• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

B. Taman Pendidikan Al-Qur’an

3. Strategi Pengajaran

Strategi secara umum mempunyai pengertian sebagai garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah dtentukan.

Dalam kaitannya dengan strategi mengajar, maka ruangan dan perabot harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan terlaksananya pengajaran yang baik, kegiatan perorangan, kelompok

47

dan klasikal. Juga memungkinkan terlaksananya pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan tercapainya kemampuan dasar seoptimal mungkin. 48

4. Masa dan Waktu Pendidikan TPQ

Keberadaan TPQ merupakan penunjang bagi pendidikan Agama Islam pada lembaga-lembaga pendidikan sekolah (SD-MI), untuk itu penyelenggaraannya dilakukan pada waktu sore atau malam hari pada luar jam sekolah.

Masa pendidikan di TPQ berlangsung selama satu tahun dan terbagi dalam dua semester, namun dimungkinkan bagi santri yang mempunyai kemampuan lebih akan dapat menyelesaikannya dalam waktu kurang dari satu tahun. Demikian sebaliknya, bagi santri yang kemampuannya terbatas bisa memakan waktu lebih dari satu tahun. 49

Pelajaran diberikan selama satu jam (60 menit) setiap pertemuan dan dilaksanakan pada sore hari. Enam kali dalam seminggu (TKA) dan tiga sampai empat kali dalam seminggu (TPQ), selama satu tahun ajaran yang dibagi menjadi dua semester, semester pertama diharapkan santri telah mengkhatamkan buku Iqra’ 6 jilid. Semester kedua diharapkan santri mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz.

Oleh karena waktu pendaftaran masuk bagi santri tidak sama, demikian pula tingkat kemampuannya, maka waktu kelulusannya pun

48

Mansur, Op Cit, hlm 130

49

tidak mesti bersamaan. Untuk itu wisuda kelulusan diadakan tiap akhir semester dengan acara:

- Pembagian ijazah bagi yang lulus dan diwisuda.

- Pembagian Raport bagi yang belum lulus sekaligus sebagai forum silaturahmi antara santri, wali santri, dan para ustadz/ustadzah. 50 5. Materi Pelajaran TPQ

Sesuai dengan tujuan dan targetnya, maka materi pelajarannya dibedakan menjadi dua macam, yaitu materi pokok dan materi penunjang. Yang dimaksud materi pokok adalah materi yang harus dikuasai benar oleh setiap santri dan dijadikan sebagai alat ukur untuk menentukan lulus tidaknya seorang santri. Sedangkan yang dimaksud materi penunjang adalah materi-materi yang penting pula, namun belum dijadikan sebagai alat ukur untuk menentukan lulus tidaknya santri.51

Sesuai tujuan TKA dan TPQ, maka materi pokok pelajaran adalah belajar membaca Al-Qur’an dengan buku pegangan BUKU Iqra’ (Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur’an) susunan Ustadz H. As’ad Humam, pengasuh Team tadarus AMM (Angakatan Muda Masjid Mushalla) Yogyakarta, terdiri 6 jilid ditambah buku pelajaran tajwid praktis bagi mereka yang telah tadarus Al-Qur’an.

Selain itu terdapat materi pelajaran penunjang, antara lain: - Hafalan bacaan shalat

50

Chairani Idris & Tasyrifin Karim, Op Cit, hlm 6

51

- Do’a sehari-hari - Surat-surat pendek - Ayat-ayat pilihan - BCM Islami

- Menulis huruf Al-Qur’an bagi (TPQ).52 a) Materi Pokok

Sebagai materi pokok adalah belajar membaca Al-Qur’an dengan mempergunakan buku pegangan wajib yang harus dimiliki santri TPQ. Buku yang digunakan baik sistem Iqra’ (jilid 1-6) susunannya Al-Qur’an Ustadz H. As’as Humam, sistem Qira’ati (jilid 1-6) susunannya Al Ustadz H. Dachlan Salim Zarkasyi, sistem Al Barqy (dalam satu buku/jilid) susunanya Al-Ustadz Drs. Muhajir Shulthon atau juga menggunakan sistem-sistem yang lain.

Dalam menyampaikan materi yang perlu diperhatikan, adalah:

a. Mengenal huruf dengan baik b. Mengenal tanda baca

c. Mengenal tajwid dasar/terjemah dasar

d. Menghafal surat-suarat pendek (seluruh juz Amma)

Apabila seorang santri telah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar (tartil), maka sebagai kelanjutannya, ia

52

mulai tadarus Al-Qur’an (memulai juz 1 dan buku hanya juz ’Amma) saja.

b) Materi Penunjang

Adapun yang termasuk materi penunjang adalah: materi hafalan bacaan sholat, surat-surat pendek, do’a sehari-hari dan ayat-ayat pilihan.

1. Hafalan Bacaan Sholat

Hafalan bacaan sholat ini, walaupun dimasukkan dalam kelompok materi tambahan, namun dalam penyampaiannya termasuk yang diprioritaskan. Untuk materi bacaan yang tidak satu macam, misalnya do’a iftitah, maka diajarkan pada anak satu macam dahulu, sambil diberi pengertian adanya macam-macam bacaan sholat yang lain. Dan baik bila dimungkinkan materi hafalan dapat dipraktekkan dalam shalat jama’ah dimasjid, musholla atau majlis ta’lim. 53

2. Hafalan Do’a sehari-hari

Diharapkan dengan hafal do’a harian, santri akan terdorong untuk bisa hidup dalam suasana Islami. Untuk itu, do’a-do’a ini tidak hanya dihafalkan, namun dipraktekkan dalam kehidupan nyata di bawah bimbingan para ustadz dan orang tuanya. Dalam hal ini, ada 12 do’a yang diajarkan di TPQ yaitu:

1. Do’a kebaikan dunia akhirat 2. Do’a untuk kedua orang tua

53

3. Senandung do’a Al-Qur’an 4. Do’a akan tidur

5. Do’a bangun tidur 6. Do’a keluar rumah 7. Do’a akan makan 8. Do’a selesai makan

9. Do’a masuk dan keluar kamar kecil 10.Do’a masuk dan keluar masjid 11.Do’a selesai adzan

12.Do’a selesai wudlu 3. Hafalan ayat-ayat pilihan

Ayat-ayat pilihan adalah ayat yang dipandang penting dan relevan dengan pertumbuhan jiwa dan pendidikan anak-anak. Dalam hal ini, di TPQ diharapkan santri hafal:

1. QS. Al-Baqarah 255 (Ayat kursi) 2. QS. Al-Baqarah 284-286

3. QS. Isra’ 23-27

4. QS. Al-Mu’minun 1-11 5. QS. Luqman 12-19

Untuk ayat-ayat pilihan ini, masing-masing TPQ bisa memilih mana yang lebih diprioritaskan dan tidak dituntut untuk tersampaikan seluruhnya. Karena pada umumnya, memang waktu yang disediakan tidak cukup.

4. Dasar-dasar Ulumul Qur’an

Materi penunjang dasar-dasar Ulumul Quran ini dimaksudkan agar setelah selesai Iqra’ jilid 6 kemudian dilanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an santri mampu mengetahui jumlah surat, nama surat, nomor ayat, juz, maqra’, dan sebagainya. Disamping secara mandiri mampu mencari dan menyebutkan surat dan ayat dalam Al-Qur’an.

5. Menulis Huruf-huruf Al-Qur’an

Untuk TPQ menulis huruf-huruf Al-Qur’an belum dijadikan target pokok, namun baru target penunjang. Karena itu di TPQ yang dipentingkan adalah santri bisa membaca Al-Qur’an, sedangkan kemampuan menulisnya akan ditingkatkan nanti pada tahun berikutnya. Oleh karena itu targetnya memperkenalkan dasar-dasar tulisan huruf Al-Qur’an. 54

6. Bermain, Cerita dan Menyanyi (BCM)

Khususnya di TPQ perlu juga dikembangkan materi-materi selingan berupa BCM, tentang bentuk BCMnya, sepenuhnya diserahkan pada kebijaksanaan ustadz atau ustadzahnya, dengan ketentuan masih tetap dalam ruang lingkup yang Islami dan dapat menunjang materi pokok, sedangkan penyampaiannya bersifat selingan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. 55

Dokumen terkait