• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.3 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3.2.5. Strategi Merak Hijau Jawa Terhadap Habitat

Strategi merak hijau jawa yang berkaitan dengan kondisi habitat merupakan cara ataupun taktik dalam memilih, mengekplorasi dan menggunakan habitat sehingga dicapai kecukupan terhadap keperluan hidupnya, didapatkan kenyamanan dan keamanan dari dari komponen habitat yang diperlukan oleh merak hijau jawa tersebut. Merak hijau jawa dalam memenuhi tuntutan hidupnya menggunakan habitat sederhana yaitu tempat terbuka berisi rumput dan semak yang dikelilingi hutan. Pakan utamanya berupa tumbuhan (semak & rumput), sehingga termasuk burung herbivora meskipun juga makan serangga pada saat serangga (belalang, jangkerik, laron, rayap) melimpah dan digolongkan sebagai edge species. Memilih pohon tertentu untuk tidur yaitu pohon yang tinggi, daun jarang bahkan

meranggas, tipe percabangan tegak lurus batang dan tumbuh di dekat tempat terbuka. Berteduh di bawah pohon yang rindang atau di pohon yang dekat dengan tempat makan. Hutan maupun semak yang rapat dipilih untuk berlindung. Areal terbuka yang ditumbuhi semak dipilih sebagai tempat bersarang. Merak hijau jawa menggunakan berbagai tipe habitat di TNB maupun di TNAP dan pilihan terhadap tipe habitat tersebut merupakan strategi merak hijau jawa dalam menghadapi berbagai kondisi habitat yang dipilih sebagai tempat melangsungkan kehidupannya..

5.4 SIMPULAN

1. Kharakteristik habitat merak hijau jawa adalah areal terbuka yang dikelilingi oleh hutan. Merak hijau jawa menyukai habitat terbuka sebagai tempat mencari pakan. Merak hijau jawa sebagai burung herbivora yang banyak memakan daun, bunga,biji rumput dan sesemakan. Merak hijau jawa memilih pohon yang rindang ataupun tempat yang teduh untuk berteduh dan istirahat bila hari telah panas. Merak hijau jawa memilih pohon tertentu yaitu pohon yang tinggi atau yang mencuat untuk tidur dan tidak jauh dari pohon tidur terdapat tempat terbuka. Tempat bersarang merak hijau jawa adalah tempat terbuka yang ditumbuhai oleh semak. Merak hijau jawa menyukai habitat savana, padang rumput yang dikelilingi hutan serta areal tumpang sari hutan tanaman jati.

2. Habitat ideal bagi merak hijau jawa adalah areal terbuka yang tidak begitu luas berisi rumput dan semak dikelilingi hutan dan dekat dengan sumber air minum yang kontinyu, terdapat tempat berteduh, berlindung, mandi debu, bersarang dalam satu kesatuan habitat.

3. Strategi ekologi merak hijau jawa dalam mengahadapi beragai tekanan terhadap habitat adalah memilih habitat sederhana terbuka yang dikelilingi hutan, memakan makanan sebagian besar dari daun, bunga, biji, buah rumput dan semak, bersarang di tanah bersemak, tidur pada pohon dekat pada areal terbuka. Merak hijau jawa dari penggunaann habitat dapat digolongkan sebagai jenis satwaliar menyukai habitat tepi (edge species).

DAFTAR PUSTAKA

Brickle, N. W. 2002. Habitat use, predicted distribution and conservation of green peafowl (Pavo muticus) in Dak Lak Province, Vietnam. Biological Conservation Journal . 105 : 189-197

Collar, N.J. and Andrew, P. 1998. Birds To Watch. ICBP Tech. Publication 8. Cambridge. U K.

Dakin, R. 2008. The role of the visual train ornament in the courtship of peacock, Pavo cristatus. Thesis Master. Department of Biology Queen's University. Kingstons. Ontario. Canada.

Hernawan, E. 2003. Studi Populasi dan Habitat Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus 1766), Di Hutan Ciawitali BKPH Buah Dua dan BKPH Songgom KPH Sumedang. Skripsi Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan.

Hernowo, J. B. 1995. Ecology and Behaviour of the Green Peafowl (Pavo muticus

Linnaeus 1766) In the Baluran National Park. East Java, Indonesia. Master Thesis Faculty of Forestry Science, Goerg August University Gottingen. Germany. ---. 1997. Population Study of Javan Green Peafowl (Pavo muticus muticus

Linnaeus 1758) With Three Different Methods In Baluran National Park, East Java Indonesia. Media Konservasi Vol. V, No 2, P: 61- 66.

---.--1999. Habitat and Local Distribution of Javan Green Peafowl (Pavo muticus muticus Linnaeus 1758) In Baluran National Park, East Java. Media Konservasi Vol. VI, No 1, P : 15 – 22.

Kuroda, N. 1936. Birsds of Island of Java. Vol 2. Non – Passeres. Published By The Author. Tokyo.

Liu, Y. Han, L. Xie, Y. Wen, Y. and Ziang, R. 2007. The status and habitat use of green peafowl Pavo muticus in Shuangbai Konglonghe Nature Reserve, China. © 2009 World Pheasant Association International Journal of Galliformess Conservation, 1, 32 – 35.

Liu, Z. Zhou, W. Zhang, R. Xie, Y. Huang, Q and Wen, Y.2008. Foraging site selection of green peafowl (Pavo muticus imperator) in different seasons in Shiyangjiang valley of upper Yuanjiang drainage, Yunan. http://www.biodiversitry- science.net/qikan/epaper/zhaiyao.asp?bsid=1080 2008 16 (6) : 539 -546 ISSN : 1005-0094 CN :11-3247/Q

Martin v B. and Suphawan. V. 2005. Habitat study of release site of green peafowl in Mae Wong national Park. Paper. 31st Congress on Science and Technology at

Suranare University of Technology 18 – 20 October 2005.

Mueller–Dumbois, D and Ellenberg, H. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley & Sons. New York USA.

Mulyana. 1988. Studi Habitat Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus 1766) di Resort Bekol, Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Skripsi Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan.

Palita, Y. 2002. Kajian Penyebaran Lokal, Habitat dan Perilaku Merak Hijau (Pavo muticus muticus Linnaeus 1758) Di Taman Nasional Meru Betiri. Jawa Timur. Skripsi Program Diploma IV Kehutanan, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan.

Pattaratuma, A. 1977. An ecological study on the green peafowl in the game reserve of Baluran, Banyuwangi, East Java- Indonesia. BIOTROP SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology. Bogor

Ponsena P. 1988. Biological characteristics and breeding behaviours of green peafowl (Pavo muticus Linnaeus in Huai Kha Khaeng Wildlife Sanctuary. Thai J. For. 7 : 303 – 313.

Ramadhan G, F. 2009. Ekologi Perilaku Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus, 1766) Di Taman Nasinal Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Diterbitkan

Rencher, A. C. 2002. Methods of Multivariate Analysis. John Wiley & Sons. Canada. Rini, I.S. 2005. Studi Ekologi Pakan dan Perilaku Makan Merak Hijau (Pavo muticus

Linnaeus 1766) Di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Skripsi Jurusan Konservasi Sumber daya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan.

Risnawati, R. 2008. Analisis Population dan Habitat Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus, 1766) Di Taman Nasinal Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Diterbitkan.

Septania. K. A. 2009. Potensi Jenis Tumbuhan Sebagai Pakan Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus Linnaeus 1766) di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Thesis Master. Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor. (Tidak Diterbitkan)

Subramanian, K. S and John, M. C. 2001. Roosting and Nesting Habits of Free Ranging Indian Peafowl (Pavo cristatus) in Southern Tamil Nadu. Zoos' Print Jurnal 16 (7) 537-538.

Supratman, A.1998. Kajian Pola Penyebaran dan Kharakteristik Habitat Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus 1766) Pada Musim Tidak Berbiak Di Resort Rowobendo Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Skripsi Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan.

van Balen, S. Prawiradilaga, D.M, Indrawan M, Marakarmah A, Dirgayusa I.W.A. and. Isa M.A. 1991. Notes on the Distribution and Status of green Peafowl on Java. World Pheasant Association – Worldwide Fund for Nature, Indonesia Programme. Bogor. van Balen, S. Prawiradilaga, D.M. and Indrawan, M. 1995. The Distribution and Status of

Green peafowl In Java. Biological Conservation Journal 71 (1995) 289-297. Wasono, W. T. 2005. Populasi dan Habitat Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus 1766) Di

Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Skripsi Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan

Winarto, R. 1993. Beberapa Aspek Ekologi Merak Hijau ( Pavo muticus Linnaeus 1766) Pada Musim Berbiak Di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Skripsi Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan Yuniar, A. 2007. Studi Population dan Habitat Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus, 1766)

Di Taman Nasinal Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Diterbitkan

6.1 PENDAHULUAN 6.1.1 Latar Belakang

Merak hijau jawa (Pavo muticus muticus) dahulu tersebar mulai dari Malaysia dan P Jawa, dan tidak terdapat di Sumatra maupun Kalimantan, akan tetapi sekarang di Malaysia telah punah, semantara itu di P Jawa masih terdapat (Delacour 1977). Merak hijau jawa tersebar di beberapa tipe habitat yaitu hutan hujan tropika dataran rendah di jawa, hutan musim, savanna dan hutan jati dengan sebaran terpencar dan terkelompok di areal yang sempit (Hernowo, 1995). Taman nasional Baluran dan Alas Purwo merupakan salah satu tempat penyebaran merak hijau jawa di Ujung Timur pulau Jawa.

Permasalah yang berkaitan dengan kehidupan burung merak hijau jawa antara lain tingginya perburuan terhadap merak (telor, bulu serta individunya), perusakan habitat, penyempitan dan konversi habitat merak hijau jawa. Akibat dari perburuan dapat menurunkan bahkan memusnahkan populasi lokal merak hijau jawa di beberapa tempat penyebarannya. Adanya penyerobotan lahan dan pencurian kayu di Jawa (1998-2003) menekan bahkan menghilangkan fungsi habitat merak hijau Jawa. Namun demikian fakta di lapangan menunjukan bahwa sampai saat ini merak hijau jawa masih mampu bertahan hidup, meskipun populasinya kecil dan terpencar serta terisolasi, sehingga kondisinya sangat mengkhawatirkan. Hal ini diduga berkaitan dengan kemampuan merak hijau jawa dalam berstrategi beradaptasi dari berbagai macam gangguan. Kenyataan lapangan tersebut sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam dengan pendekataan ekologi perilaku dari merak hijau jawa.

Ekologi perilaku merupakan ilmu yang mempelajari tentang atribut-atribut perilaku yang adaptif dalam memecahkan permasalahan lingkungan untuk keberlanjutan reproduksi suatu individu (Alcock, 1989). Krebs & Davies (1987) menyatakan bahwa ekologi perilaku tidak hanya berkonsentrasi pada perjuangan satwa untuk bertahan hidup dengan mengeksploitasi sumberdaya dan menghindari predator, tetapi juga perilaku tersebut berperan pada keberlanjutan reproduksi. Ekologi perilaku juga membahas mengenai perilaku adaptasi dan evolusi dalam hubungannya dengan sistem ekologi.

Ekologi perilaku merak hijau jawa merupakan ekpresi dari aktivitas, mekanisme dan strategy perilaku merak hijau jawa berkaitan kondisi lingkungannya agar tetap lestari.

6.1.2 Tujuan

Penelitian topik ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas merak hijau jawa, serta analisis dan mensintesis terhadap mekanisme dan strategi perilaku merak hijau jawa mengenai :

1. Perilaku ekologi kelompok maupun individu dalam hubunganya dengan aktivitas makan, minum, beristirahat, berteduh, berlindung, bertengger, mandi debu, menari, perkawinan, bersarang, bersuara, berteritori, dan bertarung dalam kaitanya dengan tipe habitat.

2. Mekanisme dan strategi perilaku merak hijau jawa berkaitan dengan penggunaan berbagai tipe habitat.

3. Pola hubungan kehidupan merak hijau jawa

4. Strategi adaptasi ekologi terhadap tekanan tinggi terhadap populasi dan habitat melalui ekologi perilaku

6.2 METODA

Kajian ekologi perilaku merak hijau jawa di taman nasional Baluran dan Alas Purwo telah dilakukan selama 10 bulan dari Juni sampai Oktober 2006 dan Agustus sampai Desember 2007. Kajian ekologi perilaku merak hijau jawa difokuskan pendekatannya berdasarkan tipe habitat ynag digunakan. Adapun lokasi contoh kajian di taman nasional Baluran di resort Bekol pada tipe habitat savana, hutan musim, hutan selalu hijau dan hutan pantai, sedangkan di taman nasional Alas Purwo di resort Rowobendo pada hutan tropika dataran rendah dan padang rumput sadengan, hutan tanaman campuran, hutan tanaman jati dan areal tumpangsari

Sampling secara terarah digunakan untuk mencatat perilaku dengan banyaknya pengamatan betrkisar antara 30 -120 pengamatan (N= 30 - 120) di tempat tengger, tempat makan, tempat istirahat, tempat berlindung, tempat mandi debu, tempat menari, tempat kawin, dan tempat bersarang untuk mengetahui aktivitas, mekanisme dan strategi perilaku dalam kaitannya dengan tipe habitat. Parameter yang dikaji pada ekologi perilaku meliputi aktivitas perilaku merak hijau jawa, lamanya waktu serta seringannya aktivitas perilaku dilakukan yang berhubungan dengan tipe habitat. Metoda Ad Libitum Sampling digunakan untuk mencatat secara berkesinambungan setiap perilaku yang berhubungan dengan lamanya, seringnya, mekanisme dan strategi yang dipengaruhi kondisi habitat.

Lamanya aktivitas perilaku merak hijau jawa di hitung nilai rata-rata perilaku bersama simpangannya P = X ± SET SE = √Sx2 Σx2 - (Σx)2/n Sx2 = --- n - 1 P = lamanya perilaku rata-rata

X = lamanya perilaku SE = standart error

Sx2 = ragam lamanya perilaku

T = tabel t – student , α = 0.01, α = 0.05

Setiap perilaku utama yang berhubungan dengan tipe habitat dianalisis dengan uji χ² χ² hitung >χ²tabel → tolak Ho

Tolak Ho = terima H1, yang berarti tipe habitat memberikan pengaruh terhadap lamanya perilaku merak hijau jawa, tetapi apabila terima Ho, maka tipe habitat tidak berpengaruh terhadap lamanya perilaku merak hijau jawa.

Beberapa tipe suara merak hijau jawa direkam dengan alat perekam. Spektogram dan wavegram dari program Raven Lite digunakan untuk analisis dan menggambarkan suara serta menginterpretasinya apa arti suara tersebut berdasarkan ekpresi perilakunya.

6.3 HASIL DAN PEMBAHASAN 6.3.1 HASIL