya membalikkan premis atau memberikan sesuatu

yang mengejutkan sebagai penutup dari set up atau premis tadi. Disebut punchline

karena kalimat tersebut harus bersifat menonjok. Selain bit, set up, dan punchline,

terdapat beberapa istilah lain dalam dunia stand up comedy yang perlu diketahui

menurut Alam (2016), yaitu :

1. Set : satuan pertunjukan stand up comedy yang biasanya terdiri

atas sejumlah bit.

2. Bit : satuan materi yang terdiri atas set up dan punchline.

3. Set up : bagian penjelasan dari sebuah bit yang bukan untuk

ditertawakan (bagian tidak lucu dari sebuah bit).

4. Punchline : bagian lucu dari sebuah materi. Di bagian ini seharusnya

penonton tertawa.

5. Delivery : cara seorang comic membawakan stand up comedy, bukan

hanya suara tapi meliputi wajah, tangan, tubuh.

6. Act out : gerakan tubuh atau mimic muka yang tidak dilakukan oleh

seorang comic dalam penampilannya, membawakan/memperkuat joke.

7. Angle : pandangan seorang comic terhadap suatu tema tertentu.

8. Hook : ciri khas dari seorang comic yang membedakan dengan

9. Character : kepribadian atau peran yang dimainkan oleh comic di atas

panggung.

10. Persona : peran sosial atau karakter yang dimainkan oleh seorang

comic di atas panggung.

11. Inside jokes: joke yang hanya dimengerti oleh orang-orang tertentu.

12. Street jokes: humor yang umum yang sudah sering di dengar orang

banyak.

13. Blue material: bahan atau materi dari komika yang mengandung kata

yang jorok atau membicarakan tentang hal yang menjijikkan.

14. Callback : sebuah joke yang mengacu pada joke sebelumnya dalam

satu penampilan.

15. Bomb : tampil gagal, tidak ada yang tertawa.

16. Kill : tampil sukses, penonton menyukai dan tertawa di

sepanjang set.

Di Indonesia, stand up comedy sudah diperjuangkan oleh Ramon Papana

sejak tahun 1992, namun pada saat itu stand up comedy belum mendapatkan

perhatian dari masyarakat Indonesia. Stand up comedy berhasil mendapatkan

perhatian dan menjadi popular sejak tahun 2011. Hal tersebut dikarenakan pada

tahun 2011 Kompas TV membuat sebuah ajang pencarian bakat di bidang stand

up comedy yang diberi nama Stand Up Comedy Indonesia atau yang biasa dikenal

dengan sebutan SUCI. Perkembangan serta kepopuleran stand up comedy di

yang kemudian dijadikan presenter pada acara Stand Up Comedy Indonesia atau

SUCI. Pandji Pragiwaksono melalukan hal-hal di luar jobdesc nya sebagai

presenter untuk membuat Stand Up Comedy Indonesia sukses dan semakin

dikenal oleh masyarakat luas. Pandji mempromosikan dan memberi kabar

mengenai audisi pertama yang akan dilakukan oleh Stand Up Comedy Indonesia

di blog pribadinya. Stand up comedy Indonesia mengadakan audisi di beberapa

kota besar di Indonesia guna mendapatkan komika-komika yang akan tampil

menjadi finalis. Beberapa kota tersebut diantaranya Bandung, Surabaya, Medan,

Yogyakarta, dan Jakarta.

Pragiwaksono (2012) juga mengatakan bahwa pada saat audisi SUCI

season I stand up comedy belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia,

sehingga kebanyakan peserta audisi masih melakukan joke telling atau melempar

anekdot dan lawakan yang sudah umum atau hanya berlagak gila di depan juri

tanpa menyadari bahwa lucu dan gila itu jauh berbeda. Namun Stand Up Comedy

Indonesia menunjukkan indikasi yang positif untuk sebuah ajang pencarian bakat

atau kompetisi yang diadakan oleh sebuah stasiun televisi. SUCI memutuskan

untuk menggunakan juri sebagai orang yang menilai dan juga menjadi penentu

bagi penampilan para komika, tidak menggunakan SMS voting. Hal tersebut yang

membuat SUCI masih bertahan hingga memasuki season ke VIII pada tahun ini.

Melalui Stand Up Comedy Indonesia di Kompas TV lahirlah

komika-komika berkualitas dengan berbagai materi dan gaya yang berbeda dalam

menampilkan pertunjukan stand up comedy nya. Beberapa nama yang dikenal

Cabita, Abdur Arsyad, Sadana Agung, dan lain-lain. Stand up comedy membawa

warna baru dalam dunia komedi Indonesia yang bukan hanya memberi hiburan,

tetapi juga dapat membuat penonton terkadang berpikir dan menerung, atau tidak

sedikit juga membawa untuk berpikir kritis tentang hal-hal yang terjadi dalam

kehidupan kita. Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Alam (2016) :

“Stand up comedy sendiri merupakan sebuah acara komedi yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang berpikiran terbuka dan luas, tidak mudah tersinggung dan benar-benar menikmati setiap lelucon yang ada tanpa harus terbawa emosi ataupun ketidaksukaan karena isinya yang penuh kritikan.” (Alam, 2016).

Selain menjadi program hiburan, Stand Up Comedy Indonesia dapat

dijadikan panggung untuk menyampaikan kritik sosial oleh komika-komika yang

tampil dalam acara tersebut, seperti apa yang dilakukan oleh Abdur Arsyad yang

merupakan juara 2 dari Stand Up Comedy Indonesia season IV. Dengan begitu

Stand Up Comedy Indonesia tidak hanya menjadi sebuah program televisi yang

menghibur tetapi juga dapat memberikan edukasi bagi penontonnya. Hal tersebut

sesuai dengan visi dan misi dari Kompas TV. Visi dari Kompas TV yaitu menjadi

organisasi yang paling kreatif di Asia Tenggara yang mencerahkan kehidupan

masyarakat, sedangkan Misinya yaitu menayangkan program-program dan jasa

yang informatif, edukatif, dan menghibur. Nurudin dalam Marlin, Warouw, dan

Kalangi (2017) menjelaskan bahwa media massa memiliki fungsi sebagai seorang

pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang

mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma,