• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Percakapan

KAJIAN PUSTAKA, DAN KONSTRUK ANALISIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.6 Struktur Percakapan

Struktur merupakan realisasi dari sistem. Sistem bersifat vertikal dan merupakan pilihan, sedangkan struktur bersifat horizontal dan merupakan urutan atau susunan. Konteks sosial dideskripsikan secara paradigmatik, yaitu berbentuk sistem dan sebaliknya, langkah percakapan direalisasikan dalam struktur.

Setelah diambil sebuah pilihan dari sistem itu, pilihan itu kemudian dapat direpresentasikan dengan struktur seperti contoh berikut di mana yang dipilih adalah ‘hormat’ yang bersumber dari posisi ‘tidak sama’ dari segi pilihan ‘status’.

Struktur: + hormat k2: Pak, boleh saya pergi? + positif k1: Ya.

Untuk dapat menjabarkan struktur percakapan lebih rinci dan jelas, maka akan diuraikan terlebih dahulu negosiasi, modus, fungsi ujar dan respon.

2.1.6.1 Negosiasi Fungsi Ujar, Modus, dan Tanggapan ‘Respon’

Negosiasi dan fungsi ujar merupakan bagian dari semantik wacana, yang keduanya kemudian direalisasikan oleh modus sesuai dengan konteksnya. Negosiasi dan fungsi ujar berperan penting dalam menganalisis wacana karena maksud dari penutur akan tercapai jika dinegosiasikan dengan penggunaan fungsi ujar yang bersesuaian dengan hubungan tenor yang terlibat dalam komunikasi.

a. Negosiasi

Martin (1992:31) menyatakan bahwa negosiasi merupakan struktur percakapan dalam bentuk langkah ‘move’. Dalam hal yang sama Martin dan Rose (2002:219) menyatakan bahwa negosiasi berhubungan dengan interaksi sebagai suatu pertukaran langkah di antara para penutur. Bagaimana para penutur mengadopsi dan menandai perannya masing-masing di dalam percakapan serta bagaimana langkah-langkah disusun dalam kaitan satu dengan yang lain.Langkah itu sendiri diartikan sebagai fungsi atau peran yang dimainkan oleh penutur ‘addresser’ dalam sebuah percakapan yang berhubungan dengan fungsi atau peran yang

dimainkan oleh petutur ‘addressee’ dan komoditas yang dipertukarkan (Saragih, 2006:14). Sedangkan menurut Martin (1992) ‘move’ adalah titik keberangkatan yang berharga.

Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik tiga parameter yang perlu dipertimbangkan dalam percakapan, yaitu apa yang akan dinegosiasikan, peran apa yang dilakukan, memulai percakapan atau merespon percakapan serta apakah memberi atau meminta informasi atau memberi atau meminta barang atau jasa (Martin dan Rose, 2002:222). Dalam meminta dan memberi informasi yang diharapkan adalah respon verbal atau gerak badan ‘gesture’ sedangkan jawaban yang diharapkan dapat berbentuk respon verbal atau aksi atau sekaligus keduanya, yaitu respon verbal dan respon aksi.

Contoh berikut memperlihatkan bahwa A memulai percakapan dengan meminta informasi kepada B (respon).

A : Enggo dung bandu kerina? ‘Sudah siap semua kau buat’? B : Enggo ‘sudah’

Percakapan berikut merupakan contoh meminta dan barang atau jasa. L memulai percakapan dan M merespon.

L : Banci kita ngerana entisik ‘Boleh kita sebentar bercakap-cakap’? M : (lalu mereka memulai percakapan)

Kedua contoh di atas memperlihatkan ilustrasi parameter pertama dan kedua yaitu apa yang dinegosiasikan dan peran apa yang dilakukan penutur yaitu memulai atau merespon. A dan L memulai percakapan atau langkah serta B dan M merespon percakapan. Respon yang diberikan B dalam bentuk elipsis sedangkan M tidak memberikan respon verbal tetapi melakukan apa yang diinginkan L.

Parameter ketiga adalah memberi versus meminta. Memberi atau meminta terdiri dari dua jenis memberi atau meminta informasi dan memberi atau meminta barang atau jasa.

Memberi informasi (pernyataan ‘statement’)

A : Lenga sahun itaruhkenna nande ku kuta ‘Belum jadi mamak diantarkannya ke kampung’ B : Bage nge? ‘Begitunya?

Memberi barang atau jasa (tawaran ‘offer’) A : Man kam pa? ‘Makan bapak? B : Ue, yah ‘ya’

Meminta informasi ( pertanyaan ‘question’)

A : Enggo kam man pa? ‘Bapak sudah makan’? B : Enggo ‘sudah’

Meminta barang atau jasa (tawaran ‘command’)

A : Tama nakan ku nakku? ‘Taruh nasi bapak, nak.

B : Ue, pa ‘ya, pak’

b. Fungsi Ujar

Dalam makna antarpersona Halliday (1994:69) menggolongkan fungsi ujaran ke dalam empat kelompok yaitu: tawaran ‘offer’, perintah ‘command’, pernyataan ‘statement’, dan pertanyaan ‘question’. Keempatnya kemudian dipasangkan dengan respons yang diharapkan yaitu menerima tawaran ‘accepting an offer’, melaksanakan perintah ‘carrying out command’, mengakui pernyataan’ acknowledging a statement’, menjawab pertanyaan ‘answering a question’. Thompson (1996:39) menyatakan bahwa tujuan fundamental dalam pertukaran komunikatif adalah memberi (dan menerima) atau meminta (dan diberi) komoditas tertentu.

Komoditas yang dipertukarkan dalam fungsi ujaran ini terbagi dua yaitu: (1) informasi dan (2) barang & jasa. Yang termasuk ke dalam informasi adalah pernyataan dan pertanyaan, sedangkan tawaran dan perintah termasuk ke dalam barang & jasa. Kemudian, pernyataan dan pertanyaan dianggap sebagai proposisi, dan tawaran dan perintah dianggap sebagai proposal. Keempat fungsi ujar itu disebut juga sebagai fungsi ujar dasar karena dari keempat fungsi ujar itu dapat diturunkan fungsi ujar yang lain. Secara ringkas Tabel 2.1 memperlihatkan keempat fungsi ujar dan respon terhadap fungsi ujar tersebut.

Tabel 2.1 Fungsi Ujar dan Respons

Inisiasi Respons yang diharapkan Respons alternatif memberi menerima memberi menerima

barang & jasa barang & jasa informasi informasi tawaran perintah pernyataan Pertanyaan diterima dilaksanakan diakui dijawab ditolak tidak dilaksanakan dibantah tidak dijawab

Tabel 2.1 memperlihatkan terjadinya delapan tindak tutur yang membentuk hati sistem wacana semantik. Selanjutnya Martin dan Rose menyatakan bahwa paling sedikit lima tindak tutur yang dibutuhkan untuk melengkapi tindak tutur yang terdapat dalam tabel di atas. Dua di antaranya adalah salam perjumpaan dan respon terhadap salam tersebut. Ketiga adalah tindak tutur memanggil dan respon terhadap panggilan. Yang terakhir adalah seruan ‘exclamation’ . Tindak tutur ini tidak memiliki respon khusus karena semua tindak tutur yang lainnya dapat direspon dengan tindak tutur seruan. Seruan atau ‘exclamation’ bukan sesuatu yang dapat dinegosiasikan sehingga tidak diperhitungkan sebagai langkah respon. Berdasarkan uraian fungsi ujar di atas diperoleh tiga belas fungsi ujar yang yang dapat digambarkan pada Figura 2.4

Ekspressi seruan memulai salam menyapa menanggapi jawaban salam orientasi memulai panggilan memanggil

Berbicara menanggapi jawaban

panggilan memulai pernyataan Memberi

Informasi menanggapi jawaban ke pernyataan memulai pertanyaan meminta negosiasi menanggapi jawaban ke pertanyaan