DAFTAR LAMPIRAN
5) Strategi Kebijakan Peningkatan IPM Nelayan
Hingga saat ini kondisi masyarakat yang mendiami wilayah pesisir rata-rata masih memiliki Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) rendah. Karena itu diharapkan instansi teknis, dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan, sejak dini melakukan kajian dan analisis atas kebutuhan masyarakat pesisir. Hal ini dimaksudkan agar kebijakan program benar-benar menjadi skala prioritas dan tepat sasaran, serta yang paling penting adalah mampu melahirkan kebijakan program yang tujuannya meningkatkan IPM masyarakat pesisir secara menyeluruh. Kebijakan ini terdiri dari beberapa upaya antara lain:
Peningkatan rata-rata tingkat pendidikan nelayan (Kejar Paket A-SD, B - SMP dan C-SMA)
Pendidikan merupakan ujung tombak peningkatan produktivitas nelayan. Kualitas sumberdaya manusia sangat menentukan terhadap tinggi rendahnya produktivitas. Hal ini jika dikaitkan dengan nelayan di Indonesia maka dukungan pemerintah dan pihak lain sangat dibutuhkan, karena kelemahan utama nelayan Indonesia di banding nelayan bangsa lain adalah masalah pemanfaatan teknologi, akses informasi mengenai titik- titik keberadaan ikan tidak dimiliki oleh nelayan, sehingga jumlah tangkapan nelayan selalu terbatas. Dukungan akan peningkatan pendidikan tidak semata kepada nelayan sebagai kepala keluarga, melainkan nelayan dalam konteks keluarga. Keterbatasan pengetahuan terkadang terjadi karena sifatnya turun-temurun, dimana orang melakukan segala sesuatu hanya semata-mata untuk mendapatkan keutungan yang sebesar-besarnya tanpa memperdulikan dampak yang akan terjadi di kemudian hari. Keterbatasan keluarga nelayan dalam keahlian harus dihilangkan, pemangku kepentingan harus memprioritaskan akan hal ini.
153
Peningkatan harapan hidup nelayan melalui pelatihan keselamatan kerja Upaya ini dilakukan untuk melindungi nelayan pada saat beroperasi di laut. Hal ini perlu dilakukan karena kondisi perairan yang tidak menentu. Peningkatan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan, pendidikan,
asuransi nelayan dan bantuan langsung tunai.
Selain pembinaan dan pelatihan, juga perlu dilakukan pemberian jaminan berupa asuransi dan bantuan langsung tunai untuk menjamin kehidupan nelayan dan meningkatkan tingkat kesejahteraan nelayan.
Peningkatan daya beli nelayan miskin melalui pengembangan alternatif mata pencaharian di kawasan minapolitan perikanan tangkap
Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang sangat kaya. Kekayaan sumberdaya tersebut menimbulkan daya tarik bagi berbagai pihak untuk memanfaatkan sumberdaya alam dan berbagai instansi untuk meregulasi pemanfaatannya. Namun tidak bisa dipungkiri, hingga saat ini kehidupan masyarakat pesisir masih jauh tertinggal dari kehidupan perkotaan. Banyak masyarakat daerah pesisir, khususnya nelayan yang hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini dikarenakan kebanyakan nelayan hanya mengandalkan melaut sebagai sumber pendapatan utamanya, padahal masih banyak mata pencaharian alternatif yang dapat dilakukan nelayan jika tidak sedang melaut misalnya wisata bahari dan pengolahan ikan. 6) Strategi Kebijakan Peningkatan Produksi
Salah satu cara yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di Kota Ambon adalah meningkatkan pendapatan, namun diperhadapkan dengan kondisi pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon maka langkah optimalisasi produksi lebih penting dibandingkan peningkatan produksi. Optimalisasi hasil tangkapan yang diperoleh dengan penanganan yang tepat hingga kualitas baik, maka akan semakin tinggi harga jual dan pendapatan yang diperoleh nelayan. Sesuai dengan kondisi
154
sumberdaya perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon yang telah mengalami overfishing, maka perlu dilakukan beberapa upaya untuk optimalisasi produksi perikanan pelagis kecil di Pesisir Kota Ambon dengan mempertimbangkan kondisi yang ada. Upaya tersebut antara lain:
Memaksimalkan pendataan hasil tangkapan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Perairan Umum Daerah (PUD)
Upaya ini dilakukan untuk mengetahui produktivitas dari aktivitas nelayan untuk menangkap ikan, sehingga dalam berbagai kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dapat mempertimbangkan kondisi kemampuan nelayan, dan juga menghindari terjadinya kelebihan produksi (over production) yang akan menuju kepada overfishing
Meningkatkan upaya optimalisasi penangkapan ikan (effort) dengan mengurangi jumlah armada penangkapan
Dalam hal optimalisasi upaya penangkapan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nelayan dengan tidak mengabaikan keberlanjutan sumberdaya perikanan pelagis kecil. Diharapkan optimalisasi upaya penangkapan yang dimaksud adalah yang benar tidak menggunakan alat tangkap destruktif. Oleh karena itu pengurangan terhadap alat tangkap perlu dilakukan demi pemanfaatan sumberdaya yang optimal.
Pemberdayaan nelayan (PUD dan Laut)
Upaya ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan produktivitas nelayan dan tingkat kesejahteraan nelayan di Kota Ambon.
Mengoptimalkan pemanfaatan perikanan di ZEEI, laut dalam (deep sea) dan laut lepas (high sea)
Pengoptimalan terhadap pemanfaatan ikan di Pesisir Kota Ambon bertujuan untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan yang mungkin menjauh dari pesisir untuk melakukan reproduksi. Oleh karena itu pengawasan terhadap operasi kapal penangkap ikan perlu dilakukan untuk mendukung upaya ini.
Pembinaan penanganan pasca panen hasil tangkapan di atas kapal
Penanganan pasca panen yang baik adalah dengan menguasai kondisi biologis ikan dan teknologi pasca panen yang diterapkan, karena itu perlu
155 dilakukan pembinaan kepada nelayan maupun masyarakat demi meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.
Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial tentang usaha perikanan yang berkelanjutan bagi nelayan dan keluarganya
Perikanan yang berkelanjutan bukan hanya diperlukan dari sisi biologi atau ekologi ikan namun juga dari sisi ketrampilan dan kemampuan pelaku perikanan dalam mengatur usaha tersebut. Bagi nelayan dan keluarga dibutuhkan kerjasama yang baik agar mampu mengelola suatu usaha dengan baik dan berkelanjutan.
Penguatan kelembagaan usaha perikanan (nelayan dan perusahaan) Kelembagaan merupakan hal yang penting dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Oleh karena itu peningkatan produksi menghendaki adanya penguatan terhadap kelembagaan usaha perikanan yang akan mengatur usaha perikanan dengan baik.
Pembatasan perizinan baru dan effort sehingga nilai ekonomis yang diperoleh perusahaan kompetitif
Upaya ini dilakukan guna pengendalian terhadap pengeksploitasian sumberdaya ikan yang berlebihan.