• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA

4.3 Strategi Adaptasi Mempertahankan Usaha Tenun ATBM

4.3.2 Strategi Pemasaran Produk

Produk-produk yang telah dihasilkan akan di pasarkan oleh pengusaha, baik secara langsung maupun melalui perantara seperti toko-toko yang ada. Pemasaran mempengaruhi keberhasilan usaha seseorang, karena terkait dengan laku atau tidaknya produk yang telah dihasilkan, dan kepada konsumen yang bagaimana produk itu kita pasarkan agar usaha kita memiliki konsumen sebagai pelanggan tetap kita. Pemasaran menurut Kotler dalam (Laksana, 2008: 4) adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut Laksana (2008: 4) pemasaran adalah segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atau konsumen.

Pemasaran produk tenun adalah aktivitas yang dilakukan pengusaha dalam cara bagaimana produk kain tenun yang dihasilkan akan dipasarkan. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia menjadi konsep dalam pemasaran, mulai dari pemenuhan produk, penetapan harga, pengiriman barang, dan mempromosikan barang. Dalam mempertahankan usahanya, Ibu Hotmin sangat mengutamakan masalah pemasaran, oleh sebab itu beliau memiliki cara tersendiri dalam hal pemasaran produk-produknya, seperti hasil wawancara dengan Ibu Hotmin berikut:

“Saya dapat tetap bertahan saat ini karena saya gak sembarangan memasarkan produk, saya hanya memasarkan pada satu grosir di Pasar Parluasan, karena dia mampu bayar berapapun ulos saya yang masuk, jadi saya gak kasih ke grosir lain lagi. Nama tokonya Devi Ulos milik Ibu Devi Purba di Pasar Parluasan, jadi ulos saya gak pasaran dan tetap diminati konsumen, kalau kilang lain berapa toko yang minta mereka kasih, ulos mereka jadi banyak dipasaran dan akhirnya kurang lakulah dek” (wawancara dengan Ibu Hotmin, 2016).

Cara yang dilakukan Ibu Hotmin dalam memasarkan produknya dengan sistem kontrak, yaitu hanya di pasarkan ke satu toko saja, sehingga berapapun jumlah ulos yang akan diantar selalu di tampung oleh Toko Devi Ulos. Keputusan Ibu Hotmin untuk memasarkan ulosnya ke satu toko di Kota Pematangsiantar membuat ulos-ulosnya laku dan banyak diminati konsumen, karena untuk mendapatkan produk ulos hasil Ibu Hotmin, konsumen hanya melalui satu toko saja, sehingga baik Ibu Hotmin maupun Ibu Devi sebagai penampung semua ulos Ibu Hotmin sama-sama untung dan jualannya cepat laku. Seperti pendapat Ibu Devi berikut ini:

“Untuk ulos Simalungun saya khusus ngambilnya sama Ibu Hotmin dek, karena memang bagus ulosnya, jadi setiap seminggu sekali datang barang kita dari Ibu Hotmin. Kami buat kesepakatan biar ulosnya jangan dikasih ke toko lain lagi, jadi berapapun jumlah ulosnya selalu saya ambil” (wawancara dengan Ibu Devi, 2016).

Ibu Devi membuka toko usahanya dengan menjual berbagai produk untuk keperluan adat Batak. Untuk ulos Simalungun ia memang khusus mengambil dari Ibu Hotmin karena alasan cantik, berkualitas, dan hasilnya selalu rapi. Dalam sekali mengambil ulos Ibu Devi harus mengeluarkan uang sekitar Rp 10.000.000,- sampai Rp 20.000.000,-. Setiap sekali dalam seminggu Ibu Hotmin selalu mengantarkan ulos-ulosnya ke toko Ibu Devi, berapapun banyaknya ulos yang diantar selalu di tampung dan dibayar oleh Ibu Devi. Ulos Simalungun yang dijual di toko Ibu Devi memang memiliki motif yang berbeda dengan lainnya, seperti pendapat informan yang sedang membeli di Toko Devi Ulos, Charlos Alfredo Saragih berikut:

“Alasan saya beli ulos disini karena motifnya jarang ada di toko orang, jadi kesannya ulos yang kita beli itu gak pasaran dan mewah kk, trus memang rapi juga ulosnya disini, baguslah pokoknya” (wawancara dengan Charlos, 2016). Ketertarikan konsumen akan ulos yang dijual di toko Ibu Devi membuat Ibu Devi terus melanjutkan kerjasamanya dengan Ibu Hotmin, agar konsumen yang memang mengerti akan kain tenun tetap jadi pelanggannya. Selain menjual pada satu toko, cara lain yang dilakukan dalam pemasaran produk kain tenunnya dengan memanfaatkan teknologi dari layanan internet, yaitu melalui jual beli online. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang lebih sering menggunakan layanan internet untuk keperluan sosialnya dapat dijangkau dan memesan secara online. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Hotmin:

“Sekarangkan sudah banyak orang jualan secara online pakai internet, nah kita juga lakukan itu, jadi banyak juga orang diluar Kota Siantar ini yang beli secara online sama kita, tinggal buka aja Citra Ulos, mereka bisa langsung pesan, jumlahnya tergantung pemesanan mereka, dan biasanya kita antar via TIKI dan Elteha yang di Jalan Cipto” (wawancara dengan Ibu Hotmin, 2016).

Pemasaran secara online dilakukan agar dapat menjangkau konsumen yang berada di luar Kota Pematangsiantar. Secara online Ibu Hotmin telah memasarkan produknya sampai ke Jambi, Jakarta, dan Batam, dengan nama usaha onlinenya Citra Ulos H. Br. Silalahi, nomor telepon 0622-7553029, dan dengan produk utamanya adalah ulos Simalungun. Penjualan produk secara online yang dilakukan merupakan strategi agar produknya dapat dinikmati konsumen atau pelanggan kain ulos ATBM.Ibu Hotmin juga sering mendapat pesanan ulos dari aparat negara seperti tentara dan pegawai kantoran, dalam pembuatan jas atau sarung yang seragam yang biasanya dipesan secara online, seperti yang diucapkan Ibu Hotmin berikut:

“...orang-orang yang kerja kantoran sering pesan bakal jas atau sarung dalam jumlah banyak untuk pembuatan baju seragam mereka, malah tentara juga pernah pesan sama kita bakal jas, jadi kita harus ramah dan kejar target kalau sudah dipesan begitu, biar mereka gak kecewa sama pelayanan kita” (wawancara dengan Ibu Hotmin, 2016).

Produk yang telah dipesan oleh para konsumen selalu dengan tepat waktu diselesaikan Ibu Hotmin, agar konsumen tidak kecewa dan maumenjadi pelanggan tetap nantinya.Pemasaran berikutnya dilakukan dengan melayani konsumen yang datang langsung ke rumah atau kilang tenun, biasa konsumennya adalah para tetangga atau orang sekitar rumah Ibu Hotmin atau melalui karyawan tenun yang telah dipercayainya. Ibu Hotmin juga melayani konsumen yang membeli secara langsung ke rumah atau kilangnya. Seperti pendapat Ibu Hotmin berikut:

“Untuk orang-orang yang udah tahu saya jual ulos, mereka datang langsung ke kilang atau rumah, saya gak pernah menawarkan waktu lagi perkumpulan-perkumpulan kayak arisan, karena mereka memang udah tahu” (Wawancara dengan Ibu Hotmin, 2016).

pendapat karyawannya Ibu Serliana berikut ini:

“Orang-orang dekat sini mau juga beli sama saya, karena dilihatnya cantik yang saya kerjakan jadi tertarik orang itu, nanti dipesannya lah sama saya, trus saya kabari ke Ibu Hotmin, masalah harga bisa nego-nego sikitlah dek” (wawancara dengan Ibu Serliana, 2016).

Tidak sedikit konsumen yang membeli ulos melalui Ibu Serliana, oleh sebab itu setiap sekali penjualan Ibu Serliana mendapatkan upah tergantung jenis ulos dan jumlah yang dibeli konsumen. Paling besar sekali penjualan Ibu Serliana mendapatkan upah dari pengusaha sebesar Rp 100.000,-.

Berdasarkan hasil wawancara para informan dan hasil observasi, strategi pemasaran produk kain tenun yang dilakukan Ibu Hotmin untuk mempertahankan usahanya yang utama adalah dengan memasarkannya melalui satu toko di Kota Pematangsiantar, yaitu toko Ibu Devi yang terletak di Pasar Parluasan, Pematangsiantar. Semua permintaan konsumen yang datang ke toko Ibu Devi selalu disampaikan dan diperbaiki oleh Ibu Hotmin, jadi ulos-ulos yang dijual dapat tetap memenuhi selera konsumen. Selain itu pemasaran produk juga dilakukan secara online, agar dapat menjangkau peminat kain ulos yang berada di luar Kota Pematangsiantar. Selebihnya dilakukan dengan menjual langsung di kilang atau rumah, atau melalui karyawannya yaitu Ibu Serliana. Oleh sebab itu sikap ramah-tamah dalam melayani para konsumen serta menjalin hubungan baik dengan konsumen menurut Ibu Hotmin Silalahi juga merupakan kunci utama agar tetap memiliki pelanggan.

Langkah-langkah pemasaran yang dilakukan pengusaha tenun Jalan Lau Cimba ini terbilang sudah maju, karena melalui toko, pemasaran juga telah dilakukan secara online. Ibu Hotmin telah memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman-pengalaman,

sehingga ia mampu mengembangkan pemasaran produknya sampai ke luar Kota Pematangsiantar. Jadi baik di dalam maupun luar Kota Pematangsiantar, kain tenun hasil Ibu Hotmin tetap diminati konsumennya.

Dokumen terkait